• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

6.4 Identifikasi Faktor Internal

Berdasarkan analisis terhadap lingkungan internal yang mengacu pada aktivitas usaha KWC yang terdiri dari sistem manajemen, keuangan, pemasaran dan produksi/operasi, maka diperoleh sejumlah variabel kekuatan dan kelemahan yang terkait pada aktivitas tersebut.

Tabel 27. Identifikasi Faktor Internal pada Kampoeng Wisata Cinangneng

No Faktor-faktor Strategis Internal Keterangan

1 Memiliki berbagai variasi paket Kekuatan

2 Lokasi tempat wisata yang strategis Kekuatan

3 Kualitas SDM Kekuatan

4 Sarana pendukung (areal parkir, toilet, dll) Kekuatan

5 Kebersihan tempat wisata Kekuatan

6 Kualitas paket Kekuatan

7 Promosi yang belum berkesinambungan Kelemahan

8 Manajemen Keuangan Kelemahan

9 Kurangnya penerapan teknologi Kelemahan

10 Biaya paket wisata relatif mahal Kelemahan

11 Kendala dalam SDM (bahasa) Kelemahan

12 Manajemen perusahaan ditangani satu orang Kelemahan

13 Adanya rangkap jabatan Kelemahan

1) Kekuatan

a) Memiliki Berbagai Variasi Paket

Kampoeng Wisata Cinangneng merupakan konsep wisata yang mengemas berbagai kegiatan wisata dalam bentuk paket wisata yang bervariasi. Paket wisata yang disediakan oleh KWC terdiri dari lima paket, yaitu paket A, B, C, D dan E. Kampoeng Wisata Cinangneng harus lebih dekat dengan pengunjung agar dapat memperoleh informasi dan mengetahui paket-paket apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengunjung. Dengan demikian, harus memberikan paket-paket wisata yang lebih bervariasi lagi yang tidak dimiliki oleh pesaing-pesaingnya. b) Lokasi Tempat Wisata yang Strategis

Lokasi KWC merupakan salah satu faktor kekuatan yang paling penting. Lokasi KWC sangat strategis karena berada di kabupaten Bogor yang dapat ditempuh dari Jakarta melalui jalan bebas hambatan Jagorawi dalam waktu 30 menit. Kampoeng Wisata Cinangneng dapat ditempuh dengan kendaraan beroda empat dari Bandung dalam waktu kurang dari tiga jam. Kampoeng Wisata Cinangneng juga dekat dengan kampus IPB, sehingga memudahkan para pengunjung untuk mencapai KWC.

c) Kualitas SDM

Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja yang dimiliki oleh KWC berpengaruh secara langsung dengan semua aktivitas-aktivitas di KWC. Hubungan antara atasan dengan bawahan dan antara rekan kerja harus ada koordinasi agar tercipta suatu suasana harmonis dalam lingkungan kerja.

d) Sarana Pendukung (Areal Parkir, Toilet, dan lain lain)

Kampoeng Wisata Cinangneng tidak hanya menjual produk yang dikemas dalam bentuk paket wisata akan tetapi memberikan pelayanan kepada pengunjung yang sedang berwisata. Salah satu pelayanan yang dapat dinikmati oleh pengunjung yaitu adanya sarana pendukung yaitu adanya sarana pendukung, seperti areal parkir, toilet, kolam renang, saung-saung, dan lain-lain)..

e) Kebersihan Tempat Wisata

Kampoeng Wisata Cinangneng sangat memperhatikan kebersihan tempat wisata serta segala sesuatu yang mempunyai hubungan dengan pengunjung. Hal ini dimaksudkan agar pengunjung merasa nyaman pada saat melakukan kunjungan wisata.

f) Kualitas Paket

Keberagaman paket yang ada di KWC harus diiringi dengan kualitas paket dan kualitas kegiatan-kegiatan yang ada dalam paket wisata. Pengunjung akan memperoleh kepuasan ketika kualitas paket yang dinikmati sesuai dengan biaya yang dibayarkan oleh pengunjung. 2) Kelemahan

a) Promosi yang Belum Berkesinambungan

Berdasarkan wawancara dengan pemilik KWC kegiatan promosi bukan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan karena pihak KWC menganggap bahwa tempat wisata ini masih kecil dan juga tidak dapat menampung pengunjung dalam jumlah besar, sehingga tidak perlu melakukan upaya promosi secara besar-besaran. Promosi yang dilakukan yaitu dengan memasang papan nama di depan pintu masuk KWC dan melalui informasi dari mulut ke mulut oleh pengunjung. Selain itu, melalui website akan tetapi masih belum optimal.

b) Manajemen Keuangan

Sistem keuangan yang digunakan KWC masih sangat sederhana yaitu di tangan pemilik, sehingga sering terjadi kesulitan dalam penghitungan pengeluaran dan pemasukan. Hal ini mengakibatkan pengaturan sistem keuangan kurang berjalan lancar.

c) Kurangnya Penerapan Teknologi

Kampoeng Wisata Cinangneng belum memanfaatkan teknologi yang ada dan berkembang saat ini. Semisal teknologi dalam peralatan dapur yang nantinya dapat memudahkan juru masak untuk memasak dalam jumlah banyak tetapi dengan waktu yang lebih singkat. Pihak manajemen juga tidak mengolah website yang telah ada secara optimal.

d) Biaya Paket Wisata Relatif Mahal

Harga yang ditetapkan di Kampoeng Wisata Cinangneng memang relatif mahal berkisar antara Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 550.000. Kampoeng Wisata Cinangneng juga menetapkan jumlah minimal bagi pengunjung yang akan berkunjung, hal ini dikarenakan pihak KWC memiliki sistem pariwisata yang terintegrasi yaitu ketika ada program berjalan maka pihak KWC harus membayar penduduk desa untuk menyediakan segala sesuatunya yang terkait dengan kegiatan tour. Harga yang dibayarkan oleh pengunjung juga sudah meliputi semua kegiatan dalam paket wisata yang diambil dan juga fasilitas yang ada di KWC seperti kolam renang, toilet, saung dan lain-lain tanpa dipungut biaya lagi.

e) Kendala Dalam SDM (Bahasa)

Sekitar 75 persen pekerja di KWC adalah warga sekitar yang tingkat pendidikannya kebanyakan adalah lulusan SMP. Kendala dalam bahasa asing menjadi kelemahan bagi perusahaan karena para pekerja terutama pemandu banyak tidak bisa berbahasa asing. Dengan demikian, jika ada wisatawan asing maka akan diserahkan kepada beberapa pekerja (pemandu) yang bisa berbahasa asing. Hal ini menjadi sulit apabila wisatawan asing yang datang dalam jumlah banyak. Untuk itu perlu diadakan pelatihan atau kursus bahasa asing bagi pemandu.

f) Manajemen Perusahaan Ditangani Satu Orang

Pemilik merupakan orang yang bertanggung jawab untuk semua hal yang mencakup manajemen di KWC. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi pemilik untuk mengatur manajemen perusahaan. Seringkali terjadi kesalahan dalam manajemen dikarenakan hal ini semisal bagian keuangan yang tidak terperinci.

g) Adanya Rangkap Jabatan

Adanya rangkap jabatan merupakan imbas dari ketidaksempurnaan struktur organisasi yang ada di KWC. Setiap bagian pada struktur organisasi sering melakukan rangkap jabatan dikarenakan tidak ada job description yang jelas dan baku. Hal ini menjadi kelemahan karena

banyak bagian yang tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya menurut struktur yang ada.

h) Struktur Organisasi

Ketidaksempurnaan struktur organisasi yang ada di KWC menimbulkan berbagai masalah internal bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan ada beberapa bagian yang penting yang tidak masuk ke dalam struktur, seperti humas, personalia dan bagian produksi jasa.

VII PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN KAMPOENG

Dokumen terkait