• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan panen GP-PTT padi dilaksanakan pada Kelompok Tani Dadi Mulyo, Desa Tumpukan, Kecamatan Karang Dowo, Kabupaten Klaten pada tanggal 27 Juli 2015 seluas 25 ha. Panen GP-PTT padi di Kabupaten Klaten dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kepala Badan PPSDMP Kementan, Staf Ahli Menteri Pertanian, Kepala BPTP Provinsi Jawa Tengah, Bupati Klaten, Aster Kasdam IV Dipenogoro, Dandim 0723, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah dan jajarannya, Direktur Bulog, perwakilan Pejabat Eselon III dan IV Ditjen Tanaman Pangan, Kapolres Kabupaten Klaten, Muspida Kabupaten Klaten, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klaten dan jajarannya, Camat Karang Dowo, Muspika Kecamatan Karang Dowo, Kepala Desa Tumpukan, Perangkat Desa Tumpukan, penyuluh pertanian, kelompok tani, tokoh masyarakat dan masyarakat tani Desa Tumpukan.

Pertanaman GP-PTT padi ditanam pada tanggal 1 Mei 2015 dengan varietas Mekongga. Padi ditanam dengan cara jajar legowo 2:1 dan 4:1. Pertumbuhan tanaman di areal GP-PTT padi keragaannya sangat baik. Hasil ubinan sementara menunjukan produktivitas GP-PTT padi sawah Kelompok Tani Dadi Mulyo di areal bagian selatan sebesar 82,40 ku/ha GKP (71,30 ku/ha GKG) dan produktivitas GP-PTT padi sawah di areal bagian utara sebesar 94,08 ku/ha GKP (81,04 ku/ha GKG). Bila dibandingkan dengan produktivitas padi sebelumnya sekitar 60-68 ku/ha GKG, produktivitas padi di areal GP-PTT mengalami kenaikan pada kisaran 3,30-11,30 ku/ha GKG untuk areal GP-PTT padi bagian selatan dan pada areal GP-PTT padi bagian utara mengalami kenaikan pada kisaran 13,04-21,04 ku/ha GKG. Bila dibandingkan dengan sasaran produktivitas GP-PTT padi non kawasan sebesar 5-7,5 ku/ha GKG maka produktivitas GP-PTT padi sawah telah mencapai target bahkan melebihi target. Adapun data kenaikan produktivitas secara rinci tertera pada tabel berikut :

Direktorat Budidaya Serealia 49 Tabel 14. Analisis Produktivitas GP-PTT Padi Kelompok Tani Dadi

Mulyo

Provitas Terendah sebelum GP-PTT

Provitas Tertinggi sebelum GP-PTT

(ku/ha GKP) (ku/ha GKG) (ku/ha GKG) (ku/ha GKG) (ku/ha GKG)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(2) (7)=(5)-(3) (8) (9) Selatan 60,00 68,00 82,40 71,30 11,30 3,30 5-7,5 Tercapai Utara 60,00 68,00 94,08 81,04 21,04 13,04 5-7,5 Tercapai (ku/ha GKG) Setelah GP-PTT Produktivitas Areal GP-PTT Padi Keltan Dadi Mulyo Kategori Capaian Provitas GP-PTT terhadap Target Peningkatan Provitas GP-PTT Padi Non Kawasan Sebelum GP-PTT

Kenaikan Provitas Dibanding Rata-Rata Target Peningkatan Produktivitas GP-PTT

Padi Non Kawasan

Gambar 1. Hamparan dan Areal Panen Pertanaman GP-PTT Padi Areal Panen Pertanaman GP-PTT Padi pada

Kelompok Tani Dadi Mulyo, Desa Tumpukan, Kecamatan Karang Dowo, Kabupaten Klaten,

Provinsi Jawa Tengah

Hamparan Areal Panen Pertanaman GP-PTT Padi pada Kelompok Tani Dadi Mulyo, Desa Tumpukan, Kecamatan Karang Dowo,

50 Direktorat Budidaya Serealia 5) Kabupaten Kuningan

Kegiatan Panen Padi Hibrida dilaksanakan pada 4-5 Agustus di Kabupaten Kuningan-Jawa Barat. Teknologi padi hibrida merupakan salah solusi peningkatan produktivitas padi. Dukungan pemerintah daerah mutlak diperlukan (gerakan tanam/panen). Pemerintah bertindak selaku “Technology Endorser” berupa mensinergikan semua teknologi terapan padi, khususnya padi hibrida. Dalam pengembangannya maka proses adopsi teknologi padi hibrida harus dilakukan secara bertahap, terpadu serta pendampingan dalam proses alih teknologinya.

Pelaksanaan kegiatan panen padi hibrida MAPAN P-05

dilaksanakan di dusun Cijambu desa Garajati Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan merupakan tempat yang potensial untuk menanam padi hibrida. Kelompoktani yang melaksanakan panen tersebut Kelompoktani Jatinunggal III (10 ha) dan Kelompoktani Karya Mandiri (10 ha) dengan total luas lahan sawah 20 ha dan terdapat kurang lebih 20 ha lainnya yang menyebar di desa Garajati tersebut yang juga menanam padi hibrida menggunakan MAPAN P-05. Hasil yang dapat dilaporkan sebagai berikut :

- Pertanaman padi MAPAN P-05 merupakan salahsatu kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat dengan nama SL-PTT Padi Hibrida Tahun 2015. Teknologi yang digunakan pada pertanaman ini menggunakan Sistem pertanaman Jajar Legowo 2:1, Penanaman 1 – 2 bibit per lubang, Menggunakan pupuk organik.

- Panen Perdana Varietas Padi Hibrida Mapan P-05 Padi Program SL-PTT Padi Hibrida Provinsi Jawa Barat Di Kabupaten Kuningan dihadiri oleh Bupati Kuningan, Komandan Kodim (Dandim) 0615 Kabupaten Kuningan, Kapolres Kabupaten Kuningan, Biro Perencanaan Setda Provinsi Jawa Barat, Kepala Seksi Padi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Kepala BPTP Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan, Camat Kecamatan Ciwaru, Muspida dan Muspika serta masyarakat, petani, PPL, dan kontak tani lingkup Kabupaten Kuningan.

- Panen padi di Dusun Cijambu Desa Garajati Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat merupakan tolak ukur dari ketahanan pangan dan ketahanan pangan merupakan tolak ukur dari ketahanan nasional. Kekurangan pangan akan menyebabkan permasalahan sosial dan harus dicukupi oleh pemerintah. Dengan adanya panen di Ciwaru dengan produktivitas yang tinggi menunjukkan bahwa kecukupan pangan

Direktorat Budidaya Serealia 51 dapat terkendali. Areal panen di Dusun Cijambu Desa Garajati Kecamatan Ciwaru berada dalam satu hamparan seluas 20 ha dan 100% menerapkan tanam jajar legowo (jarwo). Dan masih terdapat kurang lebih 20 ha tanaman padi hibrida tersebar di desa Garajati tersebut.

- Ubinan pada kegiatan panen perdana rata-rata mencapai 7,9 ton/ha. meningkat pada musim tanam sebelumnya (7,2 ton/ha), sementara jika dilihat dari performance tanaman yg sekarang lebih bagus dan bulir padinya lebih bernas dibanding musim yang lalu.

- Bupati dan Kodim mengapresiasi setinggi tingginya atas keberhasilan panen raya, walaupun ditengah musim kemarau, tetapi hasil panen cukup baik. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri dan dapat dijadikan motivasi dan contoh oleh wilayah-wilayah lainnya. Dari luas lahan yang ada, setiap hektar rata-rata menghasilkan 7 ton padi per hektar, sehingga apa yang ditargetkan oleh Pemerintah dapat dikatakan bisa tercapai. Dandim mengatakan bahwa TNI selalu siap untuk membantu mengsukseskan program pemerintah dalam ketahanan pangan, karena ketahanan pangan merupakan tolak ukur ketahanan suatu negara, apabila ketahanan pangan suatu negara tidak siap, maka akan banyak timbul masalah sosial di negara itu. Sebagai implementasi kepada jajaran Kodim 0615/Kuningan, terutama kepada para Babinsa untuk selalu membantu, melakukan pengawasan dan pendampingan kepada petugas atau kelompok petani agar terus dapat meningkatkan hasil pertanian, seperti apa yang telah terlaksana di Desa Garajati Kec. Ciwaru Kab. Kuningan ini.

- Keunggulan Varietas MAPAN P-05 adalah Peningkatan produksi

antara 1,5 – 2 ton GKP per hektar, tolerant terhadap hama

penyakit, penghematan pupuk Urea, pembelian gabah yang lebih mahal dari pada jenis padi lainnya, nasi pulen makin meningkatkan gairah petani untuk menanam varietas MAPAN P.05. Varietas ini sudah di di lepas dengan Surat keputusan Menteri Pertanian Nomor : 132/Kpts/SR.120/3/2006.

- MAPAN P-05, cocok untuk daerah irigasi tehnis dan semi-tehnis, umur antara 115 – 120 HSS, jumlah bulir 180 – 250 butir per malai, produksi tinggi, nasi pulen dan wangi, adaptasi cukup luas mulai dataran rendah (50 m dpl) s/d dataran tinggi (700 m dpl). Makin tinggi wilayah penanamannya maka bau harum nasinya

52 Direktorat Budidaya Serealia

akan makin kuat. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan menanam lagi turunannya (F-2) karena produksi akan menurun disebabkan adanya segregasi.

- Karakteristik benih Mapan P-05 yang dikeluarkan oleh PT. Primasid Andalan Utama adalah :

a) Umur Panen antara 110-115 hari setelah semai b) Jumlah anakan antara 20 – 30 anakan

c) Tinggi tanaman 110-115 cm, tahan rebah

d) Perakaran panjang dan kuat, daun bendera tegak dan panjang

e) Jumlah gabah per malai antara 180 – 250 bulir/malai f) Potensi hasil 8 – 11 ton GKP per hektar

g) Bentuk gabah panjang h) Rendemen 65% - 68%

i) Beras tidak mengandung bulir kapur (kualitas super)

j) Beras putih bening dan rasa nasi pulen, putih dan aromatik k) Adaptasi luas (dapat ditanam di ketinggian 0 – 700 mdpl)