(Sumber: Bagian Museum dan Sanggar Seni Rumah Tangga Kepresidenan)
Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab1 bahwa Istana Kepresidenan Jakarta tidak mungkin diubah sebagai museum yang sebenarnya. Sementara itu disisi lain pengunjung Istana Kepresidenan Jakarta sangat membutuhkan berbagai informasi mengenai kegiatan yang dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta yang selama ini tidak dapat dilihat dan dialami secara langsung oleh para pengunjung. Oleh sebab itu untuk memberikan solusi atas permasalahan ini perlu dibuat Museum Istana Kepresidenan Jakarta.
Tujuan dari pendirian Museum Istana Kepresidenan Jakarta ini adalah untuk memberikan bekal pengetahuan kepada para pengunjung tentang berbagai koleksi yang dimiliki oleh Istana Kepresidenan dan berbagai peristiwa acara kenegaraan yang terjadi di Istana Kepresidenan Jakarta, sehingga ketika para pengunjung masuk ke dalam Istana Kepresidenan Jakarta dan berkeliling di dalam lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta mereka telah memiliki bekal pengetahuan yangberkaitan dengan Istana Kepresidenan Jakarta.
Hal-hal yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya (Bab 4), merupakan upaya dalam rangka mewujudkan pendirian museum tersebut. Setelah para pengunjung memiliki bekal pengetahuan yang diperoleh di Museum Istana Kepresidenan Jakarta, maka para pengunjung dapat secara bebas mengkonstruk berbagai pengetahuan mereka. Disinilah proses konstruktivis berlangsung.
Dengan demikian, konsep konstruktivis sebenarnya ditujukan/dimaksudkan bagi siapa saja yang datang melakukan kunjungan ke Istana Kepresidenan Jakarta.
BAB 5 PENUTUP
Di akhir tulisan ini kiranya perlu dikemukakan kembali masalah yang dikaji dalam penelitian ini. Selanjutnya dikemukakan pula hasil-hasil yang dicapai melalui penelitian. Sebagaimana dikemukakan pada bab 1 masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah kegiatan komunikasi dan edukasi yang dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta. Hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa konsep komunikasi dan edukasi yang ideal dapat dilakukan apabila di Istana Kepresidenan Jakarta terdapat museum.
Saat ini, kondisi yang terjadi adalah bahwa Istana Kepresidenan Republik Indonesia yang merupakan living monument, masih digunakan untuk kepentingan Pemerintahan Republik Indonesia, dan pemanfaatannya sebagai ruang publik diatur secara ketat sehingga berimplikasi langsung kepada pengunjung yang tidak dapat secara leluasa untuk memilih dan mengapresiasi koleksi dalam waktu yang cukup lama, seperti halnya kalau mereka mengunjungi museum pada umumnya.
Pengunjung tidak dapat secara leluasa untuk mengamati koleksi benda seni yang ada di dalamnya karena waktu kunjungan dan alur kunjungan sudah diatur sedemikian rupa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pengelola Wisata Istana Kepresidenan Jakarta.
Berdasarkan kajian yang dilakukan dalam tulisan ini, kiranya perlu dipikirkan konsep pengembangan Museum Istana Kepresidenan Jakarta sebagai berikut:
1. Konsep komunikasi yang ada saat ini, yang dapat dilihat dalam bentuk kegiatan panduan keliling dan pemutaran film sejarah Istana Kepresidenan Jakarta, masih mengarah pada model komunikasi searah, bukan model komunikasi dua arah. Pengunjung sebagai penerima pesan tidak mempunyai peran yang aktif dalam proses komunikasi, mereka lebih banyak hanya menerima informasi yang disampaikan oleh pemandu, dapat dikembangkan dengan mengacu pada model komunikasi yang disampaikan oleh Knez dan Wright (seperti ditunjukkan pada gambar 2.8).
Dalam model komunikasi ini komunikasi merupakan suatu rangkaian yang
melibatkan tiga buah unsur penting yaitu museum dan koleksinya, program edukasi museum, dan para pengunjungnya. Dalam kegiatan komunikasi tersebut pesan disampaikan menggunakan dua buah media yang berupa media primer yaitu koleksi (obyek) yang ditampilkan dan media sekunder berupa penjelasan tentang koleksi (obyek) yang ditampilkan tersebut. Peran pengunjung sebagai penerima pesan tidak hanya bersikap pasif, tetapi dapat memberikan tanggapan berupa umpan balik. Untuk dapat merealisasikan hal ini maka Istana Kepresidenan Jakarta perlu menyiapkan sebuah museum khusus yang terletak di luar Istana Kepresidenan Jakarta, sehingga para pengunjung dapat mengeksplorasi materi apa saja yang ingin diketahuinya tanpa mengganggu jalannya aktivitas pemerintahan yang terjadi di Istana Kepresidenan Jakarta.
2. Konsep edukasi yang ditawarkan untuk diterapkan pada Museum Istana Kepresidenan Jakarta adalah konsep pendidikan konstruktivis. Dalam pandangan konstruktivis, peran pendidik di museum adalah memfasilitasi cara belajar aktif melalui penanganan obyek dan diskusi, yang dihubungkan dengan pengalaman konkret. Pameran konstruktivis akan memungkinkan untuk menyajikan berbagai perspektif, mengesahkan cara yang berbeda pada penginterpretasian objek dan mengacu pada poin-poin yang berbeda dari pandangan dan kebenaran yang berbeda tentang pengenalan material. Hal ini mengandung pengertian bahwa pameran yang disajikan oleh Museum Istana Kepresidenan harus dapat memberikan keleluasaan kepada para pengunjung untuk berinteraksi secara langsung dengan koleksi yang disajikan. Dengan demikian maka koleksi yang dipamerkan di museum harus dapat disentuh, diraba, atau dipegang sehingga dapat merangsang proses berpikir dan merangsang pengunjung untuk mencoba mengadakan eksplorasi terhadap koleksi yang diminatinya.
Oleh karena itu pendekatan pembelajaran aktif sebagai suatu bentuk strategi yang akan diterapkan harus memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut: (1) berpusat pada siswa; (2) memiliki penekanan pada menemukan; (3) memberdayakan semua indera dan potensi siswa; (4)
menggunakan berbagai macam media; dan (5) disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada. Dengan demikian penataan pameran yang harus dilakukan oleh pengelola Museum Istana Kepresidenan Jakarta harus memperhatikan hal-hal seperti yang dikemukakan oleh Hein, sebagai berikut:
a. memiliki banyak pintu masuk, tanpa alur yang spesifik dan tidak ada permulaan dan akhir;
b. menyediakan suatu cakupan yang luas dari model pembelajaran aktif (active learning);
c. menghadirkan berbagai cakupan sudut pandang (points of view);
d. memungkinkan para pengunjung untuk berhubungan dengan obyek dan gagasan-gagasan melalui suatu aktivitas yang menggunakan pengalaman-pengalaman hidup yang mereka miliki;
e. menyediakan pengalaman-pengalaman dan bahan-bahan yang memungkinkan mereka untuk mengadakan percobaan, dugaan, dan menarik kesimpulan-kesimpulan(Hein,1998:35).
3. Tujuan dari pendirian Museum Istana Kepresidenan Jakarta dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada para pengunjung tentang berbagai koleksi yang dimiliki oleh Istana Kepresidenan dan berbagai peristiwa acara kenegaraan yang terjadi di Istana Kepresidenan Jakarta, sehingga ketika para pengunjung masuk ke dalam Istana Kepresidenan Jakarta dan berkeliling di dalam lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta mereka telah memiliki bekal pengetahuan yangberkaitan dengan Istana Kepresidenan Jakarta.
4. Acara Kenegaraan dan koleksi benda seni yang ada di Istana Kepresidenan Jakarta dapat ditampilkan menggunakan pendekatan interaktif. Melalui pendekatan ini maka pengunjung akan terlibat dan berperan aktif dalam museum. Adapun teknik yang dapat digunakan antara lain adalah dengan menggunakan :
a. Teknologi komputer layar sentuh (touch screen).
b. Pendekatan hand-on, yaitu pengunjung diizinkan menyentuh dan memegang koleksi.
c. Tata pamer (display) benda koleksi yang dilengkapi dengan informasi lengkap dalam berbagai sarana, seperti label dan komputer.
5. Proses konstruktivis sebenarya terjadi pada saat pengunjung masuk dan berkeliling di dalam Istana Kepresidenan Jakarta, setelah mereka memiliki bekal pengetahuan yang diperoleh dari Museum Istana Kepresidenan Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ambrose, Timothy dan Paine, Crispin. (2006). Museum Basic , 2nd edition, London and New York: Routledge.
Asiarto, Luthfi.( 1980). Dasar-Dasar Bimbingan Edukatif Museum, Jakarta.
Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Beer, Valorie. (1994). “The Problem and Promise of Museum Goals”, dalam K.Moore (ed), Museum Management, Routledge.
Consuelo G. Sevilla etal. (1993). Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: UI Pres.
Dermawan T, Agus. (2004). Koleksi Benda-Benda seni Istana Kepresidenan, Jakarta: Sekretariat Presiden RI.
Dinas Museum dan Sejarah. (1993). Gedung Tua di Jakarta, Jakarta.
Direktorat Museum. (2008). Pedoman Museum Indonesia, Jakarta
Echols John M. dan Shadily, Hassan. (1976). Kamus Inggris Indonesia, Jakarta:
PT.Gramedia.
Edson, Gary dan David Dean. (1996). The Handbook for Museums, London and New York: Routledge.
Fong, Lee Man. (1964). Lukisan² dan Patung² Koleksi Presiden Soekarno Dari Republik Indonesia, Tokyo: Toppan Printing Co., Ltd.
Hardiati, Endang Sri. (2000). Pengelolaan Museum sebagai Objek Wisata Budaya dalam Museografia jilid XXIX No.1, Depdiknas.
Hein, George E. (1998). Learning in The Museum, New York: Routledge.
Hein, George E dan Alexander. (1998). Museum Place of Learning, Washington DC: AAM
Hooper-Greenhill, Eilean. (1994). The Educational Role of The Museum, 2nd edition, New York: Routledge.
Hooper-Greenhill, Eilean. (1996). Museum and Their Visitors, London:
Routledge.
Istana Kepresidenan Jakarta. (1978). Puri Bhakti Renatama Museum Istana Kepresidenan Indonesia, Jakarta: PT Intermasa.
Kleinsteuber, Asti dan Rusdi, Ahmad. (2008). Duta Bangsa: Istana Merdeka, Istana Negara, Jakarta: AS Production Indonesia.
Kleinsteuber, Asti. (1997). Seri Etiket Table Manners (Etiket Makan), Jakarta: PT Primamdeia Pustaka.
Kotler Neil dan Kotler Philip. (1998). Museum Strategy and Marketing, San Francisco: Jossey-Bas A Wiley Imprint.
Liliweri, Alo. (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: LKIS.
Lumintang, Yayah B. (2004). Istana Kepresidenan Republik Indonesia Jakarta, Jakarta: Sekretariat Presiden RI.
Macdonald, Sharon. (2006). A Companion to Museum Studies, Malden:
Blackwell.
Moleong, Lexy J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Refisi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rumah Tangga Kepresidenan. (1993). Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Pengaturan Meja dan Makanan Pada Suatu Jamuan.
Sadiman, Arief. (1986). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sekretariat Presiden Republik Indonesia. (2004). Rumah Bangsa: Istana-Istana Presiden Republik Indonesia dan Koleksi benda Seni.
Sekretariat Negara, Rumah Tangga Kepresidenan Republik Indonesia. (2010).
Nasionalisme Museum Istana Presiden Yogyakarta.
Susanto, Mikke. (2004). Menimbang Ruang Menata Rupa: Wajah dan Tata Pameran Seni Rupa, Yogyakarta:Galang Press.
Sutaarga, Amir. (1996). Studi Museologi, Museum Sebagai Alat Komunikasi Antar Budaya, Jakarta: Depdiknas.
Sutaarga, Amir. (2000). Kapita Selekta Museografi dan Museologi, Jakarta:
Depdiknas.
Van Mensch, Peter. (1992). Toward a Methodology of Museology, Phd thesis, University of Zagreb.
Walshtrom, Billie J. (1992). Perspectives on Human Communication, Dubuque:
Wm.C Brown Publishers.
Winarno, Bondan . (2002). Berkibarlah Benderaku Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka, Jakarta: TSA Komunika.
Tesis
Aprianingrum, Archangela Yudi. (2009). “Interpretasi dan Komunikasi: Studi Kasus Museum Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta”. Tesis Program Studi Arkeologi Pascasarjana. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Hanum, Yusinah. (2004). “Pengelolaan Koleksi Museum Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam: Pemanfaatannya untuk Pendidikan”. Tesis Program Studi Arkeologi Pascasarjana. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Sulistyowati, Dian. (2009). “Strategi Edukasi Museum dan Pemasarannya: Studi Kasus Museum Sejarah Jakarta”. Tesis Program Studi Arkeologi Pascasarjana. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Supriyanto, Budi. (2009). “Museum Negeri Provinsi Lampung Sebagai Institusi Pendidikan Informal Pendukung Pembelajaran IPS Tingkat SMP”. Tesis Program Studi Arkeologi Pascasarjana. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Internet
(http://www. Setneg.go.id.).
Andrea Palladio The free encyclopedia, 25 Februari 2010 pukul 09.30 WIB <
http: // en.wikipedia.org/wiki/Andrea_Palladio >.
“Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi” History kemerdekaan, 25 Februari 2010 pukul 09.40 WIB <http://www.indunesia.com/index.php/2008/03/12/
Detik-detik-pembacaan-naskah-proklamasi#more-39>.
“Istana Negara” official website, 15 Februari 2010 pukul 09:16 WIB < http: //
setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1293 >.
Mitologi Yunani Ensiklopedia Bebas, 15 Maret 2020 <http://id.wikipedia.org /wiki/Mitologi_Yunani>.
Artikel Jurnal
Gasong, Dina. ( 2007). Model Pembelajaran Konstruktivistik sebagai Alternatif Mengatasi Masalah Pembelajaran.
Hartono. (2008). “Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning)” Suatu Strategi Pembelajaran Berbasis Student Centered.
Magetsari, Nurhadi. (2008).“Filsafat Museologi”, dalam Museografia Vol.II No.2 (Oktober 2008).
Suriaman. (2000). Bimbingan Edukasi Museum dan Peningkatan Pariwisata Budaya, dalam Museografia Jilid XXIX No.1.Th.2000.
Peraturan dan Perundang-Undangan
Anonim. (1995). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1995 Tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum.
Anonim. (2005). Peraturan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Negara Republik Indonesia Rumah Tangga kepresidenan.
Anonim. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Anonim. (1990). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.62 Tahun 1990 Tentang Ketentuan Protokol mengenai Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan.
Anonim. (2005). Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2005 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Negara Republik Indonesia dan Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
1 Gajah Mada Henk Ngantung C. Minyak-Kanvas Koridor 2 P. Diponegoro Memimpin Pertempuran Basoeki Abdullah C.Minyak-Kanvas Koridor
3 Imam Bonjol Harijadi S. C.Minyak-Kanvas Koridor
4 Jenderal Sudirman Gambir Anom C.Minyak-Kanvas Koridor
Pemandangan Gunung &
Memandikan Kerbau
6 Wanita Bali Menabur Bunga Rudolf Bonnet Pastel Ruang Jepara
7 Air Pasang Simonetti C.Minyak-Kanvas Ruang Jepara
8 Penggilingan Padi Wakidi C.minyak Ruang Jepara
9 Membajak Sawah Maukade C.Minyak-Kanvas Ruang Jepara
10 Pemandangan Candi Ceto Yap Hian Tjay C.Minyak-Kanvas Ruang Jepara
11 Istana Negara Tahun 1888 Anonim Kertas R. Terima Tamu Ibu Negara
12 Istana Merdeka Tahun 1888 Anonim Kertas R. Terima Tamu Ibu Negara
13 Bunga Mawar T. Massimo C.minyak-Harboard R. Terima Tamu Ibu Negara
14 Tari Betawi Sri Gumantyo C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara
15 Pemandangan Gunung Yap Hian Tjay C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara 16 Upacara Melasti Hatta Hambali C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara
17 Pantai Bambang Suwarto C.Minyak-Kanvas R. Tunggu Tamu Ibu Negara
18 Bunga Kaca Piring Sri Gumantyo C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara
19 Bunga Sepatu Sri Gumantyo C.Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Ibu Negara
20 Teuku Cik Ditiro Dullah C.Minyak-Kanvas R. Resepsi
21 Gatutkaca Dengan Anak-Anak Arjuna,
i d i i
Basoeki Abdullah C.Minyak-Kanvas R. Resepsi
22 Penangkapan Diponegoro Raden Saleh C.Minyak-Kanvas R. Resepsi
23 DR. Cipto Mangunkusumo Sudarso C.Minyak-Kanvas R. Resepsi
24 Awan Berarak Jalan Bersimpang Harijadi S. C.Minyak-Kanvas R. Resepsi
25 Mengungsi S. Sudjojono C.Minyak-Kanvas R. Resepsi
26 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono b
Li Shu Ji C.Minyak-Kanvas R. Resepsi
27 Danau Panjalu Bambang Suwarto C.Minyak-Kanvas R. Resepsi
28 Pemandangan Gunung Sumbing Baharrizky C.Minyak-Kanvas R. Resepsi
29 Piagam Abdul Manaf C.Minyak-Kanvas R. Kerja Presiden
30 Ada Bunga Sepatu Ditelinganya Lee Man Fong Pastel-Kertas R. Kerja Presiden
31 Ni Najas Rudolf Bonnet Pastel-Kertas R. Kerja Presiden
32 Jendral Sudirman/ Tongkat Komando Sumardi C.Minyak-Kanvas R. Kerja Presiden 33 Kaligrafi Ayat Kursi Hatta Hambali C.Minyak-Kanvas R. Kerja Presiden
34 Barong Bali Sukadana C.Minyak-Kanvas R. Kerja Presiden
35 Ni Made Koppor Han Snel Pastel - Kertas K.Tidur Presiden
36 Petani Bunga tak terbaca C.Minyak-Kanvas K.Tidur Presiden
5
37 Sepasang Ayam Kate dan Kutu Adam Lay C.Minyak-Kanvas K.Tidur Presiden
38 Tanah Lot Yap Hian Tjay C.Minyak-Kanvas K.Tidur Presiden
39 Joged A A. Gede Sobrat C.Minyak-Kanvas R. Tunggu Tamu Presiden
40 Kaligrafi Ayat Kursi Hatta Hambali C.Minyak-Kanvas R. Tunggu Tamu Presiden
41 Pemandangan Gunung JSP C.Minyak-Kanvas R. Tunggu Tamu Presiden
42 Halimah Gadis Aceh Dullah C.Minyak-Kanvas R. Kerja Ibu Negara
43 Dua Gadis Bali Fadjar Sidik C.Minyak-Kanvas R. Kerja Ibu Negara
44 Kebun Istana Presiden Sewaktu di Yogya Dullah C.Minyak-Kanvas R. Kerja Ibu Negara
45 Wisnu Naik Garuda W. Susilo C.Minyak-Kanvas R. Kerja Ibu Negara
46 Gatutkaca Dan Pergiwa Warso Susilo C.Air-Kertas R. Kerja Ibu Negara
47 Mercusuar Basoeki Abdullah C.Minyak-Kanvas Lorong Barat
48 Wanita Yogya Sudarso C.Minyak-Kanvas Lorong Barat
49 Menunggu Hidangan Holleman, Frida C.Minyak-Kanvas Lorong Barat
50 Keluarga Terwelu Josephine Linggar C.Minyak-Kanvas Lorong Barat
51 Pelangi / Rainbow Kiboh Kodama C.Minyak-Kanvas Lorong Timur
52 Upacara Larung Laut M. Sukawan C.Minyak-Kanvas Lorong Timur
53 Upacara Larung Laut M. Sukadana C.Minyak-Kanvas Lorong Timur
54 Wayang (Batik) Anonim Batik Lorong Timur
55 Bpk Susilo Bambang Yudhoyono Gultom C.Minyak-Kanvas Lorong Timur
56 Tsunami Syumidjo C.Minyak-Kanvas Lorong Timur
57 Rangkaian Bunga Dullah C.Minyak-Kanvas Lorong Timur
58 Bunga Mawar Putih Lee Man Fong C.Minyak-Kanvas K.Tidur Barat
59 Tarian Muang Thai Basoeki Abdullah C.Minyak-Kanvas K.Tidur Barat
60 Mencari Kutu Hendra Gunawan C.Minyak-Kanvas K.Tidur Barat
61 Pemandangan Ernest Dezentje C.Minyak-Kanvas K.Tidur Barat
62 Kaligrafi Surat Al-Ihklas Hatta Hambali C.Minyak-Kanvas K.Tidur Barat
63 Pantai Henk Ngantung C.Minyak-Kanvas R. Keluarga Timur
64 Potret Wanita M.Thamdjidin C.Minyak-Kanvas R. Keluarga Timur
65 Bunga Matahari Gunawan Hanjoyo C.Minyak-Kanvas R. Keluarga Timur
66 Alat Musik Marijani C.minyak-hardboard R. Kesehatan
67 Lingkungan Alam Laut Anonim C.Air-Kertas R. Kesehatan
68 Pemandangan Gunung dan Sawah JSP C.Minyak-Kanvas R. Kesehatan
69 Gadis Remaja Agus Djaya C.Minyak-Kanvas R.Tngg Tamu Sayap Timur
70 Di Sungai Ciliwung S. Toetoer C.Minyak-Kanvas R.Tngg Tamu Sayap Timur
71 Bunga Mawar Basoeki Abdullah C.Minyak-Kanvas R.Tngg Tamu Sayap Timur
72 Pemandangan Arthur H. Gilbert C.Minyak-Kanvas R.Tngg Tamu Sayap Timur
73 Model Wanita Sumardi Pastel-Kertas Depan K. Mandi R. Tngg
1 Pantai Flores Basoeki Abdullah C. Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Presiden 2 Wajah Seorang Lelaki Bali Auke C.Sonnega C. Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Presiden 3 Jendral Sudirman Joes Soepadyo C. Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Presiden 4 Pejuang Pantang Menyerah Rustamadji C. Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Presiden 5 Pemandangan Pantai Madura Dake Jr. C. Lodewijk C. Minyak-Kanvas R. Terima Tamu Presiden 6 Penggembala Kerbau Basoeki Abdullah C.Minyak-Kanvas R. Koridor/R.Cinderamata
7 Pohon-pohon Di Kebun Nakajima C.Air-Kertas R. Koridor/R.Cinderamata
8 Bunga Flamboyan Sutopo C. Minyak-Kanvas R. Koridor/R.Cinderamata
9 Gadis Bali Hatta Hambali C. Minyak-Kanvas R. Koridor/R.Cinderamata
10 Sungai Dalam Hutan Choirun Sholeh C. Minyak-Kanvas R. Koridor/R.Cinderamata 11 Di Taman (Repro Foto) Claude Monet Repro Foto R. Koridor/R.Cinderamata
12 Ngarai Sianok Henk Ngantung C. Minyak-Kanvas Ruang Jamuan
13 Panen Padi Udin C. Minyak-Kanvas Ruang Jamuan
14 Pasar Bunga Sarjito C. Minyak-Kanvas Ruang Jamuan
15 Presiden Soekarno Warso Susilo C. Minyak-Kanvas Ruang Upacara
16 Presiden Soeharto Warso Susilo C. Minyak-Kanvas Ruang Upacara
17 Presiden BJ. Habibie Warso Susilo C. Minyak-Kanvas Ruang Upacara
18 Presiden KH. Abdurrahman Wahid Warso Susilo C. Minyak-Kanvas Ruang Upacara 19 Presiden Megawati Soekarnoputri Warso Susilo C. Minyak-Kanvas Ruang Upacara 20 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Warso Susilo C. Minyak-Kanvas Ruang Upacara
21 Lands Scape Bali Yap Hian Tjay C. Minyak-Kanvas R. Kerja Presiden
22 Kaligrafi Allah Diono C. Minyak-Kanvas R. Kerja Presiden
23 Bunga Anggrek Lugiono C. Minyak-Kanvas K. Tidur Presiden
24 Kaligrafi Muhammad Diono C. Minyak-Kanvas Ruang Ajudan
25 Kapal Perang Melgharkob C. Minyak-Kanvas Ruang Ajudan
DAFTAR LUKISAN DI ISTANA NEGARA
JUDUL PELUKIS BAHAN PENEMPATAN
Lampiran 2
NO.
1 Pemandangan Yap Hian Tjay C.Minyak - Kanvas Lobby
2 Kaligrafi Al-Kautsar AD Pirous C. Air-Kertas R. Tunggu Wapres
3 Bunga Flamboyan Widayat C.Minyak - Kanvas R. Tunggu Wapres
4 Sang Waktu Lim Hui Yung C.Minyak - Kanvas R. Tunggu Wapres
5 Istana Merdeka Vandersterren C.Minyak - Kanvas R. Tamu Presiden
6 Kawanan Rusa di Bwh Pohon Flamboyan Tidak Terbaca C.Minyak - Kanvas R. Tamu Presiden
7 Merahku Ruanganku Andree S. C.Minyak - Kanvas R. Tamu Presiden
8 Pelabuhan Koempoel C.Minyak - Kanvas R. Tunggu Tamu Presiden
9 Flamboyan di Atas Sungai Yap Hian Tjay C.Minyak - Kanvas R. Kerja Presiden
10 Kaligrafi Sahadat Hatta Hambali C.Minyak - Kanvas R. Kerja Presiden
11 Foto Enam Presiden RI - Foto-Kanvas R. Kerja Presiden
12 Gembala Sapi Marsani C Minyak - Kanvas R. Kerja Presiden
13 Anak-Anak Naik Perahu Marsani C Minyak - Kanvas R. Kerja Presiden
14 Kapal Layar Pardoli C Minyak - Kanvas R. Kerja Presiden
15 TK ku Vandersterren C.Minyak - Kanvas Lobby R. Kerja Presiden
16 Barong Taat Joeda C.Minyak - Kanvas Lobby R. Kerja Presiden
17 Pemandangan Gunung Yap Hian Tjay C.Minyak - Kanvas R. Makan Presiden 18 Menghadap Sang Hyang Wenang Mas Djarot C.Akrilik-Kanvas R. Makan Presiden 19 Sawah (Serie Guanipa "Anaco") H. Guerra C.Minyak - Kanvas K. Tidur Presiden
20 Pasar Gede Solo Dullah C.Minyak - Kanvas K. Tidur Presiden
21 Mengarak Pengantin Kuncana C.Minyak - Kanvas R. Sidang Kabinet
22 Wanita Setengah Badan Tidak Terbaca C.Minyak - Kanvas R. Sidang Kabinet
23 Teratai Sri C.Minyak - Kanvas R. Sidang Kabinet
24 Kebun Teh Yap Hian Tjay C.Minyak - Kanvas R. Sidang Kabinet
25 Bermain di Halaman Sri Yunnah C.Minyak - Kanvas R. Sidang Kabinet
26 Menikmati Kicau Burung Sri Yunnah C.Minyak - Kanvas R. Sidang Kabinet
27 Panen Padi I Dw. Nym. Sura C Akrilik - Kanvas R. Sidang Kabinet
28 Pemandangan Pura Yap Hian Tjay C.Minyak-Kanvas R. Sidang Kabinet
29 Penari Bali Samboja C.Minyak - Kanvas R.Ratas
30 Pertunjukan Tari Baris Wayan Dapet C.Akrilik-Kanvas R.Ratas
31 Pertunjukan Tari Baris Nyoman Sujana C.Akrilik-Kanvas R.Ratas
32 Empat Penari Bali Wayan Dapet C.Akrilik-Kanvas R. Ratas
33 Menata Bunga Sesaji Kim Hong C.Minyak - Kanvas Lobby R. Ratas
34 Kaligrafi Al-Imron M. Amir C.Minyak - Kanvas Lobby R. Ratas
35 Sepasang Ayam Kate Adam Lay C.Minyak - Kanvas R. Makan Ratas
36 Tiga Bangau di Atas Pohon I Made Wirna C.Akrilik-Kanvas R. Makan Ratas
DAFTAR LUKISAN DI KANTOR PRESIDEN
NO. PELUKIS
Lampiran 3
JUDUL BAHAN PENEMPATAN
37 Dua Ayam Putih Lee Man Fong C.Minyak - Kanvas R Kerja Seskab
38 Pohon Flamboyan Maukade C.Minyak - Kanvas R Kerja Seskab
39 Ngarai Sianok Dullah C.Minyak - Kanvas R. Kerja Seskab
40 The Poscard with the Beautiful Aucient Ivan Haryanto C.Minyak - Kanvas R. Kerja Seskab
41 Pemandangan Gunung Imandt,
ilh l
C.Minyak - Kanvas R. Tngg Tamu Mntri/Dubes 42 Ngarai Minangkabau Basoeki Abdullah C.Minyak - Kanvas R. Tamu Sespri
43 Didepan Pura Yap Hian Tjay C.Minyak - Kanvas R. Tamu Sespri
44 Anggrek Hutan Idran Yusup C.Minyak - Kanvas R. Kerja Sespri
45 Dua Kepala Kerbau Affandi C Air - Kertas Lobby Lt.1 Depan R. Tngg
46 Perahu di Sungai Yap Hian Tjay C.Minyak - Kanvas Lorong R Tngg Tm Presiden 47 Candi Borobudur dari Sektor Lain D. Bardo Kahono C.Minyak - Kanvas Lorong R Tngg Tm Presiden 48 Mendaki Gunung C. Orozco Romero C.Minyak - Kanvas Lorong R Tngg Tm Presiden
49 Mimpi Sudibio C.Minyak - Kanvas Tangga R. Makan
50 Pemandangan Danau di Sumbar Yap Hian Tjay C.Minyak - Kanvas R. Makan
51 Pemandangan Yap Hian Tjay C.Minyak - Kanvas R. Makan
52 Pekampungan di NTB Sunarko C.Minyak - Kanvas R. Makan
53 Penari Bali Lim Wa Sim C.Minyak - Kanvas R. Makan
54 Penari Bali Trubus S. C.Minyak - Kanvas R. Makan
55 Laut Nan Damai Basoeki Abdullah C.Minyak - Kanvas R. Makan
56 Ipus Dan Kupu-Kupu Robby L. C.Minyak - Kanvas R. Makan
57 Penghalau Burung Abas Alibasyah C.Minyak - Kanvas R. Makan
58 Buah Buahan Soewarto C.Minyak - Kanvas R. Makan
59 Bekerja Keras Sri C.Minyak - Kanvas R. Makan
59 Bekerja Keras Sri C.Minyak - Kanvas R. Makan