• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD

”MEWUJUDKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGEDEPANKAN SINERGISASI ANTAR INSTANSI DAN PARTISIPASI PUBLIK DALAM PENGELOLAAN

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD

Pencapaian indikator kinerja pembangunan daerah sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada uraian berikut ini :

a. Perkembangan Misi Pertama

Misi Pertama : Mengembangkan Pembangunan Berbasis Religi dan Kearifan Lokal, Yang Berorientasi Pada Keunggulan Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Industri, Perdagangan dan Jasa, ditunjukan dengan 36 (tiga puluh enam) indikator kinerja sebagai berikut : Rata-Rata Lama Sekolah, Angka Melek Huruf, Pembinaan Kepemudaan Tingkat Kabupaten, Pembinaan/Kompetisi Olah Raga Tingkat Kabupaten, Jumlah Pengunjung Perpustakaan Meningkat Per Tahun, Jumlah Anggota Perpustakaan Meningkat, Jumlah Perpustakaan /

II - 92

Layanan Baca, Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu, Peningkatan Produksi Pertanian, Peningkatan Produksi Perkebunan, Peningkatan Produksi Peternakan, Peningkatan Produksi Perikanan, Kelompok Tani Yang Melaksanakan Penerapan Teknologi Baru, Para Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan, Peningkatan Volume Perdagangan Hasil Pertanian dan Perkebunan, Lahan Kritis, Kelompok Tani Aktif Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat, Produksi Potensi Hasil Hutan, Usaha Industri Kecil dan Menengah, Penyerapan Tenaga Kerja, Jumlah Investasi Usaha Besar, Jumlah Investasi Usaha Kecil, Terselesaikannya Penerbitan Ijin Sesuai SOP (Maksimal 14 Hari Kerja), Sarana dan Prasarana Perdagangan, Penyesaian Masalah Sengketa Konsumen, Koperasi Aktif, Jumlah Koperasi, Kemitraan Antar Koperasi dan UKM Dengan Lembaga Usaha Lain, Kemitraan Dengan Badan Usaha Melalui Penyertaan Modal, Jumlah Kunjungan Wisata, Kelompok Seni Budaya Lokal, Kekayaan Budaya dan Situs Sejarah, Kesempatan Kerja, dan Jumlah Transmigran.

Angka Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Purwakarta pada Tahun 2014 mencapai sebesar 7,67 tahun melebihi target yang ditetapkan sebesar 7,55 tahun. Indikator Angka Melek Huruf belum mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 98% tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 0,03%.

Jika dilihat dari besaran kegiatan, indikator Pembinaan Kepemudaan Tingkat Kabupaten sudah melebihi target akhir RPJMD yaitu 28 pembinaan dari 23 pembinaan yang ditargetkan. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, hingga tahun 2014 Kabupaten Purwakarta tercatat memiliki 58 organisasi kepemudaan, 8 kegiatan pembinaan kepemudaan dan 7 kegiatan pembinaan/ kompetisi olahraga.

Tahun 2014 Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta telah menetapkan Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan guna pencapaian dan upaya untuk mengembangkan budaya baca dikalangan pelajar dan masyarakat serta membina lembaga- lembaga/unit-unit perpustakaan yang ada di sekolah dan masyarakat. Berdasarkan indikator kinerja dapat dipastikan sasaran meningkatnya capaian jumlah pengunjung perpustakaan hanya mencapai sebesar 12,96% dari tahun lalu, namun masih belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 15%.

Disisi lain, jumlah anggota perpustakaan mengalami kenaikan yang cukup yaitu sebesar 4,05% dibandingkan tahun lalu. Jumlah anggota perpustakaan ini merupakan jumlah anggota perpustakaan yang terdata pada Perpustakaan Daerah. Meningkatnya jumlah keanggotaan perpustakaan dibandingkan dengan jumlah keanggotaan perpustakaan tahun lalu disebabkan bertambahnya koleksi buku perpustakaan daerah serta meningkatnya mutu pelayanan dan pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan daerah sehingga menarik minat masyarakat untuk mendaftar keanggotaan perpustakaan guna menyalurkan minat dan mendapatkan akses baca yang lebih mudah dan lengkap. Jumlah perpustakaan atau layanan baca hingga tahun 2013 ini tercatat sebanyak 317 unit, yang terdiri dari 152 perpustakaan desa, 4 perpustakaan SD, 6 perpustakaan SMP, 3 perpustakaan SMA/SMK, 8 perpustakaan perguruan tinggi, 26

II - 93

perpustakaan pontren dan 20 perpustakaan masjid. Selain itu juga terdapat taman bacaan masyarakat sebanyak 3 unit, 1 perpustakaan LAPAS dan 93 perpustakaan keliling.

Pada tahun 2014 realisasi Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 67,76 point mengalami peningkatan sebesar 0,12 point dibandingkan tahun 2012 sebesar 67,64 point. Angka kematian ibu tahun 2013 sebesar 18 kasus mengalami penurunan sebanyak 3 kasus dibandingkan tahun 2012 yaitu sebanyak 21 kasus, dan menurunnya angka kematian bayi sebesar 1,24 point melebihi target yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 5 point. Kasus kematian bayi, terjadi penurunan sebanyak 16 kasus jika dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 44 kasus, menurunnya kasus kematian balita sebanyak 2 kasus dan meningkatnya kasus neonatal sebanyak 2 kasus dibandingkan tahun 2013.

Berdasarkan keterangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, relatif meningkatnya kasus kematian neonatal disebabkan beberapa faktor diantaranya disebabkan asfiksi 21 kasus (22,11%), BBLR 48 kasus (50,53%), cacat bawaan 9 kasus (9,47%), sepsis 4 kasus (4,21%) dan lainnya13 kasus (13,68%). Pada tahun yang sama, jumlah lahir hidup sebanyak 22.607 lahir hidup dengan jumlah kematian bayi sebanyak 28 kasus, dengan angka kematian bayi 1,24. Tahun 2014 produksi pertanian meningkat sebesar 0,37%. Hal ini belum dapat melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013 yakni sebesar 3,5%. Jika dibandingkan kinerja tahun 2013, kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini terjadi pada produksi padi, yang mengalami kenaikan sebesar 6,13% dari sebesar 223.503 ton pada tahun 2012 menjadi 237.197 ton pada tahun 2014. Sedangkan produksi palawija mengalami penurunan sebesar 8,79% dari 140.685 ton di tahun 2013 menjadi hanya 128.325 ton pada tahun 2013. Sementara perkembangan produksi perkebunan menunjukkan peningkatan sebesar 0,71% dari 8.041 ton di tahun 2013 menjadi 8.098 ton di tahun 2014, apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 0,5% maka perkembangan produksi perkebunan mampu melebihi target yang sudah ditetapkan. Capaian ini disumbang oleh peningkatan produksi cengkeh, kopi, pala dan kemiri.

Perkembangan sektor peternakan menunjukkan peningkatan produksi baik dari daging, telur maupun susu. Produksi daging tahun ini mencapai 15.901.059 kg, meningkat sebesar 25,83% bila dibanding dengan produksi daging tahun 2013 sebesar 12.636.973 kg. Produksi telur pada tahun 2014 juga mengalami penurunan sebesar 12,76% dari 3.520.420 kg menjadi 3.071.106 kg. Produksi susu mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 56,00% dari 24.426 liter pada tahun 2013 menjadi 38.105 liter pada tahun 2014. Peningkatan produksi peternakan dari tiga produksi peternakan yaitu produksi daging, telur dan susu mencapai angka 24,76%. Perkembangan produksi perikanan pada tahun 2014 masih belum mampu melebihi target yang telah ditentukan. Bahkan pada tahun 2014, produksi perikanan mengalami penurunan sebesar 19,29% dari 112.204,16 ton ikan di tahun 2013 menjadi 90.610,84 ton pada tahun 2014. Penurunan ini disebabkan karena produksi ikan dari Keramba Jaring Apung (KJA) menurun sebesar 20.786 ton begitu juga tangkapan ikan menurun sebesar 435,68 ton.

II - 94

Penurunan produksi KJA, dikarenakan adanya peristiwa upwelling pada awal tahun 2014 yang menyebabkan kematian masal ikan, serta biaya produksi KJA yang terus meningkat (harga pakan dan benih) menyebabkan hanya 21.000 petak KJA yang berproduksi dari total 32.779 petak KJA yang ada. Penurunan hasil tangkapan ikan dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat, sehingga nelayan di Waduk Jatiluhur dan Cirata kesulitan untuk melaut.

Peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya diukur dengan dua indikator yaitu jumlah kelompok tani yang melaksanakan penerapan teknologi baru dan jumlah penyuluh lapangan seperti terlihat pada tabel di atas. Berdasarkan data tersebut, kelompok tani yang melaksanakan penerapan teknologi baru di tahun 2014 yang ditargetkan sebanyak 100 kelompok dapat direalisasikan melebihi target yang telah ditentukan yakni sebanyak 377 kelompok tani yang terdiri dari 343 kelompok tani SL-PTT Padi Non Hibrida dan 34 kelompok tani SL-PTT Padi Gogo dengan tingkat capaian 377% termasuk dalam kategori baik. Begitupun untuk indikator jumlah penyuluh pertanian dan perkebunan yang ditargetkan 40 orang mampu direalisasikan sebanyak 92 penyuluh dengan tingkat capaian di atas 100% terdiri dari 41 orang Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan, 39 orang Penyuluh Kehutanan lapangan dan 12 Orang Penyuluh Perikanan/Peternakan Lapangan.

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah kelompok tani yang melaksanakan penerapan teknologi baru ini mengalami penurunan sebanyak 105 kelompok tani, dimana pada tahun 2013 terdapat sebanyak 280 kelompok tani SL-PTT Padi Non Hibrida, 92 kelompok tani SL-PTT Padi Hibrida, 75 kelompok tani SL-PTT Padi Gogo dan 35 kelompok tani SL-PTT Jagung Hibrida. Indikator berkurangnya jumlah lahan kritis menjadi 1355 Ha belum mampu dicapai, meski telah diupayakan melalui rehabilitasi lahan kritis seluas 940 Ha. Lahan Kritis di Kabupaten Purwakarta mengalami peningkatan dari 4.969,5 Ha pada tahun 2013 menjadi 6.981 Ha pada tahun 2014. Hal ini berdasarkan hasil Review lahan kritis di wilayah DAS Citarum-Ciliwung, salah satunya di Kabupaten Purwakarta yang dilakukan oleh Kementerian Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung pada tahun 2014.

Sementara untuk kelompok tani yang aktif dalam pengelolaan hutan rakyat mencapai angka 89,39% yakni sebanyak 337 kelompok hutan rakyat aktif dari 377 kelompok tani yang ada. Kelompok tani aktif di tahun 2014 ini mengalami peningkatan sebanyak 36 kelompok hutan rakyat aktif atau sekitar 11,96% bila dibandingkan dengan jumlah kelompok hutan rakyat aktif di tahun 2013 yang mencapai angka 301 kelompok. Pada tahun 2014 produksi potensi hasil hutan yang dikelola terdapat sebanyak 4 komoditi diantaranya adalah hasil hutan kayu yaitu jati, mahoni, rimba campuran dan hasil hutan non kayu seperti jamur.

Pada tahun 2014, capaian indikator jumlah usaha industri kecil dan menengah yang ditargetkan sebesar 100 unit, mampu direalisasikan sebanyak 3.312 unit dengan tingkat capaian sebesar 199% dibandingkan tahun 2013. Sedangkan untuk indikator penyerapan tenaga kerja yang ditargetkan sebanyak 15% mampu terealisasi sebesar 31,99% atau sebanyak 8.957 orang dari total 12.370 pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi.

II - 95

Berdasarkan data ijin menanaman modal yang masuk kewilayah Kabupaten Purwakarta melalui BPMPTSP, pada tahun 2013 terdapat 17 ijin investasi usaha besar dari target sebanyak 2 unit investasi usaha besar. Sedangkan untuk perijinan usaha kecil (SIUP kecil) terdapat penerbitan 965 ijin usaha kecil dari 100 target yang dicanangkan pada tahun 2013. Capaian untuk terselesaikannya penerbitan ijin sesuai SOP (Maksimal 14 Hari Kerja) melebihi target yang telah ditentukan dengan realisasi sebesar 8.071 ijin.

Perkembangan jumlah investasi di tahun 2014 dari target 2 unit investasi usaha besar mampu terealisasi sebesar 17 unit sehingga sampai dengan tahun 2014 terdapat 187 investasi yakni terdiri dari 143 investasi PMA dengan nilai investasi sebesar Rp33.644.947.419.000,00 dan investasi PMDN sebanyak 38 unit dengan nilai investasi sebesar Rp2.359.670.690.064,00. Pada tahun 2014 telah terjadi peningkatan nilai investasi sebesar Rp2.184.008.879.401,00 atau sekitar 6,46% terdiri dari investasi PMA meningkat sebesar Rp1.611.889.408.000,00 atau sekitar 5,03%. Sedangkan PMDN meningkat sebesar Rp572.119.471.401,00 atau sekitar 32,01% dari nilai investasi tahun sebelumnya. Berdasarkan ijin penanaman modal yang dikeluarkan oleh BPMPTSP Kabupaten Purwakarta ada 6 ijin penanaman modal.

Sementara untuk investasi usaha kecil pada tahun ini tercapai sebanyak 965 unit, melebihi target yang telah ditentukan sebanyak 100 unit. Investasi usaha kecil di tahun 2013 ini meningkat cukup tajam dibandingkan dengan capaian dua tahun sebelumnya dan secara kumulatif capaian hingga akhir tahun kelima ini sudah melebihi target kumulatifnya sebesar 2.168 unit. Capaian untuk terselesaikannya penerbitan ijin sesuai SOP (Maksimal 14 Hari Kerja) dapat mencapai target yang telah ditentukan dengan realisasi sebesar 8.071 ijin. Selama kurun waktu lima tahun ini penerbitan ijin sesuai SOP menunjukkan perkembangan yang terus meningkat.

Tersedianya sarana dan prasarana perdagangan di 17 lokasi dapat tercapai hingga 100%. Sarana dan Prasarana Perdagangan tersebut terdiri dari 17 pasar tradisional dimana 10 lokasi milik desa, 6 lokasi milik Pemda dan 1 lokasi milik swasta dan 92 pasar modern (mini market dan super market).

Penyelesaian masalah sengketa konsumen yang terjadi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut, dari semua kasus yang masuk (sebanyak 25 kasus) dapat ditangani seluruhnya atau sebesar 100%, telah mampu mencapai target yang telah ditentukan. Apabila dibandingkan dengan penyelesaian masalah sengketa konsumen pada tahun 2013, penanganan tahun ini mengalami peningkatan sebesar 30%, dimana pada tahun 2013 dari 10 kasus hanya 7 kasus (70%) yang mampu ditangani.

Koperasi aktif pada tahun 2014 sebanyak 52,64% dimana jumlah koperasi aktif sebanyak 438 unit dari 832 unit koperasi yang ada, atau mengalami peningkatan sebesar 6 unit koperasi (0,73%). Jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Purwakarta di tahun 2014 ditargetkan sebanyak 850 koperasi, namun yang mampu diwujudkan sebanyak 832 koperasi. Terjalinnya kemitraan usaha antar pelaku usaha pada koperasi dan UKM dengan lembaga lain pada tahun 2014 ini mampu direalisasikan sebanyak 140 unit, terdiri dari 110 UMKM dan 30 koperasi yang bermitra dengan BUMN/BUMD/lembaga usaha lain.

II - 96

Indikator banyaknya badan usaha yang melakukan kemitraan melalui penyertaan modal ditargetkan sebanyak 4 Badan Usaha pada tahun ini mampu direalisasikan sebanyak 8 Badan Usaha. Adapun badan usaha yang melakukan kemitraan dengan koperasi melalui penyertaan modal pada tahun 2014 yaitu: Bank Jabar Banten, Bank Negara Indonesia, Bank Kemakmuran Ekonomi, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, Bank Tabungan Negara, Bank Tabungan Negara Syariah dan Bank Saudara.

Pada tahun 2014 ini jumlah kunjungan wisata mengalami peningkatan sebanyak 109.793 pengunjung baik dari nusantara maupun manca negara atau meningkat sebesar 24,99% dari sebelumnya sebesar 584.113 orang pengunjung menjadi 785.741 pengunjung. Dengan demikian, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2014 mampu melebihi target yang telah ditentukan tahun 2014 yakni sebanyak 450.000 orang dan target akhir RPJMD sebanyak 550.000 orang. Kebijakan pengembangan pariwisata di Kabupaten Purwakarta diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan program pengembangan pemasaran pariwisata. Upaya pengembangan pemasaran pariwisata di wilayah Kabupaten Purwakarta ditekankan pada tiga aspek, yaitu pembinaan, promosi, dan kerjasama.

Pentas budaya dan seni secara rutin ditampilkan pada saat kegiatan gempungan, hal ini dimaksudkan sebagai sarana hiburan seni budaya untuk masyarakat desa, disamping itu juga sebagai media komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya, serta sebagai upaya mendekatkan pelayanan abdi negara kepada masyarakat.

Adapun capaian kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta tahun 2014, pada Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, didukung oleh Program Pengembangan Nilai Budaya dalam bentuk kegiatan Pagelaran wayang golek di radio dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya pagelaran wayang golek di radio sebagai media komunikasi budaya lokal; kegiatan Pasanggiri ibing penca di tingkat Jabar dengan output kegiatan terselenggaranya pagelaran pasanggiri ibing penca tingkat Jawa Barat; Sertifikasi lembaga kebudayaan di Kabupaten Purwakarta dengan output kegiatan yaitu terlaksananya sosialisasi dan sertifikasi lembaga kebudayaan sebanyak 100 sertifikat. Sedangkan untuk pelaksanaan

Program Pengelolaan Keragaman Budaya dilakukan dalam bentuk Kegiatan Festival Asean dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya festival asean yang diikuti oleh 10 kab/kota, 10 provinsi dan 5 negara asean; Pengembangan kualitas prestasi seni unggulan dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya 5 pagelaran seni unggulan yang terdiri dari pasanggiri kawih sunda, pasanggiri tari jaipong, pasanggiri kolaborasi musik etnik, pasanggiri tembang sunda, dan pasanggiri padalangan; Pengembangan kualitas kemasan seni budaya dengan output kegiatan yaitu terciptanya kualitas kemasan seni budaya; Event kegiatan diluar kabupaten budaya dengan output kegiatan yaitu terlaksananya keikutsertaan kegiatan event seni budaya diluar kabupaten; Safari Budaya dengan output kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan safari budaya sebanyak 15 pagelaran budaya di 15 kab./kota; Pengembangan Kapasitas Seni Pertunjukan dengan output

II - 97

kegiatan yaitu terselenggaranya pagelaran pertunjukan seni unggulan, pertunjukan rakyat, kesenian panggung nusantara dan pagelaran seni tatar sunda Cirebonan.

Meningkatnya investasi di Kabupaten Purwakarta membawa pengaruh positif bagi meningkatnya jumlah kesempatan kerja masyarakatnya. Jumlah kesempatan kerja Tahun 2014 di kabupaten Purwakarta sebanyak 382.787 terjadi peningkatan sebesar 1,81% dari tahun 2013 yang mana jumlah kesempatan kerja pada tahun tersebut sebanyak 375.994 orang. Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan produktif untuk mendukung penempatan pasar kerja global dan upaya mengatasi pengangguran, kebijakan urusan Ketenagakerjaan di Kabupaten Purwakarta diarahkan pada; Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; Peningkatan Kesempatan Kerja; Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. Melalui program dan kegiatan tersebut, hal-hal nyata yang telah dilakukan dalam upaya peningkatan pembangunan bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014 adalah dengan melaksanakan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja sebanyak 544 orang peserta pelatihan diantaranya pelatihan kejuruan mobil bensin sebanyak 48 orang, sepeda motor sebanyak 64 orang, perikanan sebanyak 64 orang, processing sebanyak 64 orang, furniture sebanyak 16 orang, garment sebanyak 112 orang, dan mesin listrik sebanyak 38 orang, mesin logam sebanyak 48 orang, elektronik sebanyak 16 orang, las listrik sebanyak 64 orang, otomotif sebanyak 16 orang.

Pelaksanakan pelatihan keterampilan bagi wirausaha baru guna meningkatkan keterampilan pengelolaan usaha dan motivasi dalam berwirausaha melalui Usaha Ekonomi Produktif dengan peserta pelatihan sebanyak 40 orang; pelatihan bagi instruktur LPK sebanyak 20 orang; selain itu rangka upaya peningkatan kesempatan kerja seluas-luasnya yaitu melalui pelaksanaan kegiatan optimalisasi bursa tenaga kerja dalam negeri dengan hasil tersedianya data lowongan kerja sebanyak 2500 lowongan kerja sedangkan untuk Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan telah dilaksanakan kegiatan pengawasan ketenagakerjaan terhadap 252 perusahaan serta pelaksanaan kegiatan operasional dewan pengupahan dan kegiatan penunjang operasional kegiatan Tripartit Kabupaten Purwakarta sebanyak 4 (Empat) kali dalam kurun tahun 2014 yaitu penyelesaian hubungan antara buruh dan pengusaha sebanyak 40 kasus perselisihan.

Dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah transmigran pada tahun 2014 hanya berkisar sebanyak 36 orang atau 10 KK sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 125 orang atau 28 KK. Sedangkan lokasi atau tujuan para transmigran yang paling banyak adalah di pulau Kalimantan. Dalam urusan capaian, kita tidak bisa terfokus hanya dengan melihat relatif rendahnya capaian indikator kinerja Meningkatnya Minat Penduduk Yang Tidak Mempunyai Pekerjaan dan Lahan Tinggal Untuk Menempati Daerah Sasaran Transmigrasi, khususnya pada target 2014. Segenap upaya dan tindakan telah ditempuh dalam usaha meningkatkan jumlah keluarga calon transmigran. Harus diakui, alokasi anggaran untuk program ini masih relatif kecil jika dbandingkan program- program lainnya. Hal ini, tidak menandakan rendahnya perhatian pemerintah daerah untuk urusan ini, melainkan skala prioritas program yang menyebabkan alokasi tertarik ke program-

II - 98

program pada urusan lain yang lebih prioritas dan mempunya daya ungkit yang cukup tinggi. Dalam rentang waktu 2013-2018, skala prioritas pembangunan, lebih difokuskan pada urusan pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan, peningkatan kesejahteraan sosial dan pembangunan fisik prasarana khususnya jalan dan jembatan.

b. Perkembangan Misi Kedua

Misi Kedua : Mengembangkan Infrastruktur Wilayah Yang Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal dan Berorientasi Pada Semangat Perubahan Kompetisi Global, ditunjukan dengan 19 indikator kinerja sebagai berikut: Proporsi Jaringan Jalan Dalam Kondisi Mantap, Proporsi Jembatan Dalam Kondisi Baik, Luas Sawah Beririgasi, Daerah Genangan Air, Cakupan Layanan Air Minum Perkotaan, Cakupan Layanan Air Minum Pedesaan, Rasio Permukiman Layak Huni, Penambahan Jumlah PJU Yang Beroperasi, Rumah Tinggal Bersanitasi, Rasio Tempat Pemakaman Umum / Satuan Penduduk, Waktu Kedatangan Rata-Rata ke Lokasi Kebakaran, Waktu Rata-Rata Pemadaman, Lokasi Rawan Kemacetan, Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Roda 4 atau Lebih Pada Ruas Jalan Arteri, Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Roda 4 atau Lebih Pada Ruas Jalan Kolektor, Cakupan Layanan Angkutan Umum, Proporsi Angkutan Umum Yang Laik Jalan, Fasilitas dan Prasarana LLAJ Yang Terpelihara dan Terminal / Dermaga / Shelter Dalam Kondisi Baik.

Dalam rangka mendukung aktivitas sosial ekonomi masyarakat, pemerintah daerah telah menargetkan 82% dari keseluruhan panjang ruas jalan dalam kondisi mantap dan 79% dari keseluruhan jembatan dalam kondisi baik. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan jaringan jalan, pemerintah daerah dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah melaksanakan peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan. Kegiatan pengelolaan jalan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 antara lain berupa peningkatan jalan sepanjang 50,87 Km dan pemeliharaan rutin sepanjang 224,06 Km. Hasilnya panjang ruas jalan kabupaten dalam kondisi mantap mengalami peningkatan dari 543,896 Km pada tahun 2012 menjadi 554,837 Km pada tahun 2014. Bila dibandingkan dengan tahun 2013, terdapat kenaikan panjang jalan mantap sebesar 10,941 Km atau sekitar 2,01%. Dengan demikian proporsi jalan dalam kondisi mantap pada akhir tahun 2014 adalah sebesar 76,53% dari keseluruhan panjang ruas jalan kabupaten. Meski tidak mencapai target yang telah ditentukan, namun capaian kinerja pembangunan infrastruktur jalan tahun ini mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya.

Pada aspek pengelolaan jembatan, pemerintah daerah pada tahun 2014 juga telah melakukan perawatan sebanyak 1 unit. Pada akhir tahun 2014, terdapat sebanyak 120 jembatan dengan kondisi baik dan sedang dari 149 jembatan yang ada. Sehingga proporsi jembatan yang terdata dalam kondisi baik sebesar 80,54% dari keseluruhan jembatan yang ada. Oleh karena itu, tingkat pencapaian kinerja pembangunan jembatan yang dilakukan pemerintah daerah pada tahun 2014 sudah mencapai target.

II - 99

Pada tahun 2014, tercatat luas sawah beririgasi di Kabupaten Purwakarta 15.538 Ha. Sistem irigasi yang ada di Kabupaten Purwakarta terdiri dari sistem irigasi teknis, semi teknis dan pedesaan. Sistem irigasi teknis yang ada di Kabupaten Purwakarta secara umum menjadi kewenangan provinsi (Luas 1000 s/d 3000 Ha) dan pengelolaanya selama ini dilaksanakan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat. Sistem irigasi teknis dengan luas keseluruhan 4.744 Ha terdiri dari tiga daerah irigasi, yaitu Solokangede, Wanayasa, dan Cisomang. Untuk mempertahankan pelayanan jaringan irigasi, pada tahun 2013 melalui program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya telah dilaksanakan kegiatan Rehabilitasi Bangunan dan Saluran Irigasi di 13 (sebelas) Daerah Irigasi yaitu: Cikembang, Cipanasleuweung, Cisagu 3, Cisagu 4, Citengah, Cicalibur, Cobogo, Nangerang, Nangewer, Cipedang, Leuwikawung, Cilembang, Cibingbin.

Daerah Genangan Air pada Tahun 2014 sebanyak 27 titik terjadi penurunan sebanyak 2 titik dibandingkan Tahun 2013. Perbaikan konstruksi pada tahun 2014 dalam bentuk kegiatan rehabilitasi saluran dan gorong-gorong yang rusak. Saluran drainase yang direhabilitasi pada tahun 2013 tersebar di 5 titik lokasi dengan panjang keseluruhan 1.648 m. Sementara jumlah gorong-gorong yang melintasi jalan yang direhabilitasi sebanyak 20 unit. Selain perbaikan konstruksi, dalam rangka menghilangkan hambatan aliran air dalam sistem drainase, pemerintah daerah pada tahun yang sama juga melaksanakan pengerukan endapan lumpur di 2 ruas Jalan Kemuning dan Jalan Sudirman.

Secara umum pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat di kawasan perkotaan diarahkan kepada upaya-upaya perbaikan mutu dan perluasan daerah layanan air bersih perpipaan yang dikelola PDAM. Selama tahun 2013 jumlah pelanggan PDAM bertambah sebesar 831 KK, tetapi proporsi rumah tangga yang mendapatkan layanan PDAM menurun sebesar 15,27% dari 57,22% pada tahun 2013 menjadi 41,95% pada tahun 2014.

Hal ini terjadi karena pertambahan pelanggan tidak sebanding dengan pertambahan penduduk.

Dokumen terkait