• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bencana alam, perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan hidup

2013 2014 1 Luas hutan dan lahan kritis

B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan 1 Urusan Pertanian

VII. MISI 7 : Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas

7. Bencana alam, perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan hidup

Permasalahan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah : a. Kegiatan usaha tani masih belum sepenuhnya memperhatikan kaidah-kaidah

konservasi tanah dan air, sehingga tingkat erosi dan sedimentasi masih relatif tinggi. Hal ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran petani, pemilikan lahan yang sempit, kultur masyarakat, serta belum lengkapnya peraturan yang mendukung upaya konservasi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 116

b. Kegiatan usaha tani masih belum sepenuhnya memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air, sehingga tingkat erosi dan sedimentasi masih relatif tinggi. Hal ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran petani, pemilikan lahan yang sempit, kultur masyarakat, serta belum lengkapnya peraturan yang mendukung upaya konservasi.

c. Kualitas kadar air cenderung semakin menurun akibat pencemaran dari limbah domestik (sampah, limbah dari rumah tangga) dan limbah industri.

d. Sumberdaya tambang/bahan galian selama 5 tahun terakhir belum dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal. Pada umumnya pemanfaatan bahan tambang/galian merupakan usaha-usaha rakyat baik perorangan, maupun kelompok/badan hukum, tetapi pada umumnya belum memiliki izin dan cenderung merusak lingkungan.

e. Kurangnya ketersediaan data potensi tambang/galian sehingga menjadi salah satu kendala rendahnya minat investasi di bidang tersebut.

f. Krisis energi nasional khususnya yang berkaitan dengan bahan bakar dari fosil sebagai sumber energi dampaknya sudah mulai dirasakan di daerah.

g. Belum tersedianya SDM Pengelola Laboratorium.

Sebagai modal dasar pembangunan, sumber daya alam harus dimanfaatkan secara optimal dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kabupaten Ciamis mempunyai keragaman potensi sumberdaya alam cukup besar yang dapat digunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, gangguan keamanan hutan terutama berupa pencurian, penjarahan dan perambahan hutan menunjukkan gejala semakin meningkat. Hal ini antara lain disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat khususnya masyarakat sekitar kawasan hutan yang kurang menunjang. Masyarakat desa kawasan hutan pada umumnya masih dihadapkan pada masalah rendahnya akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sedangkan hutan rakyat arealnya semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat untuk menanam kayu-kayuan. Sementara itu laju penebangan pohon juga semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya permintaan kayu untuk keperluan industri maupun bahan bangunan.

Usaha tani lahan kering khususnya di daerah berlereng menimbulkan resiko terjadinya erosi dan longsor. Kegiatan usaha tani tersebut saat ini masih belum sepenuhnya memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air, sehingga tingkat erosi dan sedimentasi masih relatif tinggi. Hal ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran petani, pemilikan lahan yang sempit, kultur masyarakat, serta belum lengkapnya peraturan yang mendukung upaya konservasi. Dalam lima tahun terakhir ini, gejala krisis air khususnya di musim kemarau dirasakan semakin meningkat, baik jumlahnya maupun kualitasnya. Sumber-sumber mata air sebagian telah hilang atau debitnya sangat kurang pada musim kemarau sebagai akibat kerusakan daerah tangkapan airnya. Kualitas kadar air juga cenderung semakin

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 117

menurun akibat pencemaran dari limbah domestik (sampah, limbah dari rumah tangga) dan limbah industri.

Tingkat pengelolaan sampah yang belum optimal didukung oleh kondisi prasarana persampahan yang masih kurang dan sarana prasarana persampahan yang ada kondisinya sebagian besar rusak : semua arm roll rusak (4 rusak sedang, 1 rusak berat) serta dump truk (2 baik, 14 rusak) sehingga timbulan sampah sebanyak 572,30 m3/hari hanya terangkut sebanyak 64 m3/hari (11,18%).

Tempat pemrosesan akhir sampah yang digunakan untuk melayani Kota Ciamis adalah TPA Handapherang di Kecamatan Cijeungjing yang kondisinya sudah melebihi daya tampung dan sudah melewati umur teknis. Selain itu, sistem pembuangan sampah yang terjadi di TPA Handapherang tersebut masih bersifat “Pembuangan Terbuka”/Open Dumping, sementara amanat perundang-undangan nomor 18 Tahun 2008 mensyaratkan bahwa TPA harus menggunakan sistem Sanitary Landfill.

Dalam hal pengolahan sampah, pemerintah daerah telah berupaya secara bertahap melakukan pengolahan sampah sebelum masuk ke TPA, tetapi dikarenakan pemahaman masyarakat yang belum optimal serta keterbatasan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dalam pengelolaan sampah secara terpadu maka upaya tersebut belum optimal dapat diimplementasikan. Namun demikian upaya-upaya menuju kearah pengelolaan sampah terpadu sudah mulai ditata sedemikian rupa, baik oleh Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang maupun oleh Badan Pengendalian Lingkungan Hidup. Diantara upaya tersebut adalah mendorong kelompok/organisasi masyarakat dalam mencari inovasi-inovasi pengolahan sampah; dua organisasi masyarakat yang sudah terbentuk adalah ASSBINDO yaitu koperasi yang bergerak dalam produksi kompos dan APABRIC yaitu asosiasi masyarakat yang bergerak di bidang pembuatan arang briket yang berasal dari sampah. Karakteristik sampah di Kabupaten Ciamis yang didominasi oleh organik, kertas dan plastik, memungkinkan untuk diolahnya sampah di pada sumbernya maupun sebelum masuk ke TPA.

Kondisi prasarana pengelolaan limbah domestik sampai dengan saat ini menunjukan bahwa Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) sebanyak 2 unit (Bojongmengger dan Purbahayu) masih aktif digunakan dan kerusakan yang terjadi di IPLT Bojongmengger telah selesai diperbaiki pada tahun 2009. Selain itu, kondisi sarana truk tinja yang tersedia sebanyak 2 unit juga dalam kondisi rusak sedang. Walaupun demikian, layanan yang tersedia masih belum dioptimalkan penggunaannya oleh masyarakat mengingat sosialisasi yang masih kurang kepada masyarakat mengenai keberadaan layanan untuk penyedotan limbah tinja. Cakupan pelayanan air limbah domestik pada tahun 2014 sebesar ...%, sedangkan yang tidak terlayani masih menggunakan kolam/kebun/sungai/lubang tanah/lainnya sebagai tempat pembuangan tinja.

Sumberdaya tambang/bahan galian belum dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal. Pada umumnya pemanfaatan bahan tambang/galian merupakan usaha-usaha

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 118

rakyat baik perorangan, maupun kelompok/badan hukum, tetapi pada umumnya belum memiliki izin dan cenderung merusak lingkungan. Bahan-bahan tambang/galian yang sangat potensial antara lain meliputi : gambut, pasir, pasir besi, kalsit, pospat, batu kapur. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya ketersediaan data potensi tambang/galian sehingga menjadi salah satu kendala rendahnya minat investasi di bidang tersebut.

Kekeringan, banjir, tanah longsor, pencemaran lingkungan, sampah merupakan kejadian yang rutin terjadi di Kabupaten Ciamis. Sedangkan gempa bumi dan angin rebut merupakan bencana alam yang dapat terjadi insidentil. Berdasarkan kondisi tersebut maka pengendalian bencana alam yang bersifat rutin harus diantisipasi secara sinergis dan tuntas.

Penanganan pengelolaan bencana difokuskan pada sistem kelola penanganan bencana, dengan sasaran berkurangnya resiko kejadian bencana di Kabupaten Ciamis, tertanganinya bencana/wabah secara cepat dan akurat, dan meningkatnya pemahaman dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Pada tahun 2014, telah disusun Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Bencana Kabupaten Ciamis yang diharapkan dapat menjadi panduan dalam 5 tahun dan 3 tahun ke depan dalam penanganan bencana di Kabupaten Ciamis.

8. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan

Infrastruktur wilayah dan perdesaan memiliki fungsi dan peranan yang cukup penting dalam pembangunan wilayah dan perdesaan sebagai pengarah pembentukan struktur tata ruang, pemenuhan kebutuhan wilayah dan perdesaan, pemacu pertumbuhan wilayah dan perdesaan serta pengikat wilayah dan perdesaan. Rendahnya pelayanan infrastruktur wilayah dan perdesaan baik dari segi ketersediaan dan kualitas masih merupakan persoalan besar di Kabupaten Ciamis yang harus segera diatasi karena dapat menghambat laju pembangunan daerah.

Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain berkaitan dengan kondisi jalan, jembatan dan irigasi yang rusak, rasio elektrifikasi rumah tangga yang baru mencapai 62,8% serta sarana dan prasarana dasar, khususnya rumah layak huni, air bersih, persampahan, yang belum memadai. Berdasarkan hasil evaluasi, maka pada Tahun 2014 pada aspek ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan akan mengoptimalkan aspek-aspek (a) sistem transportasi dalam mendukung aksesibilitas antar wilayah dan perdesaan, (b) kualitas dan kuantitas infrastruktur transportasi, (c) infrastruktur strategis di Kabupaten Ciamis, seperti bandar udara, pelabuhan laut, jalan kabupaten dan desa, serta (d) sistem pengelolaan, kualitas, kuantitas dan kontinuitas ketersediaan air baku untuk menunjang kegiatan rumah tangga, pertanian dan industry berskala kecil dan menengah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 119

9. Kapasitas keuangan daerah, kinerja aparatur dan tata kelola Pemerintahan Daerah dan pelayanan publik

Pembangunan bidang pemerintahan dari tahun ke tahun terus mengalami kemajuan dan peningkatan yang ditunjukkan oleh beberapa capaian kinerja pembangunan bidang aparatur, politik, hukum, serta ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Kinerja pemerintahan adalah perwujudan good governance dengan ciri transparency (keterbukaan), faerness (kewajaran), responsibility (tanggung jawab yang jelas), dan efficiency (peningkatan efisiensi) di segala bidang. Saat ini upaya perwujudan good governance dilakukan melalui reformasi birokrasi antara lain dengan penataan organisasi, perbaikan pelayanan publik, dan perbaikan manajemen sumberdaya manusia aparatur.

Permasalahan yang dihadapi sebagai berikut :

1) Pelayanan kepada masyarakat belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan belum terintegrasi;

2) Terbatasnya kualitas dan kuantitas aparatur perangkat desa; 3) Masih terbatasnya kemampuan SDM pengelola keuangan; 4) Potensi keuangan daerah belum tergali secara optimal; 5) Pencapaian 15 SPM belum seluruhnya memenuhi target;

6) Kerjasama akademisi, swasta, pemerintah dan masyarakat belum optimal;

7) Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, dan tatakelola pemerintahan desa;

8) Perangkat pengawas perijinan belum berjalan dengan optimal.

10. Kesenjangan pembangunan antar wilayah

Beberapa permasalahan yang dapat menyebabkan ketimpangan pembangunan antar wilayah di Kabupaten Ciamis diantaranya :

1) Timpangnya penyediaan dan pemeliharaan berbagai sarana dan prasarana publik, terutama sarana dan prasarana dasar masyarakat yang berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia,

2) Timpangnya kemampuan daerah dalam hal ketersediaan SDA, SDM, maupun sumber daya modal dalam melaksanakan pembangunan di wilayahnya masing-masing,

3) Timpangnya penyediaan sarana dan prasarana pada pusat-pusat ekonomi daerah yang berdampak pada timpangnya pertumbuhan ekonomi, timpangnya aksesibilitas dan mobilitas ekonomi masyarakat.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 120

Tabel 2.66

Identifikasi Isu Penting dan Mendesak Nasional, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Ciamis Tahun 2016

NO. NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN CIAMIS

1. Mendukung kegiatan reformasi agraria untuk pengendalian pemanfaatan lahan pertanian, pendistribusian bibit & pupuk, peningkatan biaya operasi & pemeliharaan irigasi dlm upaya peningkatan produktifitas pertanian dan nilai tambah petani untuk hidup layak dan lebih sejahtera

1. Kualitas demokrasi. 3. Kualitas dan kesempatan

pendidikan

2. Mendukung penguatan konektifitas laut dan industri padat karya, pemberantasan illegal fishing dan pasar gelap ikan, peningkatan konservasi dan pemanfaatan budidaya laut, penguatan kapasitas SDM bidang kelautan, pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau- pulau kecil

4. Pemerintahan yang akuntabel dan inovatif. 2. Aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat

3. Mendukung perlindungan dan konservasi sumber daya alam, serta rehabilitasi hutan dan lahan kritis agar kita dapat mencegah

pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

5. Keamanan dan ketertiban daerah 3. Daya beli masyarakat

4. Mendukung program modernisasi pasar tradisional yang telah ada dan pembangunan pasar tradisonal serta peningkatan percepatan penyelesaian perizinan melalui PTSP dengan efisiensi menjadi maksimal 15 (limabelas) hari.

6. Kualitas kesejahteran aparatur berbasis kinerja 4. Ketahanan pangan

5. Mendukung optimalisasi pemanfaatan gas sebagai sumber daya energi, penguatan infrastruktur energi, mengatasi kelangkaan listrik, dan pengembangan teknologi hemat energi

7. Beberapa kebijakan pascapenetapan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5.Penanggulangan kemiskinan, penganguran dan ketenagakerjaan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 121

6. Mendukung peningkatan pengelolaan potensi kekayaan alam dan keanekaragaman budaya, penciptaan nilai tambah sektor industri dengan muatan IPTEK, keterampilan, keahlian dan SDM yang unggul

8. Penataan Daerah Otonomi Baru. 6. Kemitraan Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan Masyarakat dalam pembangunan

7. Mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan secara nasional.

9. Harmonisasi produk peraturan perundang-undangan daerah.

7. Iklim usaha

8. Tersedianya SDM yang unggul, dan penerapan teknologi tepat guna kualitas berbagai jenis hasil industri semakin baik yang pada akhirnya mendorong peningkatan pemerataan

pendapatan dan kemampuan daya beli masyarakat

10. Pengembangan Teknologi Informasi dalam berbagai aspek.

8. Fasilitasi dan pembinaan pelaku UKM

9. Mendukung peningkatan mendukung penguatan infrastruktur perhubungan dan maritim,

infrastruktur energi, infrastruktur pariwisata, dan infrastruktur kedaulatan pangan

11. Sinergitas pembangunan desa-kota. 9. Pengembangan destinasi wisata

10. Tersedianya jaringan infrastruktur dan berkembangnya berbagai moda transportasi yang mengedepankan pelayanan cepat, tepat murah dan aman, akan mendorong efisiensi dan efektifitas kelancaran arus orang dan distribusi barang serta jasa yang dapat menekan ekonomi biaya tinggi dan menekan angka inflasi

10. Peran dan fungsi balai untuk pelayanan sosial 10. Pemberdayaan masyarakat

11. Peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat 11. Penanggulangan bencana dan pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 122

pertanian dan perikanan infrastruktur wilayah dan

perdesaan

13.Pengembangan Perekonomian wilayah perbatasan 13. Kapasitas keuangan daerah

14.Pengembangan industri wisata Jawa Barat 14. Optimalisasi kinerja pemerintah daerah dan desa

15.Ketahanan Pangan 15.Kesenjangan pembangunan antar

wilayah 16.Peningkatan investasi

17.Peningkatan peran dan daya saing BUMD 18.Peningkatan Kerjasama Business to business

19.Kualitas, kuantitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar

23.Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur strategis 24.Penurunan kualitas lingkungan hidup

25.Pengendalian dan pengawasan penataan ruang 26.Alih fungsi lahan

27.Pertumbuhan penduduk dan persebarannya

28.Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan

29.Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas tenaga kerja

30.Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana serta adaptasi masyarakat terhadap bencana

31.Pelestarian nilai-nilai dan warisan budaya lokal 32.Penanggulangan penduduk miskin

33.Pencegahan dan penanganan masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

34.Pembangunan pusat seni, budaya dan stadion olahraga di kabupaten/kota

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 123

Tabel 2.67

Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Nasional, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Ciamis Tahun 2016

NO. NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN CIAMIS

1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat

1. Tingkat Pengangguran Terbuka(TPT) Provinsi Jawa Barat masih berada di atas TPT

Nasional.

1. Kualitas dan kesempatan pendidikan

2. Perbaikan tata kelola pemerintahan 2. Tingkat kemiskinan berada dibawah rata-rata tingkat kemiskinan nasional, namun perlu upaya lebih untuk menurunkan tingkat kemiskinan sesuai dengan sasaran.

2. Aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat

3. Penegakan Pilar Demokrasi 3. Memanfaatkan bonus demografi (meningkatnya proporsi penduduk usia produktif) yang terjadi bagi pertumbuhan ekonomi.

3. Daya beli masyarakat

4. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi

4. Kesenjangan masih tinggi yang ditunjukkan dengan tingginya rasio gini dan kesenjangan pendapatan antarwilayah.

4. Ketahanan pangan

5. Pembangunan inklusif dan berkeadilan

5. Pencapaian IPM Provinsi Jawa Barat hampir sama/menyerupai pencapaian IPM Nasional.

5. Penanggulangan kemiskinan, penganguran dan ketenagakerjaan

6. Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian mengalami penurunan.

6. Kemitraan Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan Masyarakat dalam pembangunan

7. Sebagian besar pinjaman masyarakat yang dilakukan di Jawa Barat adalah bersifat konsumtif, sehingga perlu didorong pada sektor yang produktif.

7. Iklim usaha

8. Porsi belanja modal yang merupakan investasi publik masih rendah.

8. Fasilitasi dan pembinaan pelaku UKM

9. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap total PDRB Jawa Barat mengalami penurunan.

9. Pengembangan destinasi wisata

10. Peningkatan produktivitas sektor pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan para

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 124

petani dan mendukung kedaulatan pangan. 11. Peningkatan investasi industri pengolahan

untuk meningkatkan nilai tambah dan memperluas lapangan kerja, terutama untuk meningkatkan pendapatan per kapita.

11. Penanggulangan bencana dan pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

12. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan suplai kelistrikan.

12. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan

13. Peningkatan porsi belanja modal pemerintah daerah untuk menstimulasi kegiatan perekonomian masyarakat.

13. Kapasitas keuangan daerah

14. Peningkatan fungsi intermediasi perbankan untuk mendorong akses permodalan usaha (investasi).

14. Optimalisasi kinerja pemerintah daerah dan desa

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 125

Tabel 2.68

Identifikasi Isu Strategis Nasional, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Ciamis RPJMD 2014 - 2019

NO. NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN CIAMIS

1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat

1. Pertumbuhan penduduk dan persebarannya 1. Kualitas dan kesempatan pendidikan

2. Perbaikan tata kelola pemerintahan 2. Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan

2. Aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat

3. Penegakan Pilar Demokrasi 3. Pengangguran dan ketenagakerjaan 3. Daya beli masyarakat 4. Penegakan hukum dan

pemberantasan korupsi

4. Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat

4. Ketahanan pangan 5. Pembangunan inklusif dan

berkeadilan

5. Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar dan strategis

5. Penanggulangan kemiskinan, penganguran dan ketenagakerjaan

6. Kualitas dan lingkungan hidup untuk mendukung terwujudnya Jabar Green Province

6. Kemitraan Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan Masyarakat dalam pembangunan

7. Kualitas demokrasi 7. Iklim usaha

8. Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana serta adaptasi masyarakat terhadap bencana

8. Fasilitasi dan pembinaan pelaku UKM

9. Pemerintahan daerah yang efektif dan efisien 9. Pengembangan destinasi wisata 10. Pelestarian nilai-nilai dan warisan budaya lokal 10. Pemberdayaan masyarakat

11. Pengembangan industri wisata Jawa Barat 11. Penanggulangan bencana dan pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

12. Penanggulangan penduduk miskin 12. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan

13. Pasar global dan Asean – China Free Trade Area (ACFTA)

13. Kapasitas keuangan daerah

14. Pencegahan dan penanganan masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

14. Optimalisasi kinerja pemerintah daerah dan desa

15. Alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dan penertiban okupasi lahan tidur (HGU)

15.Kesenjangan pembangunan antar wilayah

16. Ketahanan pangan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 126

Tabel 2.69

Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis

No .

Program Pembangunan Daerah RPJMD

Tahun 2016 Permasalahan

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

(1) (2) (3) (4)

1. Peningkatan aksesibilitas dan mutu pendidikan 1. Masih rendahnya RLS dan belum optimalnya AMH, yang antara lain disebabkan oleh :

a.Kurangnya kemampuan ekonomi masyarakat, yang mengakibatkan relatif tingginya angka DO dan Angka Rawan DO.

b. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.

c. Masih kurangnya dana Bantuan Operasional pendidikan terutama untuk tingkat pendidikan menengah.

d. Terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan, sehingga masih banyak anak yang tidak terakses pendidikan.

e. Masih banyaknya bangunan sekolah yang rusak terutama SD/MI.

f. Masih kurangnya tenaga pendidik terutama untuk guru produktif di SMK dan tenaga

l. Kependidikan (TU, Penjaga Sekolah, Pustakawan, Laboran).

m. Masih rendahnya angka melanjutkan sekolah dari SMP/MTS ke SMA/SMK/MA.

n. Masih rendahnya APK PAUD.

o. Masih kurangnya tenaga pendidik PAUD yang memenuhi kualifikasi.

p. Belum jelasnya status kepegawaian guru PAUD terutama guru PAUD non formal.

1. Peningkatan program pendidikan dasar dan menengah;

2. Peningkatan program pendidikan non formal.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 127

2. Peningkatan aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan 1. Masih terbatasnya sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan, sementara tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan cenderung semakin meningkat.

2. Perilaku hidup bersih dan sehat juga masih relatif rendah, walaupun pembinaan terhadap desa sehat siaga terus dilakukan yang telah mencakup 265 desa/kelurahan.

3. AKI dan AKB masih relatif tinggi walaupun selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan yang signifikan.

4. Kasus penyakit menular terutama DBD, HIV/ AIDS, TBC, dan Malaria masih tinggi.

5. Kasus gizi buruk masih ditemui walaupun cenderung menurun. 6. Layanan spesialistik di sarana layanan rujukan masih terbatas.

Ketersediaan dokter spesialistik belum optimal sehingga menjadi kendala untuk pemenuhan pelayanan kesehatan spesialistik dan persyaratan peningkatan tipe rumah sakit.

1. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan 2. Peningkatan SDM

kesehatan

3. Peningkatan sistem pengelolaan kesehatan

3. Pemberdayaan masyarakat, pengarusutamaan gender serta pemuda dan olahraga

1. Masih tingginya ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah sehingga kurang dapat mengoptimalkan swadaya masyarakat.

2. Masih adanya persepsi konservatif terhadap peran perempuan dalam pembangunan namun disisi lain tuntutan kesetaraan gender semakin mengemuka sehingga perlu ruang aktualisasi bagi perempuan kedepan.

1. Peningkatan partisipasi perempuan, masyarakat dan pemuda dalam pembangunan

4. Pengembangan pariwisata dan dunia usaha 1. Kondisi pelayanan perijinan kepada investor belum baik 2. Kualitas SDM pengelola Koperasi dan UMKM masih rendah. 3. Ketersediaan bahan baku industri kecil masih terbatas.

4. Kelancaran distribusi bahan pokok dan bahan strategis belum optimal.

5. Kondisi sarana prasarana pasar tradisional kurang memadai. 6. Daya saing produk paket wisata belum optimal.

1.Optimalisasi pelayanan perizinan

2.Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pariwisata

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2016 II - 128

5. Pengembangan pertanian, kehutanan dan perikanan 1. Kondisi cuaca ekstrim mengakibatkan musim hujan sepanjang tahun, sehingga menyebabkan tanaman buah-buahan tertentu produksinya berkurang.

2. Semakin berkurangnya tenaga kerja penggarap lahan akibat generasi muda kurang berminat lagi pada bidang budidaya pertanian.

3. Munculnya beberapa penyakit hewan menular di beberapa desa yang berpotensi menyebar ke wilayah lainnya.

4. Masih rendahnya pengawasan lalu lintas ternak sehingga masih banyak ternak yang lolos masuk ke Kabupaten Ciamis tanpa dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang ditandatangan oleh Dokter Hewan berwenang setempat. 5. Untuk merangsang pembuahan dimusim berikutnya dilakukan

pemeliharaan tanaman secara intensif.

6. Mengusulkan penetapan status pengelolaan lahan eks HGU kepada pemerintah pusat.

7. Rendahnya pengendalian mutu dan keamanan pangan. 8. Sistem distribusi pangan yang belum efisien.

9. Perkembangan harga yang masih sangat fluktuatif dan cenderung meningkat.

10. Masih lemahnya dukungan infrastruktur produksi pangan.