• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

Dalam dokumen Hukum hak kekayaan intelektual (Halaman 142-151)

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) adalah salah satu hak kekayaan industri yang harus dilindungi. Dalam rangka memenuhi perjanjian TRIPs dan kebutuhan perdagangan bebas bidang industri teknologi maka Indonesia membuat pengaturan DTLST yaitu melalui Undang-Undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

A. Pendahuluan

Era globalisasi telah menuntut perkembangan kemajuan tek-nologi sebuah negara. Indonesia sebagai negara berkembang dituntut perannya untuk mampu bersaing dengan negara-negara maju yang memiliki teknologi mutakhir. Guna memajukan sektor industri dan meningkatkan kemampuan daya saing, maka diperlukan sistem yang dapat merangsang pengembangan teknologi.

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) adalah salah satu bagian dari perkembangan teknologi. Sebagai bagian dari hak ke-kayaan industri, desain tata letak sirkuit terpadu yang sudah dibuat oleh seorang pendesain tentunya harus diberikan perlindungan hukum. Perjanjian TRIPs telah mengatur DTLST dan memuat syarat-syarat minimum. Pengaturan DTLST dalam TRIPs juga mengacu pada Treaty

Indonesia, sebagai anggota WTO, diwajibkan untuk membuat undang-undang yang sesuai dengan ketentuan TRIPs. Guna meme-nuhi ketentuan tersebut maka pemerintah Indonesia pada tahun 2000 mengeluarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Melalui undang-undang ini diharapkan dapat merangsang para pendesain di Indonesia dalam bidang industri dan teknologi untuk selalu kreatif membuat kreasi dan inovasi baru sehingga mampu bersaing dalam pasar industri teknologi global. B. Pengertian DTLST

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah istilah bahasa yang digunakan di dalam undang-undang. Untuk memudahkan pemaha-man tentang sirkuit terpadu, maka sebelum menjelaskan menurut undang-undang, berikut ini akan diuraikan tentang sejarah sirkuit terpadu.

Penjelasan asal mula sirkuit terpadu diambil penulis dari http:/ /id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_terpadu. Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika. IC digunakan pada alat elektro-nika seperti telepon, kalkulator, ponsel, dan radio.

Sirkuit terpadu juga sering disebut sebagai chips, sirkuit terpadu berisikan sirkuit elektronik yang dibuat berdasarkan desain tiga dimensi yang diletakkan pada lapisan terbuat dari bahan semikonduktor, seperti silicon atau germanium serta gallium arsenide (Utomo, 2010: 178)

Gambar 4: IC di dalam sebuah sirkuit elektronik Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_terpadu

Contoh Kemajuan Teknologi Chip:

Gambar 5:Chip

Sumber: standardshift.com

Peneliti di Amerika telah berhasil mengembangkan peralatan tanpa kabel yang bisa memasukkan obat secara langsung ke dalam tubuh. Alat kecil tersebut ditanam di bawah kulit dan berisi obat yang dikeluarkan sesuai dengan waktu yang sudah diatur sebelumnya. Alat tersebut diberi nama microchips dan diklaim dapat memperbaiki kehidupan penderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan

multiple sclerosis. Pada kasus ini dokter bisa memprogram alat itu

dari komputer atau bahkan telepon genggam (Suara merdeka.com, 12 Maret 2012).

Penemuan pengembangan teknologi chip di atas dapat dimung-kinkan mendapat perlindungan hukum melalui paten dan DTLST. Jika materi perlindungannya adalah proses maka dimungkinkan didaftarkan melalui paten, sedangkan desain chipnya juga bisa di-lindungi melalui DTLST.

Pengertian DTLST yang ada di dalam undang-undang adalah mengacu pada ketentuan TRIPs, sebagai bahan pengetahuan dan perbandingan berikut ini pengertian DTLST menurut negara Amerika dan Jepang (Sudaryat, dkk., 2010: 138-139):

1. Amerika Serikat, Semiconductor Chip Protection Act of 1984 (Title III

of Public Law 98-620 of November 8, 1984) menjelaskan bahwa produk

chip semikonduktor adalah bentuk akhir produk yang memunyai dua atau lebih lapisan metalik, penyekat, atau bahan semikon-duktor, lapisan, sekeping bahan semikonduktor sesuai dengan pola yang telah ditetapkan dan dimaksudkan untuk melakukan fungsi hubungan elektronik.

2. Jepang, Act Concerning the Circuit Layout of a Semiconductor Integrated

Circuit, Law No. 43, 1985, promulgated on May 31, 1985 menyebutkan

bahwa kontak terpadu semikonduktor adalah produk yang memiliki transistor-transistor yang dibentuk terpisah-pisah di dalam bahan semikonduktor, pada bahan penyekat atau di dalam bahan semikonduktor dan di desain untuk melakukan fungsi kontak listrik.

Pengertian Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu menurut undang-undang dijelaskan di dalam Pasal 1 yaitu:

Sirkuit terpadu merupakan suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang didalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduk-tor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik. Sedangkan desain tata letak mempunyai pengertian yaitu me-rupakan kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu. Desain tata letak sebuah sirkuit terpadu dalam bentuk setengah jadi juga

merupakan objek perlindungan dari Undang-Undang DTLST sebab sebuah sirkuit terpadu dalam bentuk setengah jadi juga dapat berfungsi secara elektronis.

C. Syarat DTLST Mendapat Perlindungan Hak Pasal 2 Undang-Undang DTLST menyebutkan:

(1) Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan untuk Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang orisinil.

(2) Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dinyatakan orisinil apabila desain tersebut merupakan hasil karya mandiri Pendesain, dan pada saat Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tersebut dibuat tidak merupakan sesuatu yang umum bagi para pendesain.

Undang-undang memberikan perlindungan apabila DTLST memenuhi unsur orisinil atau asli dan sebelumnya belum pernah dipublikasikan. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dinyatakan “orisinil” apabila desain tersebut merupakan hasil karya Pendesain itu sendiri dan bukan merupakan tiruan dari hasil karya Pendesain lain (penjelasan UU).

Perlindungan hukum terhadap Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu menganut asas orisinalitas. Suatu desain tata letak sirkuit terpadu dapat dianggap orisinil apabila merupakan hasil upaya intelektual Pendesain dan tidak merupakan suatu hal yang sudah bersifat umum bagi para Pendesain. Hak desain tata letak sirkuit terpadu tidak dapat diberikan jika desain tata letak sirkuit terpadu tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama, atau kesusilaan.

D. Subjek DTLST

Pemegang hak desain tata letak sirkuit terpadu menurut Pasal 5: (1) Pendesain atau yang menerima hak tersebut dari pendesain. (2) Apabila pendesain terdiri atas beberapa orang secara bersama,

Hak desain tata letak sirkuit terpadu diberikan kepada mereka secara bersama, kecuali jika diperjanjikan lain.

Pasal 6 menyebutkan bahwa jika suatu desain tata letak sirkuit terpadu dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam lingkungan pekerjaannya, Pemegang hak adalah pihak yang untuk

dan/atau dalam dinasnya desain tata letak sirkuit terpadu itu diker-jakan, kecuali ada perjanjian lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pendesain apabila penggunaan desain tata letak sirkuit terpadu itu diperluas sampai keluar hubungan dinas.

Ketentuan ini dimaksudkan untuk menegaskan prinsip bahwa hak desain tata letak sirkuit terpadu yang dibuat oleh seseorang berda-sarkan pesanan, misalnya dari instansi Pemerintah, tetap dipegang oleh instansi Pemerintah tersebut selaku pemesan, kecuali diperjan-jikan lain. Ketentuan ini tidak mengurangi hak Pendesain untuk meng-klaim haknya apabila desain tata letak sirkuit terpadu digunakan untuk hal-hal di luar hubungan kedinasan tersebut. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek DTLST meliputi: - Perorangan/pendesain;

- Beberapa orang jika DTLST dibuat dalam kelompok/team; - Badan Hukum jika diperjanjikan lain sebelumnya dengan pendesain. E. Jangka Waktu Perlindungan DTLST

Jangka Waktu Perlindungan DTLST diatur di dalam Pasal 4 yaitu: (1) Perlindungan terhadap Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan kepada Pemegang Hak sejak pertama kali desain tersebut dieksploitasi secara komersial di mana pun, atau sejak Tanggal Penerimaan.

(2) Dalam hal Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu telah dieksploitasi secara komersial, Permohonan harus diajukan paling lama 2 tahun terhitung sejak tanggal pertama kali dieksploitasi. (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan

selama 10 tahun.

(4) Tanggal mulai berlakunya jangka waktu perlindungan seba-gaimana dimaksud dalam ayat (1) dicatat dalam Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan diumumkan dalam Berita Resmi Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

Perkembangan teknologi yang berkaitan dengan sirkuit terpadu berlangsung sangat cepat. Oleh karena itu, jangka waktu perlin-dungan hak desain tata letak sirkuit terpadu hanya diberikan untuk masa 10 tahun, yang dihitung sejak tanggal penerimaan atau sejak

tanggal desain tata letak sirkuit terpadu tersebut pertama kali di-eksploitasi secara komersial dan tidak dapat diperpanjang.

Daftar Umum DTLST yang dimaksud dalam penjelasan undang-undang adalah sarana penghimpunan pendaftaran yang dilakukan dalam bidang desain tata letak sirkuit terpadu yang memuat keterangan tentang nama pemegang hak, jenis desain, tanggal diteri-manya permohonan, tanggal pelaksanaan pendaftaran, dan keterangan lain tentang pengalihan hak (bilamana pemindahan hak sudah pernah dilakukan).

F. Hak DTLST

Pemegang hak DTLST memunyai hak eksklusif, hal ini diatur di dalam Pasal 8 yang menyebutkan:

(1) Pemegang Hak memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, me-makai, menjual, mengimpor, mengekspor dan/atau mengedarkan barang yang di dalamnya terdapat seluruh atau sebagian Desain yang telah diberi hak desain tata letak sirkuit terpadu. (2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

adalah pemakaian desain tata letak sirkuit terpadu untuk kepen-tingan penelitian dan pendidikan sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pemegang desain tata letak sirkuit terpadu.

Hak eksklusif adalah hak yang hanya diberikan kepada Peme-gang Hak untuk dalam jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan izin kepada pihak lain. Dengan demikian, pihak lain dilarang melaksanakan hak desain tata letak sirkuit terpadu tersebut tanpa persetujuan pemegang hak. Pemberian hak kepada pihak lain dapat dilakukan melalui pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian, atau sebab-sebab lain. Pemakaian yang dimaksud di sini adalah pema-kaian hanya untuk kepentingan penelitian dan pendidikan, termasuk didalamnya uji penelitian dan pengembangan.

Namun, pemakaian itu tidak boleh merugikan kepentingan yang wajar dari Pendesain, sedangkan yang dimaksud dengan “kepentingan yang wajar” adalah penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan penelitian itu secara umum tidak termasuk dalam penggunaan hak

desain tata letak sirkuit terpadu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Dalam bidang pendidikan, misalnya, kepentingan yang wajar dari pendesain akan dirugikan apabila desain tata letak sirkuit terpadu tersebut digunakan untuk seluruh lembaga pendidikan yang ada di kota tersebut. Kriteria kepentingan tidak semata-mata diukur dari ada tidaknya unsur komersial, tetapi juga dari kuantitas penggu-naan (penjelasan UU)

G. Upaya Penyelesaian Hukum DTLST

Undang-Undang DTLST memberikan pilihan penyelesaian hukum bagi pendesain yang haknya dilanggar oleh pihak lain. Berikut ini mekanisme penyelesaian bagi pemegang hak yang ingin mempertahankan haknya:

a. Gugatan Perdata, mekanisme ini diatur di dalam pasal 38 UU DTLST. Pemegang hak DTLST atau pemegang lisensi berhak mengajukan gugatan ganti rugi atau penghentian semua ke-giatan yang merugikan (penggunaan hak eksklusif tanpa izin) kepada pengadilan niaga.

b. Tuntutan Pidana. Ketentuan pidana pelanggaran hak desain industri diatur di dalam Pasal 42 UU DTLST.

c. Penyelesaian sengketa melalui alternatif penyelesaian sengketa/ ADR (Alternative Dispute Resolution) dalam bentuk negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan cara lain yang dipilih oleh para pihak sesuai dengan undang-undang yang berlaku (Pasal 39 UU DTLST). H. Rangkuman

1. Sirkuit terpadu merupakan suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta di-bentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik. 2. Desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga

dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan

3. Jangka waktu perlindungan hak desain tata letak sirkuit terpadu hanya diberikan untuk masa 10 tahun, yang dihitung sejak tanggal penerimaan atau sejak tanggal desain tata letak sirkuit terpadu tersebut pertama kali dieksploitasi secara komersial dan tidak dapat diperpanjang.

4. Perlindungan hukum terhadap desain tata letak sirkuit terpadu menganut asas orisinalitas. Suatu desain tata letak sirkuit terpadu dapat dianggap orisinal apabila merupakan hasil upaya intelektual Pendesain dan tidak merupakan suatu hal yang sudah bersifat umum bagi para Pendesain.

5. Upaya perlindungan hukum yang bisa dilakukan oleh pemegang hak jika terjadi pelanggaran hak DTLST adalah bisa melalui gugatan perdata, tuntutan pidana dan alternatif penyelesaian sengketa/ADR.

Bagian 10 . . .

Dalam dokumen Hukum hak kekayaan intelektual (Halaman 142-151)