• Tidak ada hasil yang ditemukan

April 2016 s.d 31 Maret 2017

Dalam dokumen BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: (Halaman 90-98)

BLOK VIII PRODUKSI USAHA TERNAK TERPILIH

periode 1 April 2016 s.d 31 Maret 2017

Isikan jumlah telur yang ditetaskan (produksi sendiri) yang khusus untuk menghasilkan DOC/DOD (Day Old Chick/Day Old Duck) selama periode 1 April 2016 s.d 31 Maret 2017 pada kotak yang tersedia.

Rincian 801.e: Rata-rata persentase keberhasilan penetasan

Isikan rata-rata persentase keberhasilan penetasan selama periode 1 April 2016 s.d 31 Maret 2017 dalam satuan persen pada kotak yang tersedia.

Rincian 801.f: Rata-rata lama produksi telur

Isikan rata-rata lama produksi telur selama periode 1 April 2016 s.d 31 Maret 2017 dalam satuan hari pada kotak yang disediakan.

Rincian 801.g: Rata-rata lama periode rontok bulu

Isikan rata-rata lama periode rontok bulu dalam satuan hari pada kotak yang disediakan.

Rincian 801.h: Rata-rata harga telur per butir atau per kg

Isikan rata-rata harga telur per butir atau per kg dalam satuan rupiah dan isikan pula kode satuannya, kode 1 untuk satuan butir dan kode 2 untuk satuan kg.

Rincian 801.i: Rata-rata harga DOC/DOD per ekor

Isikan rata-rata harga DOC/DOD per ekor dalam satuan rupiah pada kotak yang tersedia.

Rincian 802: Produktivitas sapi perah selama periode 1 April 2016 s.d 31 Maret 2017

Rincian 802 ini terisi jika jenis ternak terpilih adalah sapi perah (Rincian 502.e ada isian).

Rincian 802.a: Rata-rata jumlah sapi perah betina produktif per hari

Ternak betina produktif adalah ternak betina yang organ reproduksinya masih berfungsi secara normal dan dapat beranak.

Biasanya untuk kategori ternak besar adalah ternak yang melahirkan kurang dari 5 (lima) kali atau berumur dibawah 8 (delapan) tahun.

Rincian 802.b: Rata-rata produksi susu sapi perah per ekor per hari

Isikan rata-rata jumlah produksi susu sapi perah per ekor per hari dalam satuan liter pada kotak yang tersedia.

Rincian 802.c: Rata-rata lama periode produksi susu per ekor

Isikan rata-rata lama produksi susu per ekor dalam satuan hari pada kotak yang disediakan.

Rincian 802.d: Rata-rata lama periode kering per ekor

Isikan rata-rata lama periode kering per ekor dalam satuan hari pada kotak yang disediakan.

Periode kering/rontok bulu adalah periode ternak sedang tidak berproduksi, dimana sebelumnya ternak pernah berproduksi dan masih akan berproduksi lagi. Istilah periode kering biasanya digunakan pada sapi perah, dan rontok bulu biasanya digunakan pada unggas.

Rincian 802.e: Rata-rata harga susu per liter

Isikan rata-rata harga susu per liter dalam satuan rupiah

Rincian 803: Jumlah dan nilai mutasi ternak selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 (kecuali ayam ras pedaging/itik pedaging/ayam kampung pedaging)

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh nilai pertambahan bobot ternak selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017. Isikan mutasi ternak terpilih sesuai dengan rincian (803.a sampai dengan 803.e dan rincian 803.g sampai dengan 803.j, baik dalam jumlah (kolom (2)) maupun dalam nilai (kolom (3)). Ayam ras pedaging, itik pedaging, dan ayam kampung pedaging tidak perlu ditanyakan pada rincian ini.

Rincian 803.a: Jumlah ternak pada 1 April 2017 (R. 501.d)

Isikan jumlah ternak yang dikuasai pada 1 April 2017 pada kolom (2) dan nilainya dalam ribuan rupiah pada kolom (3). Nilai yang dimaksud adalah taksiran harga jual ternak pada kondisi 1 April 2017.

Harap berhati-hati dalam mengisi rincian mutasi ini karena kesalahan dalam menaksir nilai harga ternak pada kolom nilai (kolom (3)) akan berakibat fatal

Rincian 803.b: Penjualan

Jika rumah tangga melakukan penjualan ternak selama periode setahun yang lalu, isikan jumlah ternak yang dijual pada kolom (2) dan nilainya dalam ribuan rupiah pada kolom (3). Nilai yang dimaksud adalah harga jual ternak pada saat transaksi selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017.

Rincian 803.c: Pemotongan

Jika rumah tangga melakukan pemotongan ternak selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 isikan jumlah ternak yang dipotong pada kolom (2) dan nilai saat pemotongan dalam ribuan rupiah pada kolom (3).

Dipotong adalah pemotongan ternak baik untuk tujuan dikonsumsi sendiri maupun dijual sebagian atau seluruhnya.

Rincian 803.d: Kematian

Isikan jumlah ternak yang mati selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom (2) dan nilainya dalam ribuan rupiah pada kolom (3).

Kematian yang dimaksud dalam kategori adalah kematian ternak karena sakit atau kecelakaan seperti tertabrak kendaraan, terbenam, dimakan binatang buas. Mati karena dipotong/disembelih tidak termasuk dalam kategori mati, tetapi termasuk kategori pemotongan.

Rincian 803.e: Pengurangan lain

Isikan jumlah ternak akibat pengurangan lain di kolom (2) dan taksiran nilainya dalam ribuan rupiah di kolom (3).

Pengurangan lain adalah pengurangan ternak yang disebabkan oleh:

1. Ternak yang diberikan kepada pihak lain sebagai bantuan, hibah atau bagi hasil. 2. Penyerahan kembali ternak yang dibagihasilkan kepada pemilik.

3. Hilang karena dicuri atau sebab lain. 4. Berkurban saat Hari Raya Idul Adha. Rincian 803.f: Jumlah (a + b + c + d + e)

Isikan penjumlahan rincian 803.a s.d. 803.e pada kolom (2) dan nilai dalam ribuan rupiah pada kolom (3)

Rincian 803.g: Pembelian

Jika rumah tangga melakukan pembelian ternak selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 maka isikan jumlah ternak yang dibeli pada kolom (2) dan nilainya dalam

Nilai ternak yang mati yang dicatat hanya untuk ternak yang masih mempunyai nilai jual. Untuk ternak yang mati tetapi tidak mempunyai nilai

ribuan rupiah pada kolom (3). Nilai yang dimaksud adalah harga pembelian ternak pada saat transaksi selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017.

Rincian 803.h: Kelahiran/penetasan

Isikan jumlah ternak yang dilahirkan/ditetaskan selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom jumlah (kolom (2)).

Kelahiran/penetasan adalah lahir/menetas hidup, yaitu ternak yang

dilahirkan/ditetaskan hidup selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 dan pada waktu dilahirkan/ditetaskan menunjukkan tanda-tanda kehidupan antara lain: jantung berdenyut, bernafas, dan bergerak. Kelahiran tetap dicatat, walaupun pada 1 April 2017 anak maupun induknya sudah tidak ada lagi (karena dijual, dipotong, dll).

Rincian 803.i: Penambahan lain

Isikan jumlah ternak yang diperoleh dari penambahan lain pada kolom (2) dan taksiran nilainya dalam ribuan rupiah pada kolom (3).

Penambahan lain adalah penambahan ternak yang diterima dari pihak lain selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017, misalnya:

1. Ternak yang diterima dari pihak lain sebagai bantuan, hibah, bagi hasil (di-gaduh-kan).

2. Penerimaan dari pengembalian ternak bagi hasil. Rincian 803.j: Jumlah ternak 1 April 2016

(Kolom (2) = Rincian f-g-h-i,

Kolom (3) = nilai ternak pada saat 1 April 2016)

Isikan jumlah ternak yang dikuasai pada tanggal 1 April 2016 yang lalu pada kolom (2) dan nilainya dalam ribuan rupiah pada kolom (3). Jumlah ternak kondisi 1 April 2016 (rincian 801.j kolom (2)) bisa diperoleh dari perhitungan rumus sebagai berikut:

R 803.j kolom (2) = R(803.f – 803.g – 803.h – 803.i) kolom (2) Rumus ini tidak berlaku untuk rincian 803.j kolom (3).

Sementara itu, nilai yang dimaksud adalah taksiran harga ternak pada pada 1 April 2016, sehingga nilai yang diisikan untuk pada kolom (3) untuk rincian ini adalah nilai taksiran harga ternak pada kondisi 1 April 2016 yang lalu.

Rincian 803.k: Jumlah (g+i+j)

Isikan penjumlahan rincian 901.g s.d 901.j pada kolom (3) dengan rumus R 803.k kolom (3) = R ( 803.g + 803.i + 803.j ) kolom (3).

Dalam mengisi taksiran nilai ternak pada kolom (3) petugas hendaknya bukan hanya melihat jumlah ternak yang diusahakan di kolom (2) tetapi juga harus memperhatikan komposisi ternaknya (anak/muda/dewasa) sehingga taksiran

Rincian 803.l: Nilai pertambahan bobot ternak (f-k)

Isian rincian 803.l kolom (3) adalah hasil perhitungan rincian (803.f – 803.k) kolom (3).

Nilai pertambahan bobot ternak yang dimaksud disini adalah nilai produksi sebagai akibat pertambahan bobot/penggemukan ternak dan atau pertambahan kelahiran ternak selama setahun.

Contoh Kasus:

Pak Andio bersama anaknya mengusahakan domba garut dan kambing boer di belakang rumahnya yang pada kondisi 1 April 2017 masing-masing memelihara sebanyak 20 ekor. Dari 20 ekor domba tersebut, 5 ekor domba merupakan domba yang baru dilahirkan pada bulan Desember 2016 lalu. Harga taksiran 5 anak domba tsb pada tanggal 1 April 2017 sekitar 7,5 juta sedangkan sisanya adalah domba dewasa dengan taksiran nilainya sebesar 63,5 juta. Pada awal bulan Januari lalu, Pak Andio pernah menjual dombanya sebanyak 4 ekor dengan harga 16 juta dan pada saat Idul Adha lalu Pak Andio turut berkurban sebanyak 3 ekor domba dengan taksiran harga sebesar 15 juta. Taksiran nilai dari seluruh ternak yang dipelihara pada kondisi 1 April 2016 adalah sebesar 66 juta rupiah. Jika rumah tangga Pak Andio terkena sampel SOUT2017-STU.S untuk ternak domba, maka pengisian rincian mutasi ternak Blok VIII Rincian 803 adalah sebagai berikut.

803. Jumlah dan nilai mutasi ternak selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 (kecuali ayam ras pedaging, itik pedaging,

dan ayam kampung pedaging)

a. Jumlah ternak pada 1 April 2017 b. Penjualan c. Pemotongan d. Kematian e. Pengurangan lain f. Jumlah (a + b + c + d + e) g. Pembelian h. Kelahiran/penetasan i. Penambahan lain j. k. Jumlah (g + i + j)

l. Nilai pertambahan bobot ternak (f - k)

2 6 6 0 0 0 3 6 0 0 0 0 0 -6 -6 0 0 0 5 -2 7 1 0 0 0 1 6 0 0 0 -1 5 0 0 0 1 0 2 0 2 0 4 -3 2 7

-Jumlah ternak pada 1 April 2016 (untuk kolom (2) isikan

f - g - h - i , sedangkan untuk kolom (3) diisikan nilai

Uraian

(1) (2) (3)

Rincian 804: Keterangan ayam ras pedaging/ayam kampung pedaging/itik pedaging yang dikuasai selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017

Isikan periode siklus/bulan usaha (bulan pembelian DOC/DOD (Day Old Chick/Day Old Duck) sampai penjualan) pada kolom (1), lama siklus pada kolom (2), jumlah pembelian DOC/DOD pada kolom (3), nilai pembelian DOC/DOD pada siklus tersebut pada kolom (4), jumlah penambahan lain (selain pembelian DOC/DOD) pada kolom (5), jumlah yang mati selama proses penggemukan pada kolom (6), jumlah pemotongan dan pengurangan lain (selain kematian) pada kolom (7), jumlah yang dijual pada kolom (8) dan bobotnya pada kolom (9), dan rata-rata harga per kg pada kolom (10).

Rincian 804 ini terisi jika jenis ternak terpilih adalah ayam ras pedaging/ayam

kampung pedaging/itik pedaging (Rincian 502.b ada isian).

Siklus yang dituliskan pada baris pertama adalah siklus terakhir pada periode pencacahan. Siklus yang dituliskan pada baris kedua adalah siklus sebelum siklus baris pertama. Siklus yang dituliskan pada baris ketiga adalah siklus sebelum siklus baris kedua, dst.

Siklus ayam ras pedaging/ayam kampung pedaging/itik pedaging adalah rentang waktu yang dimulai dari saat DOC/DOD dibeli, kemudian dipelihara/digemukkan, sampai akhirnya dijual.

Penjualan yang dimaksud adalah penjualan ayam ras pedaging/ayam kampung pedaging/itik pedaging dalam keadaan masih hidup. Penjualan pada Kolom (8) dan (9) harus terisi keduanya.

Isian pada baris jumlah pada Rincian 804 adalah penjumlahan untuk setiap kolom pada Kolom (3) s.d. Kolom (9).

Rincian 805: Jika Rincian 803.d (kematian) dan/atau Rincian 804 Kolom (6) (kematian) ada isian, jumlah ternak yang mati menurut penyebab kematian dan kategori umur

Khusus untuk ayam kampung, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, dan itik manila yang diisikan hanya pada Rincian jumlahnya saja (Rincian 805.d).

Rincian 805.a: Anak

Isikan jumlah ternak anak yang mati karena penyakit pada kolom (2), karena bencana alam pada kolom (3), karena dimusnahkan pada kolom (4), dan lainnya pada kolom (5).

Rincian 805.b: Muda

Isikan jumlah ternak muda yang mati karena penyakit pada kolom (2), karena bencana alam pada kolom (3), karena dimusnahkan pada kolom (4), dan lainnya pada kolom (5).

Rincian 805.c: Dewasa

Isikan jumlah ternak dewasa yang mati karena penyakit pada kolom (2), karena bencana alam pada kolom (3), karena dimusnahkan pada kolom (4), dan lainnya pada kolom (5).

Rincian 805.d: Jumlah

Isikan seluruh ternak yang mati yang disebabkan karena penyakit pada kolom (2), karena bencana alam pada kolom (3), karena dimusnahkan pada kolom (4), dan lainnya pada kolom (5).

R.805.d = R.805.a + R.805.b + R.805.c untuk setiap kolom.

Bencana Alam adalah kejadian luar biasa yang terjadi dari alam yang mengakibatkan kematian ternak/unggas seperti kejadian banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, dan sejenisnya.

Dimusnahkan adalah ternak/unggas yang sengaja dimatikan untuk mencegah penyebaran penyakit.

Rincian 806: Khusus ternak besar/kecil (sapi potong/sapi perah/kerbau/ kambing/domba/babi), jika Rincian 803.c (pemotongan) ada isian, jumlah ternak yang dipotong menurut tempat pemotongan, jenis kelamin, dan produktivitas

Rincian 806.a: RPH/TPH

Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPH/TPH selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada pada kolom (2) untuk jantan dan pada kolom (3) untuk betina produktif dan kolom (4) untuk betina tidak produktif.

RPH (Rumah Pemotongan Hewan) adalah tempat pemotongan hewan/ternak yang mempunyai bangunan permanen atau semi permanen yang khusus digunakan untuk tempat pemotongan hewan/ternak yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai RPH.

TPH (Tempat Pemotongan Hewan) adalah tempat pemotongan hewan yang mempunyai bangunan maupun tidak, yang biasanya digunakan sebagai tempat pemotongan hewan/ternak dan biasanya terdapat pencatatan pemotongan.

Rincian 806.b: Diluar RPH/TPH

Rincian 806.b.1: Dilaporkan ke petugas/dinas terkait

Isikan jumlah ternak yang yang dipotong di luar RPH/TPH yang dilaporkan ke petugas/dinas terkait selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada pada kolom (2) untuk jantan dan pada kolom (3) untuk betina produktif dan kolom (4) untuk betina tidak produktif.

Rincian 806.b.2: Tidak dilaporkan ke petugas/dinas terkait

Isikan jumlah ternak yang yang dipotong di luar RPH/TPH yang tidak dilaporkan ke petugas/dinas terkait selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada pada kolom (2) untuk jantan dan pada kolom (3) untuk betina produktif dan kolom (4) untuk betina tidak produktif.

Rincian 806.c: Jumlah

Isikan penjumlahan Rincian 806.a s.d 806.b.2 pada kolom (2) s.d. kolom (4) dengan rumus R806.c = R ( 806.a + 806.b.1 + 806.b.2 )

Rincian 807: Jumlah dan nilai produksi lainnya selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017

Rincian ini digunakan untuk menampung selain produksi utama ternak (produk ikutan) dan penerimaan lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha ternak terpilih. Rincian 807.a: Produksi ikutan:

Rincian 807.a.1: Pupuk kandang

Isikan kode satuan pupuk kandang yang dihasilkan selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom (2), jumlah pada kolom (3), dan nilai pada kolom (4) dalam ribu rupiah.

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari olahan kotoran hewan/ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah.

Rincian 807.a.2: Biogas

Isikan kode satuan biogas yang dihasilkan selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom (2), jumlah pada kolom (3), dan nilai pada kolom (4) dalam ribu rupiah. Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses fermentasi dari bahan-bahan organik, termasuk kotoran hewan, limbah rumah tangga, dan sampah-sampah organik secara anaerobic. Sumber energi biogas yang utama yaitu kotoran ternak sapi, kerbau, dan babi.

Rincian 807.a.3: Pupuk cair (urine ternak)

Isikan kode satuan pupuk cair yang dihasilkan selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom (2), jumlah pada kolom (3), dan nilai pada kolom (4) dalam ribu rupiah.

Pupuk cair adalah suatu bahan hara berbentuk cairan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman, biasanya dengan memanfaatkan urine hewan ternak.

Rincian 807.a.4: Susu kambing/kerbau

Isikan kode satuan susu kambing/kerbau yang dihasilkan selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom (2), jumlah pada kolom (3), dan nilai pada kolom (4) dalam ribu rupiah.

Rincian 807.a.5: Telur (bukan dari ayam/itik petelur)

Isikan kode satuan telur (bukan dari ayam/itik petelur) yang dihasilkan selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom (2), jumlah pada kolom (3), dan nilai pada kolom (4) dalam ribu rupiah.

Rincian 807.a.6: Lainnya, seperti: kulit, tanduk, dan bulu.

Isikan nilai kulit, tanduk, dan bulu yang dihasilkan selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom (4) dalam ribu rupiah.

Rincian 807.b: Jasa peternakan (pemacekan ternak, penetasan telur, dll)

Isikan nilai produksi jasa peternakan (pemacekan ternak, penetasan telur, jasa kesehatan ternak, dll) yang dihasilkan selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom (4) dalam ribu rupiah.

Nilai yang dituliskan adalah nilai bersih setelah dikurangi dengan pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan untuk melakukan jasa peternakan, misalnya pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian cairan semen, vaksin, dsb.

Rincian 807.c: Penjualan ternak afkir (sapi perah betina/ ayam ras petelur/ayam kampung petelur/itik petelur)

Isikan jumlah penjualan ternak afkir (sapi perah betina/ ayam ras petelur/ayam kampung petelur/itik petelur) yang dihasilkan selama periode 1 April 2016 s.d. 31 Maret 2017 pada kolom (3) dalam satuan (ekor), dan nilainya pada kolom (4) dalam ribu rupiah. Jumlah dan nilai penjualan pada rincian ini harus kurang dari atau sama dengan rincian 803.b.

Rincian 807.d: Jumlah

Isikan penjumlahan nilai produksi lainnya pada kolom (4).

R. 807.d = R. 807.a.1 + R. 807.a.2 + R. 807.a.3 + R. 807.a.4 + R. 807.a.5 + R. 807.a.6 + R. 807.b + R. 807.c

Dalam dokumen BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: (Halaman 90-98)