• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERADAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

H. Kelembagaan KEK

1. Dewan Nasional

Menurut UU KEK, Pasal 14, ada 3 (tiga) lembaga utama yang berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan KEK yaitu :

a. Dewan nasional KEK

b. Dewan kawasan + administrator c. Badan usaha pengelola kawasan51

Dewan nasional KEK terdiri atas menteri dan kepala lembaga pemerintah nonkementerian. Dewan Nasional KEK dibentuk dan bertanggungjawab kepada Presiden UU KEK Pasal 16. Dewan Nasional diketuai oleh menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang perekonomian dan beranggotakan menteri dan kepala lembaga pemerintah non kementerian. Dan Dalam melaksanakan tugas, Dewan Nasional membentuk Sekretariat Dewan Nasional.

51

Menurut UU KEK, Pasal 17, dewan nasional bertugas a. menyusun Rencana Induk Nasional KEK;

b. menetapkan kebijakan umum serta langkah strategis untuk mempercepat pembentukan dan pengembangan KEK;

c. menetapkan standar infrastruktur dan pelayanan minimal dalam KEK; d. melakukan pengkajian atas usulan suatu wilayah untuk dijadikan KEK; e. memberikan rekomendasi pembentukan KEK;

f. mengkaji dan merekomendasikan langkah pengembangan di wilayah yang potensinya belum berkembang

g. menyelesaikan permasalahan strategis dalam pelaksanaan, pengelolaan, dan pengembangan KEK; dan

h. memantau dan mengevaluasi keberlangsungan KEK serta merekomendasikan langkah tindak lanjut hasil evaluasi kepada Presiden, termasuk mengusulkan pencabutan status KEK.52

Peraturan presiden No 33 tahun 2010, Pasal 4-17, mambahas tentang susunan organisasi dewan nasional KEK, sebagai berikut :

a. Terdiri dari ketua dan anggota

b. Diketuai oleh menteri coordinator bidang perekonomian dan beranggotakan menteri/pimpinan lembaga yang sekurang-kurangnya menangani urusan pemerintahan di bidang pembinaan pemerintah daerah, keuangan, perindustrian, pekerjaan umum, perdagangan, perhubungan, tenaga kerja, perencanaan pembangunan nasional, dan koordinasi penanaman modal

c. Dapat membentuk tim pelaksana, yang anggotanya adalah pejabat esalon 1 darikementrian dan lembaga pemerintah non kementerian terkait

d. Dibentuk secretariat dewan nasional, bertanggungjawab kepada ketua dewan nasional dan secara administrative berkedudukan di kementerian coordinator bidang perekonomian

e. Sekretariat dewan nasional menyelenggarakan fungsi : pemberian dukungan teknis operasional kepada dewan nasional, pemberian pelayanan administrasi penyusunan rencana dan program kerja dewan nasional, penyelenggaraan kegiatan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi administrasi kegiatan dan tindak lanjut pelaksanaan tugas dewan nasional, pemberian pelayanan administrasi kerja sama dewan nasional dengan lembaga pemerintah dan pihak lain yang terkait, pemberian pelayanan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data serta penyusunan laporan kegiatan dewan nasional dan penyelenggaraan administrasi keanggotaan dewan nasional serta pembinaan organisasi, adminsitrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana secretariat dewan nasional.

2. Dewan kawasan

Dewan Kawasan terdiri atas wakil Pemerintah dan wakil pemerintah daerah. Dewan Kawasan adalah dewan yang dibentuk di tingkat provinsi untuk membantu Dewan Nasional dalam penyelenggaraan KEK. Menurut UU KEK Pasal 19, Dewan Kawasan diusulkan oleh Dewan Nasional kepada Presiden untuk ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Namun Dewan Kawasan bertanggung jawab kepada Dewan Nasional KEK.

Secara organisasi, Dewan Kawasan terdiri atas ketua, yaitu gubernur, wakil ketua, yaitu bupati/walikota, dan anggota, yaitu unsur Pemerintah di provinsi, unsur pemerintah provinsi, dan unsur pemerintah kabupaten/kota Pasal 20 UU KEK.

Menurut UU KEK Pasal 21, ada beberapa tugas yang dijalankan oleh dewan kawasan yaitu :

a. melaksanakan kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh Dewan Nasional untuk mengelola dan mengembangkan KEK di wilayah kerjanya; b. membentuk Administrator KEK di setiap KEK

c. Mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Administrator KEK dalam penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu satu pintu dan operasionalisasi KEK;

d. Menetapkan langkah strategis penyelesaian permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan KEK di wilayah kerjanya;

e. Menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional setiap akhir tahun; dan

f. Menyampaikan laporan insidental dalam hal terdapat permasalahan strategis kepada Dewan Nasional.

Menurut Peraturan Presiden No 33 tahun 2010, Pasal 18-27, dewan kawasan memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Dewan kawasan dibentuk pada setiap provinsi yang wilayahnya ditetapkan sebagai KEK

b. Dewan kawasan diusulkan oleh dewan nasional dan ditetapkan oleh presiden dengan keputusan presiden

c. Dewan kawasan bertanggungjawab kepada dewan nasional

d. Dewan kawasan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan dewan nasional

e. Dewan kawasan diketuai oleh gubernur, wakil ketua (bupati / walikota) dan anggota (unsur pemerintah provinsi yang menangani urusan pemerintahan di bidang perpajakan, kepabeanan, pertanahan dan keimigrasian dan unsur pemerintah daerah yang menangani urusan perekonomian dan perencanaan pembangunan daerah di pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten / kota.

f. Membentuk secretariat dewan kawasan, bertanggungjawab kepada ketua dewan kawasan dan memiliki tugas menyelenggarakan dukungan dan pelayanan teknis operasional dan adminsitratif kepada dewan kawasan. g. Sekretariat dewan kawasan menyelenggarakan fungsi : pemberian

dukungan teknis operasional kepada dewan kawasan, pemberian pelayanan administrasi penyusunan rencana dan program kerja dewan kawasan, penyelenggaraan kegiatan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi administrasi kegiatan dan tindak lanjut pelaksanaan tugas dewan kawasan, pemberian pelayanan administrasi kerja sama dewan kawasan dengan lembaga pemerintah dan pihak lain yang terkait, pemberian pelayanan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data serta penyusunan laporan kegiatan dewan kawasan dan penyelenggaraan administrasi keanggotaan

dewan nasional serta pembinaan organisasi, adminsitrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana sekretariat dewan kawasan. h. Sekretariat dewan kaqwasan secara ex-officio dilaksanakan oleh unit kerja

/ perangkat daerah provinsi yang menangani tugas dan fungsi di bidang investasi atau perdagangan.

i. Apabila dianggap perlu, maka dewan kawasan dapat membentuk tim ahli, yang susunan keanggotaanya ditetapkan oleh ketua dewan kawasan.53 3. Administrator KEK

Menurut PP No. 2/2011, pasal 42, administrator dan badan usaha pengelola adalah pengelola KEK. Administrator adalah bagian dari Dewan Kawasan yang dibentuk untuk setiap KEK guna membantu Dewan Kawasan dalam penyelenggaraan KEK. Menurut UU KEK, Pasal 23, Administrator KEK bertugas:

a. melaksanakan pemberian izin usaha dan izin lain yang diperlukan bagi Pelaku Usaha yang mendirikan, menjalankan, dan mengembangkan usaha di KEK; b. melakukan pengawasan dan pengendalian operasionalisasi KEK; dan

c. menyampaikan laporan operasionalisasi KEK secara berkala dan insidental kepada Dewan Kawasan.

Untuk pelaksanaan pemberian izin dilakukan melalui pelayanan terpadu satu pintu. Dalam melaksanakan tugas, Administrator KEK, akan memperoleh pendelegasian atau pelimpahan wewenang di bidang perizinan dari Pemerintah

dan pemerintah daerah dan dapat meminta penjelasan kepada Badan Usaha dan/atau Pelaku Usaha di KEK mengenai kegiatan usahanya.

Menurut PP No. 2 Tahun 2011, Pasal 43, administrator berwenang memberikan

a. arahan kepada badan pengelola KEK untuk perbaikan operasionalisasi KEK b. teguran kepada badan usaha pengelola KEK dalam hal terjadi penyimpangan

dalam pengoperasian KEK.

Administrator harus sudah dibentuk paling lambat sebelum KEK dinyatakan siap beroperasi. Oleh peraturan, administrator melakukan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). PTSP adalah kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan,fasilitas, dan kemudahan yang mendapat pendelegasian wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan, fasilitas dan kemudahan yang proses pengelolaanya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat.

Dewan Nasional, Dewan Kawasan, dan Administrator KEK memperoleh pembiayaan yang berasal dari:

a. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah; dan

b. sumber lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menurut Peraturan Presiden no 33 tahun 2010, Pasal 18-27, administrator memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Dewan kawasan membentuk administrator

c. Administrator ditetapkan sebagai perangkat daerah oleh gubernur (jika lokasi kek lintas kabupaten /kota) dan oleh bupati / walikota (jika lokasi kek berada di kabupaten / kota)

d. Dipimpin oleh kepala administrator yang berasal dari pns (dengan esalon setara iib)

e. Administrator terdiri atas : (a) secretariat (b) bidang perizinan (c) bidang pemonitoran dan pengendalian

4. Badan Usaha Pengelola

Badan Usaha adalah perusahaan berbadan hukum yang berupa BUMN, BUMD, koperasi, swasta, dan usaha patungan untuk menyelenggarakan kegiatan usaha KEK. Menurut UU KEK, Pasal 26, bahwa Penyelenggaraan kegiatan usaha di KEK dilaksanakan oleh Badan Usaha yang ditetapkan sebagai pengelola KEK. Dan Badan Usaha tersebutdapat berupa :

a. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah; b. Badan Usaha koperasi;

c. Badan Usaha swasta; atau

d. Badan Usaha patungan antara swasta dan/atau koperasi dengan Pemerintah, dan/atau pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota.54

Menurut PP No. 2 Tahun 2011, Pasal 47-49, badan usaha pengelola KEK harus ditetapkan pada masa pelaksanaan pembangunan KEK sebelum dinyatakan siap beroperasi oleh Dewan Nasional. Apabila KEK adalah hasil dari usulan badan usaha, maka badan usaha pengusul ditetapkan sebagai badan usaha

pengelola KEK oleh pemerintah provinsi (jika lokasi KEK berada pada lintas wilayah kabupaten /kota) atau oleh pemerintah kabupaten/kota (jika lokasi KEK berada dalam satu wilayah kabupaten / kota).

Apabila KEK adalah hasil dari usulan pemerintah kabupaten /kota, maka badan usaha pengelola KEK dilakukan oleh pemerintah kabupaten / kota yang sesuai dengan : (a) ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan barang milik daerah, jika pembangunan KEK dibiayai dari APBD kabupaten / kota, (b) atau, perjanjian pembangunan KEK jika pembangunan KEK dibiayai dari kerjasama antara pemerintah kabupaten / kota dengan badan usaha. Apabila KEK adalah hasil dari usulan pemerintah provinsi, maka badan usaha pengelola KEK dilakukan oleh pemerintah provinsi yang sesuai dengan : (a) ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan barang milik daerah, jika pembangunan KEK dibiayai dari APBD provinsi, (b) atau, perjanjian pembangunan KEK jika pembangunan KEK dibiayai dari kerjasama antara pemerintah provinsi dengan badan usaha.

Apabila KEK adalah hasil dari usulan kementerian / lembaga pemerintahan non kementerian, maka badan usaha pengelola KEK dilakukan oleh kementerian / lembaga pemerintahan non kementerian yang sesuai dengan : (a) ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan barang milik daerah, jika pembangunan KEK dibiayai dari APBN, (b) atau, perjanjian pembangunan KEK jika pembangunan KEK dibiayai dari kerjasama antara kementerian / lembaga pemerintahan non kementerian dengan badan usaha.

Badan usaha yang ditetapkan sebagai pengelola KEK akan melaksanakan pengelolaan KEK berdasarkan perjanjian pengelolaan KEK yang ditandatangani bersama antara badan usaha dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten / kota, atau kementerian / lembaga pemerintah non kementerian sesuai dengan kewenangannya. Perjanjian ini paling sedikit memuat :

a. Lingkup pekerjaan b. Jangka waktu

c. Standart kinerja pelayanan d. Sanksi

e. Pelaksanaan pelayanan KEK dalam hal terjadi sengketa

f. Pemutusan perjanjian oleh pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten / kota, atau kementerian / lembaga pemerintah non kementerian

g. Pengakhiran perjanjian

h. Pertanggungjawaban terhadap barang milik Negara /daerah

i. Serah terima asset atau infrastruktur oleh badan usaha pengelola kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten / kota, atau kementerian / lembaga pemerintah non kementerian setelah kerjasama pengelolaan berakhir j. Kesanggupan penyediaan ruang kantor untuk kegiatan pelayanan kepabeanan

BAB I PENDAHULUAN

Dokumen terkait