• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan multidisiplin

D. Beban Belajar

Untuk memenuhi target mutu lulusan perlu dipertimbangkan jumlah hari efektif dalam setahun agar tujuan satuan pendidikan sekolah dasar tercapai tanpa terlalu membebani peserta didik. Untuk menentukan jumlah hari efektif itu, dilakukan perbandingan dengan negara lain yang dapat diamati pada tabel berikut ini.

Tabel Jumlah hari sekolah per tahun & sistem pembagian waktu Negara Jumlah hari

sekolah & jam per tahun

Jumlah term per tahun & liburan Jam belajar

Indonesia 220 hari; 1088-1216 – 1400 jam pelajaran

Hari sekolah: Senin – Sabtu; 32 - 34 jam pelajaran per minggu; 34 – 38 minggu / tahun; 2 term / semester; libur akhir tahun: 3 minggu, tengah Juni – tengah Juli; Jeda antar-semester: 1 – 2 minggu; libur puasa 2 – 4 minggu

Kelas I dan II: 7.00 – 9.30 atau 7.30 – 10.00

Kelas III – VI: 7.00 – 12.00 atau 7.30 – 12.30;

Singapura 200 hari; 903 jam pelajaran

Hari sekolah: Senin - Jumat; 4 term; Term 1 libur 1 minggu; term 2 libur 4 minggu; term 3 libur 1 minggu; term 4 libur 7 minggu

Malaysia 204 hari 2 term / semester; Januari – awal November; libur 2 minggu antar-semester; November – awal Januari: libur besar

Filipina 200 hari 4 term; Juni – Maret; sistem triwulan; libur besar 2 setengah bulan dengan libur antar-triwulan 1 minggu

India 207 hari 2 term / semester; Juni – Maret; Awal April – akhir Mei; libur musim dingin 2 minggu pada akhir tahun Australia 200 hari Hari sekolah: Senin – Jumat; 25 jam

pelajaran per minggu; Hari sekolah: Senin – Jumat; 4 term; Tengah

42

Negara Jumlah hari sekolah & jam

per tahun

Jumlah term per tahun & liburan Jam belajar

Desember – akhir Januari Libur 2 minggu antar-term

RRC 199 hari 2 term / semester; Awal September – tengah Juli

7.30 – 17.00: 2 jam makan siang Prancis 180 hari Hari sekolah: Senin – Sabtu

(setengah hari); sekitar 28 jam pelajaran per minggu; Tahun ajaran: Agustus – Juni; dibagi 4 – 7 minggu / term dan 1 – 2 minggu libur di antara term

8.00 – 16.00 Sabtu: Makan siang 2 jam

Iran 200 hari September – Juni

Jepang 201 hari 30 jam pelajaran per minggu; 3 term: April – Maret dengan libur musim panas, dingin, dan semi Mexico Hari sekolah: Senin – Jumat; Sabtu

maa pelajaran pilihan; Tahun ajaran September – Juni

Korea Selatan

220 hari Hari sekolah: Senin – Jumat & Sabtu terkadang masuk ; 2 term /

semester; Maret – Februari; libur besar: tengah Juli – tengah agustus; akhir Desember – awal Februari: libur musim dingin

8.00 – 16.00; makan siang di sekolah Amerika Serikat 180 hari; 1146 jam pelajaran

Hari sekolah: Senin – Jumat, kecuali Charter Schools sampai Sabtu

8.30 – 14.30; makan siang di sekolah; hanya Charter Schools: 7.30 – 17.00 (3 jam lebih lama dari SD biasa lain Kanada 187 hari; 950

jam pelajaran

Hari sekolah: Senin – Jumat; 3 term; September – Juni

Taiwan 190 hari; 1050 jam pelajaran

43

Negara Jumlah hari sekolah & jam

per tahun

Jumlah term per tahun & liburan Jam belajar

Hongkong 190 hari; 1013 jam pelajaran

September – Juli

Afrika Selatan

200 hari 4 term; term 1 libur 10 hari; terms libur 21 hari; terms 3 libur 10 hari; term 4 libur 40 hari

Inggris 190 hari Hari sekolah: Senin – Jumat; 3 term; awal September – tengah Juli; libur antar-term 2 minggu dan libur musim panas 6 minggu

Makan siang di sekolah

Finlandia 190 hari Tahun ajaran: tengah Agustus – Juni; rata-rata 30 jam pelajaran per minggu

Unesco: 33 negara lebih dari 180 hari Rata-rata internasional 193 hari per tahun Hanya beberapa negara: 220 hari.

Standar belajar UNESCO 800 jam per tahun untuk anak SD/MI, sedangkan anak SD/MI di Indonesia belajarnya mencapai 1.400 jam

Berdasarkan perbandingan jumlah hari belajar efektif ini tampaknya jumlah hari efektif Indonesia terlalu tinggi. Jumlah yang terlalu tinggi mengakibatkan beban belajar yang berlebihan yang dapat membuat aktivitas belajar peserta didik kurang efektif karena kurangnya waktu untuk penyegaran setelah siswa belajar keras. Dilihat dari latar belakang mengapa jumlah hari belajar efektif cenderung tinggi sebenarnya bermula dari kebijakan paca zaman penjajahan Belanda. Waktu pemerintah Belanda mulai mendirikan sekolah-sekolah di tanah air, jumlah guru amat langka dan jumlah gedung pun amat terbatas. Untuk itu, ditempuh kebijakan membatasi waktu belajar harian kelas I dan II sekolah dasar. Siswa kelas I dan II masuk Pukul 7.00 hanya belajar beberapa jam dan pulang Pukul 9.30. Yang masuk Pukul 7.30 pulang Pukul 10.00. Setelah itu guru kelas I dan II dapat mengajar siswa kelas III dan IV yang masuk setelah siswa kelas I dan II pulang dan mereka gunakan ruang kelas yang sama. Pada masa yang sama jam belajar siswa kelas I dan II di Belanda tidak menempuh kebijakan demikian. Siswa-siswa itu umumnya pulang pada waktu yang sama dengan siswa-siswa

kelas-44 kelas yang lebih tinggi. Karena pengurangan jam belajar ini, pemerintah Belanda menambah hari belajar efektif. Setelah di alam merdeka kebijakan ini tidak diubah walaupun jumlah guru dan ruang kelas telah memadai.

Selain itu, menurut hasil penelitian Bank Dunia pada awal tahun 1990-an, kemampuan membaca, menulis, dan berhitung siswa-siswa SD/MI di berbagai daerah di Indonesia cenderung memprihatinkan karena jam belajar di kelas I dan II tampaknya terlalu kurang. Karena itu, untuk memberi peluang lebih banyak kepada guru untuk menangani pengembangan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung siswa serta kesempatan bagi siswa untuk berada lebih lama di lingkugnan sekolah yang menggunakan bahasa Indonesia, Bank Dunia mengusulkan ditambahnya jam belajar di kelas I dan II agar mendekati jam belajar siswa kelas III s.d. VI. Sehubungan dengan hal ini, diusulkan agar jam belajar kelas I dan II ditambah agar mendekati jam belajar kelas-kelas yang lebih tinggi. Jika usul ini diterima, jumlah hari efektif yang berlaku yaitu 220 hari dapat dikurangi sehingga menjadi 200 hari, sama seperti kebijakan terbanyak negara di dunia.

Berdasarkan perbandingan dan uraian di atas, maka ditetapkan beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap kelas di SD/MI adalah sebagai berikut:

Kelas I, II, dan III: 25/26 jam pelajaran Kelas IV, V, dan VI: 33/34 jam pelajaran

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk Satuan Pendidikan SD sebagai berikut:

Satuan Pendidikan Kelas Satu jam pemb. tatap muka (menit) Jumlah jam pemb. Per minggu Minggu Efektif per tahun ajaran Waktu pembelajaran per tahun Jumlah jam per tahun (@60 menit) SD/MI I-III IV-VI 35 35 25/26 33/34 34-38 850 - 1292 jam pembelajaran (29750 - 45220 menit) 595-754

45

Dokumen terkait