B. Hasil dan Pembahasan
3. Hasil Analisis
Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus
digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.
Gambar 4.1
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Z)
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Korelasi
Dalam metode analisis jalur, untuk mencari hubungan kausal atau pengaruh variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu dihitung matriks korelasi dari variabel-variabel Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional, Sikap Perubahan, dan Kepuasan Kerja. Berikut adalah hasil penghitungan koefisien korelasi dengan menggunakan software SPSS:
Tabel 4.9 Korelasi Correlations Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi Komitmen Profesional Sikap Perubahan
Kepuasan Kerja Pearson Correlation 1 .165 .702** .412**
Sig. (2-tailed) .040 .000 .000
N 100 100 100 100
Komitmen Organisasi Pearson Correlation .165 1 .065 .135
Sig. (2-tailed) .040 .023 .032
N 100 100 100 100
Komitmen Profesional Pearson Correlation .702** .065 1 .043
Sig. (2-tailed) .000 .023 .022
N 100 100 100 100
Sikap Perubahan Pearson Correlation .412** .135 .043 1
Sig. (2-tailed) .000 .032 .022
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi antar variabel. Angka koefisien korelasi bertanda negatif (-) menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat berbanding terbalik, artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh penurunan variabel lain.
Tabel 4.10
Interpretasi Koefisien Korelasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan Hipotesis:
H0 : Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel
H1 : Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Pengujian berdasarkan uji probabilitas (prob): Jika Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima.
Jika Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak.
Berdasarkan hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan dengan tabel yang terdapat dibawah ini:
Tabel 4.11
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan Koefisien
Korelasi
Kategori Probabilitas Kesimpulan
Kepuasan Kerja (Z) dengan Komitmen Organisasi (X1)
0.165 Sangat
Rendah
0.040 Signifikan
Kepuasan Kerja (Z) dengan Komitmen Profesional (X2)
0.702 Kuat 0.000 Signifikan
Kepuasan Kerja (Z) dengan Sikap Perubahan (Y)
0.412 Sedang 0.000 Signifikan Komitmen Organisasi (X1) dengan Komitmen Profesional (X2) 0.065 Sangat Rendah 0.023 Signifikan Komitmen Organisasi (X1)
dengan Sikap Perubahan (Y)
0.135 Sangat
Rendah
0.032 Signifikan
Komitmen Profesional (X2)
dengan Sikap Perubahan (Y)
0.043 Sangat
Rendah
0.022 Signifikan
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa variabel memiliki nilai probabilitas dibawah 0.05. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan yaitu antara Kepuasan Kerja (Z) dengan Komitmen Organisasi (X1), Komitmen Organisasi (X1) dengan
Komitmen Profesional (X2), Komitmen Organisasi (X1) dengan Sikap
Perubahan (Y), Komitmen Profesional (X2) dengan Sikap Perubahan
(Y), Kepuasan Kerja (Z) dengan Komitmen Profesional (X2), Kepuasan
Kerja (Z) dengan Sikap Perubahan (Y).
c. Analisis Jalur (Path Analysis)
Teknik pengolahan data selanjutnya dalam menyelesaikan penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung sekumpulan variabel, sebagai variabel penyebab (variabel eksogen) terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat (varibel endogen).
1) Persamaan Analisis Jalur 1 (Y = yx1X1 + yx2X2 + 1)
Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate) variabel Komitmen Organisasi dan Komitmen Profesional terhadap Sikap Perubahan diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 dan LISREL 8.5. Berikut adalah hasil pengolahannya:
Tabel 4.12
Koefisien Jalur Persamaan 1 Coefficientsa Model Standardized Coefficients Beta 1 (Constant) Komitmen Organisasi .132 Komitmen Profesional .234
a. Dependent Variable: Sikap Perubahan
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Koefisien-koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut:
yx1 = 0.132 yx2 = 0.234
Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = yx1X1 + yx2X2 + 1
Y = 0.132 X1 + 0.234 X2
2) Persamaan Analisis Jalur 2 (Z=ρzx1X1+ρzx2X2+ρzx3X3+ρzyY+ε2) Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate) variabel Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional, dan Sikap Perubahan terhadap Kepuasan Kerja diolah
dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 dan LISREL 8.5. berikut adalah hasil pengolahannya:
Tabel 4.13
Koefisien Jalur Persamaan 2 Coefficientsa Model Standardized Coefficients Beta 1 (Constant) Komitmen Organisasi .071 Sikap Perubahan .373 Komitmen Profesional .682
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Koefisien-koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut:
ρzx1 = 0.071
ρzx2 = 0.373
ρzy = 0.682
Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Z = zx1X1 + zx2X2 + zyY+ 2
d. Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Persamaan Y = yx1X1 + yx2X2 + 1
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari variabel Komitmen Organisasi (X1) dan Komitmen Profesional (X2) terhadap variabel endogen
Sikap Perubahan (Y).
Tabel 4.14
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Komitmen Organisasi (X1) Terhadap Sikap Perubahan (Y)
Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar
Kontribusi
X1 langsung pyx1.pyx1 (0.132)(0.132) 0.017424
X1 melalui X2 pyx1.rx1x2.pyx2 (0.132)(0.065)(0.234) 0.00200772
Total pengaruh X1 terhadap Y 0.01943172
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pengaruh langsung Komitmen Organisasi (X1) terhadap Sikap Perubahan (Y) adalah sebesar
0.017 atau 1.7% dan pengaruh tidak langsungnya adalah 0.002 atau 0.2% sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Komitmen Organisasi (X1) adalah 0.019 atau sebesar 1.9% terhadap Sikap Perubahan (Y). Ini
berarti Komitmen Organisasi memiliki pengaruh yang kecil terhadap Sikap Perubahan.
Tabel 4.15
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Komitmen Profesional (X2) Terhadap Sikap Perubahan (Y)
Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar
Kontribusi
X2 langsung pyx2.pyx2 (0.234)(0.234) 0.054756
X2 melalui X1 pyx2.rx2x1.pyx1 (0.234)(0.065)(0.132) 0.00200772
Total pengaruh X2 terhadap Y 0.05676372
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pengaruh langsung Komitmen Profesional (X2) terhadap Sikap Perubahan (Y) adalah
sebesar 0.054756 atau 5.5% dan pengaruh tidak langsungnya adalah 0.00200772 atau 0.2% sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Komitmen Profesional (X2) adalah 0.05676372 atau sebesar 5.68%
terhadap Sikap Perubahan (Y). Ini berarti Komitmen Profesional memiliki pengaruh yang kecil terhadap Sikap Perubahan.
Berikut adalah pengaruh total kedua variabel terhadap Sikap Perubahan.
Pengaruh total : Pyxi + Pyxi.rxixj Pyxj
Pengaruh total X1 = 0.017424 + 0.00200772 = 0.01943172
Pengaruh total X2 = 0.054756 + 0.00200772 = 0.05676372
Maka Pengaruh total X1, X2 = 0.01943172 + 0.05676372
= 0.07619544
Hasil ini mendekati hasil Koefisien Determinasi (R2x1x2) yaitu
sebesar 0.076 seperti yang dijelaskan berikut ini:
Tabel 4.16
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .139a .076 .042 2.935
a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Komitmen Organisasi b. Dependent Variable: Sikap Perubahan
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Pada tabel Model Summary, didapat 1 model analisis jalur dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.139, nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0.076 (7.6%). nilai R Square sebesar 7.6%, Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model analisis jalur yang didapatkan dimana variabel independen yaitu Komitmen Organisasi (X1)
dan Komitmen Profesional (X2), memiliki pengaruh terhadap perubahan
variabel Sikap Perubahan (Y) sebesar 7.6%. Sedangkan sisanya (100% - 7.6% = 92.4%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Sikap Perubahan (Y). Hal ini sesuai dengan nilai error 1 yang muncul pada path yaitu sebesar 0.92.
e. Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Persamaan Z = ρzx1X1 +
ρzx2X2 + ρzyY + ε2
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari variabel Komitmen Organisasi (X1), Komitmen Profesional (X2) dan Sikap Perubahan (Y)
terhadap variabel endogen Kepuasan Kerja (Z).
Tabel 4.17
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Komitmen Organisasi (X1) Terhadap Kepuasan Kerja (Z)
Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar
Kontribusi
X1 langsung pzx1 (0.071) 0.071
X1 melalui Y pyx1.pzy (0.132)(0.682) 0.090024
Total pengaruh X1 terhadap Z 0.161024
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pengaruh langsung Komitmen Organisasi (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Z) adalah sebesar
0.071 dan pengaruh tidak langsung melalui Sikap Perubahan (Y) adalah 0.090024. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Komitmen
Organisasi (X1) adalah 0.161024 atau sebesar (0.1610242 =
0.02592872857) 2.59% terhadap Kepuasan Kerja (Z). Ini berarti Komitmen Organisasi memiliki pengaruh yang kecil terhadap Kepuasan Kerja.
Tabel 4.18
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Komitmen Profesional (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Z)
Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar
Kontribusi
X2 langsung pzx2 (0.373) 0.373
X2 melalui Y Pyx2.pzy (0.373)(0.682) 0.254386
Total pengaruh X1 terhadap Z 0.627386
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh langsung Komitmen Profesional (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Z) adalah sebesar
0.373 dan pengaruh tidak langsung melalui Sikap Perubahan (Y) adalah 0.254386. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Komitmen Profesional (X2) adalah 0.627386 atau sebesar (0.6273862 =
0.39361319299) 39.36% terhadap Kepuasan Kerja (Z). Ini berarti Komitmen Profesional memiliki pengaruh yang sedang terhadap Kepuasan Kerja.
Tabel 4.19
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Sikap Perubahan (Y) Terhadap Kepuasan Kerja (Z)
Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar Kontribusi
Y langsung pzy (0.682) 0.682
Total pengaruh Y terhadap ZY 0.682
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh yang dimiliki Sikap Perubahan (Y) terhadap Kepuasan Kerja (Z) hanya pengaruh langsung yaitu sebesar 0.682 atau (0.6822 = 0.465124) 46.51%.
Berikut adalah pengaruh total ketiga variabel terhadap Kepuasan Kerja.
Pengaruh total : Pzxi + Pzxi. rxixj Pzxj
Pengaruh total X1 = 0.071 + 0.090024 = 0.161024
Pengaruh total X2 = 0.373 + 0.254386 = 0.627386
Pengaruh total Y = 0.682
Maka Pengaruh total X1, X2, Y = (0.1610242) + (0.6273862) + (0.6822)
= 0.88466592156
Hasil ini mendekati hasil Koefisien Determinasi (R2yx1x2) yaitu
sebesar 0.885 seperti yang dijelaskan berikut ini:
Tabel 4.20
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .903a .884 .733 4.809
a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Sikap Perubahan, Komitmen Organisasi
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Pada tabel Model Summary, didapat 1 model analisis jalur dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.903, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.884 (88.4%). nilai R Square sebesar 88.4%, Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model analisis jalur yang
didapatkan dimana variabel independen yaitu Komitmen Organisasi (X1), Komitmen Profesional (X2) dan Sikap Perubahan (Y), memiliki
pengaruh terhadap perubahan variabel Kepuasan Kerja (Z) sebesar 88.4%. Sedangkan sisanya (100%-88.4% = 11.6%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Kepuasan Kerja (Z). Hal ini sesuai dengan nilai error 2 yang muncul pada path di atas yaitu sebesar 0.12.
f. Diagram Analisis Jalur
Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output diagram jalur dengan menggunakan software LISREL 8.50. Harga koefisien jalur keseluruhan variabel dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 4.1 Diagram Analisis Jalur
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui terdapat dua buah persamaan analisis jalur.
Pertama bahwa variabel Komitmen Organisasi (X1) dan Komitmen
yang lainnya mempunyai kaitan korelatif secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogen Sikap Perubahan (Y).
Kedua diketahui bahwa variabel Komitmen Organisasi (X1)
Komitmen Profesional (X2) dan Sikap Perubahan (Y) merupakan tiga
buah variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan korelatif secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogen (Z) (Kepuasan Kerja).
g. Pengujian Hipotesis
1) Uji t (Uji Parsial)
Tabel 4.21 Hasil uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 23.671 3.048 7.765 .000 Komitmen Organisasi .056 .042 .132 2.414 .042 Komitmen Profesional .073 .068 .234 2.641 .034
a. Dependent Variable: Sikap Perubahan
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Y = yx1X1 + yx2X2 + 1
Berikut adalah pengujiannya:
(a) Menguji signifikansi koefisien yx1 (Komitmen Organisasi)
pada model analisis jalur:
Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
H0 : yx1 = 0 (koefisien yx1 (Komitmen Organisasi) tidak
H1 : yx1 ≠ 0 (koefisien yx1 (Komitmen Organisasi)
signifikan)
Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.
Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak
Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Komitmen
Organisasi adalah 2.414, Sedang ttabel bisa dihitung pada
tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi
0.025, dan df = 97 (didapat dari rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.
Oleh karena thitung > ttabel, (2.414 > 1.98), maka H0
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.
(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah
0.042 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.042 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai
Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.
(b)Menguji signifikansi koefisien yx2 (Komitmen Profesional)
pada model analisis jalur:
Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
H0 : yx2 = 0 (koefisien yx2 (Komitmen Profesional) tidak
signifikan)
H1 : yx2 ≠ 0 (koefisien yx2 (Komitmen Profesional)
signifikan)
Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.
Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak
Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Komitmen
Profesional adalah 2.641, Sedang ttabel bisa dihitung pada
tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi
0.025, dan df = 97 (didapat dari rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.
Oleh karena thitung > ttabel, (2.641 > 1.98), maka H0
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.
(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah
0.034 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.034 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai
kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.
Tabel 4.22 Pengujian Individual
No Hipotesis Koefisien jalur t hitung t tabel kesimpulan
1 yx1 ≠ 0 yx1 = 0.132 2.414 1.98 Ho ditolak
2 yx2≠ 0 yx2 = 0.234 2.641 1.98 Ho ditolak
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Dari hasil pengujian parsial diketahui bahwa untuk variabel Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan, variabel Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.
2) Uji F (Uji Simultan)
Tabel 4.23 Hasil uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 16.437 2 8.218 3.954 .001a
Residual 835.353 97 8.612
Total 851.790 99
a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Komitmen Organisasi b. Dependent Variable: Sikap Perubahan
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk menguji model apakah variabel Komitmen Organisasi dan Komitmen Profesional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan. Pengujian dilakukan dengan Uji F, hipotesis yang diajukan adalah:
H0 : yx1 ≠, yx2≠ 0
H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah 0, ; i = 1, 2,
Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung
dengan Ftabel:
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima
Dari penghitungan didapat nilai Fhitung sebesar 3.954. Dengan
tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 2 dan df2 = 97, didapat nilai
Ftabel = 3.09. Karena nilai Fhitung (3.954) > nilai Ftabel (3.09) maka H0
ditolak atau terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek variabel Komitmen Organisasi dan
yixi
Komitmen Profesional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak digunakan. atau jika dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.001 < 0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji F yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data.
3) Uji t (Uji Parsial)
Tabel 4.24 Hasil uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.080 3.715 .560 .577 Komitmen Organisasi .047 .041 .071 2.153 .022 Sikap Perubahan .590 .097 .373 6.075 .000 Komitmen Profesional .726 .065 .682 11.167 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Z = Zx1X1 + Zx2X2 + ZYZ + 2
Berikut adalah pengujiannya:
(a) Menguji signifikansi koefisien Zx1 (Komitmen Organisasi)
pada model analisis jalur:
Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
H0 : Zx1 = 0 (koefisien Zx1 (Komitmen Organisasi) tidak
H1 : Zx1 ≠ 0 (koefisien Zx1 (Komitmen Organisasi)
signifikan)
Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.
Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak
Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Komitmen
Organisasi adalah 2.153, sedang ttabel bisa dihitung pada
tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi
0.025, dan df = 97 (didapat dari rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.
Oleh karena thitung > ttabel, (2.153 > 1.98), maka H0
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah
0.022 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.022 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai
Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
(b)Menguji signifikansi koefisien Zx2 (Komitmen Profesional)
pada model analisis jalur:
Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
H0 : Zx2 = 0 (koefisien Zx2 (Komitmen Profesional) tidak
signifikan)
H1 : Zx2 ≠ 0 (koefisien Zx2 (Komitmen Profesional)
signifikan)
Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.
Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak
Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Komitmen
Profesional adalah 11.167, sedang ttabel bisa dihitung pada
tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi
0.025, dan df = 97 (didapat dari rumus n-3, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.
Oleh karena thitung > ttabel, (11.167 > 1.98), maka H0
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.000 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.000 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai
kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
(c) Menguji signifikansi koefisien ZY (Sikap Perubahan) pada model analisis jalur:
Berikut adalah hipotesis yang diajukan:
H0 : ZY = 0 (koefisien ZY (Sikap Perubahan) tidak signifikan)
H1 : ZY≠ 0 (koefisien ZY (Sikap Perubahan) signifikan)
Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.
Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak
Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Sikap Perubahan
adalah 6.075, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,
dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan
df = 97 (didapat dari rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.
Oleh karena thitung > ttabel, (6.075 > 1.98), maka H0
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Sikap Perubahan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.000 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.000 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai
kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien Sikap Perubahan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
Tabel 4.25 Pengujian Individual
No Hipotesis Koefisien jalur t hitung t tabel kesimpulan
1 ZX1 ≠ 0 ZX1 = 0.071 2.153 1.98 Ho ditolak
2 ZX2≠ 0 ZX2 = 0.373 11.167 1.98 Ho ditolak
3 ZY≠ 0 ZY = 0.682 6.075 1.98 Ho ditolak
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Dari hasil pengujian parsial diketahui bahwa untuk variabel Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja, variabel Komitmen Profesional
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja, variabel Sikap Perubahan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
4) Uji F-hitung (Uji Simultan)
(Persamaan Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzyY + ε2) Tabel 4.26
Hasil uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1371.536 3 57.179 7.248 .000a
Residual 757.304 96 7.889
Total 2128.840 99
a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Sikap Perubahan, Komitmen Organisasi
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk menguji model apakah variabel Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional dan Sikap Perubahan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Pengujian dilakukan dengan Uji F, hipotesis yang diajukan adalah:
H0 : ρzx1≠, ρzx2 ≠, ρzy≠ 0
H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah ρzxi0, ; i = 1, 2, 3
Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung
dengan Ftabel:
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak
Dari penghitungan didapat nilai Fhitung sebesar 7.248. Dengan
tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 = 96, didapat nilai
Ftabel = 2.70. Karena nilai Fhitung (7.248) > nilai Ftabel (2.70) maka H0
ditolak atau terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek variabel Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional dan Sikap Perubahan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak digunakan. Atau jika dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.000 < 0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan uji F yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data.
C. Interprestasi
1. Pengaruh komitmen organisasi terhadap sikap perubahan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap sikap perubahan. Komitmen organisasi merupakan sikap kerja seseorang yang merupakan hasil dari identifikasi diri dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi, yang mempengaruhi keputusan pekerjaan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi. Pada penelitian ini, komitmen seseorang terhadap organisasi dilihat berdasarkan tiga komponen, yaitu komitmen afektif, komitmen berkesinambungan, dan komitmen normatif. Individu yang berkomitmen terhadap organisasi akan memiliki intensi untuk tetap tinggal dalam
organisasi dan memiliki unjuk kerja yang baik. Selain itu, individu dengan komitmen yang tinggi terhadap organisasi juga akan berdedikasi dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi (Ciliani, 2008). Peneliti berpendapat bahwa sikap perubahan merupakan salah satu proses yang dapat membawa organisasi untuk mencapai tujuannya. Individu yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan memandang perubahan sebagai hal bermanfaat bagi organisasi. Selain itu, individu yang memiliki komitmen juga akan berpartisipasi secara aktif dalam perubahan agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Oleh karena itu, individu yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan lebih siap untuk berubah daripada individu yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Eby, L.T., Adams, D.M., Russell, J.E.A., & Gaby, S.H., (2000), Madsen, S.R., Miller D., & John, C.R., (2005), Holt, D.T., Armenakis, A.A., Field, H.S., & Harris, S.G., (2007), dan Ciliana (2008).
2. Pengaruh komitmen profesional terhadap sikap perubahan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap sikap perubahan. Proses perubahan membutuhkan waktu karena organisasi merupakan sistem yang komplek dengan berbagai ketergantungan, dengan mengadakan perubahan berarti kolaborasi dan kemitraan antar manajer lini, profesional sumber daya manusia dan semua karyawan. Idealnya kerja sama ini terjadi selama berlangsungnya semua fase perubahan, dimulai dari pengertian terhadap
sifat perubahan organisasi itu sendiri dan terus berlanjut pada perencanaan, pelaksanaan, penelitian kembali, dan menyesuaikan kembali sumber daya manusia, pengembangan organisasi hampir selalu berfokus pada nilai, sikap, kepemimpinan, iklim organisasi. Komitmen profesional merupakan tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersiapkan oleh individu tersebut. Tidak ada hubungan antara sesama profesi, keyakinan terhadap peraturan profesi dan pengabdian pada profesi. Hal ini disebabkan bahwa semenjak awal tenaga profesi telah dididik untuk menjalankan tugas-tugas yang komplek secara independen dan memecahkan prmasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi mereka secara profesional. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ujianto dan Alwi (2005), dan Nurika Restuningdiah (2009).