• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Supervisi Akademik

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN (Halaman 30-36)

Hasil penelitian ini menemukan bahwa pelaksa-naan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 dilakukan dengan cara observasi dan kemudian ber-komunikasi dengan guru yang bersangkutan. Langkah kongkrit pelaksanaan supervisi akademik di SD ini yaitu dengan cara kunjungan kelas, observasi pembe-lajaran, administrasi guru, yang kemudian dikomuni-kasikan dengan guru yang bersangkutan. Secara berkala diadakan rapat untuk mengevaluasi pelaksa- naan supervisi akademik, sedangkan pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 sesuai jadwal atau rencana program yang dikomunikasikan kepada guru-guru.

Sistem kegiatannya, kepala sekolah masuk ke dalam kelas dan menanyakan RPP kepada guru yang berkaitan dengan materi dan metode pembelajaran.

Setelah berkomunikasi dan mendapat jawaban apa saja yang guru lakukan saat pembelajaran, berikutnya kepala sekolah melakukan pengamatan proses pem-belajaran dan mengecek apakah pempem-belajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan RPP atau ada pengembangan yang dilakukan oleh guru. Terka-dang pelaksanaan supervisi akademik dilakukan hanya di sekitar lingkungan kelas. Kepala sekolah melakukan supervisi berupa pengamatan mengenai pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung. Pola yang dilakukan dalam pelaksanaan supervisi akademik adalah berdasarkan pola hubungan kerja sama antara kepala sekolah dengan guru.

Temuan penelitian juga menemukan bahwa metode yang dilakukan dalam supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak disesuaikan dengan karakteristik guru-guru yang ada. Contohnya guru yang senior diajak diskusi tentang merumuskan masalah, bagaimana melakukan pembelajaran yang baik. Dalam percakapan ini guru tersebut juga diajak untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran, untuk guru yang lain dilakukan dengan kunjungan kelas .

Kepala sekolah mengemukakan pandangan mengenai masalah pembelajaran yang dihadapinya. Pada kesempatan inilah terjadi komunikasi yang meli-batkan guru dan kepala sekolah sehingga disepakati tentang tanggung jawab antara kepala sekolah sebagai

supervisor dan guru yang disupervisi. Selanjutnya bagi guru yang tingkat abstraksinya rendah dan mempu-nyai komitmen rendah, supervisi dilakukan dengan pendekatan direktif. Hal yang dilakukan kepala seko-lah pada pendekatan ini adaseko-lah memberi contoh konkrit dan petunjuk maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak dari guru yang lain. Namun intinya adalah komunikasi untuk mendiskusikan masalah pembelajaran secara dua arah antara kepala sekolah dan guru. Demikian pula perhatian kepada murid untuk meningkatkan konsentrasi belajarnya agar seimbang yaitu guru dan murid sama-sama aktif dalam kegiatan belajat mengajar.

Hasil temuan penelitian diatas hampir sama dengan penelitian Journal Effectiveness of the blended Supervision model: a case study of Student teachers learning to teach in High schools of Zimbabwe oleh Mutandwa, Muropa and Gadzirayi (2007: 11) yang menjelaskan menjelaskan bahwa model supervisi merupakan upaya mengkolaborasikan atau mencam- purkan model tutorial guru dan murid dalam pembela- jaran. Metode ini banyak memfokuskan pada aktivitas diskusi. Perbedaannya terletak pada subjek yang melakukan supervisi, yaitu apabila dalam penelitian terdahulu yang melakukan supervisi adalah guru terhadap siswa, sedangkan pada penelitian ini adalah kepala sekolah terhadap guru. Persamaannya adalah penggunaan metode kualitatif dan pembahasan meto-

de supervisi dengan cara hubungan kerja sama atau diskusi.

Aspek administrasi dalam pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 dilakukan untuk mengetahui administrasi kelas yang dikerjakan oleh guru. Untuk supervisi akademik terkait aspek admi-nistrasi kelas, mekanisme adalah semua dokumen mengenai administrasi kelas dikumpulkan ke ruang kepala sekolah, setelah diobservasi oleh kepala seko-lah dan ditandatangani kemudian dikembalikan kepa-da guru-guru. Kepala sekolah saat memberikan pem-binaan peyusunan perangkat pembelajaran oleh guru secara umum dengan kekurangan-kekurangannya. Dalam pelaksanaan supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 pada aspek administrasi kelas dilakukan secara individual atau kelompok. Hasil pelaksanaan supervisi akademik dicatat dalam buku laporan super-visi sekolah.

Selain mensupervisi aspek pembelajaran sendiri juga membahas mengenai aspek administrasi kelas. Hal ini dilakukan oleh kepala sekolah secara berkala dengan tujuan melakukan monitoring atau pengawas-an secara terus-menerus. Kepala sekolah sebagai administrator mempunyai kewajiban dalam melaku-kan supervisi akademik dan monitoring terhadap administrasi pembelajaran secara teratur yang bertu- juan untuk mengurangi benturan SDM yang dikelola, baik secara vertikal maupun horizontal.

4.3.3 Umpan Balik Supervisi Akademik

Pertemuan umpan balik merupakan tindak lanjut hasil supervisi yang dicatat oleh supervisor. Pertemuan ini akan memberikan hasil yang disepakati bersama oleh kedua belah pihak tentang hal-hal positif, yang sudah baik dan hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Fungsi umpan balik supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 mengkomunikasikan hasil supervisi kepada guru sebagai feedback atau balikan untuk memperbaiki kesalahan dengan tindak lanjut-nya. Sedangkan tujuannya untuk memberi penguatan agar termotivasi, merasa semangat, dan puas akan hasil yang dikerjakannya.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa tindak lanjut atau umpan balik dari hasil supervisi akademik SD Negeri Candisari 1 yang dilakukan oleh kepala sekolah berupa pemberian penguatan, kepuasan, motivasi, kerja sama, intervensi memberi bantuan di-daktis atau bimbingan, supervisi terhadap diri sendiri dan diberi pengetahuan tambahan termasuk pengirim-an penatarpengirim-an-penatarpengirim-an untuk beberapa guru. Pena-taran ini pada akhirnya bertujuan untuk mempersiap-kan skill atau kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga mampu membentuk guru profesional. Tindak lanjut hasil supervisi akademik berupa penguatan, meganalisa pencapaian tujuan pengajaran, menganalisa target keterampilan pembela- jaran, menyimpulkan hasil dari apa yang diperolehnya selama supervisi akademik, mendorong guru untuk

merencanakan latihan-latihan, sekaligus menetapkan rencana berikutnya.

Pemanfaatan hasil supervisi akademik SD Negeri Candisari 1 untuk meningkatkan kinerja guru terlihat dari tingkat kehadiran guru, baik di sekolah maupun di kelas yang selalu dipantau oleh kepala sekolah dan menunjukkan adanya peningkatan kinerja. Temuan penelitian juga menyebutkan bahwa hasil supervisi akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak dalam umpan baliknya merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang disepakati keduanya, kemudian keduanya menandatanganinya dan dijadikan dokumen sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah berusaha melakukan motivasi terhadap guru. Umpan balik ini diberikan oleh kepala sekolah secara langsung setelah kepala sekolah selesai melakukan supervisi. Apabila sudah dikomunikasikan dan terjadi kesepakatan bersama maka tindak lanjutnya adalah sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh tiap-tiap guru.

Kepala sekolah sebagai supervisor harus mampu menciptakan hubungan harmonis, menghayati priba-di, watak, bakat dan menyesuaikan dengan sifat guru. Temuan penelitian di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Black (2003: 8) berjudul Tafe head teachers: Discourse brokers at the management/ teaching interface, bahwa kemampuan manajerial ke-pala sekolah dalam pendidikan, salah satunya adalah mempunyai strategi dalam memanage guru. Kepala

sekolah merupakan kunci dalam pengelolaan tersebut. Seperti halnya kegiatan supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dalam pendidikan. Adanya supervisi ini mampu mempengaruhi kinerja guru secara berkelan-jutan. Dijelaskan lebih dalam lagi mengenai pengelo-laan guru dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyarakat dengan sekolahan, pengelolaan kesiswaan dan kurikulum, hal tersebut dalam rangka pendaya-gunaan sumber daya secara optimal. Pada pokoknya adalah faktor utama dikelola dengan baik maka komponen-komponen yang lain akan terimbas juga. Dengan demikian apabila faktor semangat guru sudah termotivasi dengan baik maka semua yang berkaitan dengan tugas guru akan menghasilkan produk yang optimal.

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN (Halaman 30-36)

Dokumen terkait