• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA

Ambarjaya,S.Beni. 2012. Psikologi Pendidikan & Pengajaran Toeri dan Praktik. Yogyakarta: CAPS

Annurahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Ari Nugrahanta, Gregorius. 2009. Problem Solving Method untuk meningkatkan soft skills mahasiswa PGSD dalam perkuliahan Landasan Pendidikan SD . Widya Dharma. Vol.19, April,Hal.229-251.

Bakar,S.Bustomi. 2014. Tinjauan Pustaka Metode Problem Solving. Diakses pada tanggal 13 Juli 2106 pukul 12:59 , digilib.unila.ac.id

Carl E. Wieman, Katherine K. Perkins,dkk .2008. Oersted Medal Lecture 2007: Interactive simulations for teaching physics: What works, what doesn’t, and why dalam American Journal Physics. Vol.76, Hal.393-399

Carl E. Wieman, W. K. Adams, dkk. 2010 .Teaching Physisc Using Phet simulation dalam The Physics Teacher, Vol. 48, Hal.225-227.

Djamarah,Syaiful Bahri. Ziain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hanafiah, Suhana. 2012. KONSEP STRATEGI PEMBELAJARAN. Bandung : Refika Aditama

Jacobsen, A.David, Peul Eggen, Donald Kauchak. 2009. Methods for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Katherine Perkins, dkk. 2006. PhET: Interactive Simulations for Teaching and Learning Physics . The Physics Teacher. Vol. 44, January, Hal.18-23.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kotekstual. Jakarta : Bumi Aksara

Nurachmandani, Surya. 2009. Fisika 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Departemen Pendidikan Nasional

Rohmah, Noer. 2012. PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Yogyakarta: Teras

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Lampiran 1. Transkrip Video SMA N 1 Prambanan

Traskrip Video SMA N 1 Prambanan Tempat : SMA N 1 Prambanan

Waktu : 32 : 46 – 59 : 49 Durasi : 27 menit 3 detik

Menit ke Kegiatan

32 : 46 -33:15 Guru menanyakan mengenai bagaimana hubungan antara volume dan tekanan

Tika, Doni dan Puput membaca dan mendengarkan guru.

35: 15 - 35: 33 Tika dan Doni menggeser-geser kursor pada Laptop , aplikasi sudah run. 35: 49 Tika dan Doni membaca LKS pada bagian langkah kerja

35:54 – 35 : 59 Doni dan Puput membuka-buka LKS halaman 4 dan kemudian membacanya

36 : 02 PhET yang dibuka, sudah mulai nampak ada pengukuran panjang kotak dengan icon Mistar pada aplikasi. Doni mulai nampak sedang menulis pada data hasil (LKS halaman 4 ), lalu ia bertanya pada Tika dan Puput mengenai data yang akan mereka gunakan.

36 : 11 Pada saat ini , Doni dan Puput sudah siap mencatat data yang digunakan sedangkan Tika sudah mulai menyebutkan angka yang diperoleh dari hasil pengukuran Mistar pada aplikasi. Dan Tika juga mengatakan “Volume tetap”.

36 : 29 – 36 : 32 Mereka mengamati aplikasi . Kemudian Puput menunjuk aplikasi dengan menggunakan jarinya, lalu ada percakapan yang kurang jelas dan Tika mengatakan :”Ho.o..” ( arti “ iya”)

36: 46 Nampak Doni menuliskan data hukum Boyle yang telah dibacakan Tika sambil sesekali melihat aplikasi.

36:47 -36:52 Nampak Tika menggerakkan kursor, kemudian ia menggatur ulang apa yang telah dikerjakan. Doni pun mengatakan “Piye e?’’ (arti “gimana?”) Tika menjawab “Lha ...ra mlaku kok..” (arti “karena tidak jalan”). Kemudian mereka berhenti sejenak dan sedikit bersendagurau karena tidak jadi menulis data. Saat itu, guru mengecek kelompok dan melihat apa yang telah dikerjakan.

36 : 55 – 37:21 Terjadi diskusi antara Tika dan Puput mengenai data panjang untuk hukum Boyle :

“Panjange ..?”. Kemudian pada menit ke 37 : 01 -37 : 05, ia mengklarifikasi data pada Puput dan Doni .

Tika : “sing 5,20 kui tinggi lho. Iyo iki lho. Panjange ki tujuh yo “ (arti : “yang 5,20 itu tinggi lho. Iya ini lho. Panjangnya tujuh ya”)..

Tika : “iki?” (arti :” ini” ),tanya nya pada Doni.

Doni : “Panjange ko kene pitu.” (arti :” Panjangnya dari sini tujuh”). Tika : “Ho.o ding.” (arti : “Iya “). Kemudian mereka mulai mencatat data. 37 : 25 Tika mengatakan : “Luas.e” (arti :”Luasnya”), sambil melihat aplikasi ,

sedangkan Puput mencatat data.

37: 26 – 37 : 28 Puput mengamati PhET dengan Tika sambil sedikit berdiskusi tentang volume.

37 : 48 Tika dan Puput kembali membuka LKS pada halaman 1

37 : 53 – 38 : 04 Tika membaca hipotesis yag dibuat Puput, dengan sedikit bersuara. Tika : “Pengaruh volume berbanding terbalik dengan tekanannya artinya jika volumenya ...”

(ia berhenti sejenak). Lalu secara tiba-tiba , Puput melengkapi kalimat yang dikatakan Tika.

Puput : “Besar”.

Tika : “Ho.o .. Yo berbanding terbalik kui “(arti : “iya , ya berbanding terbalik”).

38: 14 Puput menuliskan hipotesa yang sudah dibuat bersama dengan Tika sedangkan Doni, mencatat data sambil mengamati PhET.

38 : 19 Tika mulai menggerakkan kursor dan Doni memperhatikan aplikasi. 38 : 32 Setelah itu, Tika mengatakan “delapan nanometer”. Kemudian Doni

mencatat data yang diucapkan Tika.

38 : 40 PhET yang sedang running nampak sedang menampilkan pengukuran panjang kotak dengan mistar.

38 : 42 Tika mengatakan sesuatu pada Doni sambil mengoperasikan dan mengamati aplikasi.

Tika : “Suhune bedo yo tapi .. kudune suhune ditetapke..distabilne” (arti “tetapi suhunya berbeda.. seharusnya suhu ditetapkan ...distabilkan”). Doni dan Puput pun ikut memperhatikan aplikasi.

38 : 55 Tika meminta untuk mengulangi percobaan pada Puput dan Doni . Tika :“ baleni ..baleni ..”(arti : “ulang ..ulang “).

39 : 01 Puput menanyakan sesuatu pada Tika dan Tika menjawab. Tika : “Kan suhune ditetapke“ (arti :” Kan suhunya ditetapkan”). 39 : 09 Tika mengoperasikan PhET sambil melihat LKS bagian data.

39 : 17 Tika mengetik beberapa tombol angka pada keyboard lalu menekan enter .

Tika : “ ..suhune tetap tiga ratus kelvin. Podo ra yo?” (arti “suhunya tetap tiga ratus kelvin, samakah ?”)

39 : 20 – 39 : 30 Pada saat ini , Doni dan Puput memperhatikan aplikasi yang sedang running. Lalu pada menit ke 39 : 34 mereka menulis data yang diperoleh dari hasil pengamatan,

39 : 36 Tika : “Suhune. Maukan berubah to pas awak dewe ngganti..?” (arti :”Suhunya. Tadi kan berubah saat kita mengganti”).

Kemudian Tika kembali menggerakkan dan mengklik ...“

masalah dengan mengatakan : “Jadi .. yang pertama apa pengaruh volume terhadap tekanan? Kalian tahu Bagaimana hubungannya. ? Lalu sebagian besar siswa dikelas menjawab “berbanding terbalik.”

Kemudian guru melanjutkan , “berarti kalau ketika volume besar maka tekanannya ... ?”

Siswa menjawab “ Kecil “.

Pada saat bersamaan Doni dan Tika sedangkan mengoperasikan PhET sedangkan Puput mengeja apa yang disampaikan oleh guru dengan apa yang dia baca/tulis.

39 : 58 – 40 : 01 Tika menunjukkan aplikasi dengan telunjuk dan mengatakan “..ora ding , berubah” (arti “ ..tidak kok berubah”)

40:18 PhET yang sedang running nampak tampilan pengukuran panjang dari luasan kotak dan Mistar yang telah tersedia. Tika mulai menggerakkan kursor dan meklik icon “pause” pada aplikasi.

40:33 – 40 : 47

Pada menit ini, Doni mulai bertanya pada Puput dan Tika.

Doni : “piro ..?” (arti : “berapa?”)

Sambil menunjuk-nunjuk aplikasi. Kemudian Tika juga mengoperasikan aplikasi dan terdengar ia mengatakan sesuatu.

Tika “ra ngerti yo ..” (arti ”tidak mengerti ya... “).

Kemudian sejenak mereka bertiga memperhatikan aplikasi bersama-sama dipandu oleh Tika yang mengoperasikan PhET.

40 : 48 – 41: 22

Terjadi diskusi antara Doni dan Tika yaitu :

Tika : “Mosok limo? Enemlah ..wong munggah sitik kok.” (arti “masak lima, enamlah kan naik sedikit.”) sambil mengamati aplikasi yang running.

Tika : “eh ..limo ding “(arti” eh lima ding “)

Doni : “ yo bener iki mau lho..” (arti “ iya benar ini tadi lho”) sambil menunjukkan LKS pada Tika . Kemudian secara serempak, mereka berdua mengatakan “..koma delapan” sambil mengamati PhET. Lalu Doni menulis data tersebut.

Tika: “ sembilan dua yo ..” , kata Tika mencoba memperjelas angka. Kamudian Doni nampak mencatat.

41: 31

Tika menggerakkan kursor dan nampak ia memperkecil luas kotak dan pada saat itu pula Puput memperhatikan apa yang dilakukan oleh Tika 42: 06 – 42 : 57

Terjadi lagi diskusi antara Tika dan Doni mengenai data yang diperoleh di dalam LKS :

Tika : “iki sembilan tujuh?” (arti “ini sembilan tujuh?”)

Doni : “ Kui empat tujuh ..”( arti “ itu empat tujuh”)

Tika : “ oh ..empat tujuh ..”.

Kemudian Tika membaca LKS halaman 4 mengenai data. Ia mencoba menganalisa yang nampak dari apa yang dibicarakan mengenai data ke tiga :

Tika : “ lho kan seko iki nek volum e lebih luas, lha kan tekanane menjadi lebih kecil.. lha yo gambare?” (arti “ kalo dari sini kan kalo volumenya

lebih luas, kan tekanannya menjadi lebih kecil”). Kemudian nampak Tika membaca LKS yang sedang dikerjakan Puput dan sedikit berdiskusi mengenai cara menggambar grafik saat volumenya lebih luas dengan tekanan yang kecil pada data ke 3 tentang hukum Boyle.

Tika : “ kiro-kiro papat neng kene lah (pada sumbu x) .. siji ning kene (pada sumbu y)... terus sing nggambar mengko piye?” (arti “kira-kira empat ya disinilah.. satu disini .. terus cara menggambarnya nanti gimana?”).

Kemudian Puput mencoba membuat grafik dengan koordinat yang telah ia buat. Kemudian nampak Tika mencoba bertanya pada kelompok lain. 43 : 12 – 43 : 26

Nampak Puput sedang membuat sketsa grafik dan menunjuk-menunjuk garis hubung sumbu X dan sumbu Y. Kemudian terjadi diskusi antara Tika dan Puput :

Puput : “hasil gambar e ki ngene?”(arti “ hasil gambarnya seperti ini?”)

Tika “ ketok e “ (arti “kelihatannya”) 43:32

Guru memperingatkan bahwa waktu yang diperlukan, sudah hampir habis.

43: 42 – 43 : 44

Puput menanyakan pada Tika tentang hipotesis nomor 1 (Hukum Boyle) dan nomor 2 (Hukum Gay-Lussac). Kemudian Tika memberitahu pada Puput bahwa nomor 2 ada dihalaman 2 , “..Lho iki lho ..nomer loro neng mburi..” (arti “Lho ini lho .. nomor dua dibelakang”)

43 : 47 – 44 : 07

Terjadi diskusi antara mereka bertiga mengenai hipotesis.

Tika : “semakin ... volume ..semakin tinggi ..tekanannya kecil ...” (jawab Tika dengan terbata-bata) .

Kemudian Tika ganti bertanya pada Puput :

Tika : “ Sing nomer 2 kui yo ngono kui ye soale ?” (arti “yang nomer 2 itu juga seperti ini soalnya?”)

Puput pun menunjukkan LKS halaman 1 pada Tika tentang rumusan masalah dan Tika mencoba menklarifikasi.

Puput : “ngene iki ..”(arti “seperti ini ..”)

Tika : “ sing nomer 2 kan kan yo koyo ngene ki neh tapi volume tetap “(arti “yang nomor 2 kan sama dengan ini tapi volumenya tetap”). 44 : 08 – 44: 33

Guru mulai mendekat pada kelompok dan menanyakan apa yang sedang terjadi. Tika pun menjawab “nggak papa ..”. Kemudian Tika menanyakan grafik yang telah dibuat bersama kelompok pada guru.

Tika : “Grafiknya gimana e kak? cuma kayak gini ..ga bisa....” , kata Tika sambil menunjukkan grafik.

Guru : “Ini datanya ?”

Tika : “ iya”

Guru : “Nah ini dihubungkan dengan ini, kemudian nanti dubuat garis “ , kata guru sambil menunjukkan teknik membuat grafik secara umum.

Tika : “ Oh nanti digaris gini tho” (sambil menunjuk grafik dengan telunjuknya).

Kemudian mereka kembali fokus mengerjakan dengan sedikit santai . 44 : 39 – 45: 26 Pada menit ini Tika membaca LKS yang dikerjakan Doni dan Puput

membaca LKS yang ia kerjakan. Lalu nampak Tika menyebutkan angka yang ada pada LKS yang dikerjakan Doni,

Tika : “...tiga tujuh koma satu volume e ..”(arti “tiga tujuh koma satu volumenya..”). “Empat dua..empat tujuh koma tujuh ...”

Puput : “Lha sing tiga puluh satu koma delapan iki to ?( arti “Yang tiga puluh satu koma delapan ini kan ?”).

Tika : “Oh ..ho.o ding..sing tiga satu sik ding.” (arti “oh iya.. yang tiga satu dulu”).

Tiba-tiba ada kelompok lain yang nampak sedang bertanya mengenai volume pada Tika. Sambil menujukkan aplikasi, Tika pun menjawab “volume ki nganggo penggaris ki lho..”(arti “volume itu menggunakan penggaris ini lho”)

45: 44 – 45 : 59 Sembari Puput menyalin data, ia dan Tika berdiskusi lagi :

Tika : “oh ho.o ...2,40 tekanane ..” (arti “ oh iya ..2,40 tekanannya”) Puput : “ berarti iki sing ngisor?” (arti “ berarti ini yang bawah ?”) kata Puput sambil menunjukkan data pada LKS yang dipegang Tika.

Tika : “oh .. ho.o “ (arti “ oh iya”).

46 : 49 – 46 : 58 Doni nampak sedang mengoperasikan PhET dengan menggeser kursor. Melihat Doni sedang mengoperasikan PhET, Tika pun ikut mengoperasikan dan mencoba mengarahkan Doni dalam mengoperasikan PhET :

Tika : “Iki mengko tambahi ..”(arti “ ini nanti ditambahi”). Kemudian ketiganya mengamati aplikasi yang sedang berjalan.

47 : 08 – 47 : 24 Puput bertanya pada Tika mengenai grafik kemudian,Tika menjawab: Tika :”gambar no... iki karo iki.. pasangane yo satu koma sembilan puluh

karo ...iki dipasangke karo iki..” (arti “gambarlah .. ini dengan ini.. pasangannya ya satu koma sembilan puluh... ini dipasangkan dengan ini ..”).

Pada saat ini, nampak pula Doni sedang sedang menggeser-geser kursor dan memperhatikan aplikasi. Melihat itu Tika kemudian turut menggeser-geser kursor sambil berdiskusi :

Tika: “ Ini lho ..opo iki “( arti “ ini lho ..apa ini?”).

Doni : “iki lho ..” ( arti “ini lho ..”) . (sambil menunjuk-nunjuk aplikasi) Pada saat ini, nampak Puput masih membuat grafik . Kemudian Tika dan Doni ikut membantu Puput membuat grafik dengan menunjukkan cara membuat grafik.

47: 47 – 48 : 30 Tika mulai menggeser-geser kursor dan gur mendekati mereka. Pada saat itu nampak bahwa PhET yang sedang running sudah di reset oleh Tika dan ia memberi partikel pada kotak. Ia memompa-mompa icon “pump” untuk menambah jumlah partikel. Setelah berhenti memompa, ia menaikkan suhu pada icon “Control Heat” kemudian nampak partikel pada kotak mulai bergerak cepat dan pada menit ke 48 : 30 Tika mengatakan “Wuih..langsung” pada saat tutup kotak mulai terbuka dan partikel-partikel berhamburan keluar.

48 : 31 – 49: 47 Pada menit ini, Tika mulai memperkecil luasan kotak dan ia nampak memperhatikan apa yang sedang terjadi. Pada saat ini, Puput sedang menyelesaikan membuat grafik. Kemudian Tika bertanya pada doni apakah nomor 2 juga dikerjakan. Puput pun sudah menyiapkan grafik tentang Hukum Boyle pada halaman 4 . Terlihat ia sibuk membuat koordinat sumbu X dan sumbu Y dengan data dari LKS yang dibuat Doni. Lalu ia memberikan LKS yang telah ia kerjakan pada Tika. Tika pun kemudian nampak membuat plot dari masing-masing perpotongan koordinat yang sudah dihubungkan.

49 : 59 – 50 : 04 Nampak Tika sedang mereset aplikasi lalu ia membaca petunjuk pada LKS bersama dengan Puput. Selain itu, mereka juga membua halaman 1. 50 : 15 – 50 : 40 Tika kemudian membuka halaman 2 dan menunjukkan pada Puput

mengenai hipotesis yang telah ia buat . Lalu pada saat yang bersamaan , guru memberi intruksi untuk mengerjakan Hukum Gay-Lussac.

51: 07 – 52 : 13 Pada saat itu nampak bahwa Tika dan Puput mengoperasikan PhET dan sambil memperhatikan guru. Tika membuka-buka LKS dan kembali mengoperasikan PhET. Sembari mengoperasikan PhET, terjadi diskusi antara keduanya yaitu :

Tika : “Semakin ..oh tekanane.. Malah sitik ..”(arti “semakin ..oh tekanannya ..Malah Sedikit”)

Puput: “..podo wae..”(arti “sama saja “) (sambil menunjuk aplikasi) Tika : “rapopo..tulis sik wae ..”(arti “tidak apa-apa..tulis dulu saja”). 52: 37 -53:57 Guru kemudian mendekati kelompok . Dan Tika nampak sedang sibuk

mengoperasikan aplikasi. Pada saat itu nampak Puput sedang memperhatikan apa yang sedang dikerjakan oleh Tika.

54: 18 – 54: 28 Tika mengoperasikan PhET dan Puput mencatat data. Pada saat ini, Tika membacakan data yang diperoleh dan Puput mencatat apa yang dibacakan Tika kemudian sesekali Puput melihat aplikasi.

54: 59 – 55 : 29 Pada saat ini, Puput menanyakan tentang hipotesa yang telah ia buat pada Tika. Setelah itu , mereka juga mengamati data yang telah diperoleh lalu terjadi diskusi :

Puput : “coba iki ..” (arti “coba ini”)

Tika : “Tekanan ki banyak po tinggi..?” (arti “tekanan itu banyak atau tinggi”)

Nampak Puput tidak menjawab pertanyaan Tika kemudian Puput membuka-buka LKS.

berarti semakin tinggi suhu semakin besar tekanannya.” (arti “Tadi itu volumenya banyak atau tinggi ? Ini tadi kan semakin besar, berarti semakin tinggi suhu semakin besar tekanannya”)

Kemudian Puput menuliskan hipotesa setelah berdiskusi.

55 : 48 – 56:00 Pada menit ini, guru telah memperingatkan untuk mempresentasikan hasil. Guru menunjuk kelompok 1 untuk maju ke depan menyampaikan apa yag diperoleh. Ketiganya pun menjawab “belum..belum ..”. Kemudian Tika bertanya pada guru “Gimana jelasinnya ?” sambil menunjukkan LKS. Guru pun memberitahu.

56:13 Tika mengatakan pada Guru mengenai cara menjelaskan kesimpulan. Tika : “semakin tinggi suhu, semakin besar tekanannya. Gitu doang?” Guru pun menganggukkan kepala tanda menyetujui apa yang disampaikan Tika.

56: 21 – 56 : 30 Kemudian guru meminta mereka untuk membuat grafik. Tika pun menyerahkan tugas membuat grafik pada Puput dan mengatakan :

“sik grafike, silahkan ..”(arti “yang grafik , silahkan ..”) kata Tika sambil menyerahkan LKS pada Puput. Lalu Puput mulai membuat grafik.

56: 30 – 57: 27 Puput bertanya pada Tika mengenai letak data pada koordinat untuk membuat grafik.

Puput : “ Nol koma lima semibilan ki karo satu koma nol lima , disik piro?” (arti “Nol koma lima sembilan itu dengan satu koma nol lima , duluan berapa?”)

Tika : “ nol koma lima sembilanlah..” (Kata tika dengan nada agak keras) Puput : “ berarti ..”(sambil membuka halaman 4 dan 5 kemudian ia menulis )

Tika : “ yo nol koma lima sembilan..”(arti “ ya nol koma lima sembilan “) Puput : “Lho kan semakin besar?”

koma lima sembilan ya , ini tekanannya lebih banyak”)

Puput kemudian membuat koordinat di masing-masing sumbu. Pada saat ini, kelompok lain sedang mempresentasikan hasil mengenai hukum Boyle.

57 : 27 – 58 : 47 Pada saat ini, nampak Tika sedang membuka-buka LKS bagian hipotesa sedangkan Puput masih melanjutkan membuat grafik. Selanjutnya, Tika dan Doni memperhatikan kelompok lain yang sedang presentasi di depan kelas.

Beberapa saat kemudian, Tika melihat apa yang dikerjakan oleh Puput, lalu ia memberitahu Puput untuk membuat garis singgung dari kedua grafik.

58 : 51 – 59 :49 Guru pun mendekat dan meminta salah satu dari anggota kelompok untuk maju ke depan mempresentasikan hasil. Namun , mereka menolak untuk maju ke depan. Sampai akhirnya guru yang mengambil hasil pekerjaan mereka dan membacakannya di depan kelas.

Lampiran 2. Transkrip Video SMA N 2 Klaten Transkrip Video Tempat: SMA N 2 Klaten

Waktu : 00:00- 28:10 Durasi : 28 Menit

Menit ke Kegiatan

08 : 48 – 09: 06 Nampak Putra sudah menulis hipotesis dan Tina akan mengoperasikan PhET . Saat itu, Ani meminta Tina untuk membaca LKS terlebih dahulu bagian petunjuk . Mereka pun nampak sedang membuka halaman 2 bagian petunjuk praktikum untuk hukum Boyle.

09: 23 Terdengar Ani sedang menentukan data yaitu “ 6,2”

09: 29 PhET yang sedang running nampak sudah menyerupai tampilan pada petunjuk LKS.

09: 31 Putra nampak akan membuat hipotesa dan melihat lembaran kertas lain yang ia baca. Kemudian nampak Tina sedikit membantu Putra dengan mengatakan beberapa kemungkinan kata-kata yang dapat digunakan. 09: 43 – 09: 54 Pada menit ini, nampak Tina sedang mengoperasikan PhET. Tampilan

yang terlihat ialah icon “Tools” berada di tengah kotak dan “ruler” berada di dasar kotak. Setelah itu, ia terlihat sedang menghitung skala yang terukur pada icon “ruler” yang mengukur panjang kotak. Kemudian Putra bertanya pada Tina:

Putra : “Berarti anune sebanding yo ? Ho.o to ?” (arti “berarti itu sebanding ya? Iya kan ”)

Tina : “He’em “ ( arti “ iya”)

09: 58 – 10 : 37 Setelah menghitung panjang, Tina berhenti sejenak dan bertanya pada Ani.

ini kan? Ini jumlah volume?”) ,

kata Tina sambil menunjuk bagian pojok kanan kotak pada aplikasi dengan menggunakan jari telunjuknya

Ani : “ Bener no .. Lha kan iki .. iki lho volume atau luas kotak” ( arti “ Bener itu .. nah kan ini... ini lho volume atau luas kotak “) , kata Ani sambil menunjukkan tabel data hasil untuk hukum Boyle.

Lalu Ani menunjukkan pada Tina petunjuk praktikum dan Tina membaca option “d” mengenai pengukuran terhadap volume kotak. Kemudian ia pun kembali melihat bagian tabel data hasil. Muncul diskusi antara Tina dan Ani :

Ani: “ volume mau lho ..tekanane luweh duwur po luweh ..?” ( Arti “ volumenya tadi lho .. tekanannya lebih tinggi atau lebih ...”) kata Ani sambil menunjuk tabel data hukum Boyle.

Tina : “engko wae kui ..mengko..” (arti “itu nanti saja” )

10 : 42 – 11: 30 Pada saat ini, nampak putra sedang menuliskan hipotesis di LKS halaman pertama dengan menuliskan “ berbanding terbalik dengan tekanan apabila...”.

Kemudian Tina dan Ani masih mendiskusikan mengenai data yang akan diambil. Nampak mereka sedang membuka LKS halaman 4 bagian data dan hasil percobaan untuk tabel hukum Boyle. Lalu mereka nampak sedang mendiskusikan cara mengukur kotak .Ani dan Tina pun menunjuk-nunjuk bagian icon “ruler” yang mengukur panjang kotak sambil bertanya .

Ani : “Berarti iki podo kabeh?” (arti “ berarti ini sama semua”) Tina : “Sing iki ? ..Iki 6,5..” ( arti “ yang ini? ..Yang ini 6,5?)

Ani : “ Iki tinggine 40,5 kan ?” ( arti “ ini tingginya 40,5 kan?”), sambil menunjuk pengukur tinggi kotak.

kotak.

Ani : “ Tinggine iki piye?” (arti “tingginya ini bagaimana?”)

11 : 34 – 11: 49 Kemudian terdengar guru memberi instruksi untuk mengukur tinggi kotak sampai pada bagian atas kotak. Guru memberi petunjuk tentang tinggi kotak dengan mengatakan :

“ Yang ... itu sampai bagian atas. Height sama dengan titik itu ... nah itu harus paling atas ..supaya kalian tahu tingginya dari bawah sampai atas itu berapa.”

11: 53 – 11: 55 Lalu nampak Ani memberitahu Tina bahwa pengukur tinggi harus sampai atas kotak.

12: 06 Nampak aplikasi yang sedang running menampilkan bagian pengukur tinggi kotak diletakkan pada atap kotak .

12: 18 -12: 38 Nampak Putra sedang menuliskan hipotesa kedua pada LKS halaman 2. Sembari itu, Tina dan Ani sedang sibuk meneruskan pengukuran kotak.

12: 47 -12 : 51 Nampak Tina menunjuk icon “Hide tools” lalu nampak ragu-ragu dengan bertanya:

Tina : “ Nggo ngukur volume eh ...”. Lalu ia diam sejenak dan kembali membuka petunjuk praktikum halaman 3.

13: 01-13: 12 Guru mendekati kelompok dan kelompok mulai bertanya. Tina : “ Mbak ..ngukur volumenya yang mana?”

Guru : “ Ini ..(sambil menunjuk kotak).... panjang kesana (menunjuk lebar kotak).. sama tingginya ( menunjuk tinggi kotak).”

Tina : oh ..volume anu to ..” ( arti “ oh volume itu to “) Ani : “ Luas” (menyambung kalimat Tina)

13: 17 – 13: 29 Ani dan Tina masih saja berdebat mengenai data volume.

Ani : “ Iki loro ?... tetep yo ... Volume ne luweh ... tapi ...bedo...( arti “ ini dua.... tetap ya..Volumenya lebih.... tapi ...berbeda ...”), kata Ani pada Tina. Kemudian

Ani menunjuk icon “ Constant Parameter” pada aplikasi lalu berkata lagi :

Ani : “..tidak sesuai..”

Tina : “ Lha emang suhune we tetep kok. Suhune tetap yo ” ( arti “ memang suhunya tetap kok. Suhunya tetap ”)

13: 32 – 13: 52 Kemudian nampak Tina sedang mengoperasikan PhET dan pada menit ke 13: 33 Tina akan memulai mengisi data. Pada aplikasi nampak kotak tidak terisi partikel gas. Kemudian Tina berdiskusi dengan Ani mengenai data yang digunakan sebagai angka.

Tina : “ piro ?” (arti “berapa?”) Ani : “ 100 “

Tina pun mulai mengetikkan angka seratus pada icon “Heavy space” kemudian ia menekan tombol enter pada keyboard.

13: 53 – 14 : 05 Disisi lain, nampaklah Ani sedang menulis angka pada bagian data

Dokumen terkait