• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Penyajian Data

4.2.2 Analisis Data Tunggal

4.2.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan salah satu variabel yang diperhitungkan dalam suatu penlitian.Hal ini diperlukan dalam menjelaskan jawaban-jawaban pada kuesioner yang diberikan kepada responden. Adapun karakteristik responden dalam hal ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status/ pekerjaan dan suku. Karakteristik responden yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut:

4.2.2.1.1 Jenis Kelamin

Peneliti membagi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menjadi 2 bagian yaitu responden yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Tabel 4.11

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki- laki 32 41,03

2 Perempuan 46 58,97

Total 78 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2014

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 78 orang responden, dapat dilihat bahwa 32 orang (41,03%) yang berjenis kelamin laki-laki dan 46orang (58,97%) yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruhword of mouth communicationterhadap keputusan

Persahabatan Indonesia-Amerika Medan di jalan Dr. Mansyur, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan lebih didominasi oleh perempuan. Hal ini dikarenakan perempuan lebih suka melakukan pembicaraan mengenai keputusan penggunaan jasa atau menceritakan tentang pengalamannya kepada orang lain dan hal tersebut terjadi secara berantai. Perempuan lebih banyak melakukan komunikasi dari mulut ke mulut dibandingkan dengan laki-laki. Hal tersebut yang menyebabkan pengguna jasa kursus Bahasa Inggris YPPIA Medan lebih didominasi oleh perempuan dibandingkan laki-laki.

4.2.2.1.2 Usia

Peneliti membagi karakteristik responden berdasarkan usia menjadi 4 kelas yaitu responden yang berusia 13-17 Tahun, 18-22 Tahun, 23-27 Tahun, 28-32 Tahun.

Tabel 4.12

Identitas Responden Berdasarkan Usia

NO USIA JUMLAH PERSENTASE (%)

1 13-17 Tahun 70 89,74

2 18-22 Tahun 3 3,85

3 23-27 Tahun 3 3,85

4 28-32 Tahun 2 2,56

TOTAL 78 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2014

Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa ada sebanyak 70 orang responden (89,74%) yang berusia 13-17 tahun, 3 orang responden (3,85%) yang berusia 18-22 tahun, 3 orang responden (3,85%) yang berusia 23-27tahun, 2 orang responden (2,56%)

yang berusia 28-32 tahun). Hal ini menunjukkan bahwapengaruhword of mouth

communicationterhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris pada

Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia-Amerika Medan di jalan Dr. Mansyur, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan didominasi oleh responden yang berusia 13-17 tahun. Hal ini disebabkan karena usia 13-17 tahun merupakan masa pendidikan bagi pelajar baik pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP atau sederajat) dan Sekolah Menengah Atas (SMA atau sederajat) sehingga usia13-17 tahun membutuhkan pendidikan di luar sekolah. Dan kemudian untuk jumlah responden yang paling sedikit menggunakan jasa pendidikan kursus Bahasa Inggris adalah usia 28-32 tahun yakni sebanyak 2 orang responden. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan lain yang lebih utama yaitu bekerja/mencari nafkah sehingga kebutuhan untuk mendapatkan pendidikan Bahasa Inggris kurang diprioritaskan.

4.2.2.1.3 Pendidikan

Peneliti membagi karakteristik responden berdasarkan pendidikan menjadi 6 kelas yaitu responden yang berusia memiliki pendidikan mulai dari SMP, SMA/ SMK, DIPLOMA, S1, S2, dan lain-lain.

Tabel 4.13

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

NO PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 SMP 45 57,69 2 SMA/SMK 23 29,49 3 DIPLOMA 1 1,28 4 S1 5 6,41 5 S2 0 0 6 Lain-lain 4 5,13 TOTAL 78 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2014

Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa ada sebanyak 45 orang responden (57,69%) memiliki pendidikan SMP, 23 orang responden (29,49%) yang memiliki pendidikan SMA/SMK, 1 orang responden (1,28%) yang memiliki pendidikan Diploma,5 orang responden (6,41%) yang memiliki pendidikan S1(Sarjana), tidak ada responden yang memiliki pendidikan S2(Magister), dan terakhir 4 orang responden yang memiliki pendidikan lain-lain (5,13%).Hal ini menunjukkan bahwapengaruhword of mouth communicationterhadap keputusan penggunaan

jasa kursus Bahasa Inggris pada Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia-Amerika Medan di jalan Dr. Mansyur, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan didominasi oleh responden yang memiliki pendidikan SMP. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan nonformal bagi responden yang memiliki pendidikan SMP lebih tinggi guna mendukung dan meningkatkan prestasi di sekolah (formal). Dan kemudian untuk jumlah responden yang paling sedikit menggunakan jasa

pendidikan kursus Bahasa Inggris YPPIA adalah yang memiliki pendidikan S2 hal ini karena pendidikan S2 sudah lebih fokus untuk meningkatkan karir dengan ilmu yang sudah dimiliki.

4.2.2.1.4 Status/ Pekerjaan

Peneliti membagi karakteristik responden berdasarkan status/ pekerjaan menjadi 4bagian yaitu responden yang memiliki status/ pekerjaan sebagai pelajar/ mahasiswa, wiraswasta, PNS, pegawai swasta, buruh, dan lain-lain.

Tabel 4.14

Identitas Responden Berdasarkan Status/ Pekerjaan

NO STATUS/ PEKERJAAN JUMLAH PERSENTASE (%) 1 Pelajar/Mahasiswa 73 93,59 2 Wiraswasta 1 1,28 3 PNS 0 0 4 Pegawai Swasta 4 5,13 5 Buruh 0 0 6 Lain-lain 0 0 TOTAL 78 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2014

Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa sebanyak 73 orang responden (93,59%) sebagai pelajar/mahasiswa, 1orang responden (1,28%) sebagai wiraswasta, 4 orang responden (5,13%) sebagai pegawai swasta, namun tidak ditemukan responden untuk status/ pekerjaan PNS, buruh dan lain-lain.Hal ini menunjukkan

bahwapengaruhword of mouth communicationterhadap keputusan penggunaan

jasa kursus Bahasa Inggris pada Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia-Amerika Medan di jalan Dr. Mansyur, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan didominasi oleh responden yang memiliki status/ pekerjaan sebagai pelajar/ mahasiswa. Hal ini disebabkan karena pelajar pada umumnya membutuhkan ilmu pengetahuan dan belajar di luar dari jam sekolah (formal) sehingga pelajar harus mampu mendapatkan pelajaran tambahan yang mendukung kegiatan belajar di sekolahnya terlebih dalam hal ini adalah pendidikan Bahasa Inggris. Dan kemudian untuk jumlah responden yang paling sedikit menggunakan jasa pendidikan kursus Bahasa Inggris YPPIA adalah yang memiliki status/ pekerjaan PNS, buruh, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena status/ pekerjaan PNS, buruh, dan lain-lain mengahabiskan waktu yang lebih banyak di kantor atau di tempat kerja dibandingkan kegiatan di luar kantor seperti halnya kursus Bahasa Inggris.

4.2.2.1.5 SUKU

Peneliti membagi karakteristik responden berdasarkan usia menjadi 4 kelas yaitu responden yang bersuku batak toba, karo, aceh, tamil, jawa, simalungun, minangkabau, mandailing, nias, sunda, dan melayu.

Tabel 4.15

Identitas Responden Berdasarkan Suku

NO SUKU JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Batak Toba 32 41,03 2 Karo 15 19,23 3 Aceh 3 3,85 4 Tamil 1 1,28 5 Jawa 11 11,40 6 Simalungun 1 1,28 7 Minangkabau 3 3,85 8 Mandailing 6 7,69 9 Nias 1 1,28 10 Sunda 2 2,56 11 Melayu 3 3,85 TOTAL 78 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2014

Dari tabel 4.15 penelitian di atas dapat diketahui bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 78 orang terdapat 32 orang responden (41,03%) yang bersuku Batak Toba, 15 orang responden (19,23%) yang bersuku Karo, 3 orang responden (3,85%) yang bersuku Aceh, 1 orang responden (1,28%) yang bersuku Tamil, 11 orang responden (11,40%) yang bersuku Jawa, 1 orang responden (1,28%) yang bersuku Simalungun, 3 orang responden (3,85%) yang bersuku Minangkabau,6 orang responden (7,69%) yang bersuku Mandailing,1 orang responden (1,28%)

yang bersuku Nias, 2 orang responden (2,56%) yang bersuku Sunda,dan 3 orang responden (3,85%) yang bersuku Melayu. Hal ini menunjukkan bahwapengaruhword of mouth communicationterhadap keputusan penggunaan

jasa kursus Bahasa Inggris pada Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia-Amerika Medan di jalan Dr. Mansyur, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan didominasi oleh responden yang bersuku Batak Toba. Hal ini disebabkan masyarakat yang bersuku Batak Toba memiliki prinsip hidup orang Batak Toba seorang anak harus memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan orang tuanya. Bahkan, bila orang tua hanya berkecupan maka dia akan tetap berusaha bagaimana anaknya mendapatkan pendidikan yang baik. Hal ini menyebabkan banyak anak yang bersuku Batak Toba khususnya di daerah Medan Baru menggunakan jasa kursus Bahasa Inggris YPPIA Medan.

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden terhadap Word Of Mouth

Dokumen terkait