• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN 3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III

4.3 Asuhan Kebidanan pada BBL

Pada pembahasan yang selanjutnya, akan dijelaskan tentang kesesuaian teori dan kenyataan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL). Berikut ini akan disajikan data-data yang mendukung untuk dibahas dalam pembahasan tentang Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL). Dalam pembahasan yang berkaitan tentang Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL), maka berdasarkan fakta, diperoleh data bayi Ny.”T”, usia 1 jam bayi sudah BAB 1 kali berwarna mekonium dan sudah BAK 1 kali, warna jernih. Bayi sudah menyusu, pada saat dilakukan IMD, panjang badan 47 cm, berat badan 2900 gram, lingkar kepala 32 cm, hasil pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Berdasarkan fakta diatas, dapat diperoleh analisa sebagai berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel Bayi Baru Lahir bayi

Ny. “N” di BPM Sri Setyaningsih, Amd.Keb Desa Kedung Rejo Kecamatan

Megaluh Kabupaten Jombang tahun 2017

Asuhan BBL 14 April 2017 Penilaian Awal Apgar score Inj. Vit K Salep Mata BB PB Lingkar Kepala Lingkar Dada Lila BAK BAB

Menangis spontan, warna kulit kemerahan reflek baik 9-10 Sudah diberikan Sudah diberikan 2900 gram 47 cm 32 cm 33 cm 11 cm Kuning jernih Mekonium

Sumber : Data Primer, 2017

1. Data Subyektif a. Eliminasi

Berdasarkan fakta, pada usia 1 jam bayi Ny. ''T'' sudah BAK, warna kuning jernih, dan BAB warna hitam.

Menurut penulis jika bayi BAB warna hitam berarti normal karena mekonium yang telah keluar dalam 24 jam pertama setelah lahir menandakan anus telah berfungsi. Dan jika BAK bayi warna kuning jernih berarti normal karena jika bayi tidak BAK dalam 24 jam pertama setelah lahir maka bidan harus mengkaji kondisi uretra.

Hal ini fisiologis, sesuai dengan pendapat Muslihatun (2010), Bayi baru lahir normal biasanya kencing lebih dari 6 kali perhari. Bayi baru lahir normal BAB berwarna hitam (mekonium) . Berdasarkan data tersebut diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

b. Nutrisi

Bayi Ny. “T” sudah menyusu pada saat dilakukan IMD. Menurut

penulis, saat bayi lahir melakukan IMD yang bertujuan untuk mendekatkan kontak ibu dengan bayi dan asupan nutrisi bayi terpenuhi. Pemberian ASI eksklusif sedini mungkin dan sesering mungkin sangat penting bagi tumbuh kembang bayi, mudah dicerna dan efisien, mencegah infeksi, mengurangi perdarahan pada ibu, dan bisa menjadi alat kontrasepsi alamiah.

Hal ini fisiologis, sesuai dengan teori Sarwono (2010), dengan dilakukannya IMD akan meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan anak pada 1-2 jam pertama, anjuran ibu memberikan ASI dini (dalam 30 menit-1jam setelah lahir) dan eksklusif. Prosedur pemberian ASI dijadwal siang malam (minimal 8 kali dalam 24 jam) atau setiap

bayi mengiginkan. Berdasarkan fakta diatas tidak dijumpai kesenjangan antara fakta dan teori.

2. Data Obyektif a.Tanda-tanda vital

Tanda-tanda vital bayi Ny. “T” dalam batas normal. Menurut penulis, hal ini fisiologis tidak ada kelainan, Pemeriksaan tanda vital pada bayi harus dilaksanakan, hal ini dilakukan sebagai pemantauan keadaan bayi, karena pada bayi baru lahir masih dalam tahap beradaptasi dengan lingkungan barunya, sehingga dikhawatirkan terjadi dapat mempengaruhi keadaan bayi seperti hipotermi atau gangguan pernafasan

Sesuai dengan teori Muslihatun (2010) suhu bayi normal adalah antara 36,5-37,5 0C. Pernafasan bayi normal 30-60 kali/menit. Denyut jantung normal bayi antara 100-160 kali/menit, tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 kali/menit dalam jangka waktu pendek, beberapa kali dalam 1 hari selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami distres. Berdasarkan hal tersebut diatas tidak ditemukan adanya penyimpangan antara fakta dan teori.

b. Pemeriksaan fisik

Pada Bayi Ny. “T” warna kulit kemerahan, tidak ada kelainan pada anggota tubuh, tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat, anus ada, tidak ada kelainan pada ekstermitas.

Menurut penulis, pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir sangat penting karena dengan melakukan pemeriksaan fisik, kita dapat

menyimpulkan resiko atau kelainan pada bayi baru lahir, dengan begitu petugas tahu tindakan apa yang akan dilaksanakan selanjutnya.

Hal ini fisiologis sesuai dengan teori Vivian (2013), warna kulit bayi harus berwarna merah muda yang bersih, tidak ada kelaianan pada anggota tubuh, dan tidak ada tanda –tanda infeksi tali pusat. Berdasarkan data tersebut diatas, tidak dijumpai penyimpangan antara fakta dan teori. c. Antropometri

1) Berat Badan

Berat badan lahir bayi Ny.”T” 2900 gram. Menurut penulis, hal ini normal karena BB bayi tidak <2500. Sesuai dengan pendapat Muslihatun(2010), berat BBL cukup bulan antara 2500 sampai 4000 gram. Berdasarkan hal diatas, tidak ditemukan penyimpangan antara fakta dan teori.

2) Panjang Badan

Panjang badan bayi Ny.”T” 47 cm. Menurut penulis, hal ini fisiologis karena panjang bayi tidak melebihi ukuran normal, dan tidak kurang dari ukuran normal atau tidak menunjukkan bayi kerdil.

Sesuai dengan pendapat Muslihatun (2010), panjang badan neonatus cukup bulan 45 sampai 54 cm. Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemui kesenjangan antara fakta dan teori.

3) Lingkar kepala

Ukuran lingkar kepala bayi Ny.“T” fisiologis. Menurut penulis pengukuran kepala dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelainan pada besar kepala bayi yang dapat merujuk ke bayi prematur atau

adanya kelainan lain seperti hydrocepalus. Sesuai dengan teori Dewi (2010) bahwa LK 33-35 cm. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

4) Lingkar dada

Lingkar dada bayi Ny.”T” 33 cm. Menurut penulis, hal ini fisiologis karena lingkar dada bayi dalam batas normal. Sesuai dengan pendapat Muslihatun (2010), Panjang lingkar dada 30-38 cm. Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan adanya kesenjangan antara fakta dan teori.

5) Lingkar Lengan

Lingkar lengan bayi Ny.“T” adalah 11 cm. Menurut penulis pengukuran lingkar lengan ini dilakukan untuk mengetahui status gizi bayi baru lahir, dan untuk menentukan tindakan selanjutnya yang akan dilaksanakan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Dewi (2013) bahwa pengukuran dilakukan pada pertengahan lengan bayi, normalnya 11-12 cm. Berdasarkan hal tersebut, tidak terdapat kesenjangan antara fakta dan teori

3. Analisa data

Analisa data pada bayi Ny. “T” usia 1 jam dengan bayi baru lahir normal. Menurut penulis sesuai analisa data bayi baru lahir normal dapat dikategorikan normal yaitu dengan keadaan usian cukup bulan, menangis spontan, tidak ada kelainan.

Hal ini sesuai menurut Kementerian Kesehatan RI (2010) diagnosa asuhan kebidanan pada Bayi baru lahir fisiologis yaitu : Bayi baru lahir usia...hari fisiologis. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

4. Penatalaksanaan

Pada asuhan bayi baru lahir penulis melakukan penatalaksanaan pada By. Ny “T” sebagaimana untuk asuhan bayi baru lahir normal menjaga kehangatan bayi, memberikan salep mata, memberikan vitamin K, memberitahu ibu cara menyusui yang baik dan benar dan KIE perawatan bayi baru lahir.

Menurut penulis asuhan yang dilaksanakan pada bayi normal tersebut harus dilaksanankan mengingat bayi baru lahir masih dalam proses adaptasi sehingga rawan terkena gangguan atau pennyakit yang beresiko, dan ibu bayi perlu diberi KIE mengenai perawatan dan nutrisi bayi yang baik.

Hal ini sesuai dengan buku acuhan APN (2012) penatalaksanaan pada BBL fisiologis, meliputi pencegahan infeksi, penilaian segera setelah lahir, pencegahan kehilangan panas, merawat tali pusat, pemberian ASI, pencegahan infeksi mata, pemeberian salep mata dan Vit K, pemberian imunisasi pada bayi baru lahir, pemeriksaan bayi baru lahir. Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori.