• Tidak ada hasil yang ditemukan

EMAAR PROPERTIES LLC. TIMELINE OF COOPERATION WITH EMAAR PROPERTIES LLC

PT. Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) atau BTDC mendapatkan Penambahan Modal Negara (PMN) dari pemerintah cq Kementerian Keuangan berupa seluruh saham PT. Pengembangan Pariwisata Lombok (PPL) yang underlyingnya berupa lahan Kawasan Pariwisata Kute, Lombok Tengah seluas 1,175 ha. Lahan tersebut semula akan dikerjasamakan dengan Emaar Properties LLc (Emaar) dari Dubai sesuai Joint Venture Agreement (JVA) yang ditandatangani oleh BTDC dengan Emaar pada tanggal 19 Maret 2008, namun telah berakhir sejak tanggal 19 Juni 2009, mengingat terjadinya krisis financial global pada tahun 2008, yang juga berdampak terhadap Emaar LLc maka Perjanjian Kerjasama dengan Emaar LLc tidak di perpanjang pada tanggal 29 Juni 2009. Adapun konsep terbaik saat itu adalah kerja sama dengan Emaar Properties Dubai, dengan pokok-pokok MoU sebagai berikut :

BTDC was granted state assets (PMN) from the government represented by the Ministry of Finance in the form of shares of PT. Pengembangan Pariwisata Lombok (PPL) based on in land Kute, Lombok, covering an area of 1.175 hectares in Central Lombok. The land was originally intended to be developed in cooperation with Emaar Properties LLc (Emaar) of Dubai in accordance Joint Venture Agreement (JVA) signed by the BTDC with Emaar on 19 March 2008. This agreement expired 19 June 2009, considering the global financial crisis in 2008, which also impacts the Emaar LLc LLc Cooperation Agreement with Emaar not be extended on June 29, 2009. The best concept as it is a collaboration with Emaar Properties Dubai, with the principal - the principal MoU as follows:

ANNUAL REPORT

2012

91

a. Pengelolaan lahan seluas 1175 ha diberikan kepada Joint Venture Company (JVCo) selama 2 x 80 tahun dengan share Emaar 85% (setor tunai sebesar USD 65 juta) dan BTDC inbreng tanah setara dengan 15% saham.

a. Management of an area of 1175 ha was granted to the Joint Venture Company (JVCo) for 2 x 80 years with the Emaar share 85% (cash deposit of USD 65 million) and land BTDC equivalent to 15% of the shares.

b. JVCo akan membangun kawasan berdasarkan perkembangan ekonomi dan market demand

b. JVCo will develop a resort based on economic conditions and market demand

c. Perencanaan, pembangunan dan pengelolaan kawasan akan dilakukan oleh JVCo dengan persetujuan Emaar, sedangkan BTDC hanya mengurus perijinan dan hal-hal administratif lainnya.

c. Planning, construction and management of the resort will be carried out by JVCo with the approval of Emaar, while BTDC handle licensing and other administrative matters.

d. Setelah JVCo memperoleh laba dari kawasan, selama kerja sama BTDC akan mendapatkan 15% dividen dimana 35% dari 15% (5.25%) merupakan hak Pemda NTB.

d. Of the profit realized by JVCo from the resort, BTDC will be paid a 15% dividend, of which 35% will be forwarded to the West Nusa Tenggaragovernment.

e. JVCo akan menggunakan HGB yang diterbitkan diatas HPL untuk mencari financing pengembangan kawasan

e. JVCo will use HGB over HPL issued to seek financing for development of the resort.

Setelah Emaar default, konsep pengembangan yang sama persis dicoba kembali dengan investor lain yaitu Magma Capital Resources, namun juga tidak berhasil.

After the Emaar default, BTDC attempted to interest another investor, MAnnual General Meetinga Capital Resources, with the concept, but was not successful.

FOKUS PENGEMBANGAN DEVELOPMENT FOCUS

Setelah April tahun 2011, manajemen baru BTDC merubah konsep pembangunan dan pengembangan kawasan dari mencari investor tunggal yang akan diserahi mandat untuk membangun seluruh kawasan, menjadi konsep pembangunan dan pengembangan secara bertahap. Pada tahap awal akan dibangun infrastruktur dasar dengan nilai Rp 2.2 triliun untuk menaikkan nilai kawasan dengan didanai oleh penerbitan obligasi berkelanjutan BTDC. Saat ini luas lahan 1175 ha, terdiri dari lahan yang clear and clean 1035 ha dan masih dalam tahap penyelesaian hukum 140 ha. Thematik pengembangan adalah event based destination, dimana akan dibuat spesific magnet untuk mendorong wisatawan mengunjungi Lombok. Spesific magnet yang saat ini ada dalam perencanaan BTDC adalah, Membangun integrated theme park bertaraf international, Membangun seasonal convertible race track, Membangun plenary hall untuk penyelenggaraan konser-konser bertaraf internasional.

Since April 2011, the new management of BTDC altered the development concept from a single investor would seek a mandate entrusted to build the entire region to a multi-stage model. In the early stages basic infrastructure will be built with a value of Rp 2.2 trillion to raise the value of the region funded by a bond issuance from BTDC. The current land area of 1.175 ha, consists of 1035 ha of clear and clean land and 140 ha still in the process of acquisition. Thematic development is event-based destination, which will be specific attractions to encourage tourists to visit Lombok. Planned are such attractions as a world-class integrated theme park, a seasonal convertible race track, and a plenary hall for concerts featuring international artists.

Fasilitas-fasilitas pariwisata yang akan dibangun di Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok antara lain, High end hotels, villas, apartments, resorts dan juga beberapa hotel berbintang 3 dan 4, Medical center, art villages, water sport dan juga fasilitas-fasilitas pariwisata lainnya, Marinas untuk kapal2 pesiar dan Tempat pendaratan sea plane.

Facilities to be built in Mandalika Lombok Resort include high-end hotels, villas, apartments, resorts and also some three- and four-star hotels, a medical center, art villages, water sports and other tourism facilities, marinas for cruise ships and a seaplane landing facility.

92

LAPORAN TAHUNAN

2012

DUKUNGAN PEMERINTAH GOVERNMENT SUPPORT

Perhatian Pemerintah dalam mendukung Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok, adalah melalui Ground breaking dimulainya pengembangan Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok dilakukan oleh Bapak Presiden RI pada tanggal 21 Oktober 2011 dengan rincian kegiatan, Perluasan hotel Novotel diatas lahan seluas 10 ha milik BTDC, Penanda tanganan Memorandum of Understanding antara BTDC dengan, PT. Global Land Development (MNC Group), untuk kerja sama pembangunan integrated theme park, international golf course, hotels dan villas, PT. Gobel Internasional, untuk kerja sama penggunaan teknologi di kawasan yang ramah lingkungan dan pembangunan hotels serta villas,Canvas Development (Rajawali Group), untuk kerja sama pembangunan hotels, villas dan apartments, PT .Wahana Karya Suplaindo, untuk kerja sama pembangunan sarana pelatihan tenaga kerja yang akan dikirim ke luar negeri, PT .Yonasindo Intrapratama, untuk kerja sama pembangunan sarana pelatihan tenaga kerja yang akan dikirim ke luar negeri dan Kantor Latihan Kerja Lombok Tengah, Sekolah Tinggi Pariwisata Bali dan Politeknik Negeri Bali, untuk kerja sama pengembangan sekolah pariwisata di Lombok Tengah yang akan mempersiapkan tenaga kerja di Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok.

The full support of the Government of Indonesia toward Mandalika Lombok Resort was demonstrated at the ground-breaking ceremony conducted by Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono on 21 October 2011. Activities conducted at the groundbreaking included expansion of Novotel hotel onto ten ha owned by BTDC, signing of the Memorandum of Understanding between BTDC with PT. Global Land Development (MNC Group) for the development cooperation integrated theme park, international golf course, hotels and villas, with PT. Gobel International for cooperation in the use of technology and the development of environmentally friendly hotels and villas, with Canvas Development (Rajawali Group) for the development of hotels, villas and apartments, with PT Wahana Karya Suplaindo for development of training facilities for labor beign sent overseas, PT Yonasindo Intrapratama, for and Training Office of Central Lombok, Bali Tourism College and Polytechnic of Bali, for the joint development of tourism schools in Central Lombok which will prepare the workforce in the Mandalika Lombok Resort.

ANNUAL REPORT

2012

93

A. PENYELESAIAN LAHAN BERMASALAH A. SETTLEMENT OF LAND DISPUTES

Pengembangan Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok seluas 1.175 Ha, yang peruntukannya untuk Mix used Tourism Area berupa hotel dan villa, residential & commercial, Golf Course, Marina dan fasilitas pendukung lainya.

Mandalika Lombok Resort covers an area of 1,175 hectares, which is intended as a mixed-use resort with hotel and villas, residential and commercial, golf course, marina and other supporting facilities.

Dari 1.175 Ha, hak Negara yang berstatus HPL seluas 1.035 Ha, sedangkan 140 Ha masih bermasalah. Selain hal tersebut diatas didalam KPML terdapat lahan enclave seluas + 55 ha (75 bidang lahan) dan lahan dalam proses pengadilan + 20 ha.

Of 1,175 ha, with the status of State rights HPL covering 1,035 hectares, while 140 hectares are still problematic. In addition to the above land contained within the enclave Mandalika Lombok Resort + measuring 55 ha (75 plots) and land in litigation + 20 ha.

Proses penyelesaian lahan bermasalah sebagai berikut: The disputed land settlement is process as follows:

a. BTDC telah menyampaikan ke Pemkab Lombok Tengah, daftar nama pejabat BTDC yang dilibatkan dalam Tim Penyelesaian lahan bermasalah di KPML

a. BTDC has submitted to the Central Lombok regency, a list of names of BTDC officials involved in disputed land settlement team in Mandalika Lombok Resort .

b. Permintaan data ke BPN Kabupaten Lombok Tengah tanah enclave & bermasalah berupa sertifikat dan salinan surat bukti kepemilikan sebagai dasar penyelesaian lahan

b. Data request to Central Lombok BPN enclave and troubled land certificate and a copy of proof of ownership as the basis for the settlement of land

c. BTDC telah memohon ke BPN Propinsi NTB, untuk penerbit-an Sertifikat HPL atas lahpenerbit-an bermasalah di KPML 140 ha.

c. BTDC has appealed to BPN of West Nusa Tenggara for the issuance of Certificate of HPL in the disputed land of 140 ha.

d. Telah melakukan komunikasi dengan masyarakat setempat d. Has communicated with the local community

e. Penunjukan KJPP Kantor Penilai Jasa Penilai & Penaksir untuk pembebasan lahan

e. Appointed KJPP Appraisers Appraisal Services Office and estimators for land acquisition

f. Direksi BTDC telah bertemu dengan Bapak Gubernur NTB tanggal 3 Desember 2012, dimana dalam rapat tersebut telah disepakati Pembentukan Tim Gabungan yang akan menyelesaikan masalah lahan di KPML yang akan diketuai oleh Pemprov NTB dan beranggotakan Pemkab Loteng, BPN NTB, BPN Loteng dan BTDC.

f. BTDC directors met with the Governor of West Nusa Tenggara on 3 December 2012, in which it was agreed that the Joint Team will resolve the land issue in Mandalika Lombok Resort to be chaired by the West Nusa Tenggara provincial government and local government members Attic, West Nusa TenggaraBPN, Central Lombok BPN and BTDC.

g. Gubernur NTB telah mengeluarkan SK No. 681 Tahun 2012 tentang Pembentukan Pokja Percepatan Realisasi Pembangunan Kawasan Pariwisata Mandalika Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Propinsi NTB.

g. West Nusa TenggaraGovernor has issued Decree No. 681 2012 on the establishment of the Working Group to Accelerate Development of Mandalika Lombok Resort.

B. KERJASAMA INVESTASI PENGEMBANGAN LAHAN B. LAND DEVELOPMENT INVESTMENT COOPERATION

1. Proses Pemilihan Calon Mitra Kerjasama (Beauty Contest) 1. Candidate Selection Process Partner Cooperation (Beauty Contest)

Sampai tahun 2012, Minat Investor untuk menanamkan modalnya di Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok, BTDC telah menerima Letter of Intent dari 16 Investor yang berminat membangun di Kawasan Pariwisata Mandalika, yaitu, PT. Global Land Development (MNC Group), PT. Gobel Internasional, Canvas Development (Rajawali Group), PT. Wahana Karya Suplaindo, PT. Yonasindo Intrapratama, PT. Tata Guna Karya Gemilang (Lippo Group), Wynncor Bali (Yan Darmadi Group), Bintan Lagoon, PT. Owanke, PT. Megah Maju Bersama, PT. Mandiri Maju Bersama, PT. Global Mulia Bersama, PT. Nikko Securities, PT. Lima Daya, PT. Mozaik dan PT. Marina Cove. Dari 16 investor tersebut, 10 diantaranya memilih kawasan Pantai Aan, yaitu, PT. Global Land Development (MNC Group), PT. Gobel Internasional, Canvas Development (Rajawali Group), PT. Tata Guna Karya Gemilang (Lippo Group), Wynncor Bali (Yan Darmadi Group), Bintan Lagoon, PT. Owanke, PT. Megah Maju Bersama, PT. Mandiri Maju Bersama dan PT. Global Mulia Bersama.

To date, BTDC has received Letters of Intent from sixteen investors who are interested in Mandalika Lombok Resort, including, PT. Global Land Development (MNC Group), PT. Gobel Internasional, Canvas Development (Rajawali Group), PT. Wahana Karya Suplaindo, PT. Yonasindo Intrapratama, PT. Tata Guna Karya Gemilang (Lippo Group), Wynncor Bali (Yan Darmadi Group), Bintan Lagoon, PT. Owanke, PT. Megah Maju Bersama, PT. Mandiri Maju Bersama, PT. Global Mulia Bersama, PT. Nikko Securities, PT. Lima Daya, PT. Mozaik and PT. Marina Cove. Of these sixteen investors ten have selected for development. These are PT. Global Land Development (MNC Group), PT. Gobel Internasional, Canvas Development (Rajawali Group), PT. Tata Guna Karya Gemilang (Lippo Group), Wynncor Bali (Yan Darmadi Group), Bintan Lagoon, PT. Owanke, PT. Megah Maju Bersama, PT. Mandiri Maju Bersama dan PT. Global Mulia Bersama.