• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Melaksanakan Audit Pendahuluan

Pada tahapan audit pendahuluan ini akan dijabarkan informasi yang telah didapatkan oleh penulis berdasarkan kegiatan store visit dan wawancara yang telah dilakukan oleh penulis. Penulis melakukan wawancara dengan pemilik usaha Mabel Bambu Karya Manunggal dan beberapa karyawan yang terlibat dalam usaha tersebut. Disini penulis mencari informasi mengenai kegiatan dan prosedur dari persediaan bahan baku bambu yang terjadi di tempat usaha ini.

Berikut merupakan penjabaran dari proses pembelian bahan baku, penerimaan bahan baku, penyimpanan hingga pengeluaran bahan baku dari gudang untuk diproduksi.

Proses pengelolaan bahan baku diawali dari pemilik usaha mengecek persediaan bahan baku bambu di gudang. Pengecekan ini tidak berdasarkan catatan melainkan hanya melihat secara fisik dan melakukan perkiraan, sekiranya bahan baku bambu terlihat sedikit maka pemilik langsung melakukan pemesanan kepada supplier. Namun terkadang pemilik melakukan pemesanan tidak berdasarkan pada ketersediaan bahan baku bambu di gudang melainkan apabila supplier melakukan penawaran bambu dan dirasa cocok maka pemilik usaha langsung melakukan pembelian.

Ketika bahan baku bambu diantar oleh supplier ke toko, dilakukan pembayaran secara tunai oleh pemilik selanjutnya karyawan yang

55

bertanggung jawab melakukan pengecekan terhadap bambu yang dipesan, penegcekan berdasarkan pada jumlah dan barang yang dikirim telah sesuai dengan pesanan atau tidak. Ketika pemilik mengetahui terdapat bambu yang cacat maka pemilik langsung meminta retur kepada supplier.

Bambu yang sudah diterima disimpan di gudang pertama sesuai dengan jenis bambunya. Gudang pertama pertama ini lokasi tempatnya terbuka dan tidak memilik atap. Selanjutnya bahan baku bambu memasuki tahap pencucian, setelah dicuci baambu akan dijemur selama satu minggu, setelah itu barulah bambu masuk ke gudang kedua atau bisa dikatakan gudang utama. Gudang utama ini lokasi tempatnya lebih tertutup dan kering.

Bahan baku bambu yang sudah kering dan berada digudang Utama inilah yang siap digunakaan untuk diproduksi. Karyawan yang bertugas di bagian produksi ini melakukan pengambilan bambu di gudang tidak melaui prosedur apapun karena tidak adanya prosedur tertulis ataupun lisan yang dibuat oleh pemilik dalam pengambilan bahan baku di gudang untuk di gunakan sehingga pada kegiatan pengeluaran bahan baku bambu dari gudang untuk diporduksi penulis tidak menemukan bukti catatan fisik.

2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

Pada tahap ini, peneliti akan melakukan pengamatan terhadap aktivitas pengelolaan persediaan bahan baku yang meliputi kegiatan pembelian, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran. Tujuan akhir yang ingin dicapai melalui tahap ini adalah untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Pengujian pengendalian manajemen di lakukan dengan menggunakan Internal Control Questionnares (ICQ) yang sudah dimodifikasi oleh penulis dengan menyesuaikan kebutuhan kegiatan audit operasional pengelolaan bahan baku. Hasil pengujian akan disajikani dalam bentuk kertas kerja audit untuk memperkuat dugaan dari hasil temuan dari tindakan audit yang telah dilaksanakan. Berikut ini petunjuk pengisian dan tabel kertas kerja audit yang berisi program kerja rivew dan pengujian atas system pengendalian manajemen. Petunjuk pengisian tabel : (Bayangkara 2016 :52-53)

1. Tujuan Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen: diisi dengan peryataan tujuan dilakukannya review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen sehingga dapat dipastikan apakah tujuan audit sementara dapat dilakukan menjadi tujuan audit yang sesungguhnya atau tidak perlu dilanjutkan karena kurangnya bukti pendukung.

2. Internal Control Questionnaire (ICQ): diisi dengan pertanyaan yang diajukan untuk menguji sistem pengendalian manajemen

57

perusahaan. Perumusan pertanyaan yang dibuat diatur sedemikian rupa dengan jawaban “YA” untuk kondisi pengendalian manjemen yang memuaskan atau “TIDAK”untuk kondisi pengendalian manajemen yang tidak memuaskan. Pernyatan yang disajikan sebagai standar dalam melakukan rivew dan pengujian pengendalian manjemen, dibuat oleh penulis berdasarkan buku Anastasia Diana (2011: 124-125) mengenai siklus pembelian bahan baku, Marshall B. Romney (2014: 480-481) mengenai siklus penerimaan, buku agoes (2017: 318) dan mengenai peyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku. Stiap siklus tersebut mengandung peryataan yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi efektivitas dan sistem pengendalian manajemen.

3. Langkah Kerja: diisi dengan langkah kerja yang harus dilakukan baik untuk jawaban “Ya” maupun “Tidak” atas peryataan yang diajukan untuk membuktikan kebenaran dari peryataan tersebut

Berikut ini merupakan tabel Internal Control Questionnaire untuk kegiatan pembeian persedian bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Nomor Internal Conrol

Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pmeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

Tujuan Rivew dan pengendalian manajemen : menilai efektivitas pengendalian manajemen terkit pengelolaan persediaan bahan baku bambu pada kegiatan pembelian, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran. 1 Internal Control Questionnaire : Pembelian Tunai : Eka Andhita 20/01/2020 a. Apakah terdapat surat permintaan pembelian? b. Apakah terdapat buku kas keluar?

59

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire untuk kegiatan pembeian persedian bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen (lanjutan)

Nomor Internal Control Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksana

c. Apakah terdapat nota pembelian tunai? √ d. Apakah terdapat bukti penyelesaian kas keluar? √ Catatan:

1 Tidak ada surat permintaan pembelian, namun terkadang karyawan meminta secara lisan kepada pemilik

2 Tidak terdapat nota pembelian karena supplier tidak memberikan nota pada saat pelunasan transaksi pembelian bahan baku bambu

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire untuk kegiatan pembeian persedian bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor Internal Control Questionnaire Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

3. Tidak terdapat bukti penyelesaian kas keluar karena pemilik tidak mengetahui jika kas yang keluar juga harus disertai dengan bukti penyelesaiannya 2 Internal Control Questionnaire: Pembelian Kredit : Eka Andhita 20/01/2020

a. Apakah terdapat surat permintaan pembelian?

b. Apakah terdapat surat order pembelian?

c. Apakah terdapat nota retur?

d. Apakah terdapat fatur pembelian?

61

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire untuk kegiatan pembeian persedian bahan baku bambu dan Penerimaan Bahan Baku:

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor Internal Cntrol Questionnaire Jawaban Pelakanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

e. Apakah terdapat bukti kas keluar

Catatan :

1 Usaha ini tidak pernah melakukan pembelian bahan baku secara kredit

3 Internal Control Questionnaire

Penerimaan : Eka Andhita 20/01/2020 a. Apakah dilakukan pengecekan antara bukti penerimaan dengan nota pembelian

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire untuk penerimaan persediaan bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor

Internal Control Questionaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

a. Apakah ada karyawan yang bertanggungjawab atas penerimaan bahan baku?

b. Apakah dilakukan penghitungan kuantitas atas barang yang dterima?

c. Apakah dilakukan pemeriksaan atas penerimaan bahan baku untuk melihat ada tidaknya barang yang catat atau rusak?

63

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire untuk penerimaan persediaan bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor Internal Control Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

d. Apakah bahan baku diterima/tiba tepat waktu?

Catatan:

1. Bahan baku yang sudah sampai langsung dilakukan pengecekan jumlah dan kondisi barang

2 jika terdapat barang yang tidak sesuai maka barang tersebut langsung dikembalikan dan dilakukan penukaran

3 Bahan baku yang baru sampai dikelompokan sesuai jenisnya dan diletalkkan di Gudang satu .

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire penyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor Internal

ControlQuestionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

4. Internal Control

Questionnaire :

Penyimpanan dan

Pengeluaran Bahan Baku :

Eka Andhita 20/01/2020 a. Dipisahkan atas kelompok : 1) Bahan Baku ? √ 2) Barang dalam Proses? √ 3) Barang jadi/ dagang ? √ b. Apakah persediaan dibawah pengawasan seorang penjaga gudang atau orang tertentu lainnya?

65

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire untuk penyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor Internal Control Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

c. Apakah kecuali petugas gudang dilarang masuk ke gudang? √ d. Apakah dilakukan pemeriksaan secara periodic terhadap jumlah bahan baku yang tersedia digudang? (contoh : setiap per 30, 60 atau 90 hari)

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire untuk penyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor Internal Control Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

e. Apakah terdapat batasan jumlah minimum dan maksimum terhadap jumlah bahan baku yang terdapat digudang? √ f. Apakah setiap pengeluaran bahan baku berdasarkan bukti penjualan tertulis? √

67

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire untuk penyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor Internal Control Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

g. Apakah terdapat bukti permintaan dan pengeluaran bahan baku dari gudang?

h. Apakah terdapat pos-pos penjaga yang mengawasi arus keluar masuk barang dengan efektif?

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire untuk penyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku bambu :

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor Internal Cotrol Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

Catatan

1 Tidak terdapat karyawan pada bagian gudang karena keterbatasan Sumber Daya Manusia

2. Semua karyawan dapat masuk kegudang karena pemilik tidak menerapkan batasan kewenangan pada setiap karyawan

3 Pemilik tidak melakukan pemeriksaan secara periodik karena pemilik hanya menggunakan perkiraan untuk melihat kebutuhan bahan baku

69

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire:

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor Internal Cotrol Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

4 Usaha ini tidak memiliki batasan jumlah minimum dan maksimum terhadap jumlah bahan baku yang terdapat digudang karena yang terpenting bagi pemilik adalah bahan baku tercukupi untuk proses produksi

5 setiap pengeluaran bahan baku hanya berdasarkan pada kebutuhan produksi

Berikut ini merupakan tabel lanjutan Internal Control Questionnaire:

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor

Internal Cotrol Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

IQC Ya Tidak Pemeriksa Pelaksana

6 Tidak terdapat bukti permintaan dan pengeluaran bahan baku dari gudang karena semua karyawan bebas memasukan bahan baku dan mengeluarkan bahan baku

7 terdapat pos-pos penjaga yang mengawasi arus keluar masuk barang dengan efektif karena keterbatasan SDM

71

Tabel 5.1 : Program Kerja Rivew dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Lanjutan)

Nomor

Internal Cotrol Questionnaire

Jawaban Pelaksanaan Pemeriksaan

ICQ

Ya Tidak Pemeriksa Pelaksanaan

Diaudit oleh

Eka Andhita N.Y

(20/01/2020) Jumlah Jawaban Catatan : Ya Tidak 9 15

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan hasil rivew dan pengendalian manajemen terdapat delapan jawaban “YA”dan enam belas jawaban “TIDAK”. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di Mabel Bambu Karya Manunggal, usaha tersebut belum baik dalam melakukan kegiatan pengendalian manajemen.

Pada jawaban “YA” ditemukan bahwa pada kegitan pembelian bahan baku terdapat buku catatan kas keluar namun pencatatan yang dilakukan tidak dilakukan secara rutin hal tersebut dikarenakan tempat usaha ini tidak memiliki struktur organisasi yang menjelaskan mengenai pembagian tugas, maka kegiatan yang berkaitan dengan pemasukan dan pengeluaran kas ditangani langsung oleh pemilik, karena keterbatasan

waktu pemilik tidak bisa melakukan pencatatan secara rutin. Pemayaran dilakukan pada saat bahan baku telah sampai di tempat usaha, namun menurut keterangan pemilik para supplier tidak pernah memberikan nota atas transaksi tersebut.

Pada kegiatan penerimaan barang terdapat karyawan yang bertanggung jawab atas penerimaan bahan baku, karyawan tersebut adalah bapak Ambon. Selin bertanggung jawab menerima bahan baku bapak abon juga bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan bahan baku yang datang dan pehitungan kuantitas bahan baku. Namun pada saat melakukan pengecakan dan penghitungan usaha ini tidak memiliki catatan untuk persediaan yang datang, apabila ditemukan kecacatan pada bahan baku atau jumlah kuantitas yang tidak sesuai dengan pesanan bapak ambon langsung melaporkan secara lisan kepemilik. Pemilik langsung mempinta retur kepada supplier. Dalam proses retur ini pemilik dan supplier tidak menggunakan nota retur namun hanya berkomunikasi menggunakan telephon. Bahan baku bambu sampai di tempat usaha bisa dikatakan selalu tepat waktu.

Penyimpanan persediaan di usaha ini dipisahkan berdasarkan pesediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Bahan baku bambu senidri memiliki dua tempat penyimpanan, tempat pertama digunakan untuk bambu yang belum masuk proses pencucian dan yang kedua ada gudang dimana bambu yang berada di gudang adalah bambu yang telah melalui proses pencucian dan penjemuran sehingga bambu

73

sudah siap untuk di produksi. Barang dalam proses disimpan di tempat produksi yang lokasinya tidak jauh dari gudang. Barang jadi diletakan di bagian depan untuk dipajang sedangkan barang jadi yang merupakan barang pesanan disimpan di bagian tengah.

Pada peryataan “Tidak” ditemukan fakta bahwa dalam proses pembelian tunai usaha ini tidak memiliki surat permintaan pembelian, untuk mengetahui kebutuhan bahan bakunya pemilik biasanya melakukan pengamatan secara langsung tanpa melakukan penghitungan sisa persediaan dan terkadang terdapat karyawan yang menyampaikan secara lisan akan kebutuhan bahan baku bambu yang harus dibeli. Ketika melakukan pebayaran secara langsung supplier tidak memberikan nota atas transaksi tersebut. Meskipun usaha ini memiliki buku catatan kas keluar namun pemilik belum melakukan pencatatan atas penyelesaian kas keluar. Pemilik tidak pernah melakukan pembelian secara kredit karena hal tersebut sudah menjadi kesepakatan dengan supplier untuk tidak melakukan pembelian secara kredit. Pada saat barang telah diterima pengecekan hanya berdasarkan jumlah pesanan berdasarkan catatan dari pemilik dan ada tidaknya kerusakan barang pengecekan tiak bisa berdasarkan nota pembelian karena tidak adanya nota pembelian yang diberikan oleh supplier.

Pada bagian gudang tidak adanya karyawan yang bertanggung jawab untuk mengawasi atau sebagai penjaga gudang. Semua karyawan bisa langsung masuk ke gudang dan melakukan pengambilan bahan

baku secara bebas. Pemilik juga tidak melakukan pemeriksaan secara periodik terhadap jumlah bahan baku yang tersedia di gudang, pemilik melakukan pengecekan biasanya pada saat ada pesanan karena untuk memenuhi kebutuhan produksi agar pesanan juga tidak terlambat dalam proses produksinya. Pemilik sendiri juga tidak membuat ketetapan jumlah bahan baku yang terdapat di gudang dalam artian usaha ini tidak memiliki batas maksismum dan mimun untuk jumlah bahan baku di gudang. Karena semua karyawan bisa mengambil bahan baku secara bebas usaha ini tidak menerapkan pencatatan untuk setiap bahan baku yang keluar dan juga tidak adanya karyawan yang bertanggung jawab untuk mengawasi arus keluar masuknya bahan baku di gudang.

3. Pelaksanaan Audit Terperinci

Pada tahap ini penulis akan melakukan pemeriksaan pada pengelolaan bahan baku bampu meliputi pembelian, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran yang terdapat di Mebel Bambu Karyamanunggal. Tujuan dari tahapan ini untuk mengetahui apakah pengelolaan bahan baku bambu sudah sesuai dengan kebijakan-kebijakan secara umum. Proses selanjutnya akan dilakukan pengumpulan bukti untuk memperkuat temuan yang nantinya akan disajikan dalam kertas kerja audit. Adapun analisis pada tahap ini akan dilakukan dengan tahap :

75

a. Penulisan Program Audit:

Pada tahap ini, program audit operasional atas pengelolaan bahan baku akan dibagi kedalam tiga bagian. Bagian pertama dalam program audit operasional pengelolaan bahan baku adalah pembelian. Tujuan dari progam ini adalah untuk melakukan penilaian atas aktivitas dalam pembelian bahan baku bambu pada usaha ini. Bagian kedua dalam audit operasional pengelolaan bahan baku bambu adalah penerimaan. Program audit ini adalah untuk memberikan penilaian atas aktivitas penerimaan bahan baku bambu. Program audit ketiga adalah penyimpanan dan pengeluaran. Tujuan dari program audit ini adalah untuk memberikan penilaian atas kegiatan peenyimpanan dan pengeluaran bahan baku bambu di mabel bambu Karyamanunggal. Dalam prosedur ketiga, kegiatan penyimpanan dan pengeluarkan digabungkan menjadi satu program audit dikarenakan melihat hasil kegiatan audit pendahuluan menjelaskan bahawa dalam usaha mebel bambu Karyamanungal untuk kegiatan penerimaan dan pengeluaran memiliki kegiatan kurang komples dalam prosesnya.

b. Melaksanakan Audit Operasional

Pada tahap pelaksanaan audit operasional penulis membuat checklist yang berisi susuan program audit. Checklist digunakan peneliti sebagai alat pembading untuk membandingkan prosedur yang telah di buat peneliti mengenai pengelolaan bahan baku bambu

dengan kejadian rill pengelolaan bahan baku bambu di tempat usaha. Isi dari indikator checklist tidak berdasarkan SOP perusahaan, dikarenakan usaha ini belum memiliki SOP dalam kegiatan usahanya. Maka penulis menyusun isi indikator checklist bedasarkan indikator penilaian efektivitas, efisiensi dan ekonomis pada pengelolaan persediaan bahan baku. Pernyataan yang disajikan sebagai standar dalam melakukan audit terperinci dibuat oleh penulis berdasarkan buku Anastasia Diana (2011), Sukrisno Agoes (2017), Bayangkara (2016), Marsehall B. Romney (2016)

Analisis dibuat berdasakan pelaksanaan kegiatan yang memiliki kesesuaian dengan indikator yang telah dibuat oleh pemilik, agar penulis sebagai auditor dapat memberikan penilaian atas temuan pada pengelolaan bahan baku bambu yang dilaksanakan oleh mebel bambu Karyamanunggal. Apabila kegiatan pengelolaan bahan baku sesuai dengan indikator yang terdapat di checklist makan akan diberikan centang pada kolom “YA”. Apabila kegiatan tidak sesuai dengan indikator yang terdapat di checklist maka akan diberikan centang pada kolom “Tidak”.

Hasil pada checklist selanjutnya akan dijabarkan untuk mengetahui proses pengelolaan bersediaan bahan baku bambu yang terjadi rill di tempat usaha dengan proses pengelolaan persediaan pada umumnya yang telah dibuat penulis menjadi peryataan-peryataan didalam tabel checklist. Berikut merupakan tabel dan

77

penjabaran hasil pelaksaan audit operasional pengelolaan bahan baku bambu pada mabel bambu Karya Manunggal yang terbagi kedalam tiga program audit yaitu program audit pembelian bahan baku bambu, penerimaan bahan baku bambu, penyimpanan dan pengeluaran bahan baku bambu.

Berikut ini merupakan tabel dan penjabaran pada program audit pembelian bahan baku bambu:

Tabel 5.2 : Program audit pengelolaan bahan baku bambu – pembelian Nama Organisasi : Mebel Bambu Karya

Manunggal

Periode : Desember 2019-Januari 2020

Program yang di audit : Pembelian Bahan Baku

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

Efisien

1 Apakah perusahaan melakukan evaluasi terhadap hasil kinerja pemasok

2 Terdapat pemisahan tugas secara tegas mengenai batasan-batasan karyawan √ Terdapat pembagian tugas, namun tidak dilaksanakan secara tegas

Berikut ini merupakan tabel lanjutan pada program audit pembelian bahan baku bambu

Tabel 5.2 : Program audit pengelolaan bahan baku bambu (lanjutan) Nama Organisasi : Mebel Bambu Karya

Manunggal

Periode : Desember 2019-Januari 202

Program yang di audit : Pembelian Bahan Baku

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

3 perimintaan pembelian atas bahanbaku yang diajukan karyawan ke pemilik, disetujui berdasarkan permintaan lisan yang disertai dengan bukti fisik akan kebutuhan tersebut

Permintaan

disetujui cukup dengan pemintaan lisan

Efektif

1 Terdapat daftar kebutuhan bahan baku yang disesuaikan dengan kebutuhan produksi Peilik tidak memiliki daftar kebutuhan bahan baku. Karena setiap melakukan pembelian hanya dicatat pada selembar kertas 2 Daftar bahan baku memuat tentang

standar kualitas bahan baku yang dibutuhkan

√ standar kualitas bahan baku hanya dibuat pada saat ada pemesanan dari pembeli luar negeri

79

Berikut ini merupakan tabel lanjutan pada program audit pembelian bahan baku bambu:

Tabel 5.2 : Program audit pengelolaan bahan baku bambu (lanjutan) Nama Organisasi : Mebel Bambu Karya

Manungga

Periode : Desember 2019-Januari 2020

Program yang di audit : Pembelian Bahan Baku

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan 3 Pembelian dilakukan dengan

pemasok terpilih

Ekonomis

1 Memiliki daftar pemasok dengan list harga barang yang dijual

√ Pemilik hanya menyimpan nomor telpon pemasok dan tidak memiliki catatan atas harga barang yang dijual

2 Memilih pemasok potensial untuk memenuhi kebutuhan bahan baku

3 Memiliki lebih dari satu pemasok bahan baku

Berikut ini merupakan tabel lanjutan pada program audit pembelian bahan baku bambu:

Tabel 5.2 : Program audit pengelolaan bahan baku bambu (lanjutan) Nama Organisasi : Mebel Bambu Karya

Manungga

Periode : Desember 2019-Januari 2020

Program yang di audit : Pembelian Bahan Baku

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan 4 Terdapat daftar bahan baku yang

memuat bahan baku yang di butuhkan

√ Daftar kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan hanya ditulis pada selembar kertas 5 Bahan baku yang datang sesuai

dengan pesanan

Diaudit Oleh :

Eka Andhita N.Y

Tanggal : 23 Januari 2020

Jumlah Jawaban Catatan

Ya Tidak

6 5

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan hasil program audit pembelian, penulis telah memperoleh temuan/bukti yang dapat dijadikan rekomendasi/perbakan untuk kegiatan pembelian bahan baku di Mebel Bambu Karya Manunggal. Berikut penjabaran temuan-temuan pada kegiatan program audit pembelin yang diproleh penulis:

81

1) Temuan

a) Karyawan yang melakukan perimintaan pembelian hanya dilakukan secara lisan tanpa disertai bukti pendukung lainnya

b) Pemilik membuat daftar kebutuhan bahan baku hanya pada selembar kertas dan tidak diarsipkan

Dokumen terkait