• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab VI. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

GAMBARAN UMUM SUBYEK PENEITIAN

A. Sejarah dan Perkembangan Kedai Digital

Sejarah terbentuknya KEDAI DIGITAL diawali oleh inspirasi seorang anak muda yang bukan seniman namun berkeinginan bisa menyenangkan banyak orang. Namanya Saptuari Sugiharto, setelah bosan jadi “Karyawan kutu loncat” dan sudah mengenyam pengalaman dari berbagai perusahaan, berawal dari Radio Swaragama, InSEd Production (EO), Sampoerna A Mild, Telkomsel, dan Gama Techno. Dia berfikir untuk bisa memiliki usaha sendiri yang beda dari usaha yang lain. Inspirasinya didapatkan ketika melihat artis dari Jakarta yang memiliki Merchandise untuk dijual kepada fans-fans mereka. Dari situlah ide sederhana dan segar itu muncul untuk berbisnis.

Pada awal berdirinya, dengan bekal dana seadanya, mas Saptu nekat membuka kios kecil di Jl. Cendrawasih 3C Demangan baru, Jogja. Kios yang hanya berukuran 2x7 meter, diberi nama KEDAI DIGITAL yang buka pertama pada tanggal 28 Maret 2005. Konsep bikin Merchandise Pribadi atau Personal Merchandise yang diusungnya, dengan produk utama adalah Mug. Awalnya hanya dibantu 3 orang karyawan, 3 hari pertama yang laku hanya 2 buah mug. Tapi buat Sarjana Geografi UGM tahun 2004 ini yang sudah “mengenyam” pengalaman lebih, tidak langsung mundur dari bisnis ini.

Setahun kemudian Kedai Digital buka cabang lagi ditempat yang tidak jauh strategis dari kedai 1, yaitu di daerah Deresan, Utara Peternakan UGM.

Dibukanya kedai 2 ini semakin menguatkan image Kedai Digital karena letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau, sehingga Kedai Digital makin diminati konsumen dan dikenal masyarakat luas Jogja.

Dalam perkembangannya, konsep Personal Merchandise ini ternyata mendapatkan respon positif dari anak muda Jogja. Dalam setahun respon dan dukungan datang dari banyak pihak, bukan hanya dari konsumen tapi juga dari banyak media massa yang memandang bisnis ini unik dan baru pertama ada di Jogja. Dalam kurun waktu dua setengah tahun lebih perkembangannya produk yang ada di Kedai Digital terus bertambah, sampai saat ini sudah belasan produk yang dimiliki. Bahkan mug digitalwarna asalnya dari tempat ini, rekan bisnis yang ada di Jakarta dan Bandung sampai minta mug digital warna bisa dikirim ke kota mereka.

Setelah Kedai Digital mengalami perkembangan dan dikenal masyarakat luas, akhirnya Kedai Digital berinisiatif untuk menentukan khalayak sasarannya, yaitu untuk kalangan menengah ke atas, tapi pelajar dan mahasiswa target utama yang dituju. Oleh karena itu, Kedai Digital membuat tagline yang berbunyi “Bikin Mug Satoe Sadja & Bikin Merchandise Semau

Kamu!”, dan hal ini yang bisa membuat minat konsumen untuk memesan mug

di Kedai Digital. Karena banyaknya konsumen untuk memesan mug di Kedai Digital yang setiap hari semakin bertambah, apalagi kalau di saat tanggal atau hari-hari istimewa, order pesanan meningkat lebih dari hari-hari biasa. Untuk menghadapi situasi seperti ini manajemen Kedai Digital meningkatkan kualitas pelayanan yang memuaskan dan menerima kritikan/masukan dari

konsumen. Hal ini yang sering ditanyakan FO (Front Office) Kedai Digital kepada konsumen.

Dengan mengandalkan mug kreasi digital, Kedai Digital memiliki ciri khas tersendiri dengan merchandise-merchandise lainnya di Yogyakarta. Kedai Digital buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB, kecuali hari minggu buka pukul 16.00 WIB sampai 21.00 WIB, karena hari minggu digunakan karyawan sebagai hari libur. Dengan buka setiap hari diharapkan dapat melayani pemesanan dari konsumen yang ingin membuat atau memesan Personal Merchandise di Kedai Digital. Perharinya rata-rata Kedai Digital memproduksi 300 mug, dan perbulannya bisa mencapai 10.000 mug. Pemesanan Personal Merchandise di Kedai Digital yang beraneka ragam tidak terlalu mahal. Adapun merchandise yang mulai dari harga Rp.3000,- sampai yang paling tinggi Rp.200.000,- tetap saja diminati konsumen. Hal ini yang menjadikan Kedai Digital sebagai Usaha Kecil Menengah yang sukses.

B. Lokasi Kedai Digital

Pada tanggal 28 Maret 2005, pertama kali Kedai Digital buka dan Berlokasi di Jalan Cendrawasih 3C Demangan Baru, sekarang yang kita kenal dengan Jalan Demangan Baru No.11 Yogyakarta. Dalam kurun waktu yang hampir kurang lebih satu tahun, kedai 2 buka di daerah yang lokasinya tidak kalah strategis dengan kedai 1, yaitu di Jalan Gambir No.6 Deresan, Utara Peternakan UGM Yogyakarta. Karena mengalami perkembangan yang cukup

pesat dan mendapat respon positif dari masyarakat Jogja, tahun 2007 Kedai Digital buka 3 cabang baru. Kedai Digital 3 dan 4 dibuka mulai 1 Mei 2007 di Baciro dan Babarsari. Sedangkan 1 Juni 2007 menyusul Kedai Digital 5 di kawasan Jalan Menteri Supeno. Tujuan dibukanya cabang baru agar Kedai Digital tetap bisa menjadi pusat pembuatan Merchandise pribadi anak muda Yogya yang bisa ditemukan dimana-mana. Sekarang cabang Kedai Digital sudah berada dimana-mana, bahkan sampai luar Yogyakarta.

C. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi 1. Visi Kedai Digital

Mengenalkan konsep Merchandise yang dulu sampai sekarang masih diusung oleh kalangan artis atau perusahaan sebagai media berpromosi ke dalam konsep Personal Merchandise.

2. Misi Kedai Digital

Bahwa Merchandise yang dulu identic dengan kalangan artis atau perusahaan tertentu kini itu bukan sesuatu yang spesial lagi, karena sesuatu itu pun telah dapat kita miliki sendiri. Dengan Slogan “Bikin Mug Satoe Sadja” & “Bikin Merchandise Semau Kamu”, Kedai Digital yakin masyarakat dapat memahami kata tersebut.

3. Tujuan Kedai Digital

a. Membuat semua orang dapat memiliki Merchandise sendiri. b. Memantapkan posisi branding ke konsumen.

D. Proses Produksi

Pengetahuan tentang proses produksi yaitu bagaimana proses awal dari order sampai produk jadi. Dari customer datang untuk order sampai customer datang lagi mengambil pesanan.

Gambar IV.1 Siklus Produksi

35 BAB V

Dokumen terkait