• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Hasil dan Pembahasan

3. Hasil Analisis

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus

digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.

Gambar 4.1

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Z)

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Korelasi

Dalam metode analisis jalur, untuk mencari hubungan kausal atau pengaruh variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu dihitung matriks korelasi dari variabel-variabel Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional, Sikap Perubahan, dan Kepuasan Kerja. Berikut adalah hasil penghitungan koefisien korelasi dengan menggunakan software SPSS:

Tabel 4.9 Korelasi Correlations Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi Komitmen Profesional Sikap Perubahan

Kepuasan Kerja Pearson Correlation 1 .165 .702** .412**

Sig. (2-tailed) .040 .000 .000

N 100 100 100 100

Komitmen Organisasi Pearson Correlation .165 1 .065 .135

Sig. (2-tailed) .040 .023 .032

N 100 100 100 100

Komitmen Profesional Pearson Correlation .702** .065 1 .043

Sig. (2-tailed) .000 .023 .022

N 100 100 100 100

Sikap Perubahan Pearson Correlation .412** .135 .043 1

Sig. (2-tailed) .000 .032 .022

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi antar variabel. Angka koefisien korelasi bertanda negatif (-) menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat berbanding terbalik, artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh penurunan variabel lain.

Tabel 4.10

Interpretasi Koefisien Korelasi

Internal Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan Hipotesis:

H0 : Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua

variabel

H1 : Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel

Pengujian berdasarkan uji probabilitas (prob): Jika Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima.

Jika Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak.

Berdasarkan hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan dengan tabel yang terdapat dibawah ini:

Tabel 4.11

Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel

Hubungan Koefisien

Korelasi

Kategori Probabilitas Kesimpulan

Kepuasan Kerja (Z) dengan Komitmen Organisasi (X1)

0.165 Sangat

Rendah

0.040 Signifikan

Kepuasan Kerja (Z) dengan Komitmen Profesional (X2)

0.702 Kuat 0.000 Signifikan

Kepuasan Kerja (Z) dengan Sikap Perubahan (Y)

0.412 Sedang 0.000 Signifikan Komitmen Organisasi (X1) dengan Komitmen Profesional (X2) 0.065 Sangat Rendah 0.023 Signifikan Komitmen Organisasi (X1)

dengan Sikap Perubahan (Y)

0.135 Sangat

Rendah

0.032 Signifikan

Komitmen Profesional (X2)

dengan Sikap Perubahan (Y)

0.043 Sangat

Rendah

0.022 Signifikan

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui bahwa variabel memiliki nilai probabilitas dibawah 0.05. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan yaitu antara Kepuasan Kerja (Z) dengan Komitmen Organisasi (X1), Komitmen Organisasi (X1) dengan

Komitmen Profesional (X2), Komitmen Organisasi (X1) dengan Sikap

Perubahan (Y), Komitmen Profesional (X2) dengan Sikap Perubahan

(Y), Kepuasan Kerja (Z) dengan Komitmen Profesional (X2), Kepuasan

Kerja (Z) dengan Sikap Perubahan (Y).

c. Analisis Jalur (Path Analysis)

Teknik pengolahan data selanjutnya dalam menyelesaikan penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung sekumpulan variabel, sebagai variabel penyebab (variabel eksogen) terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat (varibel endogen).

1) Persamaan Analisis Jalur 1 (Y = yx1X1 + yx2X2 + 1)

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate) variabel Komitmen Organisasi dan Komitmen Profesional terhadap Sikap Perubahan diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 dan LISREL 8.5. Berikut adalah hasil pengolahannya:

Tabel 4.12

Koefisien Jalur Persamaan 1 Coefficientsa Model Standardized Coefficients Beta 1 (Constant) Komitmen Organisasi .132 Komitmen Profesional .234

a. Dependent Variable: Sikap Perubahan

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Koefisien-koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut:

yx1 = 0.132 yx2 = 0.234

Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = yx1X1 + yx2X2 + 1

Y = 0.132 X1 + 0.234 X2

2) Persamaan Analisis Jalur 2 (Z=ρzx1X1+ρzx2X2+ρzx3X3+ρzyY+ε2) Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate) variabel Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional, dan Sikap Perubahan terhadap Kepuasan Kerja diolah

dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 dan LISREL 8.5. berikut adalah hasil pengolahannya:

Tabel 4.13

Koefisien Jalur Persamaan 2 Coefficientsa Model Standardized Coefficients Beta 1 (Constant) Komitmen Organisasi .071 Sikap Perubahan .373 Komitmen Profesional .682

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Koefisien-koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut:

ρzx1 = 0.071

ρzx2 = 0.373

ρzy = 0.682

Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Z = zx1X1 + zx2X2 + zyY+ 2

d. Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Persamaan Y = yx1X1 + yx2X2 + 1

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari variabel Komitmen Organisasi (X1) dan Komitmen Profesional (X2) terhadap variabel endogen

Sikap Perubahan (Y).

Tabel 4.14

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Komitmen Organisasi (X1) Terhadap Sikap Perubahan (Y)

Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar

Kontribusi

X1 langsung pyx1.pyx1 (0.132)(0.132) 0.017424

X1 melalui X2 pyx1.rx1x2.pyx2 (0.132)(0.065)(0.234) 0.00200772

Total pengaruh X1 terhadap Y 0.01943172

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pengaruh langsung Komitmen Organisasi (X1) terhadap Sikap Perubahan (Y) adalah sebesar

0.017 atau 1.7% dan pengaruh tidak langsungnya adalah 0.002 atau 0.2% sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Komitmen Organisasi (X1) adalah 0.019 atau sebesar 1.9% terhadap Sikap Perubahan (Y). Ini

berarti Komitmen Organisasi memiliki pengaruh yang kecil terhadap Sikap Perubahan.

Tabel 4.15

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Komitmen Profesional (X2) Terhadap Sikap Perubahan (Y)

Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar

Kontribusi

X2 langsung pyx2.pyx2 (0.234)(0.234) 0.054756

X2 melalui X1 pyx2.rx2x1.pyx1 (0.234)(0.065)(0.132) 0.00200772

Total pengaruh X2 terhadap Y 0.05676372

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pengaruh langsung Komitmen Profesional (X2) terhadap Sikap Perubahan (Y) adalah

sebesar 0.054756 atau 5.5% dan pengaruh tidak langsungnya adalah 0.00200772 atau 0.2% sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Komitmen Profesional (X2) adalah 0.05676372 atau sebesar 5.68%

terhadap Sikap Perubahan (Y). Ini berarti Komitmen Profesional memiliki pengaruh yang kecil terhadap Sikap Perubahan.

Berikut adalah pengaruh total kedua variabel terhadap Sikap Perubahan.

Pengaruh total : Pyxi +  Pyxi.rxixj Pyxj

Pengaruh total X1 = 0.017424 + 0.00200772 = 0.01943172

Pengaruh total X2 = 0.054756 + 0.00200772 = 0.05676372

Maka Pengaruh total X1, X2 = 0.01943172 + 0.05676372

= 0.07619544

Hasil ini mendekati hasil Koefisien Determinasi (R2x1x2) yaitu

sebesar 0.076 seperti yang dijelaskan berikut ini:

Tabel 4.16

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .139a .076 .042 2.935

a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Komitmen Organisasi b. Dependent Variable: Sikap Perubahan

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Pada tabel Model Summary, didapat 1 model analisis jalur dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.139, nilai koefisien determinasi (R

Square) sebesar 0.076 (7.6%). nilai R Square sebesar 7.6%, Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model analisis jalur yang didapatkan dimana variabel independen yaitu Komitmen Organisasi (X1)

dan Komitmen Profesional (X2), memiliki pengaruh terhadap perubahan

variabel Sikap Perubahan (Y) sebesar 7.6%. Sedangkan sisanya (100% - 7.6% = 92.4%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Sikap Perubahan (Y). Hal ini sesuai dengan nilai error 1 yang muncul pada path yaitu sebesar 0.92.

e. Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Persamaan Z = ρzx1X1 +

ρzx2X2 + ρzyY + ε2

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari variabel Komitmen Organisasi (X1), Komitmen Profesional (X2) dan Sikap Perubahan (Y)

terhadap variabel endogen Kepuasan Kerja (Z).

Tabel 4.17

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Komitmen Organisasi (X1) Terhadap Kepuasan Kerja (Z)

Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar

Kontribusi

X1 langsung pzx1 (0.071) 0.071

X1 melalui Y pyx1.pzy (0.132)(0.682) 0.090024

Total pengaruh X1 terhadap Z 0.161024

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pengaruh langsung Komitmen Organisasi (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Z) adalah sebesar

0.071 dan pengaruh tidak langsung melalui Sikap Perubahan (Y) adalah 0.090024. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Komitmen

Organisasi (X1) adalah 0.161024 atau sebesar (0.1610242 =

0.02592872857) 2.59% terhadap Kepuasan Kerja (Z). Ini berarti Komitmen Organisasi memiliki pengaruh yang kecil terhadap Kepuasan Kerja.

Tabel 4.18

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Komitmen Profesional (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Z)

Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar

Kontribusi

X2 langsung pzx2 (0.373) 0.373

X2 melalui Y Pyx2.pzy (0.373)(0.682) 0.254386

Total pengaruh X1 terhadap Z 0.627386

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh langsung Komitmen Profesional (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Z) adalah sebesar

0.373 dan pengaruh tidak langsung melalui Sikap Perubahan (Y) adalah 0.254386. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Komitmen Profesional (X2) adalah 0.627386 atau sebesar (0.6273862 =

0.39361319299) 39.36% terhadap Kepuasan Kerja (Z). Ini berarti Komitmen Profesional memiliki pengaruh yang sedang terhadap Kepuasan Kerja.

Tabel 4.19

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Sikap Perubahan (Y) Terhadap Kepuasan Kerja (Z)

Pengaruh langsung dan tidak langsung Perhitungan Besar Kontribusi

Y langsung pzy (0.682) 0.682

Total pengaruh Y terhadap ZY 0.682

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh yang dimiliki Sikap Perubahan (Y) terhadap Kepuasan Kerja (Z) hanya pengaruh langsung yaitu sebesar 0.682 atau (0.6822 = 0.465124) 46.51%.

Berikut adalah pengaruh total ketiga variabel terhadap Kepuasan Kerja.

Pengaruh total : Pzxi +  Pzxi. rxixj Pzxj

Pengaruh total X1 = 0.071 + 0.090024 = 0.161024

Pengaruh total X2 = 0.373 + 0.254386 = 0.627386

Pengaruh total Y = 0.682

Maka Pengaruh total X1, X2, Y = (0.1610242) + (0.6273862) + (0.6822)

= 0.88466592156

Hasil ini mendekati hasil Koefisien Determinasi (R2yx1x2) yaitu

sebesar 0.885 seperti yang dijelaskan berikut ini:

Tabel 4.20

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .903a .884 .733 4.809

a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Sikap Perubahan, Komitmen Organisasi

b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Pada tabel Model Summary, didapat 1 model analisis jalur dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.903, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.884 (88.4%). nilai R Square sebesar 88.4%, Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model analisis jalur yang

didapatkan dimana variabel independen yaitu Komitmen Organisasi (X1), Komitmen Profesional (X2) dan Sikap Perubahan (Y), memiliki

pengaruh terhadap perubahan variabel Kepuasan Kerja (Z) sebesar 88.4%. Sedangkan sisanya (100%-88.4% = 11.6%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Kepuasan Kerja (Z). Hal ini sesuai dengan nilai error 2 yang muncul pada path di atas yaitu sebesar 0.12.

f. Diagram Analisis Jalur

Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output diagram jalur dengan menggunakan software LISREL 8.50. Harga koefisien jalur keseluruhan variabel dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 4.1 Diagram Analisis Jalur

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui terdapat dua buah persamaan analisis jalur.

Pertama bahwa variabel Komitmen Organisasi (X1) dan Komitmen

yang lainnya mempunyai kaitan korelatif secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogen Sikap Perubahan (Y).

Kedua diketahui bahwa variabel Komitmen Organisasi (X1)

Komitmen Profesional (X2) dan Sikap Perubahan (Y) merupakan tiga

buah variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan korelatif secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogen (Z) (Kepuasan Kerja).

g. Pengujian Hipotesis

1) Uji t (Uji Parsial)

Tabel 4.21 Hasil uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 23.671 3.048 7.765 .000 Komitmen Organisasi .056 .042 .132 2.414 .042 Komitmen Profesional .073 .068 .234 2.641 .034

a. Dependent Variable: Sikap Perubahan

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Y = yx1X1 + yx2X2 + 1

Berikut adalah pengujiannya:

(a) Menguji signifikansi koefisien yx1 (Komitmen Organisasi)

pada model analisis jalur:

Berikut adalah hipotesis yang diajukan:

H0 : yx1 = 0 (koefisien yx1 (Komitmen Organisasi) tidak

H1 : yx1 ≠ 0 (koefisien yx1 (Komitmen Organisasi)

signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.

Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak

Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Komitmen

Organisasi adalah 2.414, Sedang ttabel bisa dihitung pada

tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi

0.025, dan df = 97 (didapat dari rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.

Oleh karena thitung > ttabel, (2.414 > 1.98), maka H0

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.

(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah

0.042 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.042 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai

Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.

(b)Menguji signifikansi koefisien yx2 (Komitmen Profesional)

pada model analisis jalur:

Berikut adalah hipotesis yang diajukan:

H0 : yx2 = 0 (koefisien yx2 (Komitmen Profesional) tidak

signifikan)

H1 : yx2 ≠ 0 (koefisien yx2 (Komitmen Profesional)

signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.

Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak

Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Komitmen

Profesional adalah 2.641, Sedang ttabel bisa dihitung pada

tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi

0.025, dan df = 97 (didapat dari rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.

Oleh karena thitung > ttabel, (2.641 > 1.98), maka H0

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.

(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah

0.034 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.034 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai

kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.

Tabel 4.22 Pengujian Individual

No Hipotesis Koefisien jalur t hitung t tabel kesimpulan

1 yx1 ≠ 0 yx1 = 0.132 2.414 1.98 Ho ditolak

2 yx2≠ 0 yx2 = 0.234 2.641 1.98 Ho ditolak

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Dari hasil pengujian parsial diketahui bahwa untuk variabel Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan, variabel Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan.

2) Uji F (Uji Simultan)

Tabel 4.23 Hasil uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 16.437 2 8.218 3.954 .001a

Residual 835.353 97 8.612

Total 851.790 99

a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Komitmen Organisasi b. Dependent Variable: Sikap Perubahan

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk menguji model apakah variabel Komitmen Organisasi dan Komitmen Profesional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan. Pengujian dilakukan dengan Uji F, hipotesis yang diajukan adalah:

H0 : yx1 ≠, yx2≠ 0

H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah 0, ; i = 1, 2,

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung

dengan Ftabel:

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima

Dari penghitungan didapat nilai Fhitung sebesar 3.954. Dengan

tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 2 dan df2 = 97, didapat nilai

Ftabel = 3.09. Karena nilai Fhitung (3.954) > nilai Ftabel (3.09) maka H0

ditolak atau terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek variabel Komitmen Organisasi dan

yixi

Komitmen Profesional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Sikap Perubahan. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak digunakan. atau jika dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.001 < 0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji F yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data.

3) Uji t (Uji Parsial)

Tabel 4.24 Hasil uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.080 3.715 .560 .577 Komitmen Organisasi .047 .041 .071 2.153 .022 Sikap Perubahan .590 .097 .373 6.075 .000 Komitmen Profesional .726 .065 .682 11.167 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Z = Zx1X1 + Zx2X2 + ZYZ + 2

Berikut adalah pengujiannya:

(a) Menguji signifikansi koefisien Zx1 (Komitmen Organisasi)

pada model analisis jalur:

Berikut adalah hipotesis yang diajukan:

H0 : Zx1 = 0 (koefisien Zx1 (Komitmen Organisasi) tidak

H1 : Zx1 ≠ 0 (koefisien Zx1 (Komitmen Organisasi)

signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.

Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak

Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Komitmen

Organisasi adalah 2.153, sedang ttabel bisa dihitung pada

tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi

0.025, dan df = 97 (didapat dari rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.

Oleh karena thitung > ttabel, (2.153 > 1.98), maka H0

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah

0.022 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.022 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai

Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

(b)Menguji signifikansi koefisien Zx2 (Komitmen Profesional)

pada model analisis jalur:

Berikut adalah hipotesis yang diajukan:

H0 : Zx2 = 0 (koefisien Zx2 (Komitmen Profesional) tidak

signifikan)

H1 : Zx2 ≠ 0 (koefisien Zx2 (Komitmen Profesional)

signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.

Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak

Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Komitmen

Profesional adalah 11.167, sedang ttabel bisa dihitung pada

tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi

0.025, dan df = 97 (didapat dari rumus n-3, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.

Oleh karena thitung > ttabel, (11.167 > 1.98), maka H0

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.000 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.000 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai

kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien Komitmen Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

(c) Menguji signifikansi koefisien ZY (Sikap Perubahan) pada model analisis jalur:

Berikut adalah hipotesis yang diajukan:

H0 : ZY = 0 (koefisien ZY (Sikap Perubahan) tidak signifikan)

H1 : ZY≠ 0 (koefisien ZY (Sikap Perubahan) signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: (1) Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel.

Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak

Jika |thitung| < ttabel, maka H1 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Sikap Perubahan

adalah 6.075, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,

dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan

df = 97 (didapat dari rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 100-3=97). Didapat ttabel adalah 1.98.

Oleh karena thitung > ttabel, (6.075 > 1.98), maka H0

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Sikap Perubahan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

(2) Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05: Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0.05 , maka H0 ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.000 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.000 < 0.05). Dengan demikian H0 ditolak, sehingga mempunyai

kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien Sikap Perubahan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

Tabel 4.25 Pengujian Individual

No Hipotesis Koefisien jalur t hitung t tabel kesimpulan

1 ZX1 ≠ 0 ZX1 = 0.071 2.153 1.98 Ho ditolak

2 ZX2≠ 0 ZX2 = 0.373 11.167 1.98 Ho ditolak

3 ZY≠ 0 ZY = 0.682 6.075 1.98 Ho ditolak

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Dari hasil pengujian parsial diketahui bahwa untuk variabel Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja, variabel Komitmen Profesional

berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja, variabel Sikap Perubahan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

4) Uji F-hitung (Uji Simultan)

(Persamaan Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzyY + ε2) Tabel 4.26

Hasil uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1371.536 3 57.179 7.248 .000a

Residual 757.304 96 7.889

Total 2128.840 99

a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Sikap Perubahan, Komitmen Organisasi

b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk menguji model apakah variabel Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional dan Sikap Perubahan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Pengujian dilakukan dengan Uji F, hipotesis yang diajukan adalah:

H0 : ρzx1≠, ρzx2 ≠, ρzy≠ 0

H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah ρzxi0, ; i = 1, 2, 3

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung

dengan Ftabel:

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak

Dari penghitungan didapat nilai Fhitung sebesar 7.248. Dengan

tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 = 96, didapat nilai

Ftabel = 2.70. Karena nilai Fhitung (7.248) > nilai Ftabel (2.70) maka H0

ditolak atau terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek variabel Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional dan Sikap Perubahan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak digunakan. Atau jika dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.000 < 0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan uji F yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data.

C. Interprestasi

1. Pengaruh komitmen organisasi terhadap sikap perubahan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap sikap perubahan. Komitmen organisasi merupakan sikap kerja seseorang yang merupakan hasil dari identifikasi diri dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi, yang mempengaruhi keputusan pekerjaan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi. Pada penelitian ini, komitmen seseorang terhadap organisasi dilihat berdasarkan tiga komponen, yaitu komitmen afektif, komitmen berkesinambungan, dan komitmen normatif. Individu yang berkomitmen terhadap organisasi akan memiliki intensi untuk tetap tinggal dalam

organisasi dan memiliki unjuk kerja yang baik. Selain itu, individu dengan komitmen yang tinggi terhadap organisasi juga akan berdedikasi dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi (Ciliani, 2008). Peneliti berpendapat bahwa sikap perubahan merupakan salah satu proses yang dapat membawa organisasi untuk mencapai tujuannya. Individu yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan memandang perubahan sebagai hal bermanfaat bagi organisasi. Selain itu, individu yang memiliki komitmen juga akan berpartisipasi secara aktif dalam perubahan agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Oleh karena itu, individu yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan lebih siap untuk berubah daripada individu yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Eby, L.T., Adams, D.M., Russell, J.E.A., & Gaby, S.H., (2000), Madsen, S.R., Miller D., & John, C.R., (2005), Holt, D.T., Armenakis, A.A., Field, H.S., & Harris, S.G., (2007), dan Ciliana (2008).

2. Pengaruh komitmen profesional terhadap sikap perubahan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap sikap perubahan. Proses perubahan membutuhkan waktu karena organisasi merupakan sistem yang komplek dengan berbagai ketergantungan, dengan mengadakan perubahan berarti kolaborasi dan kemitraan antar manajer lini, profesional sumber daya manusia dan semua karyawan. Idealnya kerja sama ini terjadi selama berlangsungnya semua fase perubahan, dimulai dari pengertian terhadap

sifat perubahan organisasi itu sendiri dan terus berlanjut pada perencanaan, pelaksanaan, penelitian kembali, dan menyesuaikan kembali sumber daya manusia, pengembangan organisasi hampir selalu berfokus pada nilai, sikap, kepemimpinan, iklim organisasi. Komitmen profesional merupakan tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersiapkan oleh individu tersebut. Tidak ada hubungan antara sesama profesi, keyakinan terhadap peraturan profesi dan pengabdian pada profesi. Hal ini disebabkan bahwa semenjak awal tenaga profesi telah dididik untuk menjalankan tugas-tugas yang komplek secara independen dan memecahkan prmasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi mereka secara profesional. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ujianto dan Alwi (2005), dan Nurika Restuningdiah (2009).

Dokumen terkait