• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Aktivitas Operasional PPP Dadap 5.1.1 Pendaratan ikan

Jumlah ikan yang didaratkan di PPP Dadap setiap tahunnya berbeda-beda. Tahun 2001 jumlah ikan yang didaratkan yaitu 3.918,219 ton dan kemudian jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 26,7% , 52,18% pada tahun 2002 dan 2003, sehingga jumlah ikan yang didaratkan pada tahun tersebut mencapai 2.871,987 ton dan 1.873,877 ton. Kemudian pada tahun 2004 terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 152,81% dari tahun sebelumnya menjadi 4.737,334 ton. Adanya perpindahan Daerah Penangkapan Ikan (DPI) dan tempat pendaratan hasil tangkapannya armada purse-seine ke Pandeglang-Banten menyebabkan berkurangnya jumlah armada purse-seine yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Dadap sehingga pada tahun 2005 terjadi penurunan produksi sebesar 1.996,997 ton atau 42,15% dan berangsur menurun pada tahun berikutnya sebesar 83,42% dibandingkan dengan tahun 2004. Tahun 2007 PPP Dadap mengalami penurunan jumlah produksi yang sangat signifikan mencapai 96% dibandingkan pada tahun 2004. Kisaran pertumbuhan Jumlah produksi yang didaratkan di PPP Dadap sebelas tahun terakhir -89,98 - 254,64 %.

Tabel 11 Jumlah produksi yang didaratkan di PPP Dadap sebelas tahun terakhir Tahun Total produksi (ton) Kisaran pertumbuhan (%)

2001 3.918,22 2002 2.871,99 -26,70 2003 1.873,88 -34,75 2004 4.737,33 152,81 2005 2.740,34 -42,15 2006 2.005,87 -26,80 2007 785,59 -60,84 2008 189,199 -75,92 2009 18,954 -89,98 2010 67,218 254,64 2011 36,839 -45,19

Sumber : (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Indramayu, 2011)

Berdasarkan Tabel 11, jumlah ikan yang didaratkan di PPP Dadap mengalami penurunan dari tahun 2002 hingga tahun 2003 dan mengalami

peningkatan pada tahun 2004, kemudian mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2007. Penurunan tersebut disebabkan oleh berkurangnya frekuensi pembongkaran ikan di PPP Dadap dan adanya proses pembangunan fasilitas pelabuhan pada tahun 2003, jadi sebagian kapal yang hendak melakukan proses pembongkaran hasil tangkapan dipindahkan ke PPI terdekat. Proses pembangunan fasilitas pelabuhan PPP Dadap selesai tahun 2004 sehingga PPP Dadap bisa menampung kembali semua kapal yang akan melakukan pembongkaran hasil tangkapan. Oleh karena itu, pada tahun 2004 terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 152,81% dari tahun sebelumnya.

Tahun 2008-2011 di PPP Dadap terjadi penurunan jumlah produksi yang sangat signifikan menjadi 36,839 ton. Hal tersebut disebabkan semua armada purse-seine yang ada di PPP Dadap sudah berpindah Daerah Penangkapan Ikan (DPI) dan tempat pendaratan hasil tangkapannya ke Pandeglang-Banten sehingga tidak ada armada purse-seine yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Dadap

Jenis ikan yang didaratkan di PPP Dadap tahun 2001-2007 antara lain: Selar (Selaroides leptolepis), Layang (Decapterus macrosoma), Bawal hitam (Formio niger), Tembang (Sardinella gibbosa), Peperek/Pepetek (Leiognathus dussummieri), Tenggiri (Scomberomorus commerson), Tongkol (Auxis thazard), Layur (Trichiurus lepturus), Pari (Dasyatis sp.), Ekor kuning (Caesio crythogaster), Teri (Paedocypris progenetica) dan lainnya. Akan tetapi, dari tahun 2008 - 2011 ikan yang didaratkan di PPP Dadap hanya ikan Teri (Paedocypris progenetica) (Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 2011). Hal tersebut disebabkan yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Dadap mulai tahun 2008 hanya Kapal Payang, dimana hasil tangkapan utamanya adalah ikan Teri (Paedocypris progenetica).

5.1.2 Kunjungan kapal

Kapal-kapal yang berkunjung di PPP Dadap terdiri atas kapal penangkapan ikan yang membongkar ikan dan kapal yang singgah untuk mengisi perbekalan (muat es, air tawar, bahan bakar, dan lain-lain) atau untuk perbaikan mesin. Pada tahun 2000-2007 kapal-kapal yang berlabuh di PPP Dadap masih beragam, dari kapal yang berukuran < 10 GT sampai dengan 30 GT terdiri atas Kapal Purse-seine (alat tangkap Purse-Purse-seine), Kapal Unyil/Lowang (alat tangkap Gillnet),

Kapal Gemplo (alat tangkap payang), dan Kapal Arad (alat tangkap mini trawl), sesuai dengan jenis alat tangkap yang ada di PPP Dadap (Tabel 10).

Kunjungan kapal di PPP Dadap mulai mengalami penurunan pada tahun 2007, pada tahun 2008 sampai sekarang kapal yang berlabuh di PPP Dadap hanya kapal yang berukuran < 10 GT. Hal tersebut dapat terlihat pada (Tabel 11) di atas bahwa jumlah produksi pada tahun 2007-2012 mengalami penurunan yang sangat signifikan disebabkan adanya perpindahan Daerah Penangkapan Ikan (DPI) dan tempat pendaratan hasil tangkapan armada purse-seine ke Pandeglang –Banten.

Berdasarkan pengamatan dilapangan dan data sekunder yang diperoleh, kapal- kapal yang berlabuh di PPP Dadap hanya kapal yang berukuran < 10 GT, yaitu : Kapal Gemplo dan Kapal Arad. Sedangkan kapal yang berukuran > 10 GT hampir tidak ada yang berlabuh di PPP Dadap. Adapun kapal yang berukuran > 10 GT berlabuh di PPP Dadap, kapal tersebut hanya singgah untuk mengisi perbekalan (muat es, air tawar, bahan bakar, dan lain-lain).

Gambar 2 Kapal yang berlabuh di PPP Dadap (16 April 2012)

5.1.3 Aktivitas pelelangan hasil tangkapan

PPP Dadap memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang posisinya kira-kira 500 meter dari dermaga dan memiliki luas 375 m2. Tahun 2001-2007 TPI PPP Dadap berfungsi dengan baik dan hampir setiap hari terjadi proses pelelangan ikan. Proses pelelangan ikan dimulai jam 06.00-12.00. Hampir semua ikan yang terdapat di TPI PPP Dadap adalah hasil tangkapan armada purse-seine. Oleh karena itu, semenjak adanya perpindahan Daerah Penangkapan Ikan (DPI) dan tempat pendaratan hasil tangkapan armada purse-seine ke Pandeglang-Banten TPI PPP Dadap berangsur mulai berkurang aktivitasnya. Tahun 2008 merupakan

puncak perpindahan armada purse-seine ke Pandeglang-Banten. Hal tersebut menyebabkan mulai tahun 2008 di TPI PPP Dadap tidak terjadi proses pelelangan.

Ikan hasil tangkapan Kapal Payang dan Kapal Arad adalah ikan Teri dan Udang. Hasil tangkapan tersebut telah dimiliki oleh bakul ikan langganan dan perusahaan pengolah ikan yang berada di sekitar wilayah PPP Dadap (Surya Marina dan CV Sumber Rejeki). Ikan-ikan yang didaratkan di PPP Dadap akan masuk ke TPI namun hanya mengalami pencatatan oleh petugas TPI dan tidak mengalami proses pelelangan. Hal ini ditujukan agar seluruh hasil tangkapan yang didaratkan di PPP Dadap terdata. Setelah dilakukanya pencatatan, kemudian ikan tersebut langsung dibawa nelayan ke bakul ikan dan perusahaan pengolah ikan langganan masing-masing. Adapun pendataan yang dilakukan lebih kepada bobot ikan tersebut.

Gambar 3 Proses penimbangan ikan di bakul ikan (16 April 2012)

Tidak adanya kegiatan pelelangan hasil tangkapan di PPP Dadap menyebabkan harga jual ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan tersebut ditentukan oleh para bakul atau pengusaha. Tidak jarang harga jual ikan-ikan yang didaratkan tersebut menjadi rendah dan tidak sesuai dengan harapan nelayan.

5.1.4 Aktivitas pelayanan kebutuhan melaut 1. Pelayanan air bersih

Pelayanan air bersih di PPP Dadap pada tahun 2001-2007 berasal dari sumber air tawar milik PPP Dadap. Air bersih tersebut digunakan untuk beberapa kegiatan antara lain untuk memenuhi kebutuhan kapal-kapal yang akan berangkat ke laut dan melayani kebutuhan air untuk kebersihan di TPI. Nelayan yang akan melaut biasanya membawa air bersih untuk perbekalan di kapal, kebutuhan air

tersebut dapat dipenuhi oleh pihak PPP Dadap. Air bersih tersebut tidak diperoleh secara cuma-cuma, nelayan harus membayar untuk mendapatkan air bersih tersebut. Akan tetapi bila kebutuhan air tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pihak PPP Dadap, nelayan biasanya membeli air bersih ke penjual air yang ada disekitar pelabuhan. Kekurangan air tersebut disebabkan penggunaan air bersih di TPI cukup besar yang digunakan untuk membersihkan lantai TPI setelah proses pelelangan ikan. Selain itu, air bersih di TPI digunakan untuk menyiram dan membasahi ikan-ikan yang akan dan telah dilelang.

Kondisi sekarang sudah berbeda, semenjak adanya perpindahan Daerah Penangkapan Ikan (DPI) dan tempat pendaratan hasil tangkapan armada purse-seine pada tahun 2008 ke Pandeglang-Banten menyebabkan tidak adanya proses pelelangan ikan dan pelayanan air bersih sehingga fasilitas tersebut tidak pernah digunakan lagi. Kondisi fasilitas pemenuhan air bersih sekarang sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Adapun jika terdapat kapal yang singgah untuk mengisi air bersih, kebutuhan tersebut akan langsung dipenuhi oleh pemasok air bersih yang terdapat di sekitar PPP Dadap. Air tersebut akan diangkut menggunakan kendaraan yang disebut Minicar, dimasukan kedalam Blong/Drum plastik dan dirigen kemudian disalurkan menggunakan selang air dengan bantuan mesin pompa air. Adapun harga air bersih adalah 500 rupiah untuk satu derigen.

Gambar 4 Alat yang digunakan untuk menyalurkan air bersih (16 April 2012)

Dokumen terkait