• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

D. Pengelompokkan Larutan Berdasarkan Jenisnya

5. Berapa harga derajat ionisasi untuk larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit?

20

Total skor 100

Jawab:

1. Senyawa ion adalah senyawa yang tersusun atas molekul-molekul yang memiliki ikatan ionik.

2. Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang terbentuk dari sesama unsur-unsur non logam dengan cara membentuk ikatan kovalen. 3. Contoh yang termasuk senyawa ion adalah NaCl, NaBr, NaF, KBr,

KF, NaOH, KOH, LiOH.

4. Contoh senyawa yang termasuk kovalen polar adalah HF, HCl, HBr, CH3COOH, H2SO4.

5. Larutan elektrolit kuat: α = 1 Larutan elektrolit lemah: 0 ≤α≥ 1 Larutan non elektrolit: α = 0

125

2. Rubrik Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Kelompok :

Nama dan No.Absen :

No. Aspek Penilaian Skor Catatan A Observasi/Mengamati 1 Relevansi 2 Kelengkapan 3 Pembahasaan B Diskusi 4 Keterampilan mengkomunikasikan 5 Keterampilan mendengarkan 6 Keterampilan berargumentasi 7 Keterampilan berkontribusi C Presentasi 8 Keterampilan menjelaskan 9 Keterampilan memvisualisasikan 10 Keterampilan merespon Jumlah Skor Keterangan Nilai

Sangat Baik = 4 Baik = 3 Cukup = 2 Kurang = 1 Nilai =

Mengetahui, Godean, Januari 2017

Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti

Drs. Makhfudh Wahyu Anggraini Pramusinta

126

Lampiran 1. Materi

SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN POLAR

Ion-ion yang timbul dalam larutan elektrolit terdiri dari dua sumber yaitu senyawa ionik dan senyawa kovalen polar.

1. Senyawa Ionik

Senyawa ionik tersusun atas ion-ion sekalipun dalam bentuk padat atau kering. Misalnya NaCl dan NaOH. NaCl tersusun dari ion Na+ dan ion Cl¯ sedangkan NaOH tersusun dari ion Na+ dan ion OH–

. Senyawa-senyawa ionik dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion yang terikat dengan kuat, sehingga ion-ion tersebut tidak mengalami mobilisasi ketika diberi beda potensial. Namun apabila senyawa ionik dilarutkan dalam pelarut polar misalnya air, maka senyawa ionik adalah suatu elektrolit. Hal ini disebabkan ion-ion yang awalnya terikat kuat pada kisi, terlepas kemudian segera masuk dan menyebar dengan air sebagai medium untuk bergerak.

Perlu diketahui bahwa semua senyawa ionik yang yang dapat larut dalam pelarut polar seperti air dan lelehan senyawa ionik merupakan suatu elektrolit. Tetapi lelehan senyawa ionik memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding larutannya. Hal ini disebabkan susunan ion-ion dalam lelehan senyawa ionik lebih rapat dibanding dalam bentuk larutan, sehingga ion-ion yang ada lebih mudah atau lebih cepat bergerak menuju anoda dan katoda ketika diberi beda potensial.

2. Senyawa kovalen polar

Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-ion. Misalnya senyawa kovalen polar mampu membentuk ion di dalam air sehingga

127

dapat menghantar arus listrik. Tetapi senyawa kovalen polar tidak mampu membentuk ion di dalam benzena sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. HCl, NH3 dan CH3COOH merupakan beberapa contoh senyawa kovalen polar.

3. Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

Senyawa yang seluruhnya atau hampir seluruhnya di dalam air terurai menjadi ion-ion sehingga memiliki daya hantar listrik yang baik disebut elektrolit kuat. Senyawa yang termasuk elektrolit kuat mempunyai daya hantar listrik yang relatif baik walaupun memiliki konsentrasi yang kecil. Sebaliknya senyawa yang sebagian kecil terurai menjadi ion disebut elektrolit lemah. Senyawa yang termasuk elektrolit lemah mempunyai daya hantar yang relatif jelek walaupun memiliki konsentrasi tinggi (pekat). Beberapa contoh elektrolit kuat dan elektrolit lemah, serta perbedaannya dapat dilihat pada Gambar 2.

Larutan yang memberikan nyala bohlam terang termasuk elektrolit kuat sedangkan elektrolit lemah nyala bohlamnya redup atau hanya menimbulkan gelembung-gelumbung udara pada elektroda. Jika tidak ada reaksi atau perubahan apa-apa ketika kedua elektroda dicelupkan, maka larutan tersebut termasuk larutan nonelektrolit.

Misalnya HCl, CH3COOH dan NH3, apabila diuji daya hantar listrik menggunakan konsentrasi larutan yang sama misalnya 1 M. Maka dapat diketahui ternyata HCl memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding dua senyawa lainnya. Hal ini dapat dilihat dari lampu bohlam yang menyala lebih terang. Menggunakan teori Arhenius dapat disimpulkan bahwa jumlah ion yang terbentuk dari HCl lebih banyak dibanding dua senyawa lainnya. Artinya di dalam air sebagian besar HCl terurai menjadi ion H+ dan ion Cl‾ sedangkan CH3COOH dan NH3

hanya sebagian kecil yang terurai ion H+ dan ion CH3COO‾ dan NH4+ dan OH‾ atau sebagian besarnya masih tetap dalam bentuk molekul kovalen.

128

4. Elektrolit asam, basa dan Garam

Larutan elektrolit dapat berupa asam, basa dan garam. Untuk asam dan basa dapat berupa elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Sedangkan garam yang mudah larut dalam air semuanya termasuk elektrolit kuat. Garam-garam yang sukar larut dalam air berupa elektrolit lemah walaupun tersusun atas ion-ion.

Beberapa senyawa yang tergolong elektrolit kuat adalah

4) Asam-asam kuat umumnya asam-asam anorganik, misalnya: HCl, HClO3, H2SO4 dan HNO3.

5) Basa-basa kuat yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, misalnya: NaOH, KOH, Ca(OH)2 dan Ba(OH)2.

6) Garam-garam yang mudah larut, misalnya: NaCl, KI dan Al2(SO4)3 Beberapa senyawa yang tergolong elektrolit lemah

4) Asam-asam lemah, sebagian asam anorganik dan sebagian besar asam organik misalnya: CH3COOH, HCN, H2CO3 dan H2S.

5) Basa-basa lemah, misalnya amonia dan kebanyakan basa organik seperti NH4OH dan Ni(OH)2.

6) Garam-garam yang sukar larut, misalnya: AgCl, CaCrO4 dan PbI2 6. Derajat Ionisasi

Ketika suatu zat dilarutkan dalam air, maka terdapat 3 kemungkinan yang terjadi yaitu zat tersebut larut secara sempurna, larut sebagian dan tidak larut dalam air. Banyaknya spesi yang terionisasi dalam air dapat diketahui menggunakan derajat disosiasi atau derajat ionisasi (α). Derajat ionisasi diartikan sebagai perbandingan jumlah mol atau molekul zat yang terionisasi dengan banyaknya mol atau molekul mula-mula. Derajat ionisasi dapat dituliskan sebagai berikut,

ɑ =

Harga α di antara 0 ≤α ≥1. α ≤ 0 artinya tidak terjadi ionisasi, sedangkan

129

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

DAYA HANTAR LISTRIK BERDASARKAN JENIS IKATAN

A. Tujuan

1. Peserta didik dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.

B. Dasar Teori

Proses daya hantar listrik akan menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa ada larutan yang dapat menghantarkan listrik dan ada yang tidak dapat menghantarkan listrik? Lantas, bagaimana proses penghantaran listrik itu dapat terjadi di dalam larutan? Hal ini dapat dijelaskan oleh teori dari Svante August Arrhenius. Arrhenius dapat menjelaskan mengenai proses penghantaran listrik di dalam larutan. Larutan dapat menghantarkan listrik karena di dalam larutan tersebut terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang dapat menghantarkan listrik

Selain dengan teori Arrhenius, larutan yang dapat menghantarkan listrik dapat dijelaskan dengan jenis ikatan dalam zat terlarut penyusunnya.

C. Pertanyaan

1. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terdiri dari ..., ..., dan ...

2. Apa yang mempengaruhi kekuatan daya hantar listrik suatu larutan ? ...

3. Ada berapakah jenis senyawa kovalen?

... Nama :

No. Absen : Kelas :

130

4. Apakah semua senyawa kovalen dapat menghantarkan arus listrik? Jelaskan!... ... 5. Apa yang dimaksud dengan :

Senyawa ion : ... Senyawa kovalen : ... Senyawa kovalen polar : ... 6. Berilah 3 contoh yang termasuk :

Senyawa ion : ... Senyawa kovalen : ... Senyawa kovalen polar : ...

D. Kesimpulan ... ... ... ... ...

131 Lampiran 1.6 RPP Kelas Kontrol Pertemuan 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

PERTEMUAN KETIGA

Satuan Pendidikan : SMAN 1 GODEAN Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit Waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan percobaan yang dilakukan.

2. Peserta didik dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.

3. Peserta didik dapat merancang alat uji elektrolit untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.

4. Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil percobaan larutan elektrolit dan nonelektrolit.

B. Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya. 4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui

perancangan dan pelaksanaan percobaan. C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.8.4 Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan percobaan yang dilakukan.

3.8.5 Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.

4.8.4 Merancang alat uji elektrolit untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.

132

4.8.5 Mengkomunikasikan hasil percobaan larutan elektrolit dan nonelektrolit.

D. Materi

Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit Prosedur

 Langkah kerja percobaan daya hantar listrik dalam larutan E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan waktu

Pendahuluan  Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik  Guru menyampaikan indikator pencapaian

kompetensi.

 Guru menyampaikan apersepsi:

Peserta didik diberikan pertanyaan yaitu:

- Pada pertemuan sebelumnya, kita sudah membahas mengenai sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit.

- Bagaimanakah sifat dari larutan elektrolit dan non elektrolit?

- Ada berapa macam jenis ikatan senyawa kimia? - Senyawa apa yang dapat menghantarkan arus

listrik?

- Bagaimanakah larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik? ( masalah )

- Nah, kali ini kita akan mempelajari daya hantar listrik larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan. (topik).

 Guru membagi kelompok diskusi/observasi dan menjelaskan langkah-langkah kerja kelompok

133

Kegiatan Inti Orientasi

 Guru menunjukkan percobaan daya hantar listrik melalui video.

 Guru membagikan LKPD untuk masing-masing kelompok.

Pemunculan Gagasan

 Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik:

“Bagaimakah cara merancang alat uji elektrolit?”

Penyusunan Ulang Gagasan

 Guru meminta peserta didik untuk merancang alat uji elektrolit.

 Guru meminta peserta didik melakukan percobaan menggunakan alat uji elektrolit.  Guru meminta peserta didik untuk mencatat dan

berdiskusi mengenai hasil percobaan yang dilakukan.

Penerapan Gagasan

 Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.  Guru memberikan feedback terhadap hasil diskusi

mengenai percobaan daya hantar listrik berbagai larutan

Pemantapan Gagasan

 Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan tentang materi yang dipelajari.

 Guru memberikan pemantapan terhadap konsep yang telah diperoleh.

60 menit

Penutup  Guru menyampaikan informasi untuk menyiapkan diri mengikuti ujian mengenai larutan elektrolit dan

134

nonelektrolit pada pertemuan berikutnya.

 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

F. Media Pembelajaran 1. Media pembelajaran

Powerpoint

2. Alat dan bahan pembelajaran Alat :

1) 1 buah batu baterai 2) Lampu led 5volt

3) Elektroda 2 buah carbon 4) Selotip 5) Kabel 6) Gelas kimia Bahan : 1) Larutan NaCl 2) Air keran 3) Larutan HCl 4) Larutan NaOH 5) Alkohol 6) Asam asetat

Dokumen terkait