• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Gaya Bahasa Perulangan (Fungs

BAB III FUNGSI GAYA BAHASA DALAM BEBERAPA LIRIK LAGU BAND

3.5 Fungsi Gaya Bahasa Perulangan (Fungs

Fungsi memperindah digunakan pencipta lagu dengan cara mengulang- ulang kata yang sudah ada. Pengulangan memang sering terjadi pada karya seni, antara lain puisi, prosa, dan lirik lagu. Ada yang pengulangan bunyi vokal, konsonan, pengulangan kata di bagian tengah pada baris yang berturut-turut, ada pula yang pengulangannya terjadi dalam satu baris syair secara berturut-turut.

Pada lagu “Kejujuran Hati”, “Lagu Rindu”, “Sebentuk Hati Buat Kekasih”, “Akhir Penantian”, “Tapi Bukan Aku”, dan “Tak Mungkin Lagi” ada pengulangan bunyi vokal a, i, u, e, dan o. Contoh (33) sampai (38) pada bab II menunjukkan adanya keindahan penggunaan huruf vokal. Pada lagu“Kejujuran Hati”, “Lagu Rindu”, “Sebentuk Hati Buat Kekasih”, “Akhir Penantian”, dan “Tapi Bukan Aku” ada pengulangan konsonan pada awal kata. Contoh (39) sampai (43) pada bab II menunjukkan adanya keindahan pengulangan konsonan pada awal kata.

Pada lagu “Kejujuran Hati” dan “Tapi Bukan Aku” terdapat pengulangan kata di tengah-tengah baris.

(44) "...Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa..."

Pada penggalan lirik lagu “Kejujuran Hati” tersebut, fungsi memperindah terdapat pada frase tak pernah yang berturut-turut diulang di tengah-tengah baris.

(45) "...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku

karena takkan pernah kau temui, cinta sejati..."

Pada penggalan lirik lagu “ Tapi Bukan Aku” tersebut, fungsi memperindah terdapat pada kalimat mencintaiku aku dan semua hatiku. Pada konstruksi tersebut, kata aku

55 BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat empat jenis gaya bahasa yang terkandung dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih, (1) gaya bahasa perbandingan, (2) gaya bahasa pertentangan, (3) gaya bahasa pertautan, dan (4) gaya bahasa perulangan. Ada lima jenis gaya bahasa perbandingan

yang terkandung dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih yang diteliti penulis, (1) metafora pada lagu “Kejujuran Hati”, “Sebentuk Hati Buat Kekasih”, “Akhir Penantian”, dan “Tak Mungkin Lagi”, (2) perifrasis pada lagu “Kejujuran Hati”, “Lagu Rindu”, “Sebentuk Hati Buat Kekasih”, dan “Tak Mungkin Lagi”, (3) antisipasi pada lagu “Kejujuran Hati”, “Tapi Bukan Aku”, dan “Tak Mungkin Lagi”, (4) personifikasi pada lagu “Lagu Rindu”, dan (5) pleonasme pada lagu "Sebentuk Hati Buat Kekasih dan "Tapi Bukan Aku".

Ada lima jenis juga untuk gaya bahasa pertentangan, (1) oksimoron pada lagu

“Kejujuran Hati” dan “Tak Mungkin Lagi”, (2) hiperbola pada lagu “Lagu Rindu”, “Tapi Bukan Aku”, dan “Tak Mungkin Lagi”, (3) litotes pada lagu “Lagu Rindu” dan “Tak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mungkin Lagi”, (4) paradoks pada lagu “Lagu Rindu” dan “Tapi Bukan Aku”, dan (5) inuendo pada lagu “Tak Mungkin Lagi”. Ada tiga jenis gaya bahasa pertautan,

(1) sinekdoke pars pro toto pada lagu “Kejujuran Hati”, “Lagu Rindu”, “Sebentuk Hati Buat Kekasih”, dan “Akhir Penantian”, (2) elipsis pada lagu “Kejujuran Hati” dan “Tak Mungkin Lagi”, dan (3) erotesis pada lagu “Lagu Rindu”. Ada empat jenis gaya bahasa perulangan, (1) asonansi pada lagu “Kejujuran Hati”, “Lagu Rindu”, “Sebentuk Hati

Buat Kekasih”, “Akhir Penantian”, “Tapi Bukan Aku”, dan “Tak Mungkin Lagi”, (2) aliterasi pada lagu “Kejujuran Hati”, “Lagu Rindu”, “Sebentuk Hati Buat Kekasih”, “Akhir Penantian”, dan “Tapi Bukan Aku”, (3) mesodiplosis pada lagu “Kejujuran Hati”, dan (4) tautotes pada lagu “Tapi Bukan Aku”. Berdasarkan kesimpulan tersebut, total ada tujuh belas gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu Band Kerispatih yang diteliti penulis.

Setiap gaya bahasa memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi gaya bahasa perbandingan terdiri dari fungsi ungkapan, fungsi memperbanyak, fungsi akibat-sebab,

fungsi melekatkan unsur nyawa, dan fungsi melebih-lebihkan. Fungsi gaya bahasa pertentangan terdiri dari fungsi pengontrasan, fungsi membesar-besarkan, fungsi

merendah, fungsi ketidakmungkinan, dan fungsi menyindir. Fungsi gaya bahasa pertautan terdiri dari fungsi menyebut untuk mengingat, fungsi penghematan, dan fungsi

refleksi. Fungsi gaya bahasa perulangan adalah fungsi memperindah.

4.2 Saran

Penelitian ini hanya terfokus pada pembahasan mengenai gaya bahasa dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih yang meliputi jenis-jenis gaya bahasa yang

belum dibahas dalam penelitian yang mengkaji tentang gaya bahasa, misalnya pengkajian gaya bahasa berdasarkan tinjauan semiotika. Selain itu, ada beberapa lagu pilihan penulis yang sejauh penelitian penulis belum ditemukan jenis gaya bahasanya.

DAFTAR PUSTAKA 1. Sumber Pustaka

Anggraini, Diah. 2005. "Gaya Bahasa Lirik Lagu Remaja (Studi Kasus pada Lirik-lirik Lagu Jamrud)". Skripsi di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Aminudddin. 1995. Stilistika Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Semarang : IKIP Semarang Press.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Djohan. 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Indriyati, Erni. 2007. "Gaya Bahasa Personifikasi pada Lirik Lagu Radja dan Tinjauan Aspek Gramatikal Pengacuan Demonstratif". Skripsi di Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.

Kosasih. 2002. Kompetensi Ketatabahasaan (Cermat Berbahasa Indonesia). Bandung: Yrama Widya.

Kurniawan, Toat. 2009. "Analisis Gaya Bahasa Ironi dan Pesan Moral Lagu-lagu Slank dalam Album Anti Korupsi: Tinjauan Semiotik”. Skripsi di Jurusan Pendidikan

Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Marwoto, Didik. 2011. “Analisis Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu

ST12”. Skripsi di Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Najid, Moh. 2003. Mengenal Apresiasi Prosa Fiksi. Surabaya : University Press dengan Kreasi Media Promo.

Panuju, Redi. 2002. Komunikasi Organisasi dari Konseptual-Teoritis ke Empirik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian

Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University

Press.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.

2.Sumber online

Adriani M, Ermi. 2009. “Gaya Bahasa Dalam Lirik Laglagu Ungu: (Kajian Stilistika)”.

Stable URL: http://gado2indonesia.blogspot.com/2009/04/gaya-bahasa-dalam- lirik-lagu lagu-ungu.html. Diunduh: 01/03/2012, 13:00)

http://yulisnurmayanti.blogspot.com/2013/05/chart-tangga-lagu-tahun-2005-2011.html. Diunduh: 16/10/2013, 16:00

http://id.wikipedia.org/wiki/Kerispatih#Diskografi_Kerispatih. Diunduh: 01/03/2012, 12:00.

LAMPIRAN 1

Tabel Contoh Penggalan Lirik Lagu yang Mengandung Gaya Bahasa dan Jenis Gaya Bahasanya

No. Penggalan Lirik Lagu Jenis Gaya Bahasa

1. “..Kejujuran hati yang tak mungkin dapat ku pungkiri

keinginanku untuk kau tahu isi hatiku...”

Metafora 2. "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah

mengerti..."

Metafora 3 "...Kan ku jaga walaupun harus berpeluh darah” Metafora 4. "...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta

yang ku tinggal sesaat..."

Metafora

5. “...Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya

Hempaskan cinta yang kuberi

Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir...”

Perifrasis

6. "...Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya..." Perifrasis 7. "...Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap

rasa dan kerinduan"

Perifrasis 8. "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah

mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang

terjadi antara kita...”

Perifrasis

9. “...Tak satupun kata terucap ketika ku tanya mengapa...” Perifrasis 10. "Ku akui aku memang cemburu setiap kali kudengar

namanya kau sebut, tapi ku tak pernah bisa...”

Antisipasi

11. "...Aku memang manusia paling berdosa khianati rasa demi

keinginan semu..."

Antisipasi 12. “...Tak satupun kata terucap ketika ku tanya mengapa...” Antisipasi 13. "...Tahukah engkau wahai langit aku ingin bertemu

membelai wajahnya...” Personifikasi

14. "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang

terjadi antara kita...”

Pleonasme

15. "...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati..."

Pleonasme 16. "...Ku akui aku merindukanmu meski ternyata tak pernah Oksimoron

kau merindukanku...”

17. “...Ku maafkan semua ini walau tak ingin lagi ku melihatmu...”

Oksimoron 18. "Bintang malam katakan padanya aku ingin melukis

sinarmu di hatinya..."

Hiperbola

19. "...Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya..."

Hiperbola 20. “...Air mata penyesalan mengalir deras itu pun tak bisa

kembalikan dirimu...” Hiperbola

21. "...Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan"

Litotes

22. “...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat...”

Litotes 23. "Bintang malam katakan padanya aku ingin melukis

sinarmu di hatinya...”

Paradoks

24. "...Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah

mati untuk menyadarinya..."

Paradoks 25. “...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta

yang ku tinggal sesaat...”

Inuendo

26. “Ku akui aku memang cemburu setiap kali kudengar

namanya kau sebut...” Sinekdoke Pars Pro Toto

27. "...Tahukah engkau wahai langit aku ingin bertemu

membelai wajahnya...”

Sinekdoke Pars Pro Toto

28. "...Sebentuk hatiku buat kekasihku mengiring rinduku yang

selalu untuknya...” Sinekdoke Pars Pro Toto

29. "Harus ku akui ketika ku putuskan memiliki cintamu..." Sinekdoke Pars Pro Toto

30. “...Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya

hempaskan cinta yang kuberi...”

Elipsis

31. “...Sudahlah, lupakanlah tak mungkin lagi kau ku miliki...” Elipsis 32. "...Tahukah engkau wahai langit aku ingin bertemu

membelai wajahnya..."

Erotesis 33. "Ku akui aku memang cemburu setiap kali kudengar

namanya kau sebut...”

Asonansi

34. “...Lagu rindu ini kuciptakan

hanya untuk bidadari hatiku tercinta...”

Asonansi

35. “...Maaf untuk semua cara yang salah

Itu hanya ku ingin membuktikan tiada yang lain dalam

hidupku...”

36. “...Begitu banyak cara ku tempuh untuk mencari cinta tapi

apa daya kecewa ku dapatkan...”

Asonansi

37. “...Semoga saja kan kau dapati hati yang tulus

mencintaimu tapi bukan aku"

Asonansi 38. “Tersentak aku seketika seakan-akan tak percaya...” Asonansi 39. “...Meski ternyata tak pernah kau merindukanku tapi ku tak

pernah bisa...” Aliterasi

40. “...Lagu rindu ini kuciptakan hanya untuk bidadari hatiku

tercinta...” Aliterasi

41. “...Memang tak selalu ada yang terbaik dari diri ini dan juga

dirinya...”

Aliterasi

42. “...Begitu banyak cara ku tempuh untuk mencari cinta tapi

apa daya kecewa ku dapatkan...”

Aliterasi

43. “...Semoga saja kan kau dapati hati yang tulus mencintaimu

tapi bukan aku"

Aliterasi 44. "...Meski ternyata tak pernah kau merindukanku

Tapi ku tak pernah bisa..."

Mesodiplosis

45. "...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati..."

LAMPIRAN 2 Lirik-lirik Lagu Band Kerispatih yang Diteliti oleh Penulis

KEJUJURAN HATI

Ku akui aku memang cemburu

Setiap kali kudengar namanya kau sebut Tapi ku tak pernah bisa

melakukan apa yang seharusnya kulakukan karena memang kau bukan milikku

Ku akui aku merindukanmu

Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa

melakukan apa yang seharusnya kuinginkan karena memang kau bukan milikku

Reff:

Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya Hempaskan cinta yang kuberi Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya Demi cinta yang tak pernah berakhir

Kejujuran hati yang tak mungkin dapat ku pungkiri Keinginanku untuk kau tau isi hatiku

Demi cinta yang tak pernah berakhir

LAGU RINDU

Bintang malam katakan padanya Aku ingin melukis sinarmu di hatinya Embun pagi sampaikan padanya

Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya Reff:

Tahukah engkau wahai langit

Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah hanya untuk dirinya

Lagu rindu ini kuciptakan

hanya untuk bidadari hatiku tercinta Walau hanya nada sederhana

izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan

SEBENTUK HATI BUAT KEKASIH Bila kau bukanlah cinta sejati

mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita Maaf untuk semua cara yang salah Itu hanya ku ingin membuktikan tiada yang lain dalam hidupku

Sungguh tak ada maksud untuk menyakitimu

Reff:

Sebentuk hatiku buat kekasihku

Mengiring rinduku yang selalu untuknya Memang tak selalu ada yang terbaik dari diri ini dan juga dirinya

Namun ku yakin cinta ini tak kan pernah salah

AKHIR PENANTIAN Harus ku akui

ketika ku putuskan memiliki cintamu saat itulah ku ingin kau hanya untukku Harus ku katakan

tlah ku pasrahkan hidupku bersamamu selamanya

Reff:

Begitu banyak cara ku tempuh untuk mencari cinta

tapi apa daya kecewa ku dapatkan Begitu panjang waktu ku jalani tanpa sebuah jawaban

dan inilah saatnya kau akhir penantianku Chrous:

Kan ku jaga

walaupun harus berpeluh darah

TAPI BUKAN AKU

Jangan lagi kau sesali keputusanku Ku tak ingin kau semakin kan terluka Tak ingin ku paksakan cinta ini Meski tiada sanggup untuk kau terima Aku memang manusia paling berdosa Khianati rasa demi keinginan semu

Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati

Reff:

Berakhirlah sudah semua kisah ini dan jangan kau tangisi lagi

sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu Sejuta kata maaf terasa kan percuma

sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya Semoga saja kan kau dapati

hati yang tulus mencintaimu tapi bukan aku

TAK MUNGKIN LAGI Tersentak aku seketika Seakan-akan tak percaya saat ku lihat kau telah berdua

sebelum sampai diriku melepas rindu Tak satupun kata terucap

Airmata penyesalan mengalir deras itu pun tak bisa kembalikan dirimu

Reff:

Ku maafkan semua ini

Walau tak ingin lagi ku melihatmu Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat Sudahlah, lupakanlah

BIODATA PENULIS

Erick Caesario lahir di Bandar Lampung pada tanggal 22 Oktober 1988. Anak pertama dari pasangan Heru Sulistiadi dan M. M. Sri Wuri Setyawati (Alm.) ini memulai kuliah di Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2006. Sebelum masuk ke Sanata Dharma, Erick telah menjalani pendidikan di TK Xaverius Pringsewu (1992- 1994), SD Xaverius Pringsewu (1994-2000), SMP Xaverius Pringsewu (2000-2003), dan SMA Xaverius Pringsewu (2003- 2006). Selama duduk di bangku sekolah, dia cukup aktif di organisasi dan kegiatan.

Selama kuliah, Erick mengikuti beberapa seleksi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Seksen dan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) adalah dua UKM yang menjadi pilihannya. Sayangnya, Erick gagal lolos seleksi PSM. Sedangkan untuk seksen, hanya beberapa kali pertemuan saja yang diikutinya. Ia juga pernah mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia periode 2008/2009 dan berpartisipasi menjadi Panitia akrab Sastra Indonesia serta Panitia Lomba Musikalisasi Puisi.

Dalam perkuliahan, Erick cukup tepat waktu untuk menyelesaikan teori-teori mata kuliah. Erick mempunyai prinsip bahwa usaha sekecil apapun pasti akan menghasilkan sesuatu meski harus ditempuh dengan cara yang rumit. Semoga karya ilmiah ini dapat menjadi tambahan referensi untuk penelitian di bidang bahasa, khususnya bahasa Indonesia.

Dokumen terkait