• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Waduk Cirata

5.1.3 Kabupaten Cianjur

Kabupaten Cianjur secara geografis terletak pada koordinat 106 º 42’- 107º

25’ Bujur Timur dan 6º 21’- 7º 25’, dengan luas wilayah 361.434,98 ha. Batas

-batas wilayah daerah meliputi: sebelah Utara ber-batasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor (BPS, 2014).

Letak ketinggian wilayah Kabupaten Cianjur yaitu 7 - 2.962 mdpl, wilayah yang memiliki ketinggian tertinggi adalah Kecamatan Cipanas dan Pacet, yaitu

40

1.080 – 2.962 mdpl. Penduduk Kabupaten Cianjur tahun 2013 adalah 2.223.316 jiwa yang terdiri dari 1.146.670 jiwa laki-laki dan 1.078.646 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin 106,13. Kepadatan rata-rata penduduk Kabupaten Cianjur tahun 2013 ialah 616 jiwa per kmpersegi. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Cianjur yaitu sebanyak 162.474 (BPS, 2014).

Kabupaten Cianjur adalah wilayah terluas yang terkena genangan Waduk Cirata, dari keseluruhan luas Waduk Cirata sekitar 60% termasuk ke dalam wilayah Cianjur. Wilayah Cianjur masuk dalam zona III dalam lokasi pembudidayaan ikan dengan KJA yang berada di Kecamatan Ciranjang, Mande, dan Cikalong Kulon, meliputi desa Bobojong, Cikidang, Kamurang, Kertajaya dan Mande. Jumlah produksi perikanan KJA di Kabupaten Cianjur dari tahun 2009 hingga tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Jumlah produksi ikan KJA Kabupaten Cianjur 2009-2013

No Komoditas Produksi (ton)

2009 2010 2011 2012 2013 1 Mas 18.482,85 26.530,70 18.332,52 25.236,65 24.574,67 2 Nila 10.528,63 6.897,89 12.328,19 10.550,21 12.884,81 3 Patin 1.142,71 100,32 134,04 105,64 536,84 4 Bawal 13,21 5.379,26 11.979,30 13.404,77 10.829,92 Jumlah 30.167,40 38.908,17 42.774,05 49.297,27 48.826,24

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jawa Barat (2013) 5.2 Karakteristik Responden

Karakteristik petani ikan diidentifikasi dengan wawancara terhadap 30 orang responden petani ikan. Sebanyak 29 orang responden merupakan laki-laki dan 1 orang wanita. Kisaran umur petani ikan Waduk Cirata berdasarkan responden yang diwawancarai yaitu antara 23-63 tahun. Sebanyak 23,3% petani ikan berada pada tingkat usia 30-39 tahun. Petani ikan pada tingkat usia 40-49 tahun sebanyak 33,33%. Sebanyak 23,33% berada pada tingkat usia 50-59 tahun dan 13,33% berada pada tingkat usia 60-64 tahun serta sisanya sebanyak 3% pada tingkat usia 20-24 tahun. Berdasarkan persentase terlihat bahwa masih ada anak muda yang berminat bekerja di perikanan budidaya KJA ini, maka untuk ke depannya kelestarian waduk harus tetap dijaga untuk keberlangsungan di masa mendatang. Tingkatan usia petani ikan dapa dilihat pada Gambar 7.

41

Sumber: Hasil analisis data (2015)

Gambar 7. Tingkat usia petani ikan

Tingkat pendidikan petani bervariasi mulai dari yang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Sebagian besar pendidikan petani ikan di Waduk Cirata mengenyam pendidikan hingga jenjang SD yaitu sebesar 50%. Sebanyak 33% berpendidikan hingga jenjang SMP, 13% hingga jenjang SMA dan 4% hingga jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan petani ikan Waduk Cirata masih tergolong rendah. Hal tersebut berdampak pada minimnya pengetahuan mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan di sekitar waduk. Tingkat pendidikan petani ikan dapat dilihat pada Gambar 8.

Sumber: Hasil analisis data (2015)

Gambar 8. Tingkat pendidikan petani ikan

Usaha perikanan di Waduk Cirata pada awalnya diperuntukkan bagi masyarakat pribumi yang terkena dampak penggenangan waduk sebagai kompensasi atas hilangnya pekerjaan mereka, namun seiring berjalannya waktu banyak warga pendatang yang melihat peluang bisnis di bidang budidaya ini menguntungkan lalu ikut membudidayakan ikan di Waduk Cirata. Petani ikan

42

Waduk Cirata dibagi ke dalam tiga zona wilayah untuk memudahkan pemantauan dan transfer informasi. Pembagian zona dan jumlah Rumah Tangga Petani (RTP) baik pribumi maupun non pribumi dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Pembagian zona dan jumlah RTP tahun 2011

Wilayah No Desa Petani (RTP)

Jumlah Pribumi Non Pribumi

Zona 1 Bandung Barat 1 Bojong Mekar 10 8 2 2 Margalaksana 582 499 83 3 Margaluyu 383 303 80 4 Nanggeleng 87 79 8 5 Nyenang 136 134 2 Jumlah 1.198 1.023 175 Zona 2 Purwakarta 1 Citamiang 101 84 17 2 Pasir Jambu 61 49 12 3 Sinargalih 143 128 15 4 Tegal Datar 187 181 6 Jumlah 492 442 50 Zona 3 Cianjur 1 Bobojong 291 217 74 2 Cikidang 95 81 14 3 Kamurang 145 110 35 4 Kertajaya 110 83 27 5 Mande 180 146 34 Jumlah 821 637 184 Total 2.511 2.102 409

Sumber: Laporan Sensus KJA PT. Cikal (2011)

Berdasarkan Tabel 12 wilayah yang memiliki jumlah RTP terbanyak terdapat pada zona 1 atau wilayah Bandung Barat. Wilayah Bandung Barat memiliki 5 desa yang termasuk dalam wilayah zona 1, yaitu Bojongmekar, Margalaksana, Margaluyu, Nanggeleng dan Nyenang. Desa Margalaksana memiliki RTP paling banyak sebesar 582 RTP, dengan jumlah 499 RTP warga pribumi dan 83 RTP non pribumi. Selanjutnya, desa dengan jumlah RTP terbanyak yaitu Desa Margaluyu dengan jumlah RTP 383 RTP, diantaranya 303 merupakan warga pribumi dan 80 RTP non pribumi. Desa Bojong Mekar memiliki jumlah RTP paling sedikit, yaitu 10 RTP dengan 8 warga pribumi dan 2 lainnya non pribumi. Secara keseluruhan, jumlah RTP yang berada di zona 1 atau wilayah Bandung Barat berjumlah 1.198 RTP.

Wilayah zona 2 ialah Kabupaten Purwakarta memiliki jumlah RTP paling sedikit yaitu 492 RTP. Desa yang masuk ke dalam zona ini adalah Desa Citamiang, Pasir Jambu, Sirnagalih dan Tegal Datar. Desa Citamiang memiliki jumlah RTP paling banyak yaitu 187 RTP, 181 warga pribumi dan 6 dari non

43

pribumi. Desa yang memiliki jumlah RTP paling sedikit ialah Desa Pasir Jambu dengan jumlah 61 RTP, 49 warga pribumi dan 12 lainnya berasal dari warga pendatang.

Wilayah zona 3 atau yang terakhir ialah Kabupaten Cianjur yang merupakan bagian terluas dari Waduk Cirata. Terdapat 5 desa yang masuk dalam bagiannya, yaitu Desa Bobojong, Cikidang, Kamurang, Kertajaya dan Mande. Desa Bobojong memiliki jumlah RTP terbanyak dengan jumlah 291 RTP, 217 diantaranya merupakan warga pribumi dan 74 lainnya warga non pribumi. Sedangkan desa yang meiliki RTP paling sedikit ialah Desa Cikidang yaitu sebanyak 95 RTP, 81 diantaranya merupakan warga pribumi dan 14 lainnya merupakan warga non pribumi. Secara keseluruhan jumlah RTP yang ada di Kabupaten Cianjur sebanyak 821 RTP. Jumlah RTP dari 3 zona tersebut pada tahun 2011 yaitu sebanyak 2.511 RTP dengan 83,71% merupakan warga pribumi dan 16,29% warga non pribumi. Grafik kepemilikan KJA di Waduk Cirata dapat dilihat pada Gambar 9.

Sumber: Sensus KJA PT. Cikal (2011)

45

Dokumen terkait