• Tidak ada hasil yang ditemukan

[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Jakarta: Kementrian Kehutanan.

Dahlan M. 2011. Komposisi jenis tumbuhan bawah pada tegakan sengon (Parasarianthes falcataria, L. Nielsen) (Studi Kasus di Areal Kampus IPB Darmaga, Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Damayanti E K. 1999. Kajian tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit penting pada berbagai etnis di Indonesia [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Darwo. 2003. Respon pertumbuhan khaya anthoteca Dx. dan Acacia crassicarpa A. Cunn. Ex. Benth. terhadap penggunaan endomikoriza, pupuk kompos dan asam humat pada lahan pasca penambangan semen [Tesis]. Bogor: IPB.

[ESDM] Energi dan Sumber Daya Mineral. 2008. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 08/PERMEN/2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Jakarta: Kementrian ESDM.

Fauziah A B. 2009. Pengaru asam humat dan kompos aktif untuk memperbaiki sifat tailing dengan indikator pertumbuhan tinggi semai [skripsi]. Departemen Silvikultur. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Hardjosentono P. 1976. Pedoman Inventarisasi Flora dan Fauna. Bogor: Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam.

Hartono J. 2002. Sistem Informasi Singkat Benih. Bandung: Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan.

Hardjowigeno S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo. Jakarta.

Istomo, Kusmana C. 1997. Penuntun Praktikum Ekologi Hutan. Laboratorium Ekologi Hutan. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institur Pertanian Bogor. [KITADIN] Analisis Dampak Lingkungan. 2003. Latar Belakang PT Kitadin

Embalut Ed Revisi. Embalut : PT Kitadin.

[KITADIN]. 2011. Laporan triwulan ke IV. Tenggarong, Kalimantan Timur: PT Kitadin.

________. 2012. Laporan triwulan ke I. Tenggarong, Kalimantan Timur: PT Kitadin.

Kusmana C. 2010. Spesies invasif. [terhubung berkala]. http://cecep_kusmana. staff.ipb.ac.id/2010/06/15/ spesies-invasif. [4 November 2012]

Latifah S. 2003. Kegiatan Reklamasi Lahan Pasca Tambang. [terhubung berkala] http://www.library.usu.ac.id/moduls. [20 Mei 2012].

Magurran AE. 1988. Ecological Diversity and Its Measurenment. Princeton NJ: Princeton University Press.

Maretina T. 2010. Pengaruh pemberian pupuk NPK dan kompos pada media tailing tambang emas terhadap pertumbuhan sengon buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) [skripsi]. Bogor: Departemen Sivikultur, Institut Pertanian Bogor.

McNoughton SJ, Wolf LL. 1990. Ekologi Umum. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nazif M, Pratiwi. 1991. Teknik Pengendalian Gulma di Persemaian di bawah Tegakan Paraserianthes falcataria. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan.

Odum EP. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Puspaningsih N.2011. Pemodelan spasial dalam monitoring reforestasi kawasan pertambangan nikel PT INCO di Sorowako, Sulawesi Selatan [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Setiadi Y. 2006. Bahan Kuliah Ekologi Restorasi. Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, IPB. Tidak Diterbitkan.

________. 2006. Criteria and Indicator for Evaluation The Successful Revegetation Program. Bogor: In Press.

________. 2011. Revegetasi Lahan Pasca Tambang. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

________. 2012. Pembenahan Lahan Pasca Tambang (Soil Amendment Post Mined Land). Jakarta: Post Mining Restoration Technical Note.

[SEAMEO BIOTROP]. 2011. Invasive species. [terhubung berkala] http://www.biotrop.org/invassive/. Html. [1 oktober 2012]

Setiawan AI. 1993. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Jakarta: Penebar Swadaya.

Setyawan AD, S Setyaningsih, Sugiyarto 2006. Pengaruh jenis dan kombinasi tanaman sela terhadap diversitas dan biomassa gulma di bawah tegakan sengon (Paraserienthes falcataria L. Nielsen) Resort Pemangkuan Hutan Jatirejo Kediri. Biosmart. Vol. 8:1. April 2006 Hlm 27-32

34

Soerianegara I dan A Indrawan. 2008. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Soerjani M, Kostermas AJGH.,Tjitrosoepomo G., editor. 1987. Weeds of Rice in Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Undaharta N K E.2005. Komunitas Tumbuhan Bawah di Jalur Hutan Hujan Tropis Kebun Raya Eka Karya, Bali. Bali. UPT Balai Konservasi Tumbuhan. LIPI.

Utami S. 2009. Inventarisasi jenis pakan ternak pada areal Penggembalaan liar [skripsi]. Samarinda. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Mulawarman.

Yassir I. 2005. keanekaragaman tumbuhan bawah potensi cendawan mikoriza arbuskulata (CMA) dan sifat-sifat tanah pada lahan kritis di Samboja Kalimantan Timur [disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

36

Lampiran 1 Hasil Perhitungan Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah pada Tegakan sengon

No Nama Ilmiah Nama Lokal Familli Jumlah Individu K KR F FR INP

1 Paspalum conjugatum Papaitan Poaceae 2.821 1.410.500 76,53 0,87 13.98 90.51 2 Solanum torvum Terong terongan Solanaceae 203 101.500 5,51 0,87 13.98 19.49 3 Piper aduncum Sereh serehan Piperaceae 62 31.000 1,68 0,60 9.68 11.36 4 Cyperus rotundus Memerakan Cyperaceae 154 77.000 4,18 0,33 5.38 9.55 5 Neyraudia reynaudiana Rumput pedang Poaceae 71 35.500 1,93 0,33 5.38 7.30 6 Paspalum distichum Rumput jeboran Poaceae 162 81.000 4,40 0,13 2.15 6.55 7 Cardiospermum halicacabum - Sapindaceae 28 14.000 0,76 0,33 5.38 6.14 8 Hyptis capitata - Lamiaceae 20 10.000 0,54 0,33 5.38 5.92 9 Costus speciosus - Costaceae 42 21.000 1,16 0,27 4.30 5.44 10 Melastoma malabatricum Harendong Melastomataceae 19 9.500 0,52 0,27 4.30 4.82

11 Phyllantus sp Meniran Euphorbiaceae 14 7.000 0,38 0,27 4.30 4.68

12 Nephrolepis falcata - Dryopteridaceae 9 4.500 0,24 0,27 4.30 4.55

13 Pueraria javanicum - Fabaceae 15 7.500 0,40 0,20 3.23 3.63

14 Gardenia tubifera Cempaka hutan Rubiaceae 12 6.000 0,33 0,20 3.23 3.55

15 Mirremia umbellata Ulan betina Convolvulaceae 10 5.000 0,27 0,20 3.23 3.50

16 Cassia alata Ketepeng cina Fabaceae 17 8.500 0,46 0,13 2.15 2.61

17 Mikania micrantha Sebung rambat Asteraceae 11 5.500 0,29 0,13 2.15 2.45

18 Tacca palmata - Taccaceae 6 3.00 0 0,16 0,13 2.15 2.31

19 Camellia sinensi - Theaceae 5 2.500 0,13 0,13 2.15 2.29

20 Ageratum conyzoides - Asteraceae 2 1.000 0,05 0,07 1.08 1.13

21 Thiponium tribolatum Eleus Araceae 2 1.000 0,05 0,07 1.08 1.13

22 Cleome rutidosperma - Cleomaceae 1 500 0,03 0.07 1.08 1.10

Lampiran 2 Hasil Rekapitulasi Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah pada Tegakan Trembesi

No Nama Ilmiah Nama Lokal Familli Jumlah Individu K KR F FR INP

1 Paspalum conjugatum Papahitan Poaceae 2.421 1.210.500 70.21 0.93 12.50 82.71 2 Solanum torvum Terong-terongan Solanaceae 249 124.500 7.22 1.00 13.39 20.61 3 Mikania micrantha Sambung rambat Asteraceae 248 124.000 7.19 1.00 13.39 20.59 4 Cleome rutidosperma Maman ungu Cleomaceae 84 42.000 2.44 0.87 11.61 14.04 5 Pueraria javanica - Fabaceae 62 31.000 1.80 0.73 9.82 11.62 6 Hyptis capitata - Lamiaceae 40 20.000 1.16 0.67 8.93 10.09 7 Microlepis speluncae - Dryopteridaceae 25 12.500 0.73 0.47 6.25 6.98 8 Nephrolepis falcata - Dryopteridaceae 20 10.000 0.58 0.47 6.25 6.83 9 Cardiospermum Halicacabum - Sapindaceae 52 26.000 1.51 0.33 4.46 5.97

10 Paspalum distichum Rumput jeboran Poaceae 175 87.500 5.08 0.07 0.89 5.97

11 Tacca palmate - Taccaceae 21 10.500 0.61 0.27 3.57 4.18

12 Piper aduncum Sereh-serehan Piperaceae 20 10.000 0.58 0.20 2.68 3.26

13 Camellia sinensi - Theaceae 8 4.000 0.23 0.20 2.68 2.91

14 Neyraudia reynaudiana Rumput pedang Poaceae 15 7.500 0.44 0.07 0.89 1.33

15 Ageratum conyzoides babadotan Asteraceae 5 2.500 0.15 0.07 0.89 1.04

16 Costus speciosus Pacing Costaceae 2 1.000 0.06 0.07 0.89 0.95

17 Thiponium tribolatum Euleus Araceae 1 500 0.03 0.07 0.89 0.92

38

Lampiran 3 Hasil analisis tanah di lokasi penelitian

No Faktor Kimia Tanah Trembesi Sengon Buto

1 pH tanah (0-30 cm) 3,80 6,70 (30-60 cm) 4,30 6,20 2 Ca (Calium) (0-30 cm) 1,76 1,75 (30-60 cm) 1,68 1,80 3 Mg (Magnesium) (0-30 cm) 3,16 3,09 (30-60 cm) 3,33 3,25 4 K (Kalium) (0-30 cm) 0,37 0,20 (30-60 cm) 0,34 0,31 5 Na (Natrium) (0-30 cm) 0,40 0,21 (30-60 cm) 1,04 0,46

6 KTK (Kapasitas Tukar Kation)

(0-30 cm) 7,36 5,67 (30-60 cm) 6,97 6,23 7 Al (Alumunium) (0-30 cm) 11,33 0,00 (30-60 cm) 2,93 0,00 8 FeS2 (pyrite) (0-30 cm) 0,20 0,37 (30-60 cm) 1,25 0,76 9 Al (Alumunium) (0-30 cm) 11,33 0,00 (30-60 cm) 2,93 0,00 10 FeS2 (pyrite) (0-30 cm) 0,20 0,37 (30-60 cm) 1,25 0,76

Sifat Fisik Tanah 1 Silt (0-30 cm) 18,90 6,40 (30-60 cm) 11,00 14,50 2 Clay (0-30 cm) 33,80 29,90 (30-60 cm) 42,10 40,50 3 Texture (0-30 cm) SCL SCL (30-60 cm) SC CL

4 Bulkdensity (0-30 cm) 1,21 1,15 (30-60 cm) - - 5 Porositas Total (0-30 cm) 53,05 49,93 (30-60 cm) - -

40

Lampiran 4. Potensi Jenis Tumbuhan Bawah

No Nama Jenis Nama Lokal Kegunaan

1 Thiponium

tribolatum

Eleus Tanaman hias

2 Ageratum

conyzoides

Babadotan Daunnay digunakan sebagai obat luka, radang dan gatal-gatal. Akarnya dapat Mengatasi disentri, diare, atau panas. Tumbuhan ini juga berperan sebagai gulma pada tanaman pertanian, sebagai pestisida dan herbisida.

3 Mikania micrantha Mikania Sebagai gulma pada tanaman

pertanian

4 Cleome

rutidosperma

5 Mirremia umbellata Sebagai gulma pada tanaman

pertanian

6 Costus speciosus Pacing Rimpangnya untuk peluruh dahak,

pencegah kehamilan, obat rajasinga, dan kencing nanah. Batangnya sebagai obat demam, cacar dan untuk penyubur rambut.

7 Cyperus rotundus Belum diketahui

8 Microlepis speluncae

paku pakuan Belum diketahui

9 Nephrolepis falcata Pakis Daun Mudanya dapan sebagai sayur

10 Phyllantus niruri Meniran Belum diketahui

11 Cassia alata Ketepeng cina Mengobati sakit kulit, demam, iritasi, panu, kudis, kurap, sembelit, sariawan dan gatal.

12 Hyptis capitata Belum diketahui

13 Pueraria javanica Sebagai Tanaman penutup lahan,

sarang semut besar

14 Melastoma

malabatricum

Harendong Daunnya sebagai obat disentri, obat kumur, keputihan dan wasir.

15 Piper aduncum Sereh-serehan

16 Piper betle Sebagai tanaman hias

17 Neyraudia reynaudiana

18 Paspalum conjugatum

Papaitan Sebagai rumput tanaman, pakan ternak, dan sebagai gulma pada tanaman pertanian

19 Paspalum distichum Rumput Jeboran Sebagai gulma pada tanaman

pertanian

20 Gardenia tubifera Cempaka Hutan Sebagai tanaman hias

21 Cardiospermum

halicacabum

Belum diketahui

22 Solanum torvum Terong terongan / Takokak

Daunnya untuk sakit kepala dan jantumg berdebar, Buahnya untuk

darah tinggi, anti prostat dan penambah nafsu makan.

23 Tacca palmata Belum diketahui

42

Lamiran 5. Jenis-jenis Tumbuhan Bawah yang ditemukan di lokasi penelitian

Phyllantus niruri Gardenia umbelata Ageratum conyzoides

Pueraria javanica Piper aduncum Paspalum distichum

Solanum torvum Tacca palmata Micania micranta

Nephrolepis falcata Cadiospermum halicacabum Piper betle

Microlephia spulance Neyraudia reynaudiana Camelia sinensii

Hyptis capitata Paspalum conjugatum Cyperus rotundus

44

Lampiran 6

Dokumen terkait