• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BMKG STASIUN GEOFISIKA

B. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan

Setiap perusahaan harus membuat suatu perencanaan yang merupakan proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan perusahaan. Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan sesuatu agar apa yang diinginkan dapat berhasil dengan baik.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan merupakan suatu upaya untuk mencapai apa yang dilakukan, kapan waktu

31

pelaksanaannya dan setiap yang akan melaksanakannya. Dengan demikian setia kegiatan yang dilakukan perusahaan akan mempunyai suatu tujuan serta arah yang jelas.

Dengan kata lain perencanaan disini mencaku penentuan tujuan yang akan dicapai serta mengorganisir usaha yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Ada beberapa alasan yang memperkuat argumentasi mengapa perencanaan sangat penting, antara lain :

a. Adanya ketidakastian dimasa yang akan datang b. Tujuan perusahaan yang beraneka ragam c. Informasi yang akurat dan tepat waktu

d. Dukungan dalam organisasi dari semua pihak yang terlibat

Anggaran merupakan bagian yang penting dari proses perencanaan karenaanggaran menentukan kepastian mengenai pengelolaan sumber daya yang ada menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dari struktur organisasi, manajemen dan personelnya serta tugas-tugas yang perlu diselaraskan. Anggaran yang angkanya terlalu tinggi seringkali merupakan tanda awal bahwa aktivitas tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan.Apabila anggaran menjadi terlalu besar maka seluruh rencana anggaran mungkin perlu diperbaiki. Dengan kata lain anggaran merupakan kompas, yang menjadi arah dan pedoman kerja bagi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I untuk mencapai tujuan.

32

Steward Thompson (1989:9) mengatakan ada empat langkah dalam penyusunan perencanaan, yaitu sebagai berikut :

1. Menetapkan tujuan

Perencanaan berawal dengan keputusan mengenai apa yang diinginkan atau yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Tanpa rumusan yang jelas, maka perusahaan akan menggunakan sumber dayanya secara tidak efektif.

2. Menentukan situasi sekarang

Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai sangat penting agar rencana dapat dirumuskan sesuai dengan kondisi perusahaan.

3. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan

Segala kemudahan dan hambatan dalam mencapai tujuan harus diidentifikasi dengan memperlihatkan faktor intern dan ekstern perusahaan walaupun sulit hal tersebut merupakan bagian penting dari perusahaan. 4. Mengembangkan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan

Langkah terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan berbagai alternatif tindakan, mengevaluasi alternatif-alternatif ini dan memilih alternatif yang paling cocok atau sekurang-kurangnya yang paling memuaskan.

Hubungan Perencanaan dengan Anggaran

Anggaran disusun berdasarkan asumsi dari perencanaan, serta data akuntansi dan keuangan. Anggaran yang telah disusun menjadi pedoman kerja atau standar bagi pelaksanaan yang diharapkan Apabila terdapat

33

penyimpangan harus diselidiki penyebab penyimpangan tersebut dan bila perlu dilakukan tindakan korekif.

Proses penyusunan anggaran dalam perusahaan merpuakan tahap akhir dari proses perencanaan yang bertujuan untuk :

1. Menentukan tujuan-tujuan atauun sasaran-sasaran yang diinginkan oleh perusahaan.

2. Membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijaksanaan perusahaan 3. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.

4. Menggunakan alat-alat fisik perusahaan secara lebih efektifdan efisien. C. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan

Pengawasan merupakan proses pengukuran dan pengevaluasian kinerja aktual dari setiap bagian dalam suatu perusahaan, dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapakan dijalankan dengan semestinya, maka dibutuhkan suatu pengawasan atau pengendalian.Tindakan pengawasan dilakukan perusahaan dengan tujuan sebagai berikut :

a. Mencegah timbulnya pemborosan-pemborosan yang terjadi dalam perusahaan.

b. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan agar betul-betul seperti yang direncanakan.

c. Dengan membandingkan realisasi yang dianggarkan, maka dapat dilaksanakan tindakan perbaikan sebelum pelaksanaan suatu rencanamenjadi berantakan.

34

Perencanaan berhubungan erat dengan pengawasan karena kedua ini merupakan yangpaling mengisi, karena pengawasan hanya dapat dilakukan apabila ada perencanaan.

Adapun pengawasan mempunyai defenisi yaitu : Proses pengawasan atau pengendalian didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja actual dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan(Gleen. A. Welsch;1996;16)

pengawasan terdiri dari tiga macam langkah yang bersifat universal, yaitu : a. Mengukur hasil pekerjaan

b. Membandingkan hasil pekerjaan dengan perencanaan dan memastikan perbedaannya ( apabila ada )

c. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan dan perbaikan.

Pengawasan dapat dibagi menjadi tiga tipe dasar, yaitu : 1. Pengawasan Pendahuluan ( Preliminary Control )

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan pada kualitas sumber-sumber daya yang digunakan sebuah perusahaan.

2. Pengawasan Pada Saat Pekerjaan Berlangsung ( Concurrent Control Pengawasan ini dilakukan untuk memonitor pekerjaan yang berlangsung, guna memastikan bahwa sasaran yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

35

3. Pengawasan Umpan Balik ( Feedback Control )

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada hasil-hasil akhir untuk menentukan tindakan-tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan. Adapun fungsi anggaran sebagai alat pengawasan, antara lain :

a. Mencegah operasi dan biaya serta pengeluaran b. Mencegah terjadinya pemborosan

c. Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi

d. Merupakan alat pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana tercapai e. Mendorong kesadaran pengendalian biaya.

Agar suatu perencanaan yang telah dibuat oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik maka sangat dibutuhkan suatu pengawasan yang baik pula. Hal ini menunjukkan bahwa antara perencanaan dengan pengawasan terdapat hubungan yang erat dimana pengawasan merupakan suatu proses untuk menilai, mengoreksi, menetapkan suatu pekerjaan tersebut memuaskan dan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Adapun pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kelas I Tuntungan yaitu dengan mengadakan analisa perbandingan antara realisasi dengan anggaran untuk melihat keberhasilan anggaran yang disusun.

Dari hasil perbandingan tersebut juga dapat dilaksanakan peninjauan terhadap struktur organisasi, rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Apabila perlu diadakan perubahan atau penyesuain terhadap struktur organisasi, rencana atau tujuan yang telah ditetapkan.

36 Hubungan Anggaran dengan Pengawasan

Anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi pengawasan. Dengan adanya anggaran maka standar kerja sudah ada, kemudian sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan stándar atau sasaran, yaitu anggaran. Perbedaan antara anggaran dan realisasi merupakan penyimpangan atau variance. Penyimpangan terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu :

a. Penyimpangan yang menguntungkan ( favourable variance )

b. Penyimpangan yang tidak menguntungkan ( Unfavourable variance ) Penyimpangan-penyimpangan tersebut baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan akan dievaluasi, dan hasil evaluasinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berikutnya yang disusun berdasarkan pengalaman dan data aktual dari tahun-tahun sebelu) bukan perusahaan yang berorientasi pada laba, maka tidak ada istilah laba – rugi walaupun ada mata anggaran yang realisasinya lebih besar dari yang dianggarkan semula, maka akan ditutupi dari mata anggaran lain. D. Realisasi Anggaran

Penganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang digunakan secara luas untuk menjalankan tanggung jawab manajerial. Untuk melihat bagaimana fungsi perencanaan pengendalian anggaran sudah berlangsung secara efektif dan efisien serta penyimpangan yang terjadi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dapat dilihat dalam

37

LAKIP BMKG Tahun 2013 disamping menyajikan laporan akuntabilitas kinerja, BMKG juga menyajikan laporan akutabilitas keuangan.

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka penyusunan program dan anggaran BMKG tahun 2014 tetap mengacu pada Renstra BMKG 2010-2014, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014. Didalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014 terdapat beberapa prioritas pembangunan yaitu : 1). Prioritas Nasional; 2). Prioritas Bidang; dan 3). Prioritas Lembaga. Pada tahun 2013 BMKG memiliki 2 Prioritas Nasional yaitu Ketahanan Pangan dan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana.

Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian pelaksanaan (DIPA) TA 2013 dengan realisasinya yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013.

1. Pendapatan

Realisasi pendaatan Negara dan Hibah TA 2013 terdiri dari penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp30.637.176.193 atau mencapai 3.170,75% dari estimasi pendapatan sebesar Rp966.241.00. mengalami penurunan sebesar Rp17.253.569.625 atau 36,03% dibandingkan dengan TA 2012. Hal ini terlihat jelas terjadi penyimangan yang tidak menguntungkan.

2. Belanja

Realisasi Belanja Negara TA 2013 adalah sebesar Rp1.437.416.231.787 atau mencapai 95,01% dari alokasi anggaran sebesar Rp1.512.835.236.000.

38

Jumlah realisasi belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Ruiah Murni sebesar Rp1.301.474.181.102 atau 95,19% dari anggarannya, Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp135.942.050.685 atau 93,40% dari anggarannya, sedangkan anggaran menurut jenis belanjanya yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp314.552.283.000, Belanja Barang sebesar Rp594.796.676.000 dan Belanja Modal sebesar Rp603.486.277.000 . realisasi belanja TA 2013 mengalami kanaikan sebesar 26,65% hal ini terlihat jelas terjadi penyimangan yang menguntungkan

Untuk melihat bagaimana fungsi perencanaan pengendalian anggaran sudah berlangsung secara efektif dan efisien serta penyimpangan yang terjadi pada Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) dapat dilihat dari hasil Laporan Realisasi Anggaran TA 2013.

Tabel 3.1

Laporan Realisasi AnggaranTA 2013

Uraian

TA 2013 Anggaran Realisasi

Pendapatan Negara dan Hibah 966.241.000 30.637.176.193 Belanja Rupiah Murni 1.367.280.565.000 1.301.474.181.102 Belanja Pinjaman dan Hibah 145.554.671.000 135.942.050.685 Jumlah Belanja 1.512.835.236.000 1.437.416.231.787

39 BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan .

A. Kesimpulan

menambah jejaring pengamatan serta melengkapi peralatan pengamat, peralatan komunikasi baik dalam bentuk jaringan maupun penerima, peralatan pengolah dan sistem komunikasi untuk menyebarkan hasil informasi cuaca, iklim dan gempa bumi atau potensi tsunami, dan tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manuasia.

Data dan informasi BMKG merupakan output utama yang dihasilkan oleh BMKG supaya keberadaan BMKG dapat memberikan manfaat (Outcome) kepada masyarakat luas, maka data dan informasinya harus memiliki akurasi yang tinggi, memiliki ketepatan wilayah/lokasi dan tepat waktu dalam penyampaiannya. Artinya bahwa pemerintah, swasta dan masyarakat memperoleh manfaat dalam kegiatan pembangunan, ketahanan pangan, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana alam dengan adanya data dan informasi dari BMKG yang akurat dan tepat waktu.

B. Saran

Terus berupaya untuk menjadikan organisasi yang berkelas dunia dengan tujuan utama memberikan pelayanan data dan informasi Meteorologi,

40

Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika (MKKuG).

Berbagai upaya telah dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika kepada masyarakat, baik ditingkat lokal, tingkat regional maupun tingkat internasional.

Walaupun belum seluruhnya upaya tersebut mencapai hasil sesuai dengan harapan, namun setidaknya berbagai upaya tersebut telah berjalan pada jalur yang telah rencanakan.

Meningkatnya kepuasan pengguna informasi gempabumi, peringatan dini tsunami, seismologi teknik dan geofisika potensial dan tanda waktu untuk mendukung perencanaan pembangunan nasional dan pengelolaan bencana.

Siap untuk menjalankan program dan anggaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dilaksanakan secara efekif, akuntabel dan efisien untuk memenuhi kegiatan yang mendukung prioritas nasional untuk mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik.

41

Dokumen terkait