• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian

5.2.1. Karakteristik Sampel

Hasil penelitian terhadap karakteristik sampel berdasarkan jenis kelamin sesuai tabel 5.1. terlihat bahwa ditemukan sebanyak 81 orang anak laki-laki sedangkan tidak ditemukan anak perempuan. Tidak ditemukannya anak perempuan dalam penelitian ini dikarenakan anak jalanan perempuan lebih banyak menanggung resiko berat jika dibandingkan dengan anak jalanan laki-laki, sehingga mereka lebih memilih menjadi PSK. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari PKPA yang menyatakan bahwa jenis Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA) yang dialami

anak adalah pelacuran anak, baik yang berstatus sebagai pelajar dan tidak berstatus sebagai pelajar.

Hasil penelitian terhadap karakteristik sampel berdasarkan umur sesuai dengan tabel 5.2. seluruh sampel berada pada kelompok usia dibawah 18 tahun. Hal ini sejalan dengan survey yang telah dilakukan oleh BPS ( Badan Pusat Statistik, 2013) yang menyatakan bahwa tingkat pengangguran yang paling banyak merupakan kelompok usia lulusan SMA atau sederajat. Hal ini yang mungkin menyebabkan anak-anak yang menjadi pengangguran tersebut lebih memilih menjadi anak jalanan. 5.2.2. Berdasarkan Hasil

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku

Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa persentase faktor yang paling banyak mempengaruhi tingkah laku adalah merokok sebanyak 62 orang (76,5%) dibanding faktor-faktor yang lainnya seperti seks bebas, narkotika, dan kriminalitas. Hal ini sesuai dengan data dari Riskesdas (2010), didapati bahwa 38,4% laki-laki dan 0,9% perempuan yang merokok. Dan juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul (2013) yang mengatakan bahwa prevalensi merokok pada anak jalanan laki-laki usia 13-15 tahun sebesar 41,3%.

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kehidupan Anak Jalanan Terhadap Perilaku Hidup Kegiatan Mencari Nafkah

Berjualan Mengamen Tukang Semir Sepatu

Membersihkan Kaca Mobil

Mengemis

26 23 14 11 7

Hasil penelitian terhadap kehidupan anak jalanan terhadap perilaku hidup bebas atau kegiatan sehari hari ditemukan sebagian besar anak jalanan banyak yang berjualan diikuti dengan mengamen, tukang semir sepatu, menyapu kaca mobil dan pengemis. Hal ini sesuai berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan Departemen Sosial terhadap anak-anak jalanan bahwa anak-anak jalanan memilih bekerja sebagai penjual makanan ringan, minuman ringan,

penjual koran, penyemir sepatu, pengamen, pemulung, penyapu angkot dan pengemis. Pada umumnya mereka menempatkan diri di pusat perbelanjaan (pasar/mal), terminal bus, stasiun kereta api, taman kota, perempatan jalan, tempat pembuangan sampah, dan dermaga pelabuhan.

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Anak Jalanan Menghabiskan Penghasilan Menghabiskan

Sendiri

Diberikan Kepada Orangtua

Untuk Sekolah Membeli Barang Terlarang

Untuk Maksiat

42 21 12 5 1

Dari penelitian ini sebagian anak-anak jalanan menghabiskan uang hasil dari kerjanya dengan cara menghabiskan sendiri sebanyak 42 orang, diberikan kepada orang tua sebanyak 21 orang, dipakai untuk keperluan sekolah sebanyak 12 orang, membeli barang terlarang sebanyak 5 orang, dan untuk berbuat maksiat sebanyak 1 orang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novalia yang menyatakan bahwa sebagian pendapatan yang mereka dapatkan biasanya digunakan untuk membiayai hidup mereka dan tidak jarang untuk membiayai biaya dan beban keluarganya pula, untuk ditabung, dan tidak jarang pula untuk membiayai sekolah mereka sendiri.

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Anak jalanan Mencari Nafkah Sendiri Memenuhi

Kebutuhan

Tidak Mampu Membantu Orangtua Ingin Membeli Sesuatu Mencari Tambahan 24 23 16 13 5

Dari penelitian ini ditemukan juga alasan anak-anak jalanan mencari nafkah sendiri sebanyak 24 orang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, 23 orang dengan alasan tidak mampu, 16 orang ingin membantu orang tua, 13 orang ingin membeli sesuatu, dan 5 orang ingin mencari tambahan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Tauran (2000) yang mengatakan bahwa penyebab anak turun ke jalan dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu menopang kehidupan ekonomi keluarga, mencari kompensasi dari kurangnya perhatian keluarga dan sekedar mencari tambahan.

Tabel 5.8. Distribusi Frekeunsi Berdasarkan Pendapatan Anak Jalanan

< 50000 50000-100000 110000-150000

51 21 9

Ditemukan juga dalam penelitian ini pendapatan anak-anak jalanan sebanyak 51 orang <50000, sebanyak 21 orang sebesar 50.000 – 100000, dan sebanyak 9 orang pendapatan sebesar 110000 – 150000. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri (2013) yang menyatakan bahwa pendapatan anak jalanan di kota Medan rata-rata Rp 26000 – Rp 35000 per harinya.

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Anak Jalanan Melakukan Seks Bebas Coba-coba Memuaskan Nafsu Mencari Ketenangan Kebutuhan

18 13 2 1

Ditemukan dari penelitian ini alasan anak-anak jalanan melakukan seks bebas sebanyak 18 orang karena coba-coba, 13 orang ingin memuaskan nafsu, 2 orang ingin mencari ketenangan, dan 1 orang anak karena kebutuhan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yeni (2011) yang mengatakan bahwa perilaku seksual yang dilakukan oleh anak jalanan muncul karena ada rasa ingin tahu yang besar dan dorongan untuk mencoba pengalaman baru di masa remaja.

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pasangan Anak Jalanan Melakukan Seks Bebas

Teman PSK Pacar

18 12 4

Sebagian besar anak-anak jalanan melakukan seks bebas dengan teman sebanyak 18 orang, 12 orang dengan PSK, dan 4 orang dengan pacar. Kehidupan anak-anak jalanan sangat dekat dengan kehidupan seks bebas, baik yang dilakukan dengan cara disodomi oleh orang yang lebih dewasa maupun dengan PSK jalanan (Setiawan, 2007). Seks bebas dikalangan anak jalanan sudah menjadi hal yang lazim, anak jalanan melakukan seks bebas dengan sesama anak jalanan dengan pola hubungan yang saling menguntungkan (Taufiq dan Nisa, 2005).

Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penggunaan Kondom Saat Melakukan Seks Bebas Tidak Pernah Menggunakan Kadang Menggunakan Kadang Tidak

19 15

Sebanyak 19 orang anak tidak pernah menggunakan kondom, 15 orang anak terkadang memakai kondom terkadang tidak memakai. Ditemukan juga 14 orang anak melakukan nya di penginapan, 13 orang anak melakukan nya ditempat teman, dan 7 orang anak melakukan nya di rumah sendiri.

Hasil penelitian terhadap gambaran perilaku anak jalanan terhadap tindakan kriminal terdapat sebanyak 31 orang melakukan tindakan kriminal. Hal ini sesuai dengan penelitian Suyatno (2010) yang mengatakan bahwa untuk bertahan hidup di tengah kehidupan kota yang keras, anak jalanan biasanya melakukan berbagai pekerjaan di sektor informal, baik yang legal maupun yang illegal di mata hukum dan tidak jarang pula ada anak-anak jalanan yang terlibat pada jenis pekerjaan yang berbau kriminal seperti : mengompas, mencuri, bahkan menjadi bagian dari komplotan perampok.

Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Tindakan Kriminal

Pencurian Pemukulan Perampokan

17 8 6

Dari 31 orang anak yang pernah melakukan tindakan kriminal sebanyak 17 anak melakukan pencurian, 8 orang anak melakukan pernah melakukan pemukulan, dan 6 orang anak pernah melakukan perampokan.

Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Anak Melakukan Tindakan Kriminal

Untuk Membeli Makan Untuk Membeli Rokok Untuk Membeli Narkotika

Ditemukan juga tujuan anak-anak jalanan melakukan tindakan kriminal sebanyak 16 orang anak karena ingin membeli makanan, 8 orang anak membeli rokok dan 7 orang anak ingin membeli narkoba.

Dari penelitian ini ditemukan anak-anak jalanan yang menggunakan narkotika sebanyak 45 orang anak pernah menggunakan narkotika dan sebanyak 36 orang anak tidak pernah menggunakan narkotika.

Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Narkotika Yang Digunakan

Lem Ganja Sabu Inex

16 14 13 2

Diantara jenis-jenis narkotika yang pernah digunakan sebanyak 16 orang anak menggunakan lem/ngelem, 14 orang anak pernah menggunakan ganja, 13 orang anak menggunakan sabu, dan 2 orang anak menggunakan inex.

Tabel 5.15. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Mendapatkan Narkotika

Membeli Dari Pengedar Membeli Dari Teman Dikasih

18 16 11

Dari 45 orang anak yang pernah menggunakan narkotika ditemukan sebanyak 18 orang anak mendapatkan barang tersebut membeli dari pengedar, 16 orang anak membeli dari teman, dan 11 orang anak dikasih.

Tabel 5.16. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tujuan Anak Jalanan Menggunakan Narkotika Dikasih/dipaksa Teman Ingin Efek Tenang Ketagihan Coba-coba

16 10 11 8

Dari penelitian ini juga ditemukan tujuan anak-anak jalanan menggunakan zat tersebut sebanyak 16 orang anak disuruh/dipaksa teman, 10 orang anak ingin mendapatkan efek tenang, 11 orang anak karena ketagihan, dan 8 orang anak karena penasaran/coba-coba. Suyatno (2010) menemukan, bahwa pengamen dan anak jalanan lainnya cenderung rawan terjerumus dalam tindakan yang salah.

Salah satu perilaku menyimpang yang popular dikalangan anak-anak jalanan adalal ngelem yang secara harfiah memang berarti menghisap lem, seperti menggunakan merk : Aica-Aibon, U-hu dan sejenis cat dan pembersih kuku. Dan diperkirakan sekitar 65-70% anak yang seharian hidup di jalanan menggunakan zat ini.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait