• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,

C. Hasil Analisis Data

Keterangan:

1. Yang dimaksud kasus serupa pada kolom 5 yaitu siswa memiliki dugaan yang sama namun cuplikan wawancara siswa tidak persis sama.

2. Tanda (… - …) adalah tanda yang menunjukkan bahwa cuplikan wawancara dapat dilacak pada lampiran D. Transkip wawancara siswa pada nomor … sampai nomor … pada subjek yang ditunjuk pada huruf Snya. Contoh (43.P – 46.S1) artinya cuplikan wawancara dapat dilacak pada lampiran D dan transkip wawancara siswa pada nomor 43.P sampai nomor 46.S1 pada S1 (subjek 1).

C. Hasil Analisis Data 1. Analisis Data Tes

Berdasarkan tabel 4.3 yaitu tabel tabulasi kesalahan yang dilakukan siswa, peneliti dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan permasalahan terkait peluang. Kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tes tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis kesalahan siswa dalam materi peluang yang telah dibuat oleh peneliti pada BAB III (Tabel 3.2) yang berawal dari kesalahan menurut Newman dan wawancara dengan guru. Tabel 4.6 berikut ini, menunjukkan kategori kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan persoalan terkait peluang.

Tabel 4.6 Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal Tes

No. Soal Kategori Kesalahan yang

Muncul Subjek Frekuensi

1

Kesalahan dalam memahami makna kejadian dan

eksperimen

S1, S4, S9, S10, S11,

S12, S13,S14, S15 9

Kesalahan karena tidak dijawab

S2, S3

2 Kesalahan karena jawaban

mengasal

S5, S6, S7, S8

4

2

Kesalahan menggunakan dan mengabaikan informasi yang ada di dalam soal.

S9, S10

No. Soal Kategori Kesalahan yang

Muncul Subjek Frekuensi

Kesalahan karena jawaban tidak lengkap

S4, S12, S14, S15

4 Kesalahan tidak menjawab

soal

S5, S6, S8

3

3

Kesalahan menggunakan informasi yang ada di dalam soal

S1, S2, S3, S4, S9,

S11 6

Kesalahan karena jawaban tidak lengkap

S12, S14, S15

3 Kesalahan tidak menjawab

soal S5, S6, S8 3 4 Kesalahan dalam menggunakan definisi S1, S4, S5 3 Kesalahan karena jawaban

mengasal

S2, S9, S12

3 Kesalahan tidak menjawab

soal

S6, S8, S10

3

5

Kesalahan menggunakan dan mengabaikan informasi yang ada di dalam soal.

S13, S14 2 Kesalahan dalam menggunakan definisi S1, S4, S5 3 Kesalahan tidak menjawab

soal

S6, S8

2 Kesalahan karena jawaban

tidak lengkap

S3, S9, S10, S12,

S15 5

Kategori kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tes pada tabel 4.6 di atas, peneliti rangkum ke dalam tabel 4.7 Rekapitulasi kesalahan yang dilakukan per kategori kesalahan berikut ini.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Kesalahan yang Dilakukan per Kategori Kesalahan

No Kategori

Kesalahan Subjek No. Soal

Total Frekuensi Kesalahan Total Subjek 1 Kesalahan dalam memahami makna kejadian dan eksperimen S1 1 9 9 S4 1 S9 1 S10 1 S11 1 S12 1 S13 1 S14 1 S15 1 2 Kesalahan dalam menggunakan definisi S1 4,5 6 3 S4 4,5 S5 4,5 3 Kesalahan menggunakan dan mengabaikan informasi yang ada di dalam soal S1 3 10 9 S2 3 S3 3 S4 3 S9 2,3 S10 2 S11 3 S13 5 S14 5 4 Kesalahan tidak menjawab soal S2 1 12 5 S3 1 S5 2,3 S6 2,3,4,5 S8 2,3,4,5 5 Kesalahan karena jawaban mengasal S2 4 7 7 S5 1 S6 1

No Kategori

Kesalahan Subjek No. Soal

Total Frekuensi Kesalahan Total Subjek S7 1 S8 1 S9 4 S12 4 6 Kesalahan karena jawaban tidak lengkap S3 5 12 7 S4 2 S9 5 S10 5 S12 2,3,5 S14 2,3 S15 2,3.5

Ketika siswa mengalami kesulitan sudah pasti siswa akan melakukan kesalahan. Semakin banyak siswa melakukan kesalahan, semakin jelas bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan. Maka dari itu kesalahan yang dilakukan siswa perlu di rinci seperti tabel 4.6 dan 4.7.

2. Analisis Data Hasil Wawancara

Analisis kesulitan dilakukan dengan menggunakan cara mendiagnosa melalui tahapan-tahapan diagnosis yaitu identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, melokalisasikan letaknya kesulitan dan lokasikan jenis faktor yang menyebabkan siswa mengalami berbagai kesulitan. Dalam melokasikan letak kesulitan dan faktor penyebab dilakukan dengan cara menganalisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal terkait peluang, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk memastikan bahwa siswa benar-benar mengalami kesulitan belajar dan untuk mengetahui dugaan penyebab kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep maupun menyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan materi peluang.

a. Indentifikasi Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar

Peneliti perlu terlebih dahulu mengetahui siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tes dilakukan untuk mendapatkan informasi secara terperinci mengenai kesalahan-kesalahan siswa dan faktor-faktor internal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan permasalahan pada materi peluang, sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat diidentifikasi dari nilai hasil belajar. Siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (kurang dari 75) merupakan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan hasil jawaban siswa dalam tes, dari 15 siswa tedapat 2 siswa yang mendapat nilai di atas KKM, nilai yang mereka dapatkan yaitu 88 dan 80, serta 13 lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM dengan nilai terendah 4. Skor tes dapat dilihat pada tabel 4.2.

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa asrama kelas VIII SMP Aloysius Turi masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan mengenai peluang. Dari 15 siswa yang mengikuti tes hanya 2 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal mengenai peluang), sedangkan 13 lainnya di bawah KKM (mengalami kesulitan dalam memahami konsep maupun menyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan materi peluang). Untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa lebih lanjut, peneliti mewawancarai 6 siswa dari kelompok yang sudah ditentukan, kelompok dibagi menjadi 3 kategori yaitu kelompok bernilai tinggi, kelompok bernilai sedang dan kelompok bernilai rendah. Peneliti memilih 1 siswa dari kelompok bernilai tinggi yaitu S7, 3 siswa dari kelompok bernilai sedang yaitu S1, S2 dan S9, dan 2 siswa dari kelompok bernilai rendah yaitu S5 dan S6. Tabel 4.8 berikut ini menunjukkan identifikasi kesulitan belajar siswa dari kelompok yang bernilai tinggi hingga kelompok yang bernilai rendah.

Tabel 4.8 Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa

Identitas Siswa

No. Soal

yang Salah Keterangan Kesulitan Siswa

Frekuensi Kesulitan

Siswa

S7 1

Berdasarkan cuplikan wawancara (185.P – 188.S7) siswa kesulitan dalam menentukan hubungan antara kejadian dengan eksperimen. Namun untuk menentukan peristiwa mana yang termasuk kejadian dan mana yang termasuk eksperimen siswa tidak kesulitan hanya saja siswa bingung dalam memberikan alasan.

1

S2

1 (Siswa Tidak

Kesulitan)

Berdasarkan cuplikan wawancara (53.P – 54.S2) siswa tidak mengalami kesulitan, siswa hanya bingung ketika memberikan alasan.

3 3

(Siswa Tidak Kesulitan)

Berdasarkan cuplikan wawancara (67.P – 70.S2). Siswa tidak kesulitan dalam mengerjakan soal, hanya saja siswa kurang teliti dan terburu-buru ketika mengerjakan soal.

4

Berdasarkan cuplikan wawancara (73.P – 76.S2) siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal dikarenakan siswa tidak paham mengenai keseluruhan dari kartu bridge.

S1

1 (Siswa Tidak

Kesulitan)

Berdasarkan cuplikan wawancara (3.P – 6.39) siswa tidak mengalami kesulitan hanya saja siswa bingung dalam memberikan alasan.

4 3

Berdasarkan cuplikan wawancara (21.P – 24.S1) siswa merasa kesulitan dikarenakan siswa tidak memahami arti dari komplemen.

4

Berdasarkan cuplikan wawancara (37.P - 38.S1) siswa mengalami kesulitan dikarenakan siswa tidak memahami konsep peluang.

5

Berdasarkan cuplikan wawancara (43.P - 46.S1) siswa mengalami kesulitan dikarenakan siswa tidak memahami konsep peluang.

S9 1

Berdasarkan cuplikan wawancara (225.P – 230.P) siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, Siswa mengaku bahwa siswa pusing dalam mengerjakan soal dan siswa mengerjakan soal tersebut dengan

Identitas Siswa

No. Soal

yang Salah Keterangan Kesulitan Siswa

Frekuensi Kesulitan

Siswa

mengasal saja. Siswa tidak memahami makna kejadian dan eksperimen serta siswa juga tidak mengetahui hubungan antara kejadian dan eksperimen.

2

Berdasarkan cuplikan wawancara (231.P – 240.S9), siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal dikarenakan siswa bingung dalam memahami soal dan saat dijelaskan ulang mengenai maksud soal siswa masih merasa bingung.

3

Berdasarkan cuplikan wawancara (245.P – 250.S9), siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal dikarenakan siswa tidak mengerti arti komplemen dan ketika dijelaskan siswa masih bingung dalam memahaminya.

4 (Siswa Tidak

Kesulitan)

Berdasarkan cuplikan wawancara (257.P – 264.S9) siswa tidak mengalami kesulitan hanya saja siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal.

5 (Siswa Tidak

Kesulitan)

Berdasarkan cuplikan wawancara (271.P – 274.S9) siswa tidak mengalami kesulitan dikarenakan siswa paham akan kesalahannya sendiri dan siswa dapat menjawab dengan benar.

S5

1

Berdasarkan cuplikan wawancara (87.P – 90.S5) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa mengaku bahwa siswa mengerjakan soal dengan mengasal saja dan siswa tersebut tidak memahami hubungan antara kejadian dan eksperimen.

5 2

Berdasarkan cuplikan wawancara (101.P – 106.S5) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa merasa bingung dan tidak memahami setiap kalimat yang ada dalam soal.

3

Berdasarkan cuplikan wawancara (109.P – 112.S5) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa merasa bingung dan tidak memahami setiap kalimat yang ada dalam soal.

Identitas Siswa

No. Soal

yang Salah Keterangan Kesulitan Siswa

Frekuensi Kesulitan

Siswa

4

Berdasarkan cuplikan wawancara (119.P – 120.S5) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa tidak memahami konsep peluang.

5

Berdasarkan cuplikan wawancara (128.S5 – 129.P) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa tidak memahami konsep peluang.

S6

1

Berdasarkan cuplikan wawancara (135.P – 144.S6) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa tidak memahami konsep dari kejadian dan eksperimen.

5 2

Berdasarkan cuplikan wawancara (145.P – 148.S6) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa tidak paham dengan maksud soal dan siswa mengaku bahwa siswa tidak tau cara mengerjakan soal tersebut.

3

Berdasarkan cuplikan wawancara (153.P – 158.S6) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa tidak paham maksud soal dan siswa tidak memahami arti komplemen.

4

Berdasarkan cuplikan wawancara (163.P – 166.S6) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa tidak tahu rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

5

Berdasarkan cuplikan wawancara (171.P – 174.S6) siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa tidak tahu rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

Keterangan:

Tanda (… - …) menunjukkan bahwa cuplikan wawancara dapat dilacak pada lampiran D. Transkip wawancara siswa pada nomor … sampai nomor … pada subjek yang ditunjuk pada huruf Snya. Contoh (171.P – 174.S6) artinya cuplikan wawancara dapat dilacak pada Lampiran D dan transkip wawancara siswa pada nomor 171.P sampai nomor 174.S6 pada S6 (subjek 6).

b. Melokalisasikan Letaknya Kesulitan

Untuk mengetahui letak kesulitan belajar dan perkiraan penyebab kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep maupun menyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan materi peluang dilakukan tes. Tes ini digunakan untuk melihat penguasaan materi matematika siswa pada materi peluang dengan cara menganalisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal terkait peluang, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk memastikan bahwa siswa benar-benar mengalami kesulitan belajar dan untuk mengetahui dugaan penyebab kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep maupun menyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan materi peluang.

Dari hasil analisis wawancara terhadap kesulitan belajar siswa disajikan pada lampiran E. Pada bagian ini akan disajikan hasil analisis tersebut, yaitu pada tabel 4.9 Letak kesulitan siswa berikut ini.

Tabel 4.9 Letak Kesulitan Siswa

Subjek Letak Kesulitan Tiap Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5 S1 TK TK PBM MP MP S2 TK TK TK MP TK S5 PBM PBM PBM MP MP S6 PBM PBM PBM MP MP S7 MP TK TK TK TK S9 PBM PBM PBM TK TK Keterangan:

M : Kelemahan dalam menghitung

MP : Kesulitan dalam menstranfer pengetahuan

PBM : Pemahaman bahasa matematika yang masih kurang

PV : Kesulitan dalam persepsi visual

Letak kesulitan siswa pada tabel 4.9 di atas, peneliti rangkum dalam tabel 4.10 Rekapitulasi per kategori letak kesulitan siswa di bawah ini berdasarkan urutan kategori letak kesalahan siswa yang paling sering terjadi.

4.10 Rekapitulasi per Kategori Letak Kesulitan Siswa

No Kategori Kesulitan Siswa Subjek yang Mengalami Frekuensi Total Subjek 1 Pemahaman bahasa matematika yang masih kurang S1, S5, S6, S9 10 4 2 Kesulitan dalam menstransfer pengetahuan S1, S2, S5, S6, S7 8 5 3 Kesulitan dalam menghitung 0 0 0 4 Kesulitan dalam persepsi visual 0 0 0 5 Tidak kesulitan S1, S2, S7, S9 12 4

Dari hasil analisis wawancara terhadap faktor penyebab kesulitan belajar siswa disajikan pada lampiran E. Pada bagian ini akan disajikan hasil analisis tersebut, yaitu pada tabel 4.11. faktor penyebab kesulitan belajar di bawah ini.

Tabel 4.11 Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Subjek

Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Tiap Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5

S1 O O PU Q Q

S2 O O O R O

Subjek

Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Tiap Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5

S6 SU T PT Q Q

S7 S O O O O

S9 S T P O O

Keterangan:

O : Siswa tidak kesulitan sehingga tidak terdapat fakor penyebab kesulitan belajar siswa

P : Kurangnya pengetahuan mengenai konsep komplemen. Q : Kurangnya pengetahuan mengenai konsep peluang. R : Kurangnya pengetahuan mengenai bagian/isi kartu bridge. S : Kurangnya pengetahuan mengenai kejadian dan eksperimen. T : Bingung dalam menyelesaikan soal yang diberikan.

U : Tidak memperhatikan ketika guru sedang mengajarkan materi peluang.

c. Lokasikan Jenis Faktor yang Menyebabkan Siswa Mengalami Berbagai Kesulitan

Dugaan faktor penyebab kesulitan siswa pada tabel 4.11 di atas, peneliti rangkum dalam tabel 4.12 Rekapitulasi per kategori faktor penyebab kesulitan siswa di bawah ini berdasarkan urutan kategori dugaan kesalahan siswa yang paling banyak muncul.

Tabel 4.12 Rekapitulasi per Kategori Faktor Penyebab Kesulitan siswa

No Kategori Faktor Penyebab

Kesulitan Siswa

Subjek yang

Mengalami Frekuensi Total Subjek

1 Kurangnya pengetahuan

mengenai konsep peluang. S1, S5, S6 6 3 2 Bingung dalam menyelesaikan

No Kategori Faktor Penyebab

Kesulitan Siswa

Subjek yang

Mengalami Frekuensi Total Subjek

3

Kurangnya pengetahuan mengenai konsep kejadian dan eksperimen.

S5, S6, S7, S9 4 4

4 Kurangnya pengetahuan

mengenai konsep komplemen. S1, S6, S9 3 3

5

Tidak memperhatikan ketika guru sedang mengajarkan materi peluang.

S1, S6, S5 3 3

6

Kurangnya pengetahuan mengenai bagian/isi kartu bridge.

S2 1 1

7

Siswa tidak kesulitan sehingga tidak terdapat fakor penyebab kesulitan belajar siswa

S1, S2, S7, S9 12 4

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen terkait