TABEL 1. HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN (lanjutan)
A. POTONGAN MELINTANG BADAN JALAN 1.Lajur Lalu
Lintas keberfungsian Arteri / Kolektor / Lokal / Lingkungan KolektorPrimer -
- Standar teknis 3,5 m
Hasil yang terukur 3 m
lajur lalu lintas sesuai dengan standar teknis
Primer / sekunder Kesesuaian dengan lalu lintas yang harus dilayani (smp/hari)
Kelas prasarana jalan LHRT
2.185 0,0% LF JBH ≤78.000 JR ≤61.000 JS ≤22.000 JK ≤17.000 Jumlah lajur - 4 - -Lebar lajur jalan (m) Kelas prasarana jalan Lebar (m) 3,5 0,0% LF JBH ≥3,5 JR ≥3,5 JS ≥3,5 JK ≥2,75 Kemiringan melintang (%) 2 – 3% 2 0,0% LF Kategori sub kelaikan komponen A.1 (lajur lalu lintas)
LF
2.Bahu
Lebar bahu (m)
Sistem
Jaringan jalan prasarana jalanKelas Lebar
1,5 25% LS
Standar teknis > 2,0 m
Hasil yang terukur bahu 1,5 m
kekurangan lebar bahu : 0,5 m
Pemeliharaan rutin bahu jalan secara rutin sesuai dengan standar teknis
Primer JBH ≥3,5 JR ≥2,0 JS ≥1,0 JK ≥1,0 Sekunder ≥0,25 Posisi muka bahu terhadap
TABEL 1.HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN (lanjutan)
KOMPONEN JALAN YANG
DIUJI
FOKUS
PENGUJIAN STANDAR TEKNIS DI LAPANGANHASIL UKUR DEVIASI
KATEGORI KELAIKAN TIAP FOKUS PENGUJIAN*) REKOMENDASI DOKUMENTASI Kemiringan melintang (%) ≤6% 3 0,0% LF
Kategori kelaikan sub komponen A.2. (bahu)
LF
3.Median
Lebar median (m)
Tipe Lebar
0,3 0,75 LT
standar teknis lebar median : 1,2 m
hasil ukur lapangan : 0,3 m
kekurangan lebar median : 0,9 m
perlu adanya pelebaran median sesuai dengan standar teknis
Perlu adanya pembuatan median pada titik-titik KM yang diperlukan sesuai dengan standar teknis
Datar (jarak 2
garis utuh) ≥0,18 ditinggikan ≥1,2
diturunkan ≥9
Tipe median Datar / Ditinggikan / Diturunkan Ditinggikan -
-Perkerasan median
Tipe median Jenis perkerasan
Beton dengan permukaan plesteran serta menggunakan kerbs 25 cm 100% LS
Datar dengan marka serong 2 buah garis utuh didalamnya Diturunkan Material yang mampu meredam kecepatan
Ditinggikan
Beton dengan rumput pada permukaannya serta menggunakan kerb (tinggi 18 – 25cm) Bukaan pada median Lebar bukaan 7 m
Jarak antar bukaan 400 m
7 0,0%
LF 400 0,0%
TABEL 1.HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN (lanjutan)
KOMPONEN JALAN YANG
DIUJI
FOKUS
PENGUJIAN STANDAR TEKNIS DI LAPANGANHASIL UKUR DEVIASI
KATEGORI KELAIKAN TIAP FOKUS PENGUJIAN*) REKOMENDASI DOKUMENTASI 4.Selokan Samping Lebar/dimensi selokan
samping Dapat menampung air hujan (100%) 0,0% 100% LS Belum terdapat selokan
Perlu pembuatan selokan samping pada titik-titik KM yang diperlukan sesuai dengan standar teknis
Bentuk selokan
samping Trapesium / segitiga / segiempat /setengah lingkaran - 100% LS Fungsi
mengalirkan air Tidak tersumbat (100%) - 100% LS Kategori kelaikan sub komponen A.4. (selokan samping)
LS
5.Ambang
Pengaman Lebar ambang
pengaman (m) ≥ 1 m 0 100% LS
Standar teknis : Ambang pengaman 1 m
Hasil Ukur : 0 m
Kekurangan 1 m
Pembebasan lahan untuk ambang pengaman 1 m sesuai dengan standar teknis
Pengamanan
konstruksi jalan Ada (100%) 100% 0,0% LF
TABEL 1.HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN (lanjutan)
KOMPONEN JALAN YANG
DIUJI
FOKUS
PENGUJIAN STANDAR TEKNIS DI LAPANGANHASIL UKUR DEVIASI
KATEGORI KELAIKAN TIAP FOKUS PENGUJIAN*) REKOMENDASI DOKUMENTASI 6.Alat-alat Pengaman Lalu Lintas Rel pengaman Kebutuhan Perlu -LS
Perlu adanya pemasangan alat-alat pengaman lalu lintas pada titik-titik KM yang diperlukan sesuai dengan standar teknis
Ketersediaan (%) Tidak ada 100%
Kondisi (%) Baik (100%) - 100%
Jarak dari marka tepi jalan
(m) ≥ 0,6 - 100%
Tinggi dari muka tanah
(m) ≥0,7 - 100%
Jarak antar tiang vertikal
(m) ≤ 4 - 100%
Penghalang beton
Kebutuhan Perlu
-LS
Ketersediaan (%) Tidak ada 100%
Kondisi (%) Baik (100%) - 100%
Jarak dari marka tepi jalan
(m) ≥ 0,6 - 100%
Tinggi dari muka tanah
(m) ≥0,85 - 100%
Mutu beton (K) 350 - 100%
Kategori kelaikan sub komponen A.6.(alat-alat pengaman lalulintas)
LS
TABEL 1.HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN (lanjutan)
KOMPONEN JALAN YANG
DIUJI
FOKUS
PENGUJIAN STANDAR TEKNIS DI LAPANGANHASIL UKUR DEVIASI
KATEGORI KELAIKAN TIAP FOKUS PENGUJIAN*) REKOMENDASI DOKUMENTASI B ALINEMEN HORISONTAL 1.Bagian
Lurus Panjang bagian jalan yang lurus
(m) Tabel A 400 0,0% LF
Alinemen Horisontal bagian lurus sesuai dengan standar teknis
Jarak pandang (m)
JPH Antar kota Tabel B 120
0,0% LF
Dalam kota Tabel C
JPM Antar kota Tabel D 550
Dalam kota Tabel E Lingkungan
sekitar jalan Pemukiman / komersial / akses terbatas Pemukiman - LF Kategori kelaikan sub komponen B.1. (bagian lurus)
LF
2.Bagian
Tikungan Radius tikungan
(m) Tabel F 210 0,0% LF
Alinemen Horisontal bagian tikungan sesuai dengan standar teknis
Superelevasi (%) Antar kota ≤10 3 0,0% LF Dalam kota ≤6 Jarak pandang (m)
JPH Antar kota Tabel B 120 0,0%
LF
Dalam kota Tabel C
JPM Antar kota Tabel D 550 0,0%
Dalam kota Tabel E
TABEL 1.HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN (lanjutan)
KOMPONEN JALAN YANG
DIUJI
FOKUS
PENGUJIAN STANDAR TEKNIS DI LAPANGANHASIL UKUR DEVIASI
KATEGORI KELAIKAN TIAP FOKUS PENGUJIAN*) REKOMENDASI DOKUMENTASI 3.Persim-pangan Sebidang Jumlah persimpangan Ar te ri Pr im er
JBH Tidak ada persimpangan
Tidak ada - diperlukanTidak
Pada segmen ini tidak terdapat persimpangan sebidang JR 1 tiap jarak 3 km JS 1 tiap jarak 3 km JK Tidak diatur Ar te ri Se ku nd
er JBHJR Tidak ada persimpangan1 tiap jarak 2 km
JS 1 tiap jarak 2 km JK Tidak diatur Ko le kt or
JBH Tidak ada persimpangan JR 1 tiap jarak 0,5 km JS 1 tiap jarak 0,5 km JK Tidak diatur Cara akses ke
jalan utama Menggunakan APILL / melalui bukaan pada jalur samping ke jalur utama - - -Kategori kelaikan sub komponen B.3. (persimpangan sebidang)
-4.Akses Persil Banyaknya akses persil Ar te ri JBH Tidak ada 1 0,0% LF
Standar teknis akses ke jalan utama melalui bukaan pada jalur pendekat menuju ke jalur utama
Hasil teramati, menggunakan bukaan jalur samping sesuai dengan standar teknis
JR 1 tiap jarak 1 km JS 1 tiap jarak 1 km JK Tidak diatur Ko le kt or JBH Tidak ada JR 1 tiap jarak 0,5 km JS 1 tiap jarak 0,5 km JK Tidak diatur
TABEL 1.HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN (lanjutan)
KOMPONEN JALAN YANG
DIUJI
FOKUS
PENGUJIAN STANDAR TEKNIS DI LAPANGANHASIL UKUR DEVIASI
KATEGORI KELAIKAN TIAP FOKUS PENGUJIAN*) REKOMENDASI DOKUMENTASI Akses ke jalan
utama per km Melalui bukaan pada jalur samping ke jalur utama Bukaan jalur samping 0,0% LF
Bentuk akses
Ar
te
ri Pr
im
er Terbuka untuk kendaraan bus
umum, angkutan barang berat
Terbuka untuk kendaraan bus umum, angkutan barang berat 0,0% LF se ku nd
er Terbuka untuk kendaraan bus
pelayanan kota, angkutan barang ringan ko le kt or Pr im
er Terbuka untuk kendaraan bus
umum, angkutan barang berat
se
ku
nd
er
Tertutup untuk kendaraan angkutan barang berat
Kategori kelaikan sub komponen B.4. (akses persil)
LF
Kategori kelaikan komponen B. (ALINEMEN HORISONTAL)
LF
C ALINEMEN VERTIKAL 1.Bagian
lurus Kelandaian memanjang (dengan panjang max. Tabel H)Tabel G Tidak ada - diperlukanTidak
Pada segmen ini tidak terdapat Alinemen vertikal pada bagian lurus
Jarak pandang (m)
JPH Antar kota Tabel B -
-Dalam kota Tabel C
JPM Antar kota Tabel D -
-Dalam kota Tabel E Lingkungan
sekitar jalan Pemukiman / komersial / akses terbatas - - -Kategori kelaikan sub komponen C.1. (bagian lurus)
-TABEL 1.HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN (lanjutan)
KOMPONEN JALAN YANG
DIUJI
FOKUS
PENGUJIAN STANDAR TEKNIS DI LAPANGANHASIL UKUR DEVIASI
KATEGORI KELAIKAN TIAP FOKUS PENGUJIAN*) REKOMENDASI DOKUMENTASI 2.Lajur
Pendakian Kebutuhan keberadaannya Menampung kendaraan yang lebih lambat Tidak ada - diperlukan Tidak
Pada segmen ini tidak terdapat Alinemen vertikal lajur pendakian Lebar dan panjang lajur jalan (m) Le ba r ( m ) JBH ≥3,5 - -JR ≥3,5 JS ≥3,5 JK ≥2,75
Panjang masuk , 50 m setelah 30 m sebelum taper
taper keluar - -Taper masuk
dan keluar 45 m - -
-Kategori kelaikan sub komponen C.2. (lajur pendakian)
-3.Lengkung
Vertikal Ketajaman lengkungan (m)
Lengkung cembung ≥2000
Tidak ada - diperlukanTidak
Pada segmen ini tidak terdapat Alinemen vertikal pada lengkung vertikal
Lengkung cekung ≥1500
Jarak pandang JPH
Antar kota Tabel B
--
-Dalam kota Tabel C
JPM
Antar kota Tabel D
-Dalam kota Tabel E
Arah jalan dibalik lengkungan
Tikungan tajam pada lengkung vertikal harus dihindarkan
2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horisontal harus dihindarkan
- -
-Kombinasi lengkung vertikal dan horisontal
Lengkungan vertikal sebaiknya berhimpit dengan lengkung horizontal
tikungan tajam pada lengkung harus dihindarkan
lengkung vertikal cekung pada jalan lurus panjang harus dihindarkan
2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horisontal harus dihindarkan
-TABEL 1.HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN (lanjutan)
KOMPONEN JALAN YANG
DIUJI
FOKUS
PENGUJIAN STANDAR TEKNIS DI LAPANGANHASIL UKUR DEVIASI
KATEGORI KELAIKAN TIAP
FOKUS PENGUJIAN*)
REKOMENDASI DOKUMENTASI
tikungan tajam pada 2 bagian jalan lurus dan panjang harus dihindarkan
Kategori kelaikan sub komponen C.3. (lengkung vertikal)
-Kategori kelaikan komponen C. (ALINEMEN VERTIKAL)
-D KOORDINASI ALINEMEN HORIZONTAL DAN VERTIKAL 1.Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus Overlaping kurva vertikal pada jalan yang lurus serta menanjak / menurun
Tidak ada (100%) Tidak ada 0,0% LF Pada segmen ini tidak terdapat Alinemen vertikal pada bagian lurus sesuai dengan standar teknis
Overlaping kurva vertikal pada bagian menikung menanjak / menikung menurun
Tidak ada (100%) Tidak ada 0,0% LF
Kategori kelaikan sub komponen D.1. (Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus)
LF
Kategori kelaikan komponen D. (KOORDINASI ALINEMEN HORISONTAL DAN VERTIKAL)