• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2.1 Analisis anatomi pada gerak keterampilan passing bawah bola voli

Gerakan passing bawah secara anatomi merupakan suatu koordinasi antara anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah. Untuk anggota gerak tubuh bagian atas terdiri dari tulang belakang, gelang panggul, gelang bahu, lengan atas dan lengan bawah. Sedangkan anggota gerak bagian bawah yang terlibat terdiri dari tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, dan tulang kaki. Sehingga kedua bagian anggota gerak tersebut memerlukan koordinasi yang baik untuk bisa melakukan passing bawah dengan benar.

Pembahasan mengenai passing bawah, menurut M. Yunus (1992:79) dapat dijelaskan bahwa pola gerak untuk melakukan passing bawah ada tiga tahapan yaitu saat permulaan, saat pelaksanaan, dan lanjutan. Berikut penjelasan kerja sendi dan gerak yang terjadi mengenai pola gerakan passing bawah :

1) Sikap permulaan :

Sendi bahu yang bergerak secara abduksi dan adduksi saat lengan mengayun ke depan.

Sendi siku yang bergerak secara fleksi dan ekstensi saat lengan dalam keadaan membengkok atau lurus.

Sendi radio ulna yang bergerak saat lengan dalam keadaan pronasi dan supinasi.

Sendi pinggul yang membatasi gerakan sendi keseluruh arah dan membentuk sikap tegak tubuh dalam keadaan berdiri.

Sendi lutut merupakan sendi engsel yang bergerak secara fleksi dan ekstensi. Sendi telapak kaki yang bergerak sedikit mengayun secara adduksi dan abduksi.

2) Sikap permulaan :

Sendi bahu bergerak secara abduksi saat lengan bergerak ke atas.

Sendi siku bergerak secara fleksi saat lengan bergerak lurus saat menerima bola.

Sendi radio ulna bergerak secara supinasi saat perkenaan bola dengan bagian proksimal lengan.

Sendi pinggul bergerak secara fleksi saat tubuh dalam keadaan condong ke depan.

Sendi lutut bergerak ekstensi saat gerakan lutut dalam keadaan lurus.

Sendi telapak kaki begerak secara adduksi saat adanya gerakan sedikit mengayun.

3) Sikap lanjutan :

Sendi bahu bergerak adduksi saat lengan kembali dalam posisi sikap awal. Sendi pinggul mempertahankan sikap tubuh yang agak condong ke depan. Sendi lutut bergerak fleksi saat tubuh bergerak dalam posisi sikap awal.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kerja sendi dan gerak yang terjadi mempunyai peranan penting dalam hal koordinasi saat melakukan gerakan passing bawah sehingga menghasilkan keterampilan gerak yang baik. 2.2.2 Analisis Fisiologi pada gerak keterampilan passing bawah bola voli

Gerakan pada passing bawah saat sikap permulaan, perkenaan, dan lanjutan secara fisiologi merupakan hasil dari adanya koordinasi antara beberapa kontraksi sekelompok otot bagian tubuh.Yaitu kontraksi otot pada bahu, punggung, lengan atas, lengan bawah, panggul, tungkai atas, dan tungkai bawah.

Secara fisiologi kontraksi otot yang terlibat pada gerakan passing bawah adalah sebagai berikut :

1) Otot bagian bahu yang terdiri dari muskulus deltoid yang fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar, muskulus supraspinatus yang fungsinya mengangkat lengan, muskulus teres mayor dan minor yang fungsinya memutar lengan ke dalam dan keluar.

2) Otot bagian punggung yang terdiri dari trapezius yang fungsinya mengangkat dan menarik sendi bahu, muskulus interspinalis yang fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulan belakang.

3) Otot lengan atas yang terdiri dari muskulus bisep braki yang fungsinya untuk membengkokkan lengan bawah siku, meratakan, dan mengangkat lengan, muskulus brakialis yang fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, muskulus korakobrakialis yang fungsinya mengangkat lengan, muskulus triceps braki yang fungsinya meluruskan lengan.

4) Otot lengan bawah yang terdiri dari muskulus pronator teres yang berfungsi membengkokkan lengan bawah, muskulus pronator teres equadratus yang fungsinya pronasi tangan, muskulus supinator brevis yang fungsinya supinasi tangan.

5) Otot bagian panggul yang terdiri dari muskulus gluteus maksimus yang fungsinya rotasi fleksi dan endorotasi femur, muskulus gluteus medius dan minimus yang fungsinya abduksi dan endorotasi dari femur.

6) Otot tungkai atas yang terdiri dari muskulus abductor femoralis yang fungsinya gerakan abduksi dari femur, muskulus ekstensor yang fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan atau membengkokkan tungkai bawah. 7) Otot tungkai bawah yang terdiri dari muskulus tibialis anterior yang fungsinya mengangkat dan membengkokkan kaki, muskulus tibialis posterior yang fungsinya membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa koordinasi yang baik dari beberapa kontraksi otot pada bahu, punggung, lengan atas, lengan bawah, panggul, tungkai atas, dan tungkai bawah mempunyai peranan penting dalam melakukan gerakan keterampilan passing bawah.

2.2.3 Analisis biomekanika pada gerak keterampilan passing bawah bola voli Secara biomekanika gerakan ayunan lengan saat passing bawah lebih banyak didominasi oleh kekuatan otot lengan, sedangkan otot yang terdapat pada pangkal lengan atas dan lengan bawah peran aktif terjadi saat impact (pertemuan) antara bagian proksimal lengan dan bola dimana lengan difleksikan dengan bantuan Musculus Biseps Brachii. Jadi jika lengan saat impact dengan bola akan terjadi adanya momentum pada lengan terhadap bola. Sehingga pemain memerlukan momentum yang harus dikontrol agar bola dapat memantul dengan jarak yang tepat untuk sampai ke arah sasaran. Gerakan passing bawah merupakan gerakan pengungkit. Artinya bola diungkit ke atas dengan jalan ayunan lengan

dan ditambah dengan penurunan panggul agar bola dapat dipantulkan ke atas dengan baik (M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:69)

Gerakan passing bawah selain adanya gerakan lengan juga terjadi gerakan tungkai untuk melakukan pemindahan titik berat badan. Menurut Boyke Mulyana (2000:19) letak titik berat atlet jarang tetap pada tempat yang sama selama beberapa waktu. Begitu juga menurut Soedarminto (1992:150) jika bentuk atau posisi sebuah objek berubah, maka letaknya titik berat juga akan berubah. Selain titik berat badan, keseimbangan dan stabilitas tubuh juga mempengaruhi gerakan saat melakukan passing bawah. Keseimbangan berkaitan dengan koordinasi dan kontrol. Stabilitas berkaitan dengan seberapa besar tahanan yang diciptakan atlet untuk melawan gangguan lawan terhadap keseimbanganya. Semakin stabil atlet, maka semakin besar tahanan yang diciptakannya untuk mengatasi gaya yang mengganggunya.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa gaya, sifat gerakan, dan prinsip mekanika yang terapkan mempunyai peranan penting dalam melakukan gerakan keterampilan passing bawah.

42 3.1 Metode Penelitian

Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekati permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2006:25). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor yang merupakan pendukung objek dan mencermati objek secara mendalam untuk menemukan semua variabel penting yang melatarbelakangi timbulnya objek untuk mencari kemungkinan pemecahan masalah yang diangkat (Suharsimi Arikunto, 2006:108).

Dokumen terkait