• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bidang Akuntansi Manajemen

5. Peran Akuntansi dalam Menyukseskan Penerapan Good Corporat e Governance

5.2. Bidang Akuntansi Manajemen

Oleh karena akunt ansi manaj emen hanya dit uj ukan unt uk melayani keperluan informasi para pemakai int ernal, yait u pihak manaj emen perusahaan, maka dukungan bidang akunt ansi ini t erhadap t ercipt anya good

corporat e governance t idaklah t erlihat secara langsung. Uraian-uraian berikut

ini akan mencoba menggambarkan bagaimana bidang akunt ansi manaj emen dapat memberikan kont ribusinya bagi keberhasilan dan peningkat an aplikasi

good corporat e governance. Topik-t opik t erkait meliput i ant ara lain masalah

efisiensi, dukungan dalam proses pengambilan keput usan yang opt imal, pengukuran kinerj a, perhit ungan dan penet apan renumerasi yang waj ar, sert a penyiapan st rat egi yang dapat meningkat kan posisi saing dan t ent unya j uga kinerj a perusahaan.

Dalam akunt ansi manaj emen dikenal sist em pengendalian biaya (cost

cont rol syst ems) yang t erdiri dari akunt ansi biaya dan manaj emen biaya.

Akunt ansi biaya bert uj uan unt uk menghit ung dan mengalokasikan biaya kepada produk sehingga harga pokok produk dapat dit et apkan secara benar, akurat dan dalam j umlah yang waj ar. Meskipun aspek efisiensi j uga ikut menj adi perhat ian, namun fokus ut ama akunt ansi biaya ini adalah kepada kandungan biaya (cost cont ainment ). Sebaliknya manaj emen biaya t erarah t erut ama kepada t uj uan unt uk menurunkan biaya dan perbaikan yang berkelanj ut an. Dengan demikian dapat dipahami bahwa keduanya bert uj uan agar perusahaan dapat menghasilkan produk yang efisien dan harga pokoknya t elah dihit ung secara benar dan akurat sesuai dengan t at a cara perhit ungan akunt ansi biaya. Hal ini j elas akan sangat membant u manaj emen dalam mengelola perusahaan secara benar, baik, dan efisien, yang t ent unya akan memberikan kont ribusi yang berart i j uga bagi aplikasi good corporat e

governance.

Dengan t ersedianya informasi akunt ansi manaj emen (t erut ama informasi biaya) pihak manaj emen akan lebih mudah dalam proses pengambilan keput usan. Semakin baik informasi yang dipersiapkan oleh akunt ansi manaj emen, maka akan semakin baik pula kualit as keput usan yang dibuat manaj emen. Keput usan yang t erbaik t ent unya akan memberikan prof it yang

opt imal bagi perusahaan. Prof it yang opt imal t ent u akan meningkat kan kesej aht eraan pemegang saham, manaj emen, dan karyawan perusahaan dan j elas sej alan dengan t uj uan dari aplikasi good corporat e governance.

Pengukuran kinerj a sebuah perusahaan secara keseluruhan dan j uga kinerj a bagian at aupun unit -unit perusahaan (t ermasuk manaj ernya) merupakan salah sat u fungsi pent ing dalam perusahaan. Pengukuran kinerj a ini bert uj uan unt uk memot ivasi manaj emen dan karyawan unt uk mencapai t uj uan perusahaan sert a mencegah mereka berperilaku menyimpang dari yang diinginkan guna dapat t ercapainya t uj uan t adi. Dengan demikian j elas bahwa pengukuran kinerj a diharapkan akan memberikan pengaruh posit if bagi peningkat an kinerj a perusahaan. Hal ini t ent u secara t idak langsung akan membant u berhasilnya aplikasi good corporat e governance dalam perusahaan. Begit u pula halnya akunt ansi manaj emen j uga berperan dalam analisis dan penent uan besarnya j umlah renumerasi yang waj ar bagi manaj emen maupun anggot a dewan direksi dan dewan komisaris. Akhir-akhir ini dalam akunt ansi manaj emen berkembang sist em pengukuran kinerj a yang t idak hanya t erfokus kepada aspek keuangan. Sist em ini dikenal sebagai Bal anced Scorecard yang meskipun masih menganggap kinerj a keuangan sebagai salah sat u krit eria pent ing, t et api sudah mengikut sert akan aspek nonkeuangan sebagai krit eria pengukuran, sepert i aspek pelanggan, int ernal proses, dan aspek pembelaj aran dan pert umbuhan.

Keberhasilan sebuah perusahaan dalam memenangkan persaingan dan sekaligus mencapai kinerj a yang t inggi sangat dit ent ukan oleh apa dan bagaimana st rat egi yang digunakannya. St rat egi merupakan langkah-langkah t indakan guna mewuj udkan t uj uan dan misi perusahaan. Dua st rat egi yang ut ama t erdiri at as product dif f erent iat ion dan cost l eadership.

Dif f erent iat ion adalah st rat egi berupa pencipt aan dan pemeliharaan produk

yang unik menurut persepsi konsumen, sement ara cost l eadership adalah st rat egi unt uk menghasilkan produk berkualit as dengan biaya yang t ermurah. Unt uk dapat menj alankan st rat egi-st rat egi ini, akunt ansi manaj emen amat berperan dalam penyediaan informasi yang diperlukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa akunt ansi manaj emen—meskipun t idak t erlihat secara

langsung—j uga ikut membant u memberhasilkan aplikasi good corporat e

governance.

6. Penutup

Buruknya pelaksanaan corporat e governance selama ini di berbagai negara Asia t ermasuk Indonesia dipandang merupakan salah sat u akar penyebab t imbulnya krisis ekonomi. Dengan buruknya pelaksanaan corporat e

governance maka kepercayaan invest or menj adi t urun yang pada akhirnya

menyebabkan mereka mengalihkan dananya ke perusahaan at au negara lain.

Corporat e governance secara sederhana dapat diart ikan sebagai sist em yang

dibangun unt uk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan sehingga t ercipt a t at a hubungan yang baik, adil dan t ransparan di ant ara berbagai pihak yang memiliki kepent ingan dalam perusahaan. Dengan t ercipt a dan t erlaksananya good corporat e governance maka pengelola perusahaan akan bert indak secara waj ar dengan menj aga kepent ingan semua pihak t erkait , sehingga t idak ada pihak yang dirugikan t erut ama para pemegang saham. Para pengelola perusahaan t idak akan bert indak dengan lebih mengut amakan kepent ingannya sendiri meskipun mereka memiliki kesempat an unt uk melakukannya, sehingga kepent ingan para pemegang saham akan t et ap t erj aga.

Telah t imbul inisiat if dari berbagai kalangan, ant ara lain pemerint ah, para pelaku bisnis, media massa, dan kelompok-kelompok masyarakat yang lainnya unt uk mendorong pembenahan pelaksanaan corporat e governance di Indonesia. Inisiat if t ersebut ant ara lain dapat dilihat dengan t erbent uknya berbagai organisasi yang peduli dan berkeinginan unt uk menyosialisasikan konsep t ersebut , sepert i NCCG, FCGI, IICG, dan lain-lain. Selanj ut nya j uga t elah dilakukan berbagai pert emuan dan diskusi (roundt abl e discussions) yang akhirnya melahirkan pedoman prakt ik (good corporat e governance code). Selain it u di berbagai perusahaan sudah pula t erbent uk komit e audit dan anggot a dewan komisaris yang independen. Jadi, apabila dinilai dari sudut

hal-hal yang bersifat mandat ory, t elah t erj adi kemaj uan yang cukup cepat dan berart i dalam reformasi corporat e governance di Indonesia.

Namun haruslah diingat bahwa pemenuhan t erhadap hal-hal yang bersifat mandat ory secara fundament al belumlah menj amin adanya prakt ik yang memuaskan. Prakt ik good corporat e governance yang memuaskan dan yang dapat memberikan hasil dan manfaat yang sebenarnya baru t erj adi bila t elah t imbul kesadaran dari para pelaku bisnis akan pent ingnya konsep t ersebut diprakt ikkan. Apa yang t erj adi adalah adanya anggapan dari sebagian pelaku bisnis bahwa pelaksanaan good corporat e governance hanya merupakan aksesoris belaka. Selain it u ada j uga yang menganggap bahwa pelaksanaan konsep it u hanyalah sebagai suat u bent uk kepat uhan t erhadap ket ent uan pengelolaan perusahaan dan bukannya merupakan suat u kebut uhan yang benar-benar diperlukan guna peningkat an kinerj a dan daya saing perusahaan.

Terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaan good corporat e

governance di Indonesia. Kendala-kendala dimaksud ant ar lain kendala di

bidang hukum, budaya, polit ik, dan lingkungan bisnis. Oleh sebab it u diperlukan upaya kolekt if dari berbagai pelaku pasar/ bisnis t ermasuk

regul at or, akunt an, dewan komisaris, dan lain-lain unt uk menyosialisasikan

manfaat , kegunaan, dan pent ingnya good corporat e governance sehingga t imbul kesadaran akan pent ingnya prakt ik good corporat e governance bagi peningkat an kinerj a dan kesinambungan usaha yang berkualit as di Indonesia.

Pihak regulat or harus memperkuat penegakan hukum dan perat uran, sert a memperj elas t anggung j awab dewan t erhadap pelanggaran hukum. Begit u j uga peranan Bapepam sebagai regulat or di pasar modal j uga harus diperkuat . Upaya unt uk meningkat kan hak-hak pemegang saham minorit as j uga harus dilakukan. Para akunt an haruslah berperan dalam peningkat an t ransparansi dan reliabilit as laporan keuangan dan kecukupan pengungkapan informasi yang disampaikan. Unt uk it u, dari sudut kelembagaannya harus ada upaya yang serius agar st andar akunt ansi maupun st andar pemeriksaan int ernasional sepenuhnya diadopsi di Indonesia. Perlu j uga kiranya dipert imbangkan unt uk mengat ur t anggung j awab hukum dari para akunt an

publik t erhadap pihak ket iga. Dalam peningkat an t ransparansi haruslah diupayakan agar laporan t ahunan dan informasi relevan lainnya dapat t ersedia dengan cara yang sangat mudah, misalnya dari webside perusahaan. Akhirnya di samping upaya peningkat an efekt ivit as peranan komit e audit , j uga proses nominasi dan seleksi t erhadap komisaris independen harus diperkuat .

Jadi, dengan kondisi pelaksanaan good corporat e governance yang ada saat ini di Indonesia, diperlukan program-program menyeluruh, luas, dan t erpadu unt uk membangunkan kesadaran publik akan perlunya t ransparansi dan peningkat an st rukt ur sert a mekanisme pengelolaan yang baik di berbagai sekt or. Program-program penyadaran dimaksud dapat dilakukan melalui media massa, pert emuan-pert emuan publik, konf erensi, dan seminar-seminar. Pesan ut ama yang harus disampaikan adalah bahwa good corporat e governance dan t ransparansi akan membawa berbagai manfaat bagi semua pihak baik masyarakat pada umumnya, para pelanggan, pemasok, karyawan, invest or, pemegang saham dan manaj emen, sert a perekonomian sebuah negara.

Dokumen terkait