• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.5 Uji Penyimpanan Asumsi Klasik

5.5.4. Hasil Pendugaan Regresi pada Usaha Industri Rumah Tangga Tape Singkong

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada analisis proses dan fungsi produksi usaha industri rumah tangga tape singkong mempunyai nilai koefisien dan Varians Inflation Factor (VIF) yang berbeda-beda. Nilai tolerance dan VIF memberikan identifikasi antar variabel bebas (independen) yaitu analisis proses dan fungsi produksi mempunyai multikolinieritas dalam model, yaitu suatu keadaan dimana antar variabel prediktor terdapat hubungan yang sangat erat.

Apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari pada 10, maka terjadi multikolinieritas. Tabel hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 9. Nilai hasil uji multikolinieritas diketahui bahwa hasil tolerance dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,1, sedangkan nilai Varians Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10 sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak

terjadi masalah multikolinieritas.

Analisis proses dan fungsi produksi tape singkong diduga dengan menggunakan rumus fungsi produksi yang dimasukkan dalam regresi berganda adalah analisis yang tidak mempunyai nilai nol tidak dapat dimasukkan dalam rumus fungsi produksi karena variabel tidak dapat terdefinisi. Semua fungsi produksi dalam penelitian ini tidak mempunyai nilai nol sehingga, Ragi tape, Singkong, Modal, Tenaga Kerja, dan Peralatan dapat mempengaruhi output atau produksi tape singkong

46 Tabel.12 Hasil pendugaan regresi berganda Analisis proses dan fungsi produksi

tape singkong.

Hasil pendugaan regresi linear berganda diperoleh nilai determinasi (R2) sebesar 83,7 persen. Hal ini menunjukkan bahwa 83,7 produksi tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa memiliki kekuatan hubungan (dipengaruhi) oleh variabel-variabel penjelas yaitu Ragi tape (X1) Singkong (X2) Modal (X3) Tenaga Kerja (X4) dan Peralatan (X5) dan sisa nilai determinasi (R2) sebesar 16.3 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini yaitu faktor permintaan artinya bahwa setiap penambahan 16,3 persen akan menyebabkan naiknya produksi tape singkong sebesar 100 persen.

5.5.5. Uji F

Predictors: (Constant ), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI TAPE, SINGKONG

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI TAPE, SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSI b.

47 Berdasarkan hasil regresi pada tabel 13 dapat dijelaskan bahwa nilai F-hitung sebesar (24,722) > dari nilai F-tabel (2,621) atau signifikan 0,00 < alpha (0,01) - (0,05) dengan demikian (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima Dengan demikian dapat disimpulkan secara statistik dibuktikan bahwa semua variabel independen Ragi Tape (X1) Singkong (X2) Modal (X3) Tenaga Kerja (X4)dan Peralatan (X5) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel hasil produksi tape singkong, kelima variabel tersebut sebagai penentu keberhasilan tingkat produksi tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian Rukmana (2001) yang menyatakan bahwa beberapa variebel independen seperti. Ragi tape.

Bahan Baku Singkong, Modal, Tenaga Kerja dan Peralatan sangat berpengaruh terhadap hasil produksi tape singkong, kelima variabel tersebut secara bersama- sama telah dibuktikan bahwasanya faktor penting dalam mengelola bahan baku singkong menjadi produk akhir yaitu tape singkong.

5.5.6. Uji t

Untuk melihat apakah variabel independen memang benar dapat mempengaruhi variabel dependen secara parsial untuk itu digunakan uji t, dalam uji t dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

Ha : ada hubungan positif antara ragi tape, singkong, modal, tenaga kerja dan peralatan terhadap hasil produksi tape singkong.

Ho : Tidak ada hubungan positif antara ragi tape, singkong, modal, tenaga kerja dan peralatan terhadap hasil produksi tape singkong.

48 Untuk menguji hipotesis tersebut apakah Ho diterima atau ditolak maka dilakukan uji t dengan derajat bebas ( n-k) dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel.

Tabel.14 Hasil Uji Statistik pada Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape Singkong

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Dari hasil uji t pada Tabel. 14 dapat dijelaskan persamaan fungsi produksi pada hasil berikut ini :

Y: f(X1,X2,X3,X4,dan X5)

Y: -1133,544 + 0,287 X1 + 1,001 X2 + 0,001 X3 +154,935 X4 -29,784 X5 a. Pengaruh Ragi Tape (X1) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y) Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung ragi tape (2,087) >

dari t tabel (2,064) atau sig. (0,048) < alpha 0,05 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5 % dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil statistik ini menunjukkan bahwa fungsi ragi tape secara parsial berpengaruh nyata terhadap hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa apabila t hitung > dari t tabel maka Ho ditolak dan apabila t hitung < dari t tabel maka Ha diterima.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa. Ragi tape sangat berpengaruh

Coeffici entsa

49 terhadap produksi tape singkong karena bahan yang ditambahkan dalam kegiatan fermentasi singkong menjadi produk primer atau tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rukmana (2001) yang menyatakan bahwa ragi tape merupakan bahan penting dalam proses produksi tape singkong dan juga bahan yang ditambahkan dalam proses fermentasi singkong, oleh karena itu ragi tape sangat diperlukan dalam fermetasi tape singkong.

b. Pengaruh Singkong (X2) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y) Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung singkong (5,784) >

dari t tabel (2,064) atau sig. (0,000) < alpha 0,05 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5 % dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil statistik ini menunjukkan bahwa fungsi singkong secara parsial sangat berpengaruh nyata terhadap hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa apabila t hitung > dari t tabel maka Ho ditolak dan apabila t hitung < dari t tabel maka Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan perlu diketahui bahwa bahan baku pembuatan tape sangat besar manfaatnya terhadap tingkat produksi tape singkong, pengelolaan singkong menjadi produk tape singkong perlu dikelola secara maksimal walaupun masih bersifat tradisional, oleh karena itu ketersediaan singkong besar manfaatnya terhadap produk hilir khususnya di Kecamatan Bajeng Barat, selain dimanfaatkan sebagai bahan pangan sebagian masyarakatnya mengolah menjadi produk tape singkong yang menjadi usaha rumah tangga dalam mengembangkan usaha menjadi produsen tape singkong sehingga mampu memberikan kontribusi yang cukup bagi pengelola tape

50 singkong. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rukmana (2001) yang menyatakan bahwa bahan baku pembuatan tape yaitu singkong perlu dikelola sebaik mungkin karena bahan tersebut selain digunakan sebagai bahan makanan juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri salah satunya adalah pembuatan tape singkong yang merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi menjadi tape singkong.

c. Pengaruh Modal (X3) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y)

Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung modal (8,540) > dari t tabel (2,064) atau sig. (0,052) > alpha 0,05 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5 % dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil statistik ini menunjukkan bahwa fungsi modal tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa apabila t hitung > dari t tabel dan nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa. Modal sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan produksi, khususnya pembuatan tape singkong modal yang digunakan tidak begitu besar dalam melakukan kegiatan proses produksi tape singkong karena tanpa modal kegiatan produksi tidak berjalan secara efisien dan merupakan sumber daya yang digunakan dalam pengolahan singkong menjadi tape singkong. apabila penambahan modal 1 % maka dapat meningkatkan sebesar 0,001. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rukmana (2001) yang menyatakan bahwa modal sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan usaha, oleh karena itu penggunaan modal dalam usaha pengolahan singkong menjadi tape singkong sangat besar pengaruhnya terhadap produksi,

51 karena apabila penggunaan modal dilakukan secara efisien maka dapat meningkatan hasil produksi tape singkong.

d. Pengaruh Tenaga Kerja (X4) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y) Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung tenaga kerja (1,851)

< dari t tabel (2,064) atau sig. (0,077) > alpha 0,05 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5 % dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil statistik ini menunjukkan bahwa fungsi tenaga kerja secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa apabila t hitung > dari t tabel maka Ho ditolak dan apabila t hitung < dari t tabel maka Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa. Tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan produksi tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa adalah tenaga kerja keluarga yang mengurus semua perlengkapan baik dari ketersediaan bahan baku sampai dengan proses produksi sebab itu perlu adanya penambahan tenaga kerja dari luar dengan tujuan mengurus semua kegiatan proses produksi oleh karena itu setiap penambahan 1 % atau sekitar 2 atau 3 orang tenaga kerja dari luar kegiatan produksi akan meningkat perbulannya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Riyadi (2007) yang menyatakan bahwa tenaga kerja sangat besar pengaruhnya terhadap jenis usaha khususnya industri rumah tangga oleh karena itu setiap penggunaan tenaga kerja 2 sampai 5 orang dapat meningkatkan hasil produksi tape singkong.

52 e. Pengaruh Peralatan (X5) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y)

Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung peralatan (-0,360)

< dari t tabel (2,064) sig. (0,722) > alpha 0,05 adalah non signifikan pada taraf signifikansi 5 % dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil statistik ini menunjukkan bahwa fungsi peralatan secara parsial tidak berpengaruh secara nyata terhadap hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa apabila t hitung > dari t tabel maka Ho ditolak dan apabila t hitung < dari t tabel maka Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa peralatan produksi yang digunakan masih kurang, baik dari peralatan proses pencucian singkong, pengukusan singkong sampai dengan fermentasi singkong, oleh karena itu perlu adanya penambahan peralatan produksi supaya sistem pengolahan singkong menjadi produk tape singkong dapat berjalan secara efisien.. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Riyadi (2007) yang menyatakan bahwa setiap penggunaan peralatan produksi pada pengolahan singkong menjadi tape singkong sangat berpengaruh karena apabila penggunaan peralatan produksi masih kurang maka hasil produksi tidak maksimal.

53

Dokumen terkait