• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN TANAH OLEH BPN PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian a Lokasi dan Kcadaan Geografis.

Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 10 - 40 Lintang Utara dan 98° - 1000 Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sebelah Timur dengan Negara Malaysia di Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat dan di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71 680,68 km2, sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera, dan sebagian kecil berada di Pulau Nias, Pulau- pulau Barn serta beberapa pulau kecil, baik di bagian barat maupun bagian timur pantai Pulau Sumatera. Berdasarkan luas daerah menurut kabupatenlkota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan luas 12.138,30 km2 atau 16,93% diikuti Kabupaten Labuhan Barn dengan luas 9.223,18 km2 atau 12,87% kemudian diikuti Kabupaten Mandailing Natal dengan luas 6.618,79 km2 atau sekitar 9,23%. Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kota

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

Sibolga dengan luas 10,77 km2 atau sekitar 0,02% dan total luas wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara dibagi dalam 3 kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Dataran Tinggi dan Pantai Timur.

b.Iklim.

Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 35,8°C, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 13,00 C. Sebagaimana Provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan September dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009 c.JumlahPenduduk

Sumatera Utara merupakan Provinsi keempat yang terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurut hasil peneacahan lengkap Sensus Penduduk ISP) 1990 penduduk Sumatera Utara keadaan tanggal 3 1 Oktober 1990 (han sensus) berjumlah 10,26 juta jiwa, dan dan hasil SP2000, jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11,51 juta jiwa. Pada bulan April tahun 2003 dilakukan Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B). Dan hasil pendafiaran tersebut diperoleh jumlah penduduk sebesar 11.890.399 jiwa. Selanjutnya dan hasil estimasi jumlah penduduk keadaan Juni 2005 diperkirakan sebesar 12.326.678 jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km2 dan tahun 2005 meningkat menjadi 172 jiwa per km2. Laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 1,20 persen per tahun, dan pada tahun 2000-2005 menjadi 1,37 % per tahun.

Penduduk perempuan di Sumatera Utara sedikit lebih banyak dan laki-laki. Pada tahun 2005 penduduk Sumatera Utara yang berjenis kelamin perempuan berjumlah sekitar 6.16 1.607 jiwa dan penduduk laki-laki sebesar 6.165.071 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Sumatera Utara sebesar 100,06 persen. Penduduk Sumatera Utara masih lebih banyak tinggal di daerah pedesaan dan pada daerah perkotaan. Jumlah penduduk Sumatera Utara yang tinggal di pedesaan adalah 6,99 juta jiwa (56,76 %) dan yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 5,33jutajiwa (43,24 %).

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

Sampai dengan tahun 1996 Jumlah penduduk miskin masih terlihat menurun di Sumatera Utara. Hal mi menggambarkan bahwa pembangunan di Sumatera Utara menghasilkan peningkatan taraf hidup masyarakat Sumatera Utara seeara keseluruhan. Jumlah penduduk miskin tahun 1993 sebesar 1,33 juta orang atau sebesar 12,3 1 persen dan total seluruh penduduk Sumatera Utara. Tahun 1996 jumlah penduduk Sumatera Utara yang tergolong miskin hanya 1,23 juta jiwa dengan persentase sebesar 10,92 persen. Namun karena terjadinya krisis moneter seeara maksimal termasuk Sumatera Utara, penduduk miskin di Sumatera Utara tahun 1999 meningkat menjadi 16,74 persen dan total penduduk Sumatera Utara yaitu sebanyak 1,97 juta jiwa. Pada tahun 2003 terjadi penurunan penduduk miskin baik seeara absolut maupun seeara persentase, yaitu menjadi 1,89 juta jiwa atau sekitar 15,89 persen, sedangkan tahun 2004 jumlah dan persentase turun menjadi sebanyak 1,80 jutajiwa atau sekitar 14,93 %.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000 jumlah penduduk Sumatera Utara yang menganut agama Islam pada tahun 2000 sebesar 65,45 persen, Kristen Katolik sebesar 4,78 persen, Kristen lainnya sebesar 26,62 persen, Hindu sebesar 0,19 persen, Budha sebesar 2,82 persen dan agama lainnya sebesar 0,14 persen.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

d. Perbandingan Nasional

Penduduk Indonesia pada tahun 2005 menurut hasil proyeksi penduduk akhir tahun berjumlah 219, 21 juta jiwa sementara penduduk Sumatera Utara sebesar 12,45 juta jiwa. Jumlah penduduk Sumatera Utara merupakan terbesar keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah yang masing-masing jumlahnya 39,07 juta jiwa, 35,55 juta jiwa dan 31,89jutajiwa.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

Berdasarkan penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (1PM) tahun 2004, 1PM tertinggi adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar 75,8 diikuti posisi kedua Provinsi Sulawesi Utara sebesar 73,4 dan DI Yogyakarta diposisi ketiga sebesar 72,9. Sementara 1PM Provinsi Sumatera Utara sebesar 71,4 yang secara Nasional peringkatnya berada path posisi 7 dan 33 provinsi di Indonesia.

Tahun 2005, Sumatera Utara mengalami inflasi 22,4 1 persen, jauh lebih tinggi daripada tahun 2004 yang sebesar 6,80 persen. Inflasi tahun 2005 tersebut lebih tinggi dan inflasi nasional sebesar 17,11 persen. Dan 45 Kota di Indonesia yang dilakukan penghitungan, laju inflasi tertinggi tahun 2005 terjadi di Kota Banda Aceh (41,11%) diikuti Kota Kota Bengkulu (25,22%) dan Kota Medan (22,91°o).

Hasil sementara penghitungan PDRB menunjukkan dan 30 provinsi di Indonesia, DKI Jakarta merupakan provinsi yang mempunyai PDRB terbesar. Nilai PDRB DKI Jakarta atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2004 sebesar Rp. 279,2 trilyun atau 12,67% dan total 30 provinsi. Provinsi berikutnya adalah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan nilai PDRB masing-masing Rp. 242,17 trilyun, Rp. 232,18 trilyun, dan Rp. 135,79 trilyun atau persentase masingmasing sebesar 10,99%, 10,54%, dan 6,16% terhadap total 30 provinsi seIndonesia. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupak provinsi yang mempunyai PDRB terbesar ke-5, yaitu sebesar Rp.83,33 trilyun atau 3,78% dan total 30 provinsi di Indonesia.

Membaiknya ekonomi Nasional juga ditunjukan oleh meningkatnya neraca perdagangan luar negeri Indonesia yang mengalami surplus yang cukup

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

menggembirakan. Hal mi ditunjukkan oleh persentase perubahan neraca perdagangan luar negeri yang tercatat pada tahun 2004. Dimana neraca perdagangan luar negeri Indonesia mengalami surplus sebesar US $ 25.060,1 juta. Ekspor Indonesia sebagian besar ditujukan ke kawasan Asia Lainnya, Jepang , Asean dan Uni Eropa. Pada Tahun 2004, ekspor terbesar Indonesia ditujukan ke negara Jepang sebesar US$. 15.962,1 juta atau sekitar 22,30%. Diikuti ke kawasan Asia Lainnya mencapai US$. 12.997,5 juta atau 18,16 persen dan total ekspor Indonesia.

Pada tahun 2004, nilai impor Indonesia sebagian besar didatangkan dan kawasan Asia lainnya sebesar US $ 12.466 juta atau 26,79 persen dan total impor Indonesia kemudian disusul dan kawasan Asean sebesar US $ 11.494,4 juta atau 24,7 1 persen. Sedangkan dan Uni Eropa sebesar US $ 5.252,0 juta atau 11,29 persen.

Berdasarkan hasil Sensus Pertanian tahun 2003 jumlah rumahtangga pertanian di Indonesia sebanyak 24,87 juta rumah tangga sebagian besar berada di Jawa Timur sebanyak 4,84 juta RT atau 19,94 persen diikuti Jawa Tengah sebanyak 4,26 juta RT atau 17,13 persen dan Jawa Barat sebanyak 3,29 RT atau 13,23 persen. Sedangkan banyaknya rumah tangga pertanian di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 1,26 juta RT atau sekitar 5,07 persen dan jumlah rumahtangga pertanian di Indonesia.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009 e. Kctcnagakcrjaan.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap tahunnya tampak berfluktuasi. Pada tahun 2000, TPAK di daerah mi sebesar 57,34 persen, tahun 2004 naik menjadi 68,95 persen, dan tahun 2005 menjadi 7 1,94 persen.

Angkatan kerja di Sumatera Utara sebagian besar masih berpendidikan SD ke bawah. Persentase angkatan kerja golongan mi mencapai 4 1,96 persen, angkatan kerja yang berpendidikan setingkat SMTP dan SMTA masing-masing sekitar 26,42 persen dan 26,49 persen sedangkan sisanya 5,14 persen berpendidikan diatas SMTA. Dengan masih rendahnya pendidikan angkatan kerja memungkinkan produktivitasnya juga masih belum optimal.

Jika dilihat dan status pekerjaannya, sepertiga (28,44 persen) penduduk yang bekerja di Sumatera Utara adalah buruh atau karyawan. Penduduk yang berusaha dengan dibantu anggota keluarga mencapai sekitar 17,67 persen, sedangkan penduduk yang bekerja sebagai pekerja keluarga mencapai 23,24 persen. Hanya 2,08 persen penduduk Sumatera Utara yang menjadi pengusaha yang mempekerjakan buruh tetap/bukan anggota keluarganya.

Jumlah penduduk Sumatera Utara yang merupakan angkatan kerja adalah sebanyak 5,80 juta j iwa yang terdiri dan 5,17 juta j iwa terkategori bekerj a dan sebesar 636 ribu jiwa terkategori mencari kerja dan tidak bekerja (pengangguran terbuka). Penduduk Sumatera Utara yang bekerja mi sebagian besar bekerja pada sektor pertanian yaitu 52,68 persen. Sektor kedua terbesar dalam menyerap tenaga kerja di Sumatera Utara adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009

sebesar 17,67 persen. Sektor lain yang cukup besar peranannya dalam menyerap tenaga kerja adalah sektor jasa-jasa, baik jasa perorangan, jasa perusahaan, dan jasa pemerintahan yaitu sebesar 10.55 persen. sementara penduduk yang bekerja di sektor industri hanya sekitar 6,01 persen saja.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

Maria Margaretha : Kinerja BPN Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Dalam Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Demi Menjamin Kepastian Hukum Dan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Kantor Wilayah BPN SUMUT), 2008.

USU Repository © 2009