• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Kesiapan Fisik

Kesiapan yang berkaitan dengan psikologis setelah melahirkan seperti rasa cemas, terpaksa, kenyamanan, keinginan, kepuasan dalam berhubungan seksual setelah melahirkan . kuesioner yang terdiri dari 10 soal Angket 1. Siap: (skor 6-10) 2. Tidak siap: (skor < 5) Nominal

3. Waktu Waktu awal memulai berhubungan seksual pasca melahirkan

Kuesioner Wawancara 1= < 40 hari 2= > 40 hari

Nominal

4. Paritas Jumlah persalinan yang pernah di alami ibu

Kuesioner Wawancara 1= 1 kali 2=2 – 4 kali 3= > 5 kali

Ordinal

5. Umur Usia responden yang terhitung pertama kali melahirkan. kuesioner Wawancara 1= < 20 tahun 2=20-35 tahun 3= > 35 tahun Ordinal

6. pendidikan Jenjang pendidikan yang pernah di tempuh.

Kuesioner Wawancara 1=Dasar (SD,SMP) 2=Menengah (SMA)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalampenelitian ini, menggunakan desain penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Desain digunakan untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi kesiapan berhubungan seksual pasca melahirkan.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang sudah melahirkan dengan bersalin normal, di Klinik Bersalin Marelan Indri, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, selama Januari sampai Maret 2013 yaitu sebanyak 49 ibu bersalin normal.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah di ambil secara total sampling yaitu seluruh ibu-ibu yang pernah bersalin, di Klinik Bersalin Marelan Indri, kelurahan Terjun, kecamatan Medan Marelan sebanyak 49 orang ibu.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tehnik aksidental sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan cara kebetulan bertemu. Ibu - ibu yang kebetulan ditemui di Klinik Marelan Indri akan dijadikan sampel pada penelitian ini. Dengan teknik pengambilan aksidental ini, maka setiap anggota populasi yang memenuhi syarat, mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel pada penelitian ini.

Adapun kriteria sampel yang akan dipakai adalah: 1. Ibu yang bersalin normal di Klinik Marelan Indri 2. Ibu adalah penduduk Kelurahan Terjun

3. Ibu sudah pernah melakukan hubungan seksual setelah melahirkan 4. Ibu dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia

5. Ibu bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan secara lisan maupun tulisan 6. Ibu bersedia memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau dengan sukarela

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Marelan Indri, Kelurahan Terjun, Medan Marelan.Peneliti memilih lokasi ini dengan pertimbangan adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden, lokasi dapat dijangkau, serta belum pernah dilakukan penelitian yang sama sebelumnya.

D. Waktu Penelitian

Penelitian tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kesiapan berhubungan seksual di Klinik Marelan Indri, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan dilakukan pada bulan Januari tahun 2013 sampai dengan bulan Juni tahun 2013.

E. Pertimbangan Etik

Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidik yaitu program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatra Utara dan izin dari pimpinan Klinik Marelan Indri. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan prinsip etik penelitian, yaitu: Memberikan penjelasan kepada calon responden

tentang tujuan penelitian, menjelaskan manfaat penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian.

Apabila responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informaced consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri dari penelitian. Responden juga berhak mengundurkan diri selama pengumpulan data berlangsung. Responden berhak mendapatkan kebebasan dari tindakan yang merugikan atau beresiko, dan mendapat keadilan tanpa adanya diskriminasi. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang disusun berdasarkan literatur yang ada dan dikonsulkan kepada pembimbing. Kuesioner terdiri dari bagian. Bagian pertama berupa data demografi responden (Waktu, Umur, Paritas, Pendidikan). Bagian kedua berupa kuesioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan berhubungan seksual (Fisik, dan Psikologis) terdiri dari 20 buah pertanyaan tertutup.

Instrumen penelitian menggunakan skala guttman, apabila bentuk pertanyaan positif, maka jawaban “tidak” mendapat nilai 0 (nol), dan jawaban “ya” mendapat nilai 1 (satu). Sedangkan untuk pertanyaan negatif, jawaban “ya” mendapat nilai 0 (nol), dan untuk jawaban “tidak” mendapat nilai 1 (satu).

Kuesioner ini terbagi atas 20 pertanyaan, kesiapan fisik ada 10 pertanyaan responden menjawab “ya” dalam kategori “siap” pada pertanyaan nomor 1,2,6,8,9,10 dan responden menjawab “tidak” dalam kategori “siap” pada pertanyaan nomor 3,4,5,7. Berdasarkan dari kesiapan psikologis ada 10 pertanyaan responden menjawab “ya” dalam kategori “siap”

siap pada pertanyaan nomor 12,13,15,18,19. Responden yang “siap” mendapat nilai 1 (satu), sedangkan yang “tidak siap” mendapat nilai 0. Dapat dilihat pada tabel berikut:s Jawaban pertanyaan berdasarkan instrumen penelitian kesiapan fisik

dan psikologis dalam kategori “siap” dan “tidak siap”

No Pertanyaan

Jawaban kategori

Ya Tidak Siap Tidak Siap

1. Jahitan mongering 1 0 1 0

2. Tidak ada perdarahan 1 0 1 0

3. Nyeri 0 1 1 0

4. Ada darah 0 1 1 0

5. Rasa sakit 0 1 1 0

6. Perubahan pada kemaluan 1 0 1 0

7. Lelah 0 1 1 0

8. Waktu lebih singkat 1 0 1 0

9. Jarang dilakukan 1 0 1 0

10. Perbedaan sebelum hamil dan setelah melahirkan 1 0 1 0 11. Keinginan bersama 1 0 1 0 12. Rasa cemas 0 1 1 0 13. Rasa terpaksa 0 1 1 0 14. Rasa nyaman 1 0 1 0 15. Rasa takut 0 1 1 0 16. Pasangan menikmati 1 0 1 0 17. Ibu menikmati 1 0 1 0 18. Penurunan gairah 0 1 1 0 19. Rasa terganggu 0 1 1 0 20. Kepuasan 1 0 1 0

Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut :

1. Menentukan skor kategori kesiapan fisik dan kesiapan psikologis terbesar dan terkecil. Skor terbesar : 10 Skor terkecil : 0

2. Menentukan nilai rentang (R) Rentang = skor terbesar-skor terkecil= 10-0 3. Menentukan nilai panjang kelas (i).

4. Panjang kelas (i) = Rentang (R) = 10/2 = 5 Banyaknya kelas

5. Menentukan skor kategori :

Siap : Jika responden memiliki skor 6-10 Tidak Siap : Jika responden memiliki skor < 5

G. Uji Validitas dan Uji Reabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk menunjukan tingkat kevaliditasannya dan kesahlian sebuah instrumen, yang mampu mengukur apa yang dinginkan, sehingga dapat mengukur instrumen secara benar. Uji validitas telah dilakukan dengan cara content validity sebanyak dua kali yaitu dengan cara melakukan konsultasi pada dosen pembimbing dan dokter spesialis kandungan yaitu Dr.dr. M. Fidel Ganis Siregar, MKed,OG, SpOG (K), Sehingga instrumen yang digunakan tersebut dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur. Kuesioner dinyatakan valid dengan CVI (Content Validity Indeks) sebesar 0,85.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas, dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang di berikan responden atas pertanyaan dari kuesioner yang diujikan. Uji reliabilitas telah dilakukan kepada 15 responden di wilayah Marelan Kel. Tanah 600, yang mempunyai kriteria yang sama dengan responden yang diteliti. Nilai koefisien yang didapatkan dari uji reliabilitas ini adalah 0,81 yang diperoleh dari 15 pertanyaan. Nilai yang didapatkan menunjukkan instrumen ini reliabel.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan berhubungan seksual pasca melahirkan di klinik Marelan Indri. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah : Mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, dan mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian kepada Kepala bidan klinik Marelan Indri. Setelah mendapatkan izin untuk meneliti, kemudian peneliti mendatangi Klinik Marelan Indri, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan mengumpulkan data responden yang peneliti temui pada kegiatan posyandu yang dilakukan sampai sore hari di Klinik Marelan Indri yang dilakukan dua kali dalam satu bulan pada tanggal 13 dan 14 Maret 2013

Hari pertama peneliti melakukan penelitian pada di Klinik pada saat jadwal imunisasi. Peneliti mendapatkan responden ketika responden membawa anaknya untuk imunisasi. Ibu-ibu yang sedang menunggu giliran anaknya untuk diimunisasi menjadi target yang peneliti pilih untuk dijadikan responden. Setelah mendapatkan calon responden, peneliti kemudian menjelaskan kepada calon responden tersebut tentang tujuan penelitian serta prosedur penelitian ini. Peneliti juga dibantu kepala bidan Marelan Indri pada saat menjelaskan dengan responden. Selanjutnya peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent), sebelum pengisian kuesioner dilakukan.

Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti kemudian memberikan lembar kuesioner yang telah disusun untuk diisi oleh calon responden tersebut. Di sini, peneliti mendampingi responden selama proses pengisian kuesioner, untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam lembar kuesioner. Lembar kuesioner diisi oleh masing-masing responden, kemudian setelah selesai, peneliti mengumpulkan kuesioner

kembali, untuk diperiksa kelengkapannya, apabila ada yang tidak lengkap diselesaikan pada saat itu juga. Hari pertama responden yang berhasil di peroleh sebanyak 17 responden.

Hari kedua, peneliti mendatangi klinik dan kemudian melakukan penelitian pada imunisasi yang kedua di klinik Marelan Indri. Seperti kegiatan pada hari pertama, peneliti menunggu ibu-ibu yang sedang menunggu giliran anaknya untuk diimunisasi menjadi target untuk dijadikan responden. Setelah mendapatkan calon responden, peneliti kemudian menjelaskan kepada calon responden tersebut tentang tujuan penelitian serta prosedur penelitian ini. Selanjutnya peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent), sebelum pengisian kuesioner dilakukan.

Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti kemudian memberikan lembar kuesioner yang telah disusun untuk diisi oleh calon responden tersebut. Di sini, peneliti mendampingi responden selama proses pengisian kuesioner, untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam lembar kuesioner. Lembar kuesioner diisi oleh masing-masing responden, kemudian setelah selesai, peneliti mengumpulkan kuesioner kembali, untuk diperiksa kelengkapannya, apabila ada yang tidak lengkap diselesaikan pada saat itu juga. Hari kedua responden yang berhasil di peroleh sebanyak 14 responden.

Hari ketiga, peneliti mendatangi klinik untuk melakukan penelitian selanjutnya yang dilakukan di klinik, peneliti menunggu responden yang sesuai dengan kriteria datang ke klinik untuk berobat atau keperluan lain karena masih banyak responden yang tidak datang pada saat imunisasi di klinik. Dengan bantuan pegawai dari pimpinan klinik Marelan Indri untuk menjelaskan kepada responden. Seperti kegiatan pada hari pertama dan hari kedua, hanya saja peneliti melakukan langsung kepada responden masing-masing dan meminta kesediannya untuk menjadi responden. Setelah mendapat persetujuan,

hingga lembar kuesioner terisi, peneliti menunggu hingga selesai ibu mengisi lembar kuesioner. Responden yang berhasil didapatkan sebanyak 10 responden.

Pada hari keempat, peneliti dan pegawai klinik Marelan Indri, menjelaskan responden yang datang ke klinik di sekitar kelurahan Terjun pasar 2 barat, yang didapatkan dari data klinik dan memenuhi kriteria sebagai responden. Seperti kegiatan pada hari ketiga peneliti melakukan penelitian di klinik dengan menunggu pasien datang, peneliti juga melakukan hal yang sama, hingga mendapatkan sebanyak 8 responden. Hingga hari keempat, tidak ada responden yang mengundurkan diri. Calon responden yang tidak bersedia untuk menjadi responden mengatakan ketidaksediaannya dari awal, sehingga tidak ada responden yang dikeluarkan dari penelitian ini.

I. Analisa Data

Setelah seluruh data terkumpul, maka dilakukan analisis data kembali dengan memeriksa semua kuesioner apakah jawaban sudah lengkap atau benar yang akan dilakukan diantaranya editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan,

coding merupakan kegiatan memberikan kode numerik pada data yang terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu : kode 0 Jawaban tidak siap, kode 1 jawaban siap, processing Setelah data di coding maka data dari kuesioner dimasukkan kedalam program komputer spss, melakukan tehnik analisis yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui frekuensi dan persentase masing-masing variabel yang akan diteliti.Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan tehnik komputerisasi.Tahap terakhir yang sudah dilakukan yaitu cleaning

yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.

Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang terdiri: dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase tiap variabel yang diteliti yang meliputi: karakteristik responden, kesiapan fisik dan kesiapan psikologis berhubungan seksual pasca melahirkan.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi berhubungan seksual pasca persalinan. Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan berhubungan seksual pasca melahirkan ibu di Klinik Marelan Indri, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini dilakukan mulai Maret 2013sebanyak 49 ibu yang pernah melahirkan normal, yang kemudian dinilai dengan menggunakan kuesioner.

Untuk mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan berhubungan seksual pasca melahirkan, peneliti menggunakan kuesioner yang berisi 20 pernyataan.

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini data karakteristik responden mencakup waktu berhubungan seksual, paritas, umur dan pendidikan. Dari hasil yang di peroleh mencakup waktu berhubungan seksual sebagian besar 40 orang (81,6%) berhubungan seksual > 40 hari, berdasarkan paritas sebagian besar responden 26 orang (53,1%) melahirkan 2-4 kali, berdasarkan umur sebagian besar responden 29 orang (59,2%) berumur 20-35 tahun, berdasarkan pendidikan sebagian besar responden 28 orang (57,1%) berpendidikan SMA. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini :

Tabel 5.1

Distribusi Karakteristik Responden di Klinik Marelan Indri Medan Tahun 2013

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Waktu seksual: - > 40 hari - < 40 hari 40 9 81,6 18,4 Paritas: - Melahirkan 1 kali - Melahirkan 2-4 kali - Melahirkan > 5 kali 18 26 5 36,7 53,1 10,2 Umur: - < 20 tahun - 20-35 tahun - >35 tahun 8 29 12 16,3 59,2 24,5 Pendidikan: - Dasar (SD, SMP) - Menengah (SMA) 21 28 42,9 57,1 2. Kesiapan fisik

Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden tentang kesiapan kondisi fisik dalam berhubungan seksual pasca melahirkan, sebagian besar responden siap

berhubungan seksual adalah pertanyaan nomor 2, ibu berhubungan seksual pasca melahirkan jika sudah tidak ada perdarahan yaitu 49 orang (100%), pertanyaan nomor 10 ada perbedaan berhubungan seksual setelah melahirkan dengan sebelum hamil yaitu 46 0rang (93,9%), sedangkan sebagian besar responden yang menjawab ya dalam kategori

tidak siap adalah pertanyaan nomor 3, ibu mengalami nyeri saat melakukan hubungan seksual setelah melahirkan yaitu 34 orang (69,4%). Dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini :

Tabel 5.2

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kesiapan Fisik Terhadap Hasil Penelitian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Berhubungan Seksual

Pasca Melahirkan di Klinik Marelan Indri Medan Tahun 2013

No Pertanyaan

Jawaban

Ya Tidak

F % F %

1. Ibu melakukan hubungan suami istri setelah jahitan sudah mengering.

37 75,5 12 24,5 2. Ibu melakukan hubungan suami istri jika sudah

tidak ada pendarahan.

49 100 0 0 3. Ibu mengalami nyeri saat melakukan hubungan

suami istri setelah melahirkan

34 69,4 15 30,6 4. Ada darah yang keluar saat ibu melakukan

hubungan suami istri.

12 24,5 37 75,5 5. Ibu mengalami rasa sakit setelah melakukan

hubungan suami istri.

29 59,2 20 40,8 6. Ibu mengalami perubahan pada kemaluan saat

melakukan hubungan suami istri.

35 71,4 14 28,6 7. Ibu merasa lelah saat melakukan hubungan

suami istri.

31 63,3 18 36,7 8. Adanya luka jalan lahir, durasi untuk sekali

berhubungan suami istri lebih singkat.

39 79,6 10 20,4 9. Frekuensi hubungan suami istri makin jarang

dilakukan.

45 91,8 4 8,2 10. Perbedaan pada saat melakukan hubungan suami

istri setelah melahirkan dengan sebelum hamil.

46 93,9 3 6,1

3. Kesiapan fisik ibu berhubungan seksual pasca melahirkan.

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, kesiapan fisik berhubungan seksual pasca melahirkan sebagian besar responden dalam kategori siap sebanyak 39 orang (79,6%). Kategori tidak siap sebanyak 10 orang (20,4%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.3

Distribusi frekuensi berdasarkan kesiapan fisik responden faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan berhubungan seksual di Klinik

Marelan Indri Medan Tahun 2013

Kesiapan fisik F % Tidak siap Siap 10 39 20,4 79,6 4. Kesiapan psikologis

Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden tentang kesiapan psikologis dalam berhubungan seksual pasca melahirkan, sebagian besar responden menjawab Ya

dalam kategori siap berhubungan seksual adalah pertanyaan nomor 16, adanya luka jalan lahir pasangan dapat menikmati dalam berhubungan seksual setelah melahirkan yaitu 42 orang (85,7%), pertanyaan nomor 13, ibu siap berhubungan seksual tanpa paksaan dari suami yaitu 38 0rang (77,6%), pertanyaan nomor 1, ibu berhubungan seksual setelah melahirkan atas keinginan bersama dengan pasangan, sedangkan sebagian besar responden yang menjawab tidak dalam kategori tidak siap adalah pertanyaan nomor 20

adanya luka jalan lahiribu tidak merasakan kepuasan saat berhubungan seksual setelah melahirkan yaitu 31 orang (63,3%), pertanyaan nomor 14, adanya luka jalan lahir ibu tidak merasa nyaman saat berhubungan seksual pasca melahirkan yaitu 27 orang (55,1%), pertanyaan nomor 12, ibu merasa cemas ketika berhubungan seksual setelah melahirkan

Tabel 5.4

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kesiapan psikologis Terhadap Hasil Penelitian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Berhubungan Seksual

Pasca Melahirkan di Klinik Marelan Indri Medan Tahun 2013

No Pertanyaan

Jawaban

Ya Tidak

F % F %

11. Ibu melakukan hubungan suami istri atas keinginan bersama dengan pasangan.

32 65,3 17 34,7 12. Ibu merasa cemas ketika melakukan hubungan

suami istri.

26 53,1 23 46,9 13. Ibu mengalami perasaan terpaksa saat

melakukan hubungan suami istri.

11 22,4 38 77,6 14. Adanya luka jalan lahir, apakah ibu merasa

nyaman saat berhubungan suami istri.

22 44,9 27 55,1 15. Luka jalan lahir membuat ibu merasa takut saat

melakukan hubungan suami istri.

25 51,0 24 49,0 16. Adanya luka jalan lahir, Apakah pasangan ibu

dapat menikmati hubungan suami istri.

42 85,7 7 14,3 17. Adanya luka jalan lahir, apakah ibu dapat

menikmati hubungan suami istri.

33 67,3 16 32,7 18. Luka jalan lahir membuat ibu mengalami

penurunan gairah melakukan hubungan suami istri.

19 38,8 30 61,2

19. Luka jalan lahir membuat ibu merasa terganggu saat melakukan hubungan suami istri.

26 53,1 23 46,9 20. Adanya luka jalan lahir, apakah ibu dapat

merasakan kepuasan berhubungan suami istri.

18 36,7 31 63,3

5. Kesiapan psikologis ibu berhubungan seksual pasca melahirkan.

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, kesiapan psikologis berhubungan seksual pasca melahirkan sebagian besar responden dalam kategori siap sebanyak 25 orang (51,0%). Kategori tidak siap sebanyak 24 orang (49,0%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.3

Distribusi frekuensi berdasarkan kesiapan psikologis responden faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan berhubungan seksual di Klinik

Marelan Indri Medan Tahun 2013

Kesiapan psikologis F % Tidak siap Siap 24 25 49,0 51,0

Dokumen terkait