• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Kinerja Sebagai Tolok Ukur Mutu Perguruan tinggi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

G. Indikator Kinerja Sebagai Tolok Ukur Mutu Perguruan tinggi

Penilaian dari stakeholders dan hasil pengembangan tujuan pendidikan tinggi merupakan ukuran dari kinerja sebuah perguruan tinggi. Ukuran yang selanjutnya disebut dengan kinerja merupakan cerminan dari tingkatan kualitas dari perguruan tinggi setelah dikenai sebuah instrumen.

Indikator kinerja merupakan elemen penting dalam upaya melihat keberhasilan perguruan tinggi. Pada hakikatnya indikator merupakan ukuran

kuantitatif dan kualitatif yang melukiskan pencapaian sasaran yang telah dirumuskan (Suyanto. 2002: 3). Ada beberapa rentangan dimensi yang dapat dikenai pengukuran, ada yang membatasi empat komponen saja dari keseluruhan proses yang terselenggara di Perguruan tinggi yaitu sebatas : input – proses - output dan outcome, namun ada pula yang merambah sampai aspek lain seperti kemampuan kompetisi lulusan sebagaimana yang dikembangkan di Negara Eropa, Amerika maupun Canada yang dinamakan: Basic Quality Standard (Lazar, Vascanu. 2004: 40). Namun dapat pula membandingkannya dengan penilaian indikator yang dikembangkan di Australia oleh Mc. Kinon dalam bentuk

benchmark (Garlick, Steve. 2004: 39).

Dalam pandangan Grosjean dan Grosjean indikator kinerja dianggap sebagai pengukuran yang bersifat otoritatif yang umumnya berbentuk kuantitatif atas atribut dari kegiatan dari lembaga perguruan tinggi bersangkutan. Pengukuran dapat bersifat sebatas memperbandingkan dan tidak selalu berprosedur formal tetapi bisa juga informal seperti halnya peer evaluation (Grosjean,Janet. 2000: 6). Hal yang penting dari pengukuran ini adalah bahwa hasil pengukuran yang ditemukan dijadikan pertimbangan untuk menentukan mutu perguruan tinggi.

Di Indonesia, secara nasional, penilaian mutu perguruan tinggi secara luas menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh BAN-PT dengan membatasi atas lima indikator kunci yaitu :

Penyelenggaraan program pendidikan tinggi seperti sistem dan mekanisme kerja, insfrastruktur seperti tanah, gedung, peralatan dan fasilitas lainnya. Finansial seperti struktur pemasukan, pengeluaran dan penggunaan dana. Aset sumber daya manusia seperti rekruitmen mahasiswa, rekruitmen dan pengembangan pengajar serta staf

 

pendukung lainnya dan informasi seperti on-line internal connectivity

melalui sistem manajemen informasi yang baik (BAN PT. 2001)

Pada negara-negara barat, Amerika dan Australia mengembangkan penilaian mutu perguruan tinggi meliputi 10 aspek yang rinciannya sebagai berikut :

a. Merealisasikan misi dan tujuan.

Menilai bagaimana cara merealisasikan misi baik misi lembaga perguruan tinggi, misi fakultas, misi jurusan termasuk program studi.

Bagaimana merealisasi tujuan program studi serta kemungkinannya untuk menjalankan materi programnya.

Strategi-strategi : bagaimana awal mulainya, strategi jangka panjang untuk mencapai misi dan tujuan yang ditata oleh universitas dan program studi. Kesesuaian antara materi bahan program dengan pencapaian tujuan. Kerjasama dengan dalam dan luar negeri ditinjau dari pencapaian misi dan realisasi tujuan.

b. Kualitas mahasiswa.

Kualitas penerimaan calon mahasiswa (metode evaluasi dan seleksi calon) Apakah lembaga universitas jelas dalam penggunaan prosedur untuk menyaring mahasiswa.

Persyaratan penerimaan dan kriteria harus dibuat dan diketahui oleh umum sebelum diselenggarakan ujian masuk

Apakah hanya calon yang menyelesaikan materi kuliah di universitas yang akan diterima

Apakah minimal persyaratan diterima adalah yang lulus SMA

Apakah prosedur seleksi mementingkan ketrampilan dan motivasi calon. Apakah seleksi berdasarkan kompetisi.

Mahasiswa : Apakah pembagian mahasiswa di antara jurusan dilaksanakan sesuai dengan tipe dan tingkatan belajar.

Lulusan : ketentuan lulus apakah diberlakukan kepada mahasiswa pada akhir ujian dan kedudukan lulusan pada lapangan kerja sekaligus dihubungkan dengan tuntutan pasaran kerja.

c. Kurikulum

apakah kurikulum konsisten dengan pernyataan misi dan tujuan. Apakah konsisten pembagian mata kuliah dalam kurikulum

Apakah mata kuliah yang dipilih dalam perencanaan pendidikan difasilitasi secara penuh dalam rangka memenuhi misi dan tujuan.

Apakah mata kuliah akan dapat melengkapi yang lainnya.

Apakah kekomplekkan mata kuliah dimunculkan secara berangsur.

Apakah beban tugas, pilihan mata kuliah dan yang umum serta khusus sudah ada keseimbangan.

Apakah peluang menuju spesialisasi akan ditawarkan kepada mahasiswa. Apakah latihan teori dan praktik diterapkan setiap waktu

Apakah tujuan isi mata kuliah telah mencerminkan tingkat pengembangan ilmu dalam praktek lapangan sudah dipertimbangkan.

Apakah sudah dikenalkan metode untuk menjaga agar kurikulum selalu baru.

  d. Analisis program

Apakah ada upaya menghubungkan antara analisis program dan pernyataan misi dan kurikulum

Apakah dasar analisis program telah sesuai dengan keilmuan. Apakah metode evaluasi pengetahuan mahasiswa sudah mencukupi

Apakah sudah ada langkah-langkah untuk mengkoordinasikan keragaman analisis program dalam kurikulum.

e. Kegiatan Belajar dan Mengajar

Apakah metode yang digunakan dalam pembelajaran sesuai materi kuliah. Apakah ada evaluasi yang rutin penggunaan metode mengajar dan belajar Apakah tutorial juga digunakan

Apakah teknologi informasi dimanfaatkan luas termasuk dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan penelitian.

Apakah dukungan pendidikan juga ditawarkan pada mahasiswa sesuai dengan ketrampilan dan kemampuan pencapaiannya.

Apakah kemampuan tinggi dapat ditunjukkan buktinya. f. Peralatan Mengajar.

Apakah bahan ceramah, buku dan material lain kondisinya baik. Apakah alat mengajar sesuai dengan isi ilmu.

g. Evaluasi mahasiswa.

Apakah alat evaluasi cukup memadai

Apakah hasil evaluasi selalu dikombinasikan dengan ujian akhir.

Apakah langkah untuk meragakan evaluasi dapat diperlihatkan h. Staf pengajar

Apakah ada struktur staf pengajar (usia, kualifikasi maupun lama mengajar)

Apakah ada kordinasi kewenangan mengajar pada dosen terkait dengan kedudukannya sebagai pemegang mata kuliah

Apakah ada sistem evaluasi secara berkala atas kinerja dosen dalam : metode evaluasi,sebagai evaluator, frekvensi menilai dan konskwensi menilai.

i. Penelitian

Apakah kegiatan riset diorganisasikan dalam universitas atau fakultas atau program studi.

Apakah ada kecukupan sumber daya manusia dilibatkan dalam riset Apakah dana riset memadai

Apakah ada penilaian atas keluaran dalam riset : pencapaian, jumlah yang dipublikasikan, alat kelembagaan yang digunakan untuk menilai hasil riset serta upaya-upaya untuk memodali pada riset.

Apakah ada mekanisme dan tataran pencapaian hasil keilmuan yang telah mencapai tingkat internasional, dan nasional.

j. Infrastruktur

Infrastruktur termasuk tempat lembaga didirikan apakah milik sendiri Apakah peralatan sesuai dengan penggunaan kuliah, seminar, termasuk peralatan perpustakaan, laboratorium, kantin, dan sebagainya.

 

Layanan sosial dan fasilitas untuk mahasiswa dan dosen apakah ada Berikut ini diuraikan indikator kinerja yang menyangkut input – proses – output pendidikan yang dikenalkan oleh Idrus dalam kerangka sistem pendidikan di Indonesia secara umum.

Tabel 4. Indikator Kinerja Input-Proses-Output Pendidikan

NO INDIKATOR INPUT INDIKATOR PROSES INDIKATOR OUTPUT 1. Mahasiswa dan Dosen

-Nilai tes masuk -komposisi mahasiswa menurut asal,status sosial

-rasio dosen mahasiswa -tingkat kehadiran dosen

-status akreditasi progdi - kualifikasi dosen - pengalaman kerja dosen

- pengalaman mengajar mata kuliah yang sama -kesesuaian mata kuliah

dengan jenis praktikum -keadaan laboratorium

-keadaan bengkel -keadaan peralatan laboratorium dan bengkel

-jumlah peralatan laboratorium -rasio mahasiswa dengan laboratorium dan bengkel

-Frekvensi training bagi dosen setiap tahun

-diagnosis ketrampilan belajar mahasiswa -interaksi dosen dan mahasiswa di luar jam

kuliah -pengembangan dosen dalam metode pengajaran dan pemanfaatan media pembelajaran - jumlah mahasiswa dlam kelas praktikum

- jumlah mahasiswa dalam kelas bengkel - partisipasi mahasiswa

dalam kelas - jumlah mahasiswa

yang menggunakan fasilitas perpustakaan

- jumlah materi yang menuntut mahasiswa -Tingkat kepuasan mahasiswa -tingkat kelulusan mahasiswa - rerata IPK Kelulusan - rerata masa studi

mahasiswa - tingkat kepuasan dosen - ketidakpuasan dosen terhadap manajemen - ketidakpuasan dosen terhadap sistem - ketidakpuasaan dosen terhadap mahasiswa - partisipasi dosen dalam kegiatan extra

mahasiswa - tingkat kehadiran

menggunakan metode belajar baru - jumlah dosen dan ma

hasiswa yang mengak ses internet di kampus - sistem evaluasi dosen

oleh mahasiswa dan evaluasi manajemen

oleh dosen - sistem reviu akade mik, kurikulum, pro gram studi dan silabi - ketersediaan sarana

dan fasilitas bagi pengajaran, labora torium dan bengkel

dosen di luar jam kerja normal - dosen yang menggunakan media

pengajaran baru - komitmen dosen

terhadap visi dan misi universitas 2. Kemampuan bahasa Inggris - skor TOEFL mahasiswa - skor TOEFL dosen -ketersediaan layanan tes TOEFL di kampus - ketersediaan dosen bahas a Inggris yang

profesional - ketersediaan laboratorium bahasa. -Skor TOEFL lulusan - makalah dan publikasi dosen dalam bahasa Inggris - kerjasama dosen mahasiswa dalam penulisan makalah dan publikasi dalam

bahasa inggris. 3. Partisipasi dunia kerja

dan partisipasinya dalam pengembangan

-Jumlah MoU dengan dunia kerja - jumlah pimpinan yang

-Masa tunggu lulu san untuk mempe roleh pekerjaan

 

kurikulum aktif mengajak dunia kerja untuk berpartisipasi dalam kegiatankampus pertama -tingkat kepuasaan kerja karyawan - jumlah kerja yang

ditawar kan dunia kerja ke kampus 4. Reputasi Institusi yang

diperoleh dari lembaga yang dipercaya -manajemen Perencanaan publik - manajemen perencanaan kantor pemerintah - Publikasi standar kualitas kelembagaan - pengumpulan data, analisis dan pembaha ruan data secara regular

- publikasi lembaga pada laporan, jurnal,

majalah bergensi - tempat kerja

alumni - jumlah keluhan yang diterima dari dosen, mahasiswa dan external lain.

5. Ketersediaan misi dan visi institusi

Gaya kepemimpinan manajemen Praktek kepemimpinan

-ketersediaan program agar sivitas akademik peduli dengan visi dan

misi universitas -Jumlah alokasi waktu

untuk program sosialisasi visi dan misi -Keterlibatan pimpinan

dalam program sosialisasi visi dan misi

-Pelaksanaan pengelolaan masukan

balik

-Analisis beban kerja

- jumlah dosen yang mengerti sepenuhnya visi dan

misi universitas - jumlah usulan

dosen bagi pengembangan

sistem - jumlah dosen yang terlibat dalam satuan

tugas untuk pengembangan

sistem - jumlah dosen yang

- Rencana pengembangan tugas

- Anggaran untuk pengembangan manajemen dan dosen

mendukung visi dan misi universitas

6. Riset dan Kajian Pascasarjana -ketersediaan dokumen strategi pengembangan

penelitian - rencana induk aktivitas

penelitian -anggaran penelitian

-fasilitas fisik untuk penelitian dan

pascasarjana -kesesuaian sarana laboratorium untuk penelitian dan program

pascasarjana -kesesuian antara penga daan sarana laboratorium untuk riset &pascasarjana

-rencana program sosialisasi penelitian -desiminasi hasil penelitian -seminar hasil penelitian tingkat universitas -seminar tingkat fakultas dan program

studi -ketersediaan kriteria penghargaan penelitian -ketersediaan beasiswa pascasarjana. -ketersediaan peraturan studi lanjut -supervisi bagi dosen

studi lanjut

-aturan penelitian yang jelas dan mendukung kajian

dosen dan kajian pascasarjana -jumlah makalah yang merujuk jurnal

internasional -jumlah temuan baru

- rasio mahasiswa pascasarjana dengan

dosen -jumlah dan nilai

hibah penelitian yang diperoleh -tempat kerja alumni

Sumber : Idrus, 2000

Dokumen terkait