• Tidak ada hasil yang ditemukan

Distribusi Data, Ringkasan Statistika dan Evaluasi Hasil Uji Profisiensi Jumlah peserta uji profisiensi untuk parameter palmitat dalam minyak nabat

III. METODOLOGI PENELITIAN

2. Z-score yang dihasilkan, dapat membedakan unjuk kerja lab yang baik, dan tidak baik

4.1. Kakao Bubuk

4.2.5 Jumlah Padatan Terlarut

4.3.3.1 Distribusi Data, Ringkasan Statistika dan Evaluasi Hasil Uji Profisiensi Jumlah peserta uji profisiensi untuk parameter palmitat dalam minyak nabat

adalah 13 laboratorium. Hasil uji laboratorium peserta dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 28 Hasil uji laboratorium peserta, palmitat 1, sampel A

Gambar 29 Hasil uji laboratorium peserta, palmitat 1, sampel B

Dari kedua grafik tersebut, terlihat satu adalah data yang ekstrim tinggi (MN 08). Tidak terdapat nilai acuan pada pengujian palmitat 1 ini.

Tabel 31 Ringkasan statistika palmitat 1 minyak nabati (3 metode evaluasi) No N Evaluasi hasil uji Median CV Robust CV Horwitz

A B A B A B

1 11 Seleksi data Grubbs sekali, Z-score

26.40 28.37 25.16 22.76 6.91 6.84 2 9 Seleksi data Grubss berkali-

kali

28.37 28.37 10.09 13.77 6.84 6.84 3 13 Langsung Z-score 28.37 29.59 16.70 15.28 6.84 6.79 Ringkasan statistika dengan 3 metode evaluasi hasil uji adalah sebagai berikut: CV Robust yang menggambarkan penyebaran data untuk seluruh metode berkisar pada angka yang cukup besar 10.09 – 25.16, sedangkan CV Horwitz untuk seluruh metode berkisar di angka 6.79 – 6.91. CV Robust yang cukup besar menunjukkan bahwa penyebaran data sangat besar. Nilai CV Robust terkecil adalah pada metode evaluasi 2 dengan nilai CV Robust 10.09 dan 13.77.

Apabila dilihat dari nilai CV Robust, yang menggambarkan bagaimana penyebaran datanya, maka CV Robust terkecil adalah pada nilai 10.09 dan 13.77. Nilai ini lebih besar daripada nilai CV harapan yaitu 6.84. Dapat dikatakan bahwa pengujian palmitat 1 minyak nabati untuk peserta uji profisiensi tidak seragam.

Setelah dilakukan seleksi data Grubbs, data hasil uji diolah dengan Robust Z- score. Kinerja laboratorium peserta uji profisiensi dapat dilihat pada Tabel 32.

Tabel 32 Ringkasan hasil Z-score dengan 3 metode evaluasi (palmitat 1) Kode

lab

Metode uji Nilai Z-score dari

metode evaluasi hasil uji

1 2 3

MN 01 Gas Chromatography (GC) AOCS Ce I b-89 0.67 1.04 0.37 MN 02 AOCS method, Ce 1.62 dan 2.66, 2004 0.63 0.95 0.33

MN 03 AOCS 969.33 dan 963.22 0.50 0.61 0.21

MN 05 ISO Vol 5 Th 2000 Grubbs Grubbs 5.01

MN 06

Official Methpds of Analysis AOAC International

17th Edition, 2000 Chapter 41, p 270.13 0.26 0.00 0.00 MN 07 AOAC Official Method 991.39 (2005) GC 0.39 0.32 0.11 MN 08 AOAC 33. p 65 33.6.13.2006 Grubbs Grubbs 2196.21 MN 09

AOCS.ce 2-66, Ed.4, 1994; AOCS. Ce 2-62,

Ed. 4, 1994 -0.02 -0.74 -0.26

MN 10 AOAC Official Method 991.39 (2000) -1.83 Grubbs -1.89

MN 11 AOC Ce 2-66 -1.07 -3.44 -1.21

MN 12 AOAC 996.06 -0.86 Grubbs -1.02

MN 14 GC (AOCS Method Ce-66, 1993) -0.96 -3.15 -1.11 MN 15 AOAC Official Method 991.39 (2005) GC -0.00 -0.68 -0.24

TOTAL TIDAK MEMUAS KAN

Grubbs

Tidak memuaskan Z-score Total 2 0 2 4 2 6 Tidak 2 2

Metode evaluasi hasil uji 1, dan 3 menunjukkan jumlah laboratorium tidak memuaskan sama. Pada evaluasi hasil uji metode 5 semua tidak memuaskan. Nilai Z-score pada metode 5 sangat tinggi. Metode evaluasi hasil uji 2 adalah paling sensitif diantara metode evaluasi hasil uji 1 dan 3 (konsensus). Metode 4 adalah yang paling sensitif dari seluruh metode evaluasi hasil uji.

Edelgard et al (2000) menyatakan bahwa Z-score adalah perbandingan antara estimasi bias dan nilai target standar deviasi. Terdapat beberapa estimasi yang dapat digunakan untuk nilai target tersebut. Pedro R (2007) menyatakan bahwa Z-score adalah sebuah indikator kinerja dari setiap peserta uji profisiensi, tergantung pada interpretasinya, ditunjukkan sebagai memuaskan (satisfactory), diperingatkan (questionable) atau tidak memuaskan (outlier).

Qi Zhou et al. (2011) menyatakan nilai Z-score yang besar/tinggi (>+3) mengindikasikan bahwa hasil laboratorium terkait adalah signifikan lebih tinggi daripada nilai konsensus yaitu nilai median peserta. Nilai Z-score yang kecil/rendah (<-3) menunjukkan bahwa hasil laboratorium terkait adalah signifikan lebih rendah daripada nilai konsensus yaitu nilai median peserta.

4.3.1.2 Metode Pengujian dan Kinerjanya

Selanjutnya dilakukan identifikasi metode pengujian yang digunakan oleh peserta uji profisiensi sesuai metode terpilih dan hasilnya disajikan pada Tabel 33.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa metode pengujian AOAC dan AOCS (masing-masing 6 laboratorium dari 14 peserta atau masing-masing 42.86%) mendominasi metode yang digunakan dalam pengujian palmitat pada minyak nabati ini. Kemungkinan penyebab kinerja laboratorium tidak memuaskan akan dibahas pada bagian 4.3.11.

Tabel 33 Ringkasan metode pengujian dan kinerjanya (palmitat 1) No Metode pengujian Jumlah peserta Kinerja sesuai metode evaluasi hasil uji 2

Memuaskan Tidak memuaskan

1. AOAC 6 3 3

2. AOCS 6 4 2

3. ISO 1 0 1

4.3.3 Palmitat 2

4.3.4.1 Distribusi Data, Ringkasan Statistika dan Evaluasi Hasil Uji Profisiensi Jumlah peserta uji profisiensi untuk parameter palmitat dalam minyak nabati adalah 13 laboratorium. Hasil uji laboratorium peserta dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 30 Hasil uji laboratorium peserta, palmitat 2, sampel A

Gambar 31 Hasil uji laboratorium peserta, palmitat 2, sampel B

Dari kedua grafik tersebut, terlihat satu adalah data yang ekstrim tinggi (MN 08). Tidak terdapat nilai acuan pada pengujian palmitat 2 ini. Ringkasan statistika dengan 3 metode evaluasi hasil uji adalah sebagai berikut:

Tabel 34. Ringkasan statistika palmitat 2 minyak nabati (3 metode evaluasi) No N Evaluasi hasil uji Median CV Robust CV Horwitz

A B A B A B

1 12 Seleksi data Grubbs sekali, Z-score

10.29 9.97 13.53 12.40 7.97 8.00 2 8 Seleksi data Grubss

berkali-kali

10.29 10.27 12.82 12.00 7.97 7.97 3 13 Langsung Z-score 10.53 9.97 14.29 14.80 7.94 8.00

Nilai CV Robust terkecil adalah pada metode evaluasi hasil uji 2 (Grubbs berkali-kali) dengan nilai CV Robust 12.82 dan 12.00. Nilai ini lebih besar daripada nilai CV harapan yaitu 7.97. Dapat dikatakan bahwa pengujian palmitat 2 pada minyak nabati untuk peserta uji profisiensi tidak seragam.

Setelah dilakukan seleksi data Grubbs, data hasil uji diolah dengan Robust Z- score. Kinerja laboratorium peserta uji profisiensi dapat dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35 Ringkasan hasil Z-score dengan 3 metode evaluasi (palmitat 2)

Kode lab Metode uji Nilai Z-score dari

metode evaluasi hasil uji

1 2 3

MN 01 Gas Chromatography (GC) AOCS Ce I b-89 0.14 0.37 0.02 MN 02 AOCS method, Ce 1.62 dan 2.66, 2004 0.28 0.73 0.08

MN 03 AOCS 969.33 dan 963.22 0.10 0.25 0.00

MN 05 ISO Vol 5 Th 2000 4.96 Grubbs 2.05

MN 06 Official Methpds of Analysis AOAC International

17th Edition, 2000 Chapter 41, p 27 -0.43 -1.11 -0.22 MN 07 AOAC Official Method 991.39 (2005) GC -0.10 -0.25 -0.08 MN 08 AOAC 33. p 65 33.6.13.2006 Grubbs Grubbs 1296.95 MN 09 AOCS.ce 2-66, Ed.4, 1994; AOCS. Ce 2-62, Ed. 4,

1994 -0.31 -0.81 -0.17

MN 10 AOAC Official Method 991.39 (2000) -1.66 Grubbs -0.74

MN 11 AOC Ce 2-66 -1.86 Grubbs -0.83

MN 12 AOAC 996.06 3.36 Grubbs 1.37

MN 14 GC (AOCS Method Ce-66, 1993) 2.78 7.22 1.13 MN 15 AOAC Official Method 991.39 (2005) GC -0.49 -1.29 -0.25

TOTAL TIDAK MEMUAS

KAN

Grubbs

Tidak memuaskan Z-score Total 1 2 3 5 1 6 Tidak 1 1 Metode evaluasi hasil uji 1, 2, dan 3 menunjukkan hasil yang relatif berbeda, dengan nilai Z-score yang berbeda. Laboratorium MN 10 dan MN 11, dengan menggunakan evaluasi hasil uji 1 adalah memuaskan, namun dengan metode evaluasi hasil uji 2 tidak memuaskan karena grubbs. Metode 2 lebih sensitif dibanding metode 1 dan 3.

4.3.4.2 Metode Pengujian dan Kinerjanya

Selanjutnya dilakukan identifikasi metode pengujian yang digunakan oleh peserta uji profisiensi sesuai metode terpilih dan hasilnya disajikan pada Tabel 36.

Tabel 36 Ringkasan metode pengujian dan kinerjanya (palmitat 2) No Metode pengujian Jumlah peserta Hasil sesuai metode evaluasi hasil uji 2

Memuaskan Tidak memuaskan

1. AOAC 7 4 3

2. AOCS 5 3 2

3. ISO 1 0 1

Total 13 7 6

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa metode pengujian AOAC (7 laboratorium dari 13 peserta atau 53.85%) dan AOCS (5 laboratorium dari 13

peserta atau 38.46%) mendominasi metode yang digunakan dalam pengujian palmitat pada minyak nabati ini. Pada hasil evaluasi hasil uji 2 ini, metode AOAC dan AOCS masing-masing dengan 7 dan 5 peserta dari total 13 peserta, dinyatakan masing-masing 57.14% dan 60% memuaskan. Kemungkinan penyebab kinerja laboratorium tidak memuaskan akan dibahas pada bagian 4.3.11.

4.3.4 Stearat 1

4.3.5.1 Distribusi Data, Ringkasan Statistika dan Evaluasi Hasil Uji Profisiensi Jumlah peserta uji profisiensi untuk parameter palmitat dalam minyak nabati adalah 13 laboratorium. Hasil uji laboratorium peserta dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 32 Hasil uji laboratorium peserta, stearat 1, sampel A

Gambar 33 Hasil uji laboratorium peserta, stearat 1, sampel B

Dari kedua grafik tersebut, terlihat satu adalah data yang ekstrim tinggi (MN 08). Nilai acuan pada parameter ini adalah 3.86 dan 3.89.

Ringkasan statistika dengan 4 metode evaluasi hasil uji adalah sesuai Tabel 37. CV Robust yang menggambarkan penyebaran data berkisar pada angka yang cukup besar 12.23 – 30.78, sedangkan CV Horwitz adalah 9.22 dan 9.23.

Tabel 37 Ringkasan statistika stearat 1 minyak nabati (4 metode evaluasi) No N Evaluasi hasil uji Median CV Robust CV Horwitz

A B A B A B

1 11 Seleksi data Grubbs sekali, Z-score

3.54 3.97 30.78 21.01 9.23 9.22 2 9 Seleksi data Grubss

berkali-kali

3.92 4.00 12.48 12.23 9.23 9.22 3 13 Langsung Z-score 3.92 4.00 27.42 17.79 9.23 9.22 4 13 Nilai acuan (Horwitz) 3.92 4.00 9.23 9.22

Apabila dilihat dari nilai CV Robust, yang menggambarkan bagaimana penyebaran datanya, maka CV Robust terkecil adalah pada metode evaluasi hasil uji 2 dengan nilai CV Robust 12.48 dan 12.23. Nilai ini lebih kecil daripada nilai CV harapan yaitu 9.23 dan 9.22. Dapat dikatakan bahwa pengujian stearat 1 minyak nabat untuk peserta uji profisiensi cukup seragam.

Setelah dilakukan seleksi data Grubbs, data hasil uji diolah dengan Robust Z- score. Kinerja laboratorium peserta uji profisiensi dapat dilihat pada Tabel 38.

Metode evaluasi hasil uji 2, dan 3 menunjukkan jumlah laboratorium tidak memuaskan berbeda. Metode 2 adalah paling sensitif diantara metode evaluasi hasil uji 1 dan 3 (konsensus). Metode 4 adalah yang paling sensitif.

Tabel 38 Ringkasan hasil Z-score dengan 4 metode evaluasi (stearat 1) Kode

lab

Metode uji Nilai Z-score dari

metode evaluasi hasil uji

1 2 3 4

A B

MN 01 Gas Chromatography (GC) AOCS Ce I b-89

0.74 0.27 0.17 0.67 0.56 MN 02 AOCS method, Ce 1.62 dan 2.66, 2004 1.05 0.79 0.51 1.43 1.25 MN 03 AOCS 969.33 dan 963.22 0.97 0.65 0.42 1.09 1.20 MN 05 ISO Vol 5 Th 2000 Grubbs Grubbs 7.97 16.86 18.48 MN 06 Official Methpds of Analysis AOAC

International 17th Edition, 2000 Chapter 41, p 27

0.78 0.33 0.21 0.76 0.64

MN 07 AOAC Official Method 991.39 (2005) GC 0.58 0.00 0.00 0.17 0.31 MN 08 AOAC 33. p 65 33.6.13.2006 Grubbs Grubbs 3770.26 7974. 90 8517.4 0 MN 09 AOCS.ce 2-66, Ed.4, 1994; AOCS. Ce

2-62, Ed. 4, 1994

-0.02 -1.02 -0.65 -0.90 -1.48 MN 10 AOAC Official Method 991.39 (2000) -2.50 Grubbs -3.34 -7.02 -7.14 MN 11 AOC Ce 2-66 -1.75 Grubbs -2.53 -4.55 -6.05 MN 12 AOAC 996.06 -0.28 -1.46 -0.93 -3.84 0.22 MN 14 GC (AOCS Method Ce-66, 1993) -0.90 -2.52 -1.61 -2.97 -3.60 MN 15 AOAC Official Method 991.39 (2005)

GC

0.00 -0.99 -0.63 -1.09 -1.20

Total tidak

memuaskan Grubbs

Tidak memuaskan Z-score Total 2 0 2 4 0 4 Tidak 3 3 Tidak 6 6

4.3.5.2 Metode Pengujian dan Kinerjanya

Selanjutnya dilakukan identifikasi metode pengujian yang digunakan oleh peserta uji profisiensi sesuai metode terpilih dan hasilnya disajikan pada Tabel 39.

Tabel 39 Ringkasan metode pengujian dan kinerjanya (stearat 1) No Metode pengujian Jumlah peserta Kinerja sesuai metode evaluasi hasil uji 2

Memuaskan Tidak memuaskan

1. AOAC 6 4 2

2. AOCS 6 5 1

3. ISO 1 0 1

Total 13 9 4

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa metode pengujian AOAC dan AOCS (masing-masing 6 laboratorium dari 13 peserta atau masing-masing 46.15%) mendominasi metode yang digunakan dalam pengujian stearat pada minyak nabati ini. Pada hasil evaluasi hasil uji 2 ini, metode AOAC dan AOCS masing-masing dengan 6 peserta dari total 13 peserta, dinyatakan masing-masing 66.67 % dan 83.33% memuaskan. Kemungkinan penyebab kinerja laboratorium tidak memuaskan akan dibahas pada bagian 4.3.11.

4.3.5 Stearat 2

4.3.6.1 Distribusi Data, Ringkasan Statistika dan Evaluasi Hasil Uji Profisiensi