• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAN II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritik

3. Jiwa Berwirausaha

Jiwa berwirausaha atau entrepreneur pada galibnya adalah

mencari uaya untuk menciptakan nilai tambah, dengan menangkap

peluang bisnis dan mengelola sumber daya untuk mewujudkannya.

Pengertian jiwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1996:364) adalah suatu zat yang tidak dapat dilihat yang ada

dalam tubuh dan menyebabkan hidup, roh nyawa, jiwa. Jiwa

adalah sesuatu yang menjadi sumber tenaga dan semangat atau

suatu penggerak. Jiwa diartikan sebagai keseluruhan batin manusia

yang terjadi dari perasaan batin, pikiran dan angan – angan. Seseorang yang mempunyai jiwa berwirausaha akan mempunyai

sikap mental yang berani mengambil resiko, berpikiran maju dan

berani berdiri sendiri dengan mendirikan sebuah usaha (Sutanto,

2002:12). Sikap mental ini akan membawa seseorang untuk

berkembang secara terus menerus dalam jangka panjang.

Jiwa kerirausahaan mendorong minat seseorang untuk

mendirikan dan mengelola usaha secara profesional dengan diikuti

juga dengan perencanaan dan perhitungan yang matang. Misalnya

saja dalam memilih dan menyeleksi bidang usaha yang akan

dijalankan sesuai dengan prospek dan kemampuan usaha.

pertimbangan seperti minat, modal, kemampuan dan pelatihan

serta pengalaman dan keterampilan yang dimiliki. Jika seseorang

belum pernah mengikuti pelatihan kewirausahaan ataupun

mempunyai keterampilan serta pengalaman dari orang lain, maka

seseorang itu harus mengetahui seberapa besar jiwa berwirausaha

yang ia miliki.

Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan, mempunyai

sikap mental yang berani mengambil resiko, berpikiran maju dan

berani berdiri sendiri dengan usahanya (Sutanto, 2002:12). Sikap

mental seperti ini akan membawa seseorang untuk berkembang

secara terus menerus dalam jangka panjang. Sejalan dengan hal

tersebut, Soesilo dan Soetarta (2004:18) menjelaskan bahwa

kualitas mental seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan

adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan mengorganisir

Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan mampu

mengorganisir potensi dalam dirinya, baik kekuatan maupun

kelemahan sehingga ia memiliki keyakinan yang mantap untuk

mencapai tujuan usahanaya dengan prestasi yang optimal.

2. Memiliki kekuatan dan kemampuan untuk berprestasi

Memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengorganisir

seberapa besar kekuatan dan kemampuan untuk menjadi

3. Bertindak secara aktif

Bertindak dengan aktif merupakan tindakan positif yang

berproses dalam bidang wirausaha dengan pengorbana dan

perjuangan.

4. Mengembangkan sikap dan cara berpikir positif

Sikap ini akan mempunyai dampak positif dalam usaha yang

sedang dan sudah dijalankan.

5. Keterampilan kepemimpinan

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan mengubah

potensi menjadi realita. Jiwa kewirausahaan yang tercermin

dalam kemampuan memimpin dapat membangun kerja sama

dengan beberapa pihak.

6. Memiliki wawasan yang luas dan pandangan ke depan

Berdasarkan analisis fakta bisnis yang aktual, seseorang yang

memiliki wawasan yang luas akan mampu meprediksi dan

mengantisipasi resiko masa depan.

7. Kemampuan membuat keputusan dan mengambil resiko

Seseorang yang mempunyai jiwa kewirausahaan akan mampu

membuat keputusan dan berani mengambil resiko.

8. Kemampuan menjalin kerja sama

Kemampuan menjalin kerja sama yang baik akan menghasilkan

9. Kemapuan untuk mandiri

Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan mampu

mendirikan usaha dengan berani dengan memperhitungkan

resiko yang mungkin terjadi.

10.Bersikap antusias

Seorang wirausahawan harus bisa dan mampu bersikap

antusias dalam menerima kritik dan saran dari orang lain.

11.Ulet, disiplin dan percaya diri

Wirausahawan harus bersikap ulet, disiplin dan percaya diri

guna untun menghadapi peerjaannya dan mencapai

kesuksesannya.

12.Bersikap optimis

Seorang wirausahawan harus mempunyai sikap optimis dalam

menjalankan suatu usaha yang akan diikuti dengan

keberhasilan usahanya.

b. Cara Menumbuhkembangkan Jiwa Berwirausaha

Adapun cara untuk menumbuhkembangkan jiwa

kewirausahaan seseorang yaitu :

1. Seseorang harus sadar akan pentingnya berwirausaha.tak

selamanya bekerja pada sektor formal akan membawa

keberhasilan dan kemampanan hidup. Hal konkret yang

meningkatkan minat untuk berwirausaha dan selalu mengakses

2. Mengikuti berbagai seminar kewirausahaan pun dapat menjadi

salah satu cara menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship

dalam diri kita.

3. Peran keluarga. Rendahnya minat dan pertumbuhan

wirausahawan muda, terutama di sebabkan oleh minimnya

dorongan lingkungan keluarga sang anak .Orang tua lebih

banyak mengharapkan anaknya bekerja sebagai pegawai negeri

atau pegawai kantor. Pasalnya, pekerjaan seperti itu di nilai

memiliki resiko kecil dibandingkan menjadi pengusaha. Maka,

paradigma yang selalu melekat itu harus segara diganti dengan

paradigma yang baru di mana seseorang akan berhasil dalam

pekerjaannya bila memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi.

4. Peran sekolah. Peran sekolah pun penting dalam mengatasi

jumlah pengangguran intelek yang terus meningkat. Sekolah

mempunyai peran sangat penting sebagai institusi yang

mencetak kader intelektual atau mencerdaskan anak bangsa,

terutama siswa yang memiliki pandangan jauh kedapan yang

banyak di dambakan amal baktinya oleh masyarakat.

Pembelajaran untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di

setiap bidang pendidikan menjadi sangat penting. sekolah di

harapkan dapat menjadi satu alternative pertama untuk

menciptakan situasi kondusif bagi penumbuhkembangan jiwa

5. Peran pemerintah. Saat ini pemerintah telah mengupayakan

program-program untuk menumbuhkembangkan jiwa

kewirausahaan pada siswa dengan bekerja sama dengan

lembaga-lembaga lain.

c. Etika atau Norma Berwirausaha

Menurut kasmir (2009: 21) etika atau norma yang harus ada

dalam benak dan jiwa setiap wirausaha yaitu :

1. Kejujuran, seorang pengusaha harus selalu jujur baik dalam

berbicara maupun bertindak karena tanpa ejujuran usaha tidak

akan maju dan ditak dipercaya konsumen atau mitra kerja.

2. Bertanggung jawab, pengusaha harus bertanggung jawab

terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang

usahanya, tanggung jawab tidak hanya terbatas pada pada

kewajiban, tetapi juga pada seluruh karyawan, masyarakat, dan

pemerintah.

3. Menepati janji ; sekali seorang pengusaha tidak menepati

janjinya maka akan hilang kepercayaan pelanggan terhadapnya.

Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah

disepakatinya.

4. Disiplin ; pengusaha dituntut untuk selalu displin dalam

berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya.

5. Taat hukum ; pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang

pengusaha arus selalu patuh dan menaati hokum yang berlaku

baik yang berkaitan dengan pemerintah maupun masyarakat.

6. Suka membantu ; pengusaha secara moral harus sanggup

membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan,

pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak

orang.

7. Kotmitmen dan menghormati ; pengusaha yang menjunjung

tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau

disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.

8. Mengejar prestasi ; pengusaha yang sukses harus selalu

berusaha menegjar prestasi setinggi mungkin tujuannya agar

perusahaan dapa terus bertahan dari watu ke waktu.

d. Dimensi Jiwa Kewirausahaan

Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai

adanya perubahan kemajuan dan tantangan. Menurut Suryana

(2003:14), untuk dapat menjadi seorang wirausaha yang berhasil

maka seseorang harus mempunyai ciri-ciri dan watak berwirausaha

sebagai berikut :

Ciri-ciri utama kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan

perilakunya, menurut Geoffrey G Meredith yang dikutip oleh

Suryana (2003:14) ciri dan watak dari kewirausahaan adalah

Tabel 2.1

Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri-Ciri Watak

1. Percaya diri Keyakinan,ketidakraguan, individualistis dan optimisme; 2. Berorientasi pada

tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan yang kuat dan energik serta inisiatif;

3. Pengambilan risiko Kemampuan untuk mengambil risiko yang wajar dan suka tantangan;

4. Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, dan menanggapi saran dan kritik;

5. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel; 6. Berorientasi pada

masa depan

Pandangan ke depan dan perspektif.

4. Latihan Berwirausaha

Dokumen terkait