• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

Rumus 3.4 49 Nilai Rata-Rata

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas yang didapat dari lapangan menggunakan model penelitian Kurt Lewin yang memiliki empat tahapan, yaitu perencanaan

(plannig), tindakan pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Peneliti akan membahas peningkatan kreativitas siswa materi seni tari

kipas pakarena mata pelajaran seni budaya dan prakarya melalui model project

based learning, dimana subyek penelitian adalah siswa kelas IV E MIN 1 Kota

Surabaya dengan jumlah 29 siswa.

Peningkatan kreativitas pada seni tari pakarena diperoleh dari hasil tes individu siswa dengan penilaian kinerja yang dilaksanakan dalam dua siklus serta data hasil penerapan model project based learning didapatkan dari hasil wawancara dan observasi pada guru dan siswa. Sehingga diperoleh data penelitian sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Tahap penelitian Pra Siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 September 2019. Tahap ini berlangsung selama 2 jam pelajaran dalam 1 kali pertemuan (2 x 35 menit). Pada tahap ini , peneliti mengumpulkan data melalui hasil wawancara, observasi, dan tes (penilaian kinerja).

Pada tahap wawancara, peneliti berdiskusi dengan guru pengampu mata pelajaran seni budaya dan prakarya yang termasuk wali kelas IV E. Dari hasil wawancara dengan guru pengampu ditemukan permasalahan dalam pembelajaran seni budaya dan prakarya. Untuk meningkatkan kreativitas siswa guru sudah berusaha semaksimal mungkin terutama dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya. Guru mengalami beberapa kesulitan diantaranya waktu pelaksanaan pembelajaran yang terbatas, kurangnya fasilitas yang memadai, dan sumber daya manusia yang mahir dalam bidang tersebut. Sehingga dalam hal tersebut guru mengalihkan pada pemberian soal-soal yang ada pada buku siswa.

Pada tahap observasi, saat peneliti mengamati pembelajaran seni budaya dan prakarya guru menjelaskan materi yang ada pada buku siswa sedangkan siswa yang didominasi siswa aktif kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan, ada yang berbicara dengan teman, izin keluar kelas untuk meraut pensil serta ke kamar mandi, dan lain-lain.53

Pada tahap tes penilaian kinerja, peneliti memberikan sebuah pretest berupa penilaian kinerja siswa yang diselesaikan secara individu. Penilaian kinerja ini berisi tentang perintah yang ditujukkan kepada siswa untuk menciptakan satu gerakan dasar seni tari kipas pakarena. Adapun penilaian kinerja pra siklus pada saat pembelajaran sebagai berikut.

53 Nikmasari S.Pd Guru Seni Budaya dan Prakarya Kelas IV MIN 1 Kota Surabaya, Wawancara Pribadi,

Tabel 4.1

Penilaian Kinerja Terhadap Kreativitas Seni Tari Pakarena Pra Siklus (Pretest)

No Inisial Nama KKM Nilai Ket

1 A.S.N.A 80 75 Tidak Tuntas

2 A.N.S 80 50 Tidak Tuntas

3 B.A.P.P 80 87 Tuntas

4 D.P.A 80 62 Tidak Tuntas

5 D.A.C 80 37 Tidak Tuntas

6 D.W.P.H 80 62 Tidak Tuntas

7 F.M.Y.R 80 50 Tidak Tuntas

8 F.G.U.W 80 50 Tidak Tuntas

9 H 80 75 Tidak Tuntas

10 I.T.A 80 37 Tidak Tuntas

11 J.A.M 80 37 Tidak Tuntas

12 K.B 80 87 Tuntas

13 K.N.M 80 62 Tidak Tuntas

14 M.F.A 80 87 Tuntas

15 M.H.S 80 87 Tuntas

16 M.A.P 80 37 Tidak Tuntas

17 M.B.K 80 50 Tidak Tuntas

18 M.R.I.A 80 50 Tidak Tuntas

19 M.T.H.A 80 50 Tidak Tuntas

20 N.D.S 80 87 Tuntas

21 N.Y.Z.P.W 80 62 Tidak Tuntas

22 O.R.P 80 50 Tidak Tuntas

23 Q.S.A.S 80 62 Tidak Tuntas

24 R.E.N.R 80 87 Tuntas

25 S.N.M 80 75 Tidak Tuntas

26 S.A.A 80 37 Tidak Tuntas

27 S.P.A 80 37 Tidak Tuntas

28 U.R.U 80 37 Tidak Tuntas

29 Z.I.H 80 62 Tidak Tuntas

Jumlah Nilai 1.728

Rata-Rata Kelas 59

Berdasarkan data dari tabel diatas, penilaian kinerja dapat diketahui nilai rata-rata kreativitas siswa dalam menciptakan gerak tari kipas pakarena sangat rendah, yaitu 59 (Tidak Tuntas), karena standar nilai yang diharapkan adalah mencapai ≥80. Dengan jumlah siswa yang memiliki kreativitas dalam menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena adalah 6 dari 29 siswa. Maka persentase kreativitas siswa dalam menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena juga sangat rendah, yaitu 20,7%, karena standar nilai yang diharapkan adalah mencapai ≥80%. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan perbaikan dalam pembelajaran seni budaya dan prakarya, sehingga diharapkan siswa dapat meningkatkan kreativitasnya khususnya pada materi seni tari kipas pakarena..54

2. Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 November 2019. Kegiatan ini dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Pada tahap siklus I terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun tahapan-tahapan pada siklus I akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan tahap dimana peneliti membuat rencana tindakan sebelum pembelajaran seni budaya dan prakarya dalam peningkatan kreativitas materi seni tari pakarena, dalam hal ini peneliti dan guru melakukan pertemuan untuk membahas penerapan model project

based learning meliputi rancangan bersama guru pengampu mata pelajaran

seni budaya dan prakarya kelas IV E tentang teknik, langkah-langkah, serta bahan pendukung pembelajaran agar mencapai tujuan. Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar penilaian kinerja, dan lembar aktivitas guru dan siswa. Setelah penyusunan RPP, lembar penilaian kinerja, , dan lembar aktivitas guru dan siswa divalidasi oleh Ibu Lisa Alistiana M.Pd.

b. Pelaksanaan (Acting)

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah dibuat serta divalidasi, penelitian juga dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengampu seni budaya dan prakarya dengan pembagian peneliti sebagai pelaksana pembelajaran dan guru sebagai observer.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ada beberapa tahap pembelajaran yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dimana setiap tahapannya akan rinci sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan berlangsung selama 10 menit ada beberapa kegiatan didalam kegiatan pendahuluan diantaranya guru memberikan salam pada siswa kemudian siswa menjawab salam tersebut. Guru menanyakan kabar siswa, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa bersama sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Guru mengabsen siswa kemudian siswa yang hadir maju kedepan untuk mengambil nomor dada sesuai nomor urut absen. Guru mengawali dengan memberikan apersepsi dengan menanyakan apa saja nama tarian di Indonesia yang mereka ketahui. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginfokan materi pembelajarannnya, yakni “Seni Tari Kipas Pakarena”.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru membimbing siswa untuk membaca diam pada materi “Seni Tari Kipas Pakarena”. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang asal tari kipas pakarena, apa cerita pada tarian kipas pakarena. Guru memberikan penjelasan tentang materi dasar tari kipas pakarena. Guru mempraktikkan beberapa contoh gerakan dasar seni tari kipas pakarena. Guru merangsang siswa untuk nenanyakan gerakan yang telah dicontohkan.

Selanjutnya, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang mana tiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa. Guru

membimbing siswa dalam melaksanakan tugas dalam menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena yang termasuk kedalam penilaian kinerja. Dalam penugasan ini guru memberikan waktu 30 menit dalam penyelesaian menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena. Setelah itu, guru meminta siswa untuk menampilkan setiap kelompok gerakkan yang telah diciptakan, setiap kelompok diberi waktu maksimal 5 menit untuk menampilkan gerakan yang telah diciptakan dan gerakan tersebut diulang sebanyak 2 kali agar lebih mengetahui gerakan yang diciptakan dan dipraktikkan.

3) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Setelah itu guru memberikan penguatan pada materi yang telah dipelajari. Guru mengajak semua siswa berdoa. Dan guru mengucapkan salam untuk mengahiri pembelajaran.

c. Observasi (Observing)

Tahap observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran seni budaya dan prakarya di kelas IV E MIN 1 Kota Surabaya, yakni Ibu Nikmasari S.Pd sebagai observer selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dilakukan adalah mengamati proses pembelajaran yang berlangsung

meliputi aktivitas guru dan siswa. Observer melakukan kegiatan pengamatan dengan mengisi lembar observasi. Adapun hasil observasi selama pembelajaran, sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil pelaksanaan observasi aktivitas guru pada siklus I terlihat pada lampiran lembar observasi yang dimulai dengan persiapan, kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan penutup. Pada tabel observasi aktivitas guru terdapat 4 tahapan, yakni 2 aspek pada persiapan, 5 aspek pada kegiatan awal, 7 aspek pada kegiatan inti, 5 aspek pada kegiatan penutup. Adapun rincian skor yang didapatkan guru selama pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 4.2

Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Aspek Yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

Persiapan

1. Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran

√ 2. Guru menyiapkan instrumen

observasi

Pelaksanaan Kegiatan Awal

1. Guru memberikan salam √

2. Guru menyuruh siswa untuk doa bersama-sama

3. Guru mengabsen peserta didik √

4. Guru memberikan apresepsi √

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

No Aspek Yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

1. Guru menyampaikan materi pelajaran.

√ 2. Guru menjelaskan tentang materi

Seni tari kipas pakarena

√ 3. Guru bertanya tentang materi kipas

pakarena

√ 4. Guru membagi siswa dalam

kelompok

√ 5. Setelah itu guru memberikan contoh

beberapa gerak dasar tari kipas pakarena

6. Guru menyuruh siswa untuk mengikuti gerakan yang telah dicontohkan

7. Kemudian guru menyuruh siswa secara berkelompok siswa menciptakan gerakan tentang seni tari kipas pakarena dengan referensi yang telah diberikan. Gerakan yang diperintahkan meliputi:

 Keluwesan (gerakan tangan, gerakan kaki)

 Kelancaran (hafalan urutan gerak)

 Kepekaan (kepekaan gerak dengan ketukan)

Kegiatan Penutup

1. Guru bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

2. Guru memberikan refleksi √

3. RTL (Penugasan) √

4. Guru mengajak peserta didik berdoa secara bersama-sama

5. Guru mengucapkan salam √

Jumlah Skor 57

No Aspek Yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

Nilai Observasi Aktivitas Guru 75 (Cukup Baik)

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai dari aktivitas guru adalah 2 aspek mendapatkan skor 2 pada persiapan, 5 aspek mendapatkan skor 18 pada kegiatan awal, 7 aspek mendapatakan skor 21 pada kegiatan inti, 5 aspek mendapatkan skor 13 pada kegiatan penutup.

Dari paparan hasil skor yang diperoleh didapatkan jumlah skor sebanyak 57 yang kemudian dibagi dengan skor maksimal, yakni 76. Selanjutnya hasil yang didapatkan dikali 100, maka ditemukan hasil akhir nilai aktivitas guru, yakni 75 Hasil yang diperoleh tersebut kurang maksimal dan belum mencapai suatu indikator kinerja yang ditetapkan. Adapun patokan yang diharapkan adalah mencapai ≥80. Sehingga dari perolehan hasil tersebut perlu adanya refleksi perbaikan.

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil pelaksanaan observasi aktivitas siswa pada siklus I terlihat pada lampiran lembar observasi yang dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan penutup. Adapun hasil dari observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 4.3

Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek Yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

Pelaksanaan Kegiatan Awal

1. Siswa menjawab salam dari guru √

2. Siswa berdoa bersama-sama √

3. Siswa mengatakan hadir setelah dipanggil namanya untuk mengisi daftar hadir

Kegiatan Inti

1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru.

√ 2. Peserta didik menjawab pertanyaan

dari guru tentang materi seni tari.

√ 3. Siswa berkumpul dengan

masing-masing kelompok yang sudah dibagi oleh guru.

4. Peserta didik mengamati gerakan yang telah dicontohkan oleh guru.

√ 5. Siswa mengikuti gerakan yang

dicontohkan oleh guru.

√ 6. Kemudian secara berkelompok

siswa menciptakan gerakan tentang seni tari kipas pakarena dengan referensi yang telah diberikan. Lalu mempraktikkan gerakan yang diciptakan, meliputi:

 Keluwesan

- Gerakan tangan (siswa mampu menciptakan dan mempraktikkan 3 gerak dasar tangan)

- Gerakan kaki (siswa mampu

menciptakan dan

mempraktikkan 3 gerak kaki yang sesuai dengan gerak tangan.

 Kelancaran

- Hafalan urutan gerak (siswa mampu memperagakan

No Aspek Yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

ragam gerak tari sesuai urutan dan diulang 2x)

 Kepekaan

- Kepekaan gerak dengan ketukan (siswa mampu mempraktikkan gerakan tari dan sesuai dengan ketukan)

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik bertanya tentang gerakan atau materi yang belum dipahami

2. Siswa diberi penugasan √

3. Peserta didik berdoa secara bersama-sama

4. Peserta didik menjawab salam √

Jumlah Skor 38

Jumlah Skor Maksimal 52

Nilai Observasi Aktivitas Siswa 73 (Cukup)

Dari data tabel diatas dapat diketahui dalam lembar observasi aktivitas siswa terdapat 3 aspek yang mendapatkan skor 10 pada kegiatan awal, 6 aspek yang mendapatkan skor 15 pada kegiatan ini, dan 4 aspek mendapatkan skor 13 pada kegiatan penutup.

Dari paparan diatas skor yang diperoleh didapatkan jumlah skor sebanyak 38 yang kemudian dibagi dengan skor maksimal yakni 52. Selanjutnya hasil yang didapatkan dikali 100, maka ditemukan hasil akhir nilai aktivitas siswa, yakni 73. Hasil yang diperoleh tersebut kurang maksimal dan belum mencapai suatu indikator kinerja yang ditetapkan. Adapun patokan yang diharapkan adalah mencapai ≥80.

Sehingga dari perolehan hasil tersebut perlu adanya refleksi untuk perbaikan.

3) Hasil Penilaian Kinerja Siswa Pada Siklus I

Setelah guru selesai melaksanakan pembelajaran seni tari kipas pakarena melalui model project based learning, adapun hasil kinerja siswa yang terdapat pada tabel berikut.

Tabel 4.4

Penilaian Kinerja Terhadap Kreativitas Seni Tari Pakarena Siklus I

No Inisial Nama KKM Nilai Keterangan

1 A.S.N.A 80 81 Tuntas

2 A.N.S 80 87 Tuntas

3 B.A.P.P 80 100 Tuntas

4 D.P.A 80 81 Tuntas

5 D.A.C 80 43 Tidak Tuntas

6 D.W.P.H 80 62 Tidak Tuntas

7 F.M.Y.R 80 62 Tidak Tuntas

8 F.G.U.W 80 62 Tidak Tuntas

9 H 80 87 Tuntas

10 I.T.A 80 43 Tidak Tuntas

11 J.A.M 80 50 Tidak Tuntas

12 K.B 80 81 Tuntas

13 K.N.M 80 81 Tuntas

14 M.F.A 80 75 Tidak Tuntas

15 M.H.S 80 93 Tuntas

16 M.A.P 80 43 Tidak Tuntas

17 M.B.K 80 56 Tidak Tuntas

18 M.R.I.A 80 50 Tidak Tuntas

19 M.T.H.A 80 87 Tuntas

20 N.D.S 80 100 Tuntas

21 N.Y.Z.P.W 80 75 Tidak Tuntas

No Inisial Nama KKM Nilai Keterangan

23 Q.S.A.S 80 68 Tidak Tuntas

24 R.E.N.R 80 93 Tuntas

25 S.N.M 80 87 Tuntas

26 S.A.A 80 50 Tidak Tuntas

27 S.P.A 80 43 Tidak Tuntas

28 U.R.U 80 56 Tidak Tuntas

29 Z.I.H 80 75 Tidak Tuntas

Jumlah Nilai 2.033

Rata-Rata Kelas 70

Persentase Ketuntasan 63,1%

Berdasarkan data tabel di atas siswa melakukan siklus I lebih baik dibandingkan dengan nilai pra siklus. Dapat diketahui nilai rata-rata kreativitas menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena terbilang cukup, yaitu 70 (Tidak Tuntas), karena standar nilai yang diharapkan adalah mencapai ≥80. Dengan jumlah siswa yang memiliki kreativitas dalam menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena adalah 12 siswa dari 29 siswa. Maka persentase kreativitas siswa dalam menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena juga masih rendah yaitu 63,1% karena standart nilai yang diharapkan adalah mencapai ≥80%. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan perbaikan dalam pembelajaran seni budaya dan prakarya, sehingga diharapkan siswa dapat meningkatkan kreativitas khususnya pada materi seni tari kipas pakarena.

d. Refleksi (reflecting)

Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru, aktivitas siswa, dan analisis hasil penilaian kinerja, pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I masih terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut dari tindakan yang dilakukan yaitu pemahaman siswa pada materi dan penugasan yang telah diberikan yang kurang maksimal. Sehingga suatu indikator kinerja yang telah direncanakan belum tercapai dengan maksimal dan perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu tindakan evaluasi. Adapun beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya sebagai berikut:

1) Banyak siswa yang masih mengalami kesuitan dalam menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena, karena pada dasarnya siswa banyak yang tidak mempunyai pengalaman mengikuti kegiatan menari dan kurangnya referensi yang mereka dapatkan.

2) Situasi kelas menjadi kurang kondusif dan siswa mulai gaduh ketika berdisukusi untuk menciptakan gerak dasar seni tari kipas pakarena. 3) Pembagian alokasi waktu pada tiap langkah kegiatan pembelajaran

kurang maksimal. Hal ini dikarenakan ada beberapa langkah yang menghabiskan waktu terlalu banyak, sehingga membuat alokasi waktu untuk langkah kegiatan selanjutnya menjadi berkurang.

Dengan adanya kekurangan-kekurangan tersebut, maka peneliti akan memperhatikan kembali apa saja kemungkinan yang bisa terjadi selama proses pembelajaran dengan menyiapkan tindakan

penyelesaiannya. Oleh karena itu, peneliti melakukan diskusi sekaligus meminta saran kepada guru terkait bagaimana cara memperbaiki pembelajaran selanjutnya. Adapun hasil diskusi yang diperoleh adalah:

1) Peneliti menyiapkan beberapa video yang sesuai dengan materi yang akan ditampilkan saat proses pembelajaran berlangsung, tujuannya agar siswa mempunyai tambahan wawasan ketikan akan menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena.

2) Peneliti menambahkan satu langkah pada penilaian kinerja siswa agar siswa memiliki nilai tambahan pada kreativitasnya yaitu penilaian pada indikator Keluwesa tentang posisi badan saat menari.

3) Peneliti akan memperhitungkan kembali pembagian alokasi waktu dan menyesuaikan dengan bentuk kegiatan pada tiap langkah pembelajaran.

3. Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada Hari Selasa Tanggal 3 Desember 2019. Kegiatan ini dilakukan 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Tahapan pada siklus II sama dengan Siklus I yakni terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi

(observing), dan refleksi (reflecting). Adapun tahapan-tahapan pada siklus II

akan dijelaskan sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning)

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap perencanaan pada siklus II ini adalah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan refleksi dan analisis yang telah dilaksanakan pada siklus I, menyiapkan media berupa video seni tari kipas pakarena, menyusun instrumen pengumpulan data berupa lembar penilaian kinerja, dan lembar aktivitas guru dan siswa. Setelah penyusunan RPP, lembar penilaian kinerja, dan lembar aktivitas guru dan siswa di validasi oleh ibu Lisa Alistiana M.Pd selaku dosen Seni Budaya.

b. Pelaksanaan (Acting)

Kegiatan ini berlangsung selama 2 jam pelajaran. Pada kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana sedangkan guru mata pelajaran seni budaya dan prakarya yakni ibu Nikmasari S.Pd.I bertindak sebagai observer.

Pada tahap pelaksanaan terdiri dari 3 langkah kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga langkah tersebut dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Adapun pembahasan langkah-langkah kegiatan tersebut diantara lain:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pada siklus II sama dengan pada siklus I, yaitu guru memberikan salam pada siswa kemudian siswa menjawab salam tersebut. Guru menanyakan kabar siswa, kemudian guru mengajak

siswa untuk berdoa bersama sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Guru mengabsen siswa kemudian siswa yang hadir maju kedepan untuk mengambil nomor dada sesuai nomor urut absen. Guru mengawali dengan memberikan apersepsi dengan menanyakan apa saja nama tarian di Indonesia yang mereka ketahui. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginfokan materipembelajarannnya, yakni “Seni Tari Kipas Pakarena”.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru membimbing siswa untuk membaca diam pada materi “Seni Tari Kipas Pakarena”. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang asal tari kipas pakarena, apa cerita pada tarian kipas pakarena. Guru memberikan penjelasan tentang materi dasar tari kipas pakarena. Guru menampilkan beberapa video yang sesuai dengan materi. Guru merangsang siswa untuk menanggapi yang terdapat pada video yang telah ditampilkan. Guru mempraktikkan beberapa contoh gerakan dasar seni tari kipas pakarena. Guru merangsang siswa untuk menanyakan gerakan yang telah dicontohkan. Selanjutnya, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang mana tiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan tugas dalam menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena yang termasuk kedalam penilaian kinerja. Dalam penugasan ini guru memberikan waktu 30 menit dalam

penyelesaian menciptakan gerak dasar tari kipas pakarena. Setelah itu, guru meminta siswa untuk menampilkan setiap kelompok gerakkan yang telah diciptakan, setiap kelompok diberi waktu maksimal 5 menit untuk menampilkan gerakan yang telah diciptakan dan gerakan tersebut diulang sebanyak 2 kali agar lebih mengetahui gerakan yang diciptakan dan dipraktikkan.

3) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Setelah itu guru memberikan penguatan pada materi yang telah dipelajari. Guru mengajak semua siswa berdoa. Dan guru mengucapkan salam untuk mengahiri pembelajaran.

c. Observasi (Observing)

Tahap observasi dilakukan oleh guru seni budaya dan prakarya di kelas IV E MIN 1 Kota Surabaya, yakni Ibu Nikmasari S.Pd. sebagai observer selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dilakukan adalah mengamati proses pembelajaran yang berlangsung meliputi aktivitas guru dan siswa. Observer melakukan kegiatan pengamatan dengan mengisi lembar observasi. Adapun hasil observasi selama pembelajaran, sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil pelaksanaan observasi aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkatan yang terlihat pada tabel lembar observasi yang dimulai dari persiapan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah dalam proses pembelajaran pada siklus I yang dirasa kurang maksimal telah diperbaiki dan dilaksanakan dengan optimal pada siklus II. Adapun hasil dari observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 4.5

Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek Yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

Persiapan

1. Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran

√ 2. Guru menyiapkan instrumen

observasi

Pelaksanaan Kegiatan Awal

1. Guru memberikan salam √

2. Guru menyuruh siswa untuk doa bersama-sama

3. Guru mengabsen peserta didik √

4. Guru memberikan apresepsi √

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

1. Guru menyampaikan materi pelajaran.

√ 2. Guru menjelaskan tentang materi

Seni tari kipas pakarena

√ 3. Guru bertanya tentang materi kipas

pakarena

No Aspek Yang Diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

4. Guru membagi siswa dalam kelompok

√ 5. Guru menampilkan media berupa

video yang sesuai dengan materi seni tari kipas pakarena

6. Setelah menayangkan video, guru memberikan contoh beberapa gerak dasar tari kipas pakarena

7. Guru menyuruh siswa untuk mengikuti gerakan yang telah dicontohkan

8. Kemudian guru menyuruh siswa secara berkelompok siswa menciptakan gerakan tentang seni tari kipas pakarena dengan referensi yang telah diberikan. Gerakan yang diperintahkan meliputi:

 Keluwesan (gerakan tangan, gerakan kaki, dan posisi tubuh)  Kelancaran (hafalan urutan

gerak)

 Kepekaan (kepekaan gerak dengan ketukan)

Kegiatan Penutup

1. Guru bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

2. Guru memberikan refleksi √

3. Guru mengajak peserta didik berdoa secara bersama-sama

4. Guru mengucapkan salam √

Jumlah Skor 67

Jumlah Skor Maksimal 76

Pada tabel observasi aktivitas guru terdapat 4 tahapan, yakni 2 aspek yang mendapatkan skor 7 dari persiapan, 5 aspek mendaptkan skor 18 dari kegiatan awal, 8 aspek yang mendapatkan skor 28 dari kegiatan inti, dan 4 aspek mendaptkan skor 14 dari kegiatan penutup.

Dari paparan diatas hasil skor yang diperoleh didapatkan jumlah skor sebanyak 67 kemudian dibagi dengan skor maksimal, yakni 76

Dokumen terkait