BE YOUR SELF !!!!
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Eksistensi Damang Kepala Adat Dalam Penyelesaian Konflik Agraria ( Studi Tentang Penyelesaian Sengketa Tanah Adat Di Kota Palangkaraya” ini dengan tepat waktu. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis sadar, bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik bantuan yang berupa moril maupun spritiuil yang penulis dapat. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan rasa hormat atas segala bimbingan, pengarahan, serta dorongan yang telah diberikan kepada penulis, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Hevi Kurnia Hardini, S.Ip, MA.GOV , selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammdiyah Malang
4. Bapak Yana S. Hijri, S.IP, M.IP selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs. Achamadur Rifai, selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan kesabaran dan ketelatenan dalam membimbing, memotivasi dan mengarahkan peneliti selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.
5. Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si selaku Dosen Wali jurusan Ilmu Pemerintahan dan segenap Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya jurusan Ilmu Pemerintah yang telah memberikan arahan, bimbingan dan membekali ilmu pengetahuan kepada peneliti.
6. Badan Pertanahan Nasional Kota Palangkaraya dan Damang Kepala Adat Kecamatan Sebangau Bapak Basel yang telah bersedia membantu dan memberikan data sehingga penelitian ini bisa terselesaikan.
7. Ayahanda Sahdin Hasan dan Ibunda Mariyem serta saudara-saudaraku Awal, Ahiril dan Navil serta seluruh keluarga besar yang telah banyak membantu penulis baik secara materi maupun non materi dalam peneyelesaian skripsi ini.
8. Teman-teman angkatan 2010 jurusan Ilmu Pemerintahan, serta semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan motivasi, membagi kebahagiaan,
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penulisan selanjutnya.
Malang, 13Agusutus 2014
ABSTRAK
Madya Putra Yaumil Ahad, 2014, 201010050311011, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Eksistensi Damang Kepala Adat Dalam Penyelesaian Konflik Agraria, Pembimbing I : Yana S Hijri, S.IP, M.IP ; Pembimbing II : Drs.Achmadur Rifai, Msi.
Kata Kunci : Eksistensi Damang Kepala Adat
Permasalahan sengketa tanah semakin tahun semakin meningkat terjadi. Hal ini karena tanah merupakan suatu kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Semakin banykanya kebutuhan manusia akan agraria, memunculkan berbagai konflik terkait kepemilikannya tersebut. Konflik agraria menuntut pemerintah untuk bisa menyelesaikannya, agar hak kepemilikkan suatu tanah tidak tumpang tindih seperti pada saat ini. Dalam penelitian ini, lembaga kedamangan sebagai suatu lembaga adat di suku dayak mempunyai tugas dan fungsi untuk mempertahankan hak-hak adat serta salah satunya adalah menyelesaikan sebuah konflik yang berkaitan dengan agraria.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian yakni damang kepala adat kecamatan sebangau. Dalam mengumpulkan data penelitian, penulis melakukan observasi untuk mengetahui eksistensi damang kepala adat. Lokasi yang menjadi penelitian adalah lembaga kedamangan kecamatan sebangau, karena di wilayah kedamangan kecamatan sebangau memilikki jumlah luas tanah adat yang paling banyak di Kota Palangkaraya. Hal inilah yang menjadikan peneliti, menjadikan damang kepala adat sebagai sumber dalam penelitian ini.
Eksitensi damang kepala adat dalam menyelesaikan sengketa tanah sampai pada saat ini tetap berjalan. Hal ini karena lembaga kedamangan juga sebagai opsi para pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan perkara mereka di damang kepala adat. Penyelesaian sengketa tanah melalui damang kepala adat, merupakan suatu bentuk percaya dengan kreadibilitas lembaga kedamangan dalam menyelesaikan sebuah konflik. Upaya yang dilakukan damang kepala adat dalam menyelesaikan sengketa, lebih mengutamakan proses mediasi dan negosiasi agar penyelesaian sengketa tersebut bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Hal ini dilakukan damang kepala adat, karena dalam landasan hukum suku dayak memiliki asas adil dan kerukunan, sehingga hal untuk mencegah terjadinya konflik pada tahap konflik fisik. Akan tetapi, dalam proses penyelesaian tersebut, tidak jarang damang kepala adat menyelesaikan sebuah konflik pada tahap peradilan adat, karena dalam tahap mediasi dam negosiasi ada salah satu pihak yang berperkara tidak menerima hasil keputusan.
Melalui penelitian ini, maka akan diketahui seberapa besar eksistensi seorang damang kepala adat dalam menyelesaikan sebuh sengketa. Karena dengan mengacu pada hukum adat, seorang damang kepala adat bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Akan tetapi sampai pada saat ini, damang kepala adat masih menemukan beberapa kendala baik secara teknis maupun non teknis.
ABSTRACT
Madya Putra Yaumil Ahad, 2014, 201010050311011, University of Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Science, Governmental Science, Supervisor 1: Yana S Hijri, S.IP, M.IP ; Supervisor II : Drs. Achmadur Rifai, Msi.
Keyword: The existence of damang customary head
The problem of land disputes occur increasingly every years. This is because of land one of important aspect of human life. The increasing number of human need for agrarian, led to various conflicts related to the ownership of land itself. The agrarian conflict requires the government to solve the problems, so the ownership of the land does not overlap. This research, kedamangan institution as one of institutes inDayakhave a function to maintain the rights of tradition and solve the conflict related to the agrarian.
The method used in this research was descriptive qualitative method, the subject in this research wascustomary head of damangin Sebangau districts. In collecting the data, the writer observed to find out the existence of damang customary head. The The research location is kedamangan institution Sebangau districts, because it has extensive number of the most customary land in Palangkaraya.
The existence of Damang customary head in resolving land disputes is currently used. This is because kedamangan institutions as the reconciliation side to solve land problems. This reconciliation showed that kedamang institute was incredible when handle the problems. Damangc ustomary head preferred to solve the problems with mediation and negotiation process. Dayak tribe has the principles of fair and harmony, so to prevent conflict at the stage of physical conflict. However, the reconciliation process did not always work,usually damang customary head resolved a conflict at this stage of customary justice, since the mediation stage of the negotiations litigants did not accept.
Through this research, it will be known how much the existence of damang customary head in order to solve problems. Based on customary law, damangcustomary head can do their duties properly. However, the customary head damang still finds some obstacles in technical or non-technical.
Supervisor I Supervisor II
DAFTAR ISI
COVER ... i
LEMBAR PENGESAHAN. ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN. ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN. ... v
HALAMAN MOTTO. ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR. ... viii
ABSTRAK. ... x
DAFTAR ISI.. ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.. ... 1 B. Rumusan Masalah. ... 12 C. Tujuan Penelitian. ... ... 12 D. Manfaat Penelitian. ... ... 13 E. Kajian Pustaka. ... ... 13 F. Definisi Operasional... ... 20 G. Metode Penelitian... ... 21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Agraria ... ... 26
1. Pengertian Konflik ... ... 26
3. Teori Resolusi Konflik Johan Galtung ... ... 34
4. Konflik Agraria ... ... 39
B. Dasar Hukum Damang Kepala Adat ... ... 42
BAB III DESKRIPTIF WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Palangkaraya ... ... 47
1. Kondisi Geografis ... ... 47
2. Kondisi Demografis ... ... 49
3. Kondisi Sosial Ekonomi ... ... 52
4. Potensi Kota Palangkaraya... ... ...54
B. Gambaran Umum Damang Kepala Adat ... ... 58
1. Sejarah Singkat Damang Kepala Adat ... ... 58
2. Struktur Organisasi Damang Kepala Adat ... ... 64
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Eksistensi Damang Kepala Adat Berdasarkan Legal Formal ... ... 69
B. Eksistensi Damang Kepala Adat Dalam Penyelesaian Konflik Agraria ... 75
C. Mekanisme Penyelesaian Konflik Melalui Peradilan Adat ... ... 85
D. Kendala Yang Dihadapi Damang Kepala Adat Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah ... ... 91
E. Jenis Dan Denda Sengketa Tanah ... ... 93
F. Relasi Lembaga Kedamangan Dengan Pemerintah ... ... 101
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... ... 106
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Sengketa Tanah Yang Diselesaikan Badan Pertanahan Nasional Kota
Palangkaraya ... ... 6
Tabel 2 : Sengketa Tanah Yang Diselesaiakan Oleh Damang Kepala Adat ... ... 7
Tabel 3 : Presentase Lapangan Pekerjaan ... ... 52
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Peta Kota Palangkaraya ... 47
Gambar 2 : Grafik Jumlah Penduduk Kota Palangkaraya ... ... 49
Gambar 3 : Grafik Umur Penduduk Kota Palangkaraya ... ... 50
Gambar 4 : Diagram Presentase Pekerjaan Penduduk Kota Palangkaraya ... ... 51
Gambar 5 : Potensi Pertambangan di Kota Palangkaraya ... ... 55
Gambar 6 : Kebun Karet Dan Kebun Sawit di Kota Palangkaraya ... ... 57
Gambar 7 : Hasil Pertanian di Kota Palangkaraya ... ... 58
Gambar 8 : Kantor Kedamangan Kecamatan Sebangau Gambar 9 : Damang Kepala Adat Kecamatan Sebangau DAFTAR BAGAN Bagan 1 : Bagan Penyelesaian Sengketa Tanah ... ... 81