• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

2. Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Berdasarkan

Kemampuan koneksi matematik yang menjadi fokus penelitian ini terdiri dari tiga indikator, yaitu koneksi antar topik matematika, koneksi matematika dengan mata pelajaran lain, dan koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Hasil skor kemampuan koneksi matematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan ketiga indikator koneksi matematik akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Eksperimen Berdasarkan Indikator Koneksi Matematik

Kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok eksperimen yang ditinjau dari indikator kemampuan koneksi matematik disajikan dalam tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Eksperimen Berdasarkan Indikator Koneksi Matematik

Indikator Koneksi

Matematik N Skor Ideal

Rata-Rata Skor Nilai 1 44 12 7,14 59,47 2 44 12 8,59 71,59 3 44 8 6,11 76,42 Keterangan :

1 : Kemampuan koneksi antar topik matematika

2 : Kemampuan koneksi matematika dengan mata pelajaran lain 3 : Kemampuan koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari

55

Perbedaan skor ideal dari masing-masing indikator disebabkan oleh perbedaan jumlah soal yang mewakili setiap indikator. Indikator pertama, yaitu kemampuan koneksi antar topik matematika diwakili oleh 3 soal, sehingga dengan skor maksimum tiap butir soal bernilai 4, maka skor ideal untuk indikator pertama adalah 12. Indikator kedua, yaitu kemampuan koneksi matematika dengan pelajaran lain diwakili oleh 3 soal sehingga skor ideal bernilai 12. Sedangkan indikator ketiga, yaitu kemampuan koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari diwakili oleh 2 soal sehingga skor ideal untuk indikator ketiga bernilai 8.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diamati bahwa pencapaian tertinggi terdapat pada indikator koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari, dengan nilai yang diperoleh sebesar 76,42. Nilai ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelompok eksperimen sudah dapat memahami masalah dalam kehidupan sehari-hari dan mengaitkannya dengan konsep matematika dengan tepat. Hanya saja dalam proses mengaitkan tersebut terdapat kesalahan dalam proses perhitungan ataupun siswa belum memberikan jawaban secara lengkap seperti yang diharapkan pada soal sehingga hasil yang diperoleh belum sempurna. Pencapaian ini tidak terlepas dari pengaruh strategi REACT dengan teknik Scaffolding yang diterapkan pada pembelajaran di kelompok eksperimen, yang memang memiliki kekuatan pada aspek koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Seperti pada tahap relating dimana guru memulai pelajaran dengan ilustrasi atau pertanyaan yang dekat dengan kehidupan siswa, pada tahapexperiencingdimana siswa diarahkan untuk menemukan konsep melalui kegiatan menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari, serta pada tahap applying dimana siswa dilatih untuk menerapkan konsep yang didapat ke dalam masalah kehidupan sehari-hari.

Indikator kemampuan koneksi matematika dengan mata pelajaran lain berhasil dicapai siswa dengan nilai sebesar 71,59. Sebagian siswa sudah mampu mengaitkan topik matematika pada pokok bahasan perbandingan dengan masalah yang ada dalam mata pelajaran lain, namun masih ada kesalahan pada proses perhitungan dan jawaban yang diberikan belum mencapai tahap akhir sehingga hasilnya belum sempurna. Hal ini dikarenakan selama proses pembelajaran pada tahap experiencing dan transferring siswa dikenalkan dan dilatih untuk dapat

menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan mata pelajaran lain. Selain itu, selama proses pembelajaran terlihat bahwa pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPA yang dikaitkan dengan konsep perbandingan cukup baik dan siswa cenderung tertarik pada soal yang berkaitan dengan mata pelajaran lain.

Sedangkan nilai pencapaian terendah terdapat pada indikator pertama, yaitu koneksi antar topik matematika dengan pencapaian sebesar 59,47. Siswa pada kelompok eksperimen sudah dapat mengenali koneksi antar topik yang ada pada masalah yang diberikan, seperti koneksi topik perbandingan dengan topik himpunan, segitiga dan aljabar. Hanya saja pada sebagian siswa kemampuan prasyarat mengenai materi tersebut belum memadai, contohnya siswa sudah lupa atau memang belum begitu memahami materi, sehingga proses koneksi yang terjadi belum sempurna dan hal tersebut berpengaruh pada hasil akhir yang diperoleh.

b. Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator Koneksi Matematik

Kemampuan koneksi matematik siswa kelompok kontrol ditinjau dari indikator koneksi matematik disajikan dalam tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator Koneksi Matematik

Indikator Koneksi

Matematik N Skor Ideal

Rata-Rata Skor Nilai 1 44 12 6,73 56,06 2 44 12 7,00 58,33 3 44 8 4,82 60,23 Keterangan :

1 : Kemampuan koneksi antar topik matematika

2 : Kemampuan koneksi matematika dengan mata pelajaran lain 3 : Kemampuan koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari

57

Dari tabel 4.5 terlihat bahwa kemampuan siswa pada indikator koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari mencapai nilai 60,23. Pencapaian ini menunjukkan bahwa sebagian siswa sudah dapat mengenali koneksi masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan topik perbandingan, namun sebagian siswa lainnya masih kesulitan dalam memahami permasalahan sehingga proses koneksi yang terjadi belum tepat dan hasil yang diperoleh belum memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Namun, pencapaian pada indikator koneksi dengan kehidupan sehari-hari merupakan yang tertinggi dibanding indikator lainnya. Hal ini dikarenakan siswa lebih terbiasa dengan soal-soal yang berbentuk soal cerita dengan masalah dari kehidupan sehari-hari dibanding soal yang berkaitan dengan mata pelajaran lain ataupun dengan topik-topik matematika lainnya. Indikator koneksi matematika dengan mata pelajaran lain mencapai nilai 58,33. Pada kelompok kontrol sudah terlihat adanya hubungan antara konsep matematika dengan mata pelajaran lain, namun pada beberapa jawaban proses koneksi yang terjadi belum tepat sehingga hasilnya kurang memberikan gambaran atas pertanyaan. Sedangkan indikator yang mendapatkan pencapaian terendah adalah indikator koneksi antar topik matematika dengan nilai 56,06. Siswa pada kelompok kontrol sudah terlihat ada upaya untuk melakukan proses koneksi dengan topik matematika lainnya, namun proses koneksi tersebut belum sesuai dengan pertanyaan sehingga hasilnya belum sempurna.

c. Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematik Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator Koneksi Matematik

Pada pembahasan sebelumnya, dapat diamati bahwa kemampuan koneksi matematik siswa pada masing-masing indikator berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk lebih memperjelas dalam melihat perbedaan tersebut, kemampuan koneksi matematik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada masing-masing indikator disajikan dalam tabel 4.6:

Tabel 4.6

Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan Indikator Koneksi Matematik No Indikator Kemampuan Koneksi Matematik Skor Ideal Nilai Eksperimen Kontrol 1 Koneksi antar topik

matematika 12 59,47 56,06

2 Koneksi matematika dengan

mata pelajaran lain 12 71,59 58,33

3 Koneksi matematika dengan

kehidupan sehari-hari 8 76,42 60,23

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diamati bahwa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol pencapaian tertinggi terdapat pada indikator koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Pada indikator tersebut kelompok eksperimen mencapai nilai 76,42 sedangkan kelompok kontrol mencapai nilai 60,23. Terdapat selisih yang cukup besar antara pencapaian kedua kelompok yaitu sebesar 16,19. Selisih ini menunjukkan bahwa meskipun pencapaian kedua kelompok pada indikator ini adalah yang tertinggi dibanding indikator lain, namun terdapat perbedaan kemampuan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam mengaitkan topik matematika dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan tersebut tidak terlepas dari perbedaan perlakuan selama pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diterapkan strategi REACT dengan teknikScaffoldingyang memfasilitasi siswa untuk dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari baik dalam menemukan konsep maupun saat menerapkan konsep.

Indikator koneksi matematika dengan mata pelajaran lain menempati urutan kedua tertinggi baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen nilai yang dicapai sebesar 71,59, sedangkan pada kelompok kontrol mencapai nilai 58,33. Terdapat perbedaan yang cukup besar antara pencapaian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu 13,26. Selisih ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelompok eksperimen dalam mengaitkan topik matematika dengan mata pelajaran lain lebih baik dibanding kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan siswa pada kelompok eksperimen tidak

59

hanya diberitahu kaitannya melainkan mereka turut terlibat dalam menemukan kembali konsep pada mata pelajaran lain yang berkaitan dengan konsep matematika, kemudian dilatih untuk menerapkannya dalam masalah.

Indikator yang mendapat pencapaian terendah baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol adalah indikator koneksi antar topik matematika. Nilai yang dicapai kelompok eksperimen sebesar 59,47, sedangkan nilai yang dicapai kelompok kontrol sebesar 56,06. Selisih nilai yang dicapai kedua kelompok tidak terlalu besar, yaitu 3,41. Lemahnya kemampuan siswa dari kedua kelompok pada indikator ini sebagian besar dikarenakan siswa lupa dan masih kurang pemahamanya mengenai konsep yang dikaitkan dengan konsep perbandingan. Secara visual perbedaan kemampuan koneksi matematik kedua kelompok pada tiap-tiap indikator disajikan dalam diagram 4.4 berikut:

Diagram 4.4

Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan Indikator Koneksi Matematik Keterangan :

1 : Kemampuan koneksi antar topik matematika

2 : Kemampuan koneksi matematika dengan mata pelajaran lain 3 : Kemampuan koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari

Dokumen terkait