BAB IV KEBIJAKAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
4.4 K EBIJAKAN UMKM D AERAH
4.4.3 Kebijakan UMKM di Provinsi Aceh
Visi pembangunan Acehadalah terwujudnya perubahan yang fundamental di Aceh dalam segala sektor kehidupan masyarakat Aceh dan pemerintahan, yang menjunjung tinggi asas transparansi dan
akuntabilitas bagi terbentuknya suatu pemerintahan Aceh yang bebas dari praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, sehingga pada tahun 2012 Aceh akan tumbuh menjadi negeri makmur yang berkeadilan dan adil dalam kemakmuran. Dalam bidang Perekonomian secara khusus dijabarkan: 1) Membangun kembali infrastruktur perekonomian di seluruh Aceh sehingga akhirnya seluruh teritorial
Aceh dapat menjadi satu kesatuan politik dan satu kesatuan ekonomi.
2) Pemerintah Aceh akan memperlakukan pelaku ekonomi sebagai partner pembangunan.
3) Pemerintah Aceh akan memberikan perhatian serius pada pengembangan ekonomi kerakyatan untuk mencapai keadilan di bidang ekonomi.
4) Pemerintah Aceh secara proaktif akan mengidentifikasi semua sumber ekonomi yang berbiaya tinggi (high cost economy) untuk mengatasi dan mencari jalan keluarnya.
5) Pemerintah Aceh akan mendorong bangkitnya kembali semangat kewirausahaan rakyat Aceh seperti yang pernah kita saksikan pada periode tahun 1940-an sampai dengan tahun 1980-an. Pengusaha Aceh harus dapat bangkit kembali menjadi masyarakat ekonomi yang handal.
6) Perdagangan luar negeri, terutama dengan Malaysia, Singapura, Thailand, India, dan lain-lain harus kembali digalakkan.
7) Produksi agrobisnis tradisional masyarakat harus memperoleh pasar yang layak, yaitu dengan membuka pemasaran ke luar negeri.
8) Di setiap kabupaten akan dibangun kebun-kebun percobaan dan percontohan (pilot project) agar rakyat dapat memperoleh penyuluhan dan dapat memperoleh bibit unggul sesuai dengan kondisi alam di tempat itu.
9) Para mantan gerilyawan GAM dan korban konflik akan diperhatikan secara serius untuk memperoleh
Penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM Provinsi Aceh 2012
113
114 |P e n e l i t i a n K o m o d i t i / P r o d u k / J e n i s U s a h a U n g g u l a n U M K MP r o v i n s i A c e h 2 0 1 2 kehidupan ekonomi yang layak melalui penyediaan modal dan lapangan kerja yang memadai.
10)Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan berkesadaran resiko bencana.
11)Keberhasilan transisi dari rehabilitasi dan rekonstruksi dampak tsunami.
Visi dan misi Pemerintah Aceh diwujudkan melalui pelaksanaan 7 (tujuh) prioritas pembangunan secara proporsional yaitu: 1) Pemberdayaan ekonomi masyarakat, perluasan kesempatan kerja dan
penanggulangan kemiskinan, 2) Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan sumber daya energi pendukung investasi, 3). Peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan belajar, 4). Peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan, 5). Pembangunan syariat islam sosial dan budaya, 6). Penciptaan pemerintah yang baik dan bersih serta penyehatan birokrasi pemerintaan, 7). Penanganan dan pengurangan resiko bencana.
Prioritas pembangunan Aceh tidak terlepas dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, perluasan kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketiga prioritas tersebut sangat ditentukan oleh tiga aspek
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) 2007-2012 IV-2 ekonomi makro yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka.Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran hingga mencapai kondisi yang lebih baik, maka strategi yang ditempuh adalah:
1. Peningkatan serta percepatan upaya revitalisasi pertanian dan perikanan sehingga menjadi sektor ekonomi andalan yang berkelanjutan
2. Meningkatkan produksi sektor ril baik secara kuantitas maupun kualitas, terutama fokus pada komoditi-komoditi unggulan yang berorientasi pasar
3. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana pendukung produksi serta pemasaran secara terintegrasi
4. Membangun serta mendorong pengembangan unit-unit penyedia sarana produksi
5. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pendistribusian sarana produksi bagi masyarakat
6. Mendorong tumbuhnya industri-industri pengolahan terutama yang berbasis bahan baku lokal 7. Pemberdayaan UMKM, koperasi, serta memfasilitasi terjalinnya kemitraan dengan kelompok usaha
besar
8. Mendorong terjadinya peningkatan realisasi investasi swasta baik nasional maupun asing 9. Mendorong terjadinya peningkatan aktivitas perdagangan dalam dan luar negeri
10. Mendorong peningkatan kapasitas sektor finansial serta peningkatan fungsi intermediasi perbankan 11. Peningkatkan kualitas sumber daya petani, nelayan, dan kompetensi tenaga kerja Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) 2007-2012 IV-3
12. Pengembangan kawasan-kawasan potensial dan cepat tumbuh melalui pembangunan pemukiman baru
13. Peningkatan ketahanan dan keamanan pangan serta perbaikan gizi masyarakat
14. Pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan di kawasan sekitar hutan, serta pengembangan hutan tanaman rakyat
16. Mengupayakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam rangka kemandirian dan kesinambungan pembiayaan pembangunan
17. Meningkatkan kerjasama pembangunan ekonomi baik secara kelembagaan maupun kawasan
Arah kebijakan umum pembangunan ekonomi Aceh pada dasarnya adalah dalam rangka mewujudkan peningkatan aktivitas perekonomian daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 5 -6
persen, penurunan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 16 persen dan tingkat pengangguran mampu ditekan menjadi 7,6 persen yang ditempuh melalui beberapa kebijakan, antara lain:
1. Peningkatan pengelolaan potensi pertanian dan perikanan seoptimal mungkin dengan prinsip-prinsip agribisnis sebagai tulang punggung ekonomi daerah yang berkelanjutan
2. Pengembangan komoditi unggulan daerah melalui pola kluster dengan memperkuat sistim mata rantai produksi (supply chain) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) 2007-2012 VI-2
3. Pembangunan dan peningkatan kapasitas sarana dan prasarana pendukung produksi termasuk prioritas fungsionalisasi aset, terutama di kawasankawasan sentra produksi pertanian, perikanan, industri, dan perdagangan
4. Percepatan pemanfaatan mekanisasi di sektor industri kerajinan, pertanian dan perikanan, termasuk motorisasi armada perikanan dalam upaya meningkatkan daya jelajah dan produktivitas nelayan. 5. Pengembangan dan peningkatan kapasitas unit penyedia sarana produksi serta peningkatan
pengendalian dan pengawasan distribusi sarana produksi sehingga mudah dapat diakses oleh masyarakat
6. Peningkatan produktivitas lahan budidaya pertanian dan perikanan melalui upaya intensifikasi, diversifikasi, optimalisasi termasuk peningkatan Indeks Penanaman (IP), dan rehabilitasi lahan-lahan yang terlantar
7. Mengupayakan tumbuhnya dan berkembangnya industri pengolahan hasil, terutama yang berbasis bahan baku lokal di kawasan-kawasan sentra produksi
8. Peningkatan kompetensi tenaga kerja formal dan informal, serta pelaku UMKM melalui
pengembangan dan peningkatan kapasitas Balai Latihan Kerja serta pelatihan-pelatihan kejuruan 9. Melakukan pembinaan dan pengawasan penggunaan dan penyaluran tenaga kerja untuk kebutuhan
lokal maupun luar negeri
10. Percepatan aplikasi teknologi di sektor pertanian dan perikanan melalui penguatan kelembagaan dan sistem penyuluhan
11. Penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat dengan sasaran utama usaha-usaha kelompok dan koperasi
12. Memfasilitasi peningkatan jalinan kemitraan usaha yang lebih luas antara kelompok usaha besar dengan pelaku UMKM dan industri rumah tangga
13. Mengupayakan peningkatan fungsi intermediasi perbankan, terutama penyaluran kredit bagi pelaku UMKM dan industri rumah tangga
14. Pencegahan penebangan dan perdagangan kayu illegal melalui penguatan dan pembinaan satuan pengamanan hutan dalam rangka terciptanya hutan lestari dan pengembangan ekonomi
Penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM Provinsi Aceh 2012
115
116 |P e n e l i t i a n K o m o d i t i / P r o d u k / J e n i s U s a h a U n g g u l a n U M K MP r o v i n s i A c e h 2 0 1 2 15. Pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan melalui pemanfaatan
hasil hutan non kayu dan pengembangan hutan rakyat
16. Meningkatkan kemandirian pangan bagi masyarakat di kawasan-kawasan yang teridentifikasi rawan pangan, serta peningkatan penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal
17. Melakukan pengendalian dan pengawasan distribusi bahan pangan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman
18. Penyediaan fasilitas pemukiman baru pada kawasab-kawasan potensi dan memberikan bantuan stimulasi untuk pengembangan usaha ekonomi bagi penduduk yang dimukimkan berbasis potensi lokal.
19. Pengembangan sistem informasi dan promosi yang dapat menarik investasi untuk menanamkan modalnya di daerah, baik PMA maupun PMDN.
20. Mengupayakan terjadinya peningkatan aktivitas perdagangan dalam daerah hingga terjadinya pasar sempurna, termasuk melakukan pengawasan dan pengendalian distribusi barang serta
pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pemasaran
21. Melakukan upaya meningkatnya ekspor daerah baik peningkatan volume maupun nilai, terutama komoditi-komoditi yang memiliki nilai tambah tinggi bagi daerah