5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengelolaan sumberdaya lahan pada cagar alam pegunungan cycloop di Kabupaten dan Kota Jayapura, disimpulkan sebagai berikut:
1. Kesesuaian peraturan perundang-undangan dan fungsi kewenangan institusi yang terkait dalam pengelolaan kawasan konservasi CAPC tidak secara tegas dan tidak jelas, sehingga menyebabkan tumpang tindih kebijakan Pemerintah Kabupaten dan Kota Jayapura dalam implementasi RUTRW. 2. Faktor pendorong seperti sikap dan prilaku masyarakat terhadap fungsi CAPC
telah ditunjukan dalam bentuk membangun komitmen antara pihak-pihak yang berkepentingan untuk melestarikan CAPC. Faktor penghabat yang masih terlihat yaitu koordinasi antar sektor dan penegakan hukum yang masih lemah.
3. Sesuai dengan hasil analisis AHP dalam kerangka manfaat, skenario pengelolaan optimal CAPC adalah Konservasi dan Pariwisata (7.000), Ekonomi (0,387) Lingkungan (0,750) dan sosial (0,250), atau B/C Ratio = 1, artinya tergantung dari stakeholder berkepentingan untuk membuat kebijakan guna pengelolaan CAPC. B/C Ratio alternatif permukiman dan infrastruktur (0,965) atau < 1, alternatif Perkebunan dan Pertambangan gol. C (0,901) atau < 1, untuk kedua alternatif ini tidak layak dikembangkan.
4. Sumber air bersih yang digunakan oleh penduduk Jayapura berjumalah 12 sungai/kali dengan total ketersediaan 606 liter/detik. Nilai ekonomi air yang harus dibayar berjumlah Rp. 6.570/org/tahun. Sedangkan untuk penduduk Kabupaten Jayapura yang berinteraksi langsung dengan kawasan CAPC berjumlah Rp. 6.966.000/tahun dan penduduk Kota Jayapura berjumlah Rp. 28.461.240/tahun
5. Hasil Analisis SWOT tentang pengembangan CAPC masih terhambat karena tumpang tindih tugas dan fungsi serta kewenangan, lemahnya koordinasi serta perbedaan pemahaman tentang konservasi pada tataran stakeholders (Pemerintah, Masyarakat Adat, Swasta/Dunia Usaha, Perguruan Tinggi dan LSM).
5.2. S a r a n
1. Kebijakan dalam bentuk program-program Pemerintah Kabupaten dan Kota Jayapura yang selama ini tidak terkoordinasi dan terintegrasi, disarankan perlu ditinjau kembali.
2. Beberapa tempat di Kawasan CAPC yang sudah rusak saat ini disebabkan oleh aktivitas pembangunan, disarankan dapat dikonversi (terutama wilayah Kota Jayapura) dan diikuti dengan penataan sehingga tidak semakin luas kerusakan di waktu mendatang.
3. Perlu dilakukan penataan institusi yang menyangkut peraturan perundang-undangan serta kejelasan tugas dan fungsi serta kewenangan setiap lembaga/institusi yang terkait dengan pengelolaan CAPC, terutama kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Jayapura.
DAFTAR PUSTAKA
Bapedalda Provinsi Papua. 2003. Valuasi Ekonomi Cagar Alam Cycloops. Jayapura.
BPS Kabupaten Jayapura. 2001. Kabupaten Jayapura dalam Angka. Jayapura. BPS Kota Jayapura. 2001. Kota Jayapura dalam Angka. Jayapura
BPS Provinsi Papua. 2001. Papua dalam Angka. Jayapura.
Camille, B. 1998. The Economic Valuation of Tropical Forest Land Use Options A Manual for Researchers. International Institute for Environment and Development (IIED). London.
Conservation International. 1997. The Irian Jaya Biodiversity Conservation Priority Setting Workshop. Jayapura.
Darusman, D. 2002. Pembenahan Kehutanan Indonesia. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor
De Fretes, Y. R.G. Petocz. J.B. Ratcliffe. 1984. Cagar Alam Pegunungan Cycloop Irian Jaya. Rencana Pengelolaan 1985-1986. WWF Irian Jaya. Jayapura. De Fretes, Y. 1999. Latihan Dasar Survey Biologi Yongsu, 6-22 September 1999.
CI Program Papua. Jayapura.
Departemen Dalam Negeri. 2000. Himpunan Peraturan Pemerintah yang Berkaitan dengan Otonomi Daerah, 1999 – 2001. Departemen Dalam Negeri. Jakarta Departemen Kehutanan RI. 2003. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998.
Penjelasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Kawasan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem. Jakarta.
DPMA-DU. 2001. Penyelenggara Lokakarya Kesepakatan Penentuan Zonasi dan Penetapan Hutan Lindung Adat. Jayapura.
Dunn, W.N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Farid, M. 2003. Potensi dan kekhasan di kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop. Materi Semiloka Pengelolaan Cagar Alam Pegunungan Cycloop. CI Program Papua. Jayapura.
Farouk, M. dan Djaali. 2003. Metodologi Penelitian Sosial. PTIK Press. Jakarta.
Hadi, S.T. 2002. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Harvindo. Jakarta.
Kalilago, R. dan M. Jigwa. 1998. Tekanan dan Ancaman di Sebelah Selatan Cagar Alam Pegunungan Cycloop/Dafonsoro. WWF Sahul Region. Jayapura
Kartodihardjo, H. 1998. Peningkatan Kinerja Pengusaha Hutan Alam Produksi Melalui Kebijaksanaan Penataan Institusi [Disertasi]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Lamusa, T. J. Maturbongs, B.V. Mambay. 1991. Interaksi Masyarakat Terhadap Potensi Sumberdaya Alam di Daerah Penyangga Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloops/Dafonsoro Propinsi Irian Jaya. Program WWF di Irian Jaya. Jayapura.
Latief. 2003. Penguatan Institusi Pengelolaan Hutan Alam Produksi dalam Rangka Otonomi Daerah di Maluku Tengah [Tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Malik, I. B. Wijardjo. N. Fauzi. A. Royo. 2003. Menyeimbangkan Kekuatan. Pilihan Strategi Menyelesaikan Konflik atas Sumber Daya Alam. Yayasan Kemala. Jakarta.
Mandosir, R. J.P. Kamawa. Jawardi. R. Tanjung. E. Giay. L. Pangkali. D. Rumaropen. B. Nainggolan. K. Kailola. T. Wakum.. T. Tuharea. T. I. Yakobus. 2004. Potret Kawasan dan Rencana Umum Pengelolaan Kawasan Cagar Alam Cycloop. Pokja Multipihak Cycloop. Jayapura.
Marimin. 2004. Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo. Jakarta. PKBI Papua dan NRM III Program Papua. 2003. Baseline Survei Aspek Sosial
Fisik Sekitar Kawasan Cagar Alam Cycloop di Wilayah Kabupaten dan Kota Jayapura. Jayapura.
Performance Oriented Regional Management. 2001. Perencanaan Bersama Masyarakat di Kabupaten dan Kota Jayapura. Jayapura
Perusahan Daerah Air Minum. 2001. Materi Sosialisasi Air di Jayapura. Jayapura Petocz, R.G. 1987. Konservasi Alam dan Pembangunan di Irian Jaya. Grafiti Pers.
Jakarta
Pemerintah Kota Jayapura. 2003. Potensi Ekonomi Kota Jayapura. Jayapura
Pemerintah Provinsi Papua. 2001. Rencana Strategi Pembangunan Provinsi Papua 2001 - 2005. Jayapura
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 Tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat. Jayapura.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1993 Tentang Pembentukan Kota Jayapura. Jayapura
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua. Jayapura
Rianto, A. 2004. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Granit Jakarta.
Rosalinda, E. 2002. Nilai Ekonomi Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Kontribusinya terhadap Masyarakat Sekitar [Tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Sahwan. 2002. Analisis Kebijakan Pengelolaan Taman Hutan Raya (Studi Kasus TAHURA Sesaot Provinsi Nusa Tenggara Barat) [Tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Santoso, M.A. 2003. Kajian Hukum dan Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia Menuju Pembangunan Desentralisasi dan Peranserta Masyarakat. Kerjasama ICEL dan NRM Program Indonesia. Jakarta
Singarimbun, L. dan S. Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. Sitorus, R.P. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan. Edisi III.
Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Sumule, A. 2003. Mencari Jalan Tengah Otonomi Khusus Provinsi Papua. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Suporaharjo. 1999. Inovasi penyelesaian Sengketa Pengelolaan Sumberdaya Hutan. Pustaka Latin. Bogor.
Tomboelu, N. D.G. Bengen. V.P.H. Nikijuluw. I. Idris. Analisis Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang di Kawasan Bunaken dan Sekitarnya, Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir dan Lautan Volume 3 (1) : 51-67. PKSPL. IPB
Van Royen, P. 1963. Setulum Papuanum 7, Notes on the vegetation of south New Guinea Nova Guinea Botany 13 :196-241
Watori, K. 2003. Implementasi Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 1995 dalam Pembangunan Kota Jayapura [Tesis]. Pascasarjana UGM. Yogyakarta. Widarti, A. 2001. Studi Permintaan Hidrologi Kawasan Hutan Taman Nasional
Gunung Gede-Pangranggo [Tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Alternatif Tindakan
Aktor
Peran
Tata Waktu
Output Kriteria Sukses/
Hambatan Sumber Dana
Utama Pendukung 1-3 4-6 7-10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I. PROGRAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN 1.Menyiapkan rancangan
pro-duk hukum (PERDA) yang mengatur tentang perencana-an pembperencana-angunperencana-an dengperencana-an memperhatikan aspek sosial, budaya, geografi, dan demografi secara partisipatif.
BAPELDALDA DAN BIRO HUKUM, DPRD
DPRD, BP3D, BPN, BKSDA, DINSOS, PT KIMPRASWIL, LMA, dan LSM Peduli Lingkungan.
Utama: Pendukung:
a. Mengkaji dan merumuskan kebijakan yang berhubung -an dengan pengelolaan CA.Cycloop. b. Menetapkan Peraturan Daerah yang
berkaitan dengan Pengelolaan Kawasan CA. Cycloop.
c. Bertindak sebagai narasum ber dalam kegiatan upaya pengelolaan kawasan CA. Cycloop.
d. Sebagai implementor ber bagai kegiatan yang rele -van dengan TUPOKSI yang dimiliki dalam rangka pengelolaan Kawasan CA. Cycloop. e. Menjalankan fungsi kontrol bagi
pihak-pihak lain yang melaksana kan aktifitas pembangunan baik di dalam maupun diluar kawasan.
f. Kajian Akademik V V V V V V V Perencanaan Perda &
Tata Ruang Mikro
1 – 4 : Pendanaan, Sumber daya manusia, konflik ke-pentingan, tumpang tindih kepen tingan, batas-batas wi- layah adat, dan perspektif.
APBD, Provinsi
2.Penyusunan dan Penetapan (Rekontruksi) kembali Penge-lolaan sumber daya alam di CA. Cyclop dengan memper-hatikan aspek geografis, sosial-budaya dan demografi.
BPKH, BAPELDALDA, BKSDA
BPN, BP3D LSM, LMA a. Overlay peta yang telah dipakai oleh masyarakat dan defacto sebagai fungsi lindung;
b. Menginclave arael yg digunakan rakyat keluar dr kawasan
c. Mengukuhkan kawasan yang telah direkonstruksi V V V V V Konstruksi Pengelolaan SDA CA.Cycloop.
-Tersedianya tata ruang mikro, dan Master Plan (Peta tata batas) Penge lolaan CA. Cycloop.
APBD PROVINSI
3.Sosialisasi Kebijakan Peren canaan & Kebija kan lainnya yang berhu bungan dgn pengelola an CA. Cycloop.
BAPELDALDA, DISHUT, BKSDA
BIKDA, RRI, Media Cetak LSM, LMA, PT TOGA,
a. Penggandaan seluruh produk hukum; b. Menyepakati sistim sosiali sasi c. Pelaksanaan sosialisasi V V V vV V V vV V V Sosialisasi Perenca – naan Kawasan CA. Cycloop
- Keterlibatan Masyarakat Dalam Penanganan dan Pengelolaan CA.Cycloop
APBD I/II,; APBN, SEKTORAL
b. Memadukan aspirasi dengan potensi yang tersedia serta masalah yang dihadapi
V V V
5.Mensinergikan program-program pemerintah di kawasan CA.Cycloop
Bapedalda, BP3D LMA, BKSDA a. Mempersiapkan rakor khusus dalam penanganan program CAC Cycloop
V V V Penyatuan Program Kawasan CA Cycloop
- Terpadunya Program diantara instansi
ABPD I/II DAN APBN
6.Penyediaan infrastruktur di kawasan untuk mendukung distribusi ekonomi dan pengawasan CA.Cycloop
BKSDA dan Dinhut, Perindagkop
Bapedalda dan BP3D a. Survei alokasi infrastruktur b. Membangun infrastruktur kawasan
V V V V V V
Sarana Penunjang -Tersediannya hasil kajian infrastruktur
-Adanya infrastruktur
APBDI/II APBN
7.Pendataan penduduk pada kawasan sekitar CA.Cycloop.
BPS (Mantri statistik), Dinas Kependudukan
Dinas Kehutanan/ BKSDA, Distrik,
Kelurahan/kampung, LSM, Lembaga agama
- Pengumpulan dan analisis data kepen dudukan
- Sumber data sekun der
2004-2005
Baseline Survey Pemasaran hasil tidak dapat dilakukan , arogansi legislative dan eksekutif, ketidak pahaman masyarakat utara dan selatan dan kondisi fisiografi yang berat.
APBD/APBN, Donatur
8.Inventarisasi kebijakan yang berkaitan dengan kependudukan.
PT (pusat studi kepen dudukan Uncen)
1. Biro/Bagian Hukum) 2. Dinas Kependudukan 3. Legislatif
4. Tata Pemerintahan
a. mengumpulkan ke bijakan tentang kependudukan
b. Menyediakan infor masi kebijakan ke pendudukan tahun I Data Pendudukan Kawasan CA. Cycloop Cycloop Data/daftar kebijakan kependudukan kawasan CAC
APBD, APBN, Donor
9.Legitimasi terhadap potensi akar budaya & kelem bagaan adat.
Tomas Dinas Kebudayaan Dinas P dan P
Pokja - V Pengakuan Hukum
Adat
- Pengakuan terhadap hak adat - Ada dikurikulum Mulok
APBN APBD Donor 10.Relokasi bagi masy. Migran
yg mendiami kawasan CAC) DPRD Kota/Kab Dinas PU, Tata Kota, BP3D Prov, Bappeda Kota & Kab,Dinkesos (Prov,Kota, Kab), LMA
P & P, Kesehatan, Koperasi & UKM, Pertanian,Perkebunan, BPN, Trantib, Bapedalda, POLRI
- Melakukan survey awal dan calon lokasi
- Melakukan relokasi
- Penyadaran kepada masyarakat un tuk dipindahkan
- Mendukung dan me leng kapi pelak sanaan relokasi
V V Pemindahan Migran 1.Lokasi Pemu kiman (Sarana/ prasarana)
2.Kesadaran mas yarakat untuk pindah ke lokasi yg ditentukan 3.Masyarakat menem pati lokasi
yang baru
APBD/APBN, Donor
11.Advokasi Kebijakan tentang rencana Tata Ruang wilayah dan Kota.
Bappeda Kota/Kab, Dinas Tata Kota/Kab
Dinas Kependudukan & catatan sipil, PU, Perindag, Pertanian, Kelautan, Pertanahan, Pariwisata, Kehutanan, Bapedalda, LMA
- Mensosialisasikan Rencana tats ruang Kota/Kab. kepada publik - Merevisi Rencana tata ruang kota/
kab. Yang meng akomodir kebutu han MA
V Tata Ruang Wilayah
& Kota
RDTRK. Yang mem pertimbangkan CAC.
- APBN - APBD - Donor
12.Pembangunan Pusat Pendi dikan laboratorium lapangan.
Bapeldada a. Survei lokasi di luar kawasan
b. Pembangunan
V V Lab. Alam APBD I
masyarakat sekitar CA. Cycloop.
Partisipatif, MA, BPN, Tata Kota, Bappeda.
Tomas/Toga Pokja
- Melaksanakan kegia tan pemetaan - Menyediakan infor masi awal kegiatan
pemetaan
adat Sumber
lain/Donor
14.Aturan-aturan PSDA Berbasis Masyarakat Adat
LMA, Masyarakat adat, DPR, Pemda, LBH, HAM Prov/kota/kabupate, Depkeh Fasilitator, Pelaksana 2005-2007
Hukum Adat Adanya pengakuan, Peraturan serta kesadaran
Hambatan :
Kesadaran masyarat kurang
Donatur Lampiran 1 (Lanjutan ) Alternatif Tindakan Aktor Peran Tata Waktu
Output Kriteria Sukses/
Hambatan Sumber Dana
Utama Pendukung 1-3 4-6 7-10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
II. PROGRAM KELEMBAGAAN PENATAAN KAWASAN 15. Studi keanekara gaman
budaya dan lembaga adat. PT LMA LSM - Litbangda - Bapedalda - Dinas Kebudayaan - Pokja
- Membuat usulan kegiatan studi - Inventarisasi buda ya lokal - Desiminasi hasil studi
- Menyediakan infor masi tentang bu daya
V Laporan hasil studi 1. Adanya dokumen tentang keaneka ragaman budaya 2. Adanya dokumen lembaga adat APBN - APBD - Donor 16. POKJA Perencanaan Multi Pihak Pengelo laan Kawasan CA. Cycloop
Instansi Pemerintah Dunia Usaha PT, LMA, LSM
- NRM III Program - Menginisiasi & Mendorong proses pembentukan POKJA serta legitimasinya.
V Pembentukan Pokja 1. Adanya dokumen kelembagaan POKJA & SK Gubernur. 2. Data Informasi Kawa san
CA. Cycloop & Ren cana Umum Pengelola an Kawasan CAC.
- APBD - Donor
Alternatif Tindakan
Aktor
Peran
Tata Waktu
Output Kriteria Sukses/
Hambatan Sumber Dana
Utama Pendukung 1-3 4-6 7-10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
III. PERLINDUNGAN & REHABILITASI KAWASAN 17. Rehabilitasi Lahan Kritis
Kehutanan, Perkebunan, Pertanian, BKSDA, BPDAS Mamberamo PDAM, Bapedalda, LSM, Swasta, PT/PTS, Pramuka Fasilitator, Pelaksana 2005-2009 Penanggulangan lahan kritis
Berkurangnya lahan kritis, Peningkatan pendapatan masyarakat, debet air meningkat APBN (DR), Donatur 18. Reboisasi tanaman bernilai ekonomi dalam masyarakat atau kelompok-kelompok suku yang ada disekitar CA.Cyclop.
BKSDA Kehutanan, Bapeldadan dan PT, MA
a. Survei kesesuaian lahan b. Sosialisasi dan proses kerja c. Pengadaan, penanaman dan
pemeliharaan V V V V Peningkatan Ekonomi Rakyat -Meningkatnya hasil tanaman yang dipasarkan oleh Masyarakat
APBD I/II
19. Rekonstruksi PAL batas CAC, penetapan PAL batas Adat BPKH, BKSDA, DISHUT, Dewan Adat DPRD kota/Kabupaten, BPN, BP3D,Pemda Fasilitator. Pelaksana 2005-2007
Pal Batas CA Cycloop ada Pal Batas tetap,pal batas adat dan pengakuan Hambatan : Lambatnya persetujuan dari pusat,MA APBN Donatur
Alternatif Tindakan
Aktor
Peran
Tata Waktu
Output Kriteria Sukses/
Hambatan Sumber Dana
Utama Pendukung 1-3 4-6 7-10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
IV. PENEGAKAN HUKUM 20. Pengamanan &
Pengawasan Daerah Tangkapan Air dan Sumber Air POLHUTS/PPLH, PDAM, Kehutanan, BKSDA,Dewan Adat, PPNS Masyarakat Adat (lingkungan), TOGA, TOMAS, Developer,TNI/POLRI Fasilitator, Pelaksana Continue
Pengelolaan Sumber Air Bersih
Debet air stabil, aman, sumber air tidak tercemar dan tidak ada tuntutan hak ulayat
APBN (DR) Donatur
21. Partisipasi masya rakat dalam peng amanan & perlin dungan CAC.
BKSDA LMA Bepedalda Dispenda . Pokja LSM PT Ormas (asosiasi, dll) Polri
- Membuat rencana pengamanan & per lindungan bersama - Melaksanakan ke giatan
pengaman an pada CAC - Penegakan hukum
V 1. Sistem bagi hasil PSDA 2. Penentuan &
penetapan tata batas 3. Pengamanan & perlind.
CAC
4. Perencanaan bersama masy.
5. Eksternal cost pada PDAM untuk biaya perbaikan lingk. CAC (dipadukan dengan kelompok I)
1. Retribusi lancar 2. dokumen perencanaan
partisipatif 3. Tapal batas jelas &
diakui MA 4. Usaha baru APBN APBD Donor DR PDAM 22. Patroli dan Monitoring
Peran Output Kriteria Sukses/
Hambatan Sumber Dana
Utama Pendukung 1-3 4-6 7-10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
V. PROGRAM PENYADARAN PUBLIK
23. Sosialisasi CA. Cycloop Dewan adat, PDAM, DISHUT, Bapedalda, Pertanian, Perkebunan, BKSDA
Toga, Pemerhati lingkungan Media Cetak, Elektronik, ifokom,BIKDA
Fasilitator, Pelaksana
2005-2007
1. Adanya peran aktif dari masyarakat di kawasan CA. Cycloop. 2. Berkurangnya aktifitas
yang mengancam kawasan CA Cycloop akibat kebijakan publik 3. Masa bero (istirahat) di
perpanjang Hambatan :
Tidak tersedianya dana, konflik, Sosial Budaya, Egosektoral APBD, APBN, DONATUR 24. Gerakan Sadar Lingkungan BAPEDALDA,PT, BKSDA,LSM, KEHUTANAN
Pramuka, Pencinta Alam, Kelompok Peduli Lingkung-an
Fasilitator,
Pelaksana Continue
Program Aksi Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan Hambatan
kurangnya kesada ran masyarakat terhadap ling kungan Kurangnya pema haman masyarakat Terhadap lingkungan (konservasi),Dan
Kebakaran Hutan, tidak adanya biaya pemeliharaan, iklim
Pengawasan yang rendah dan dana Terbatas
Donatur.APBN (dana reboisasi)
25. Sosialisasi Hukum Adat dan Hukum formal serta pelatihan hukum
DPMA, LBH,Depkeh HAM, Biro hukun Pemda, Elsham
BPMD,LSM,PT (Fak.hukum) Fasilitator, pelaksana
2006-dst Sadar Hukum Meningkatnya kesadaran hukum pada masyarakat Hambatan :
APBD, APBN, Donatur
hukum adat dan hukum formal 26. Penyuluhan, Pendampingan dan Pelatihan. BKSDA LSM Bapedalda Dinas Kop. & UKM Dinas Sosial Instansi teknis yang berkaitan (pertanian, perkebunan, kehutanan) - LMA - LSM - PT - Lembaga Penelitian - PDAM - Pokja
- Memberikan infor masi yang dibutuh kan (Transfer Tek nologi) - Penelitian, Peng embangan dan
pe mecahan masalah.
- Pengkajian & Peng embangan Potensi akar budaya.
- Fasilitator & Media tor. - Mencari & menyiap kan dana. - Pembinaan. V V V 1. Informasi CA. Cycloop ( fungsi, tata batas) 2. Penggalian potensi sosial ekonomi masyarakat. 3. Manj. usaha kecil/produktif
1. Teknologi yang sesuai & diman faatkan masyarakat 2. Diketahui potensi Sosek 3. Menurunnya luas perladangan 40% di tahun ke III
4. Pengenalan tek nologi tepat guna bagi masya rakat
APBN, APBD, DONOR
27. Dialog Lintas Etnis LMA Pemerintah
Kelompok Etnis (paguyuban)
- Pokja - Media masa
- Memfasilitasi forum dialog - Penyebaran informasi
V V V - Adanya dialog antara MA dengan pemerin tah (instansi teknis) serta kelompok Etnis
Kesepakatan tertulis APBN, APBD, DONOR
Peran Output Kriteria Sukses/
Hambatan Sumber Dana
Utama Pendukung 1-3 4-6 7-10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
VI. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN 28. Pengembangan Ekonomi
Kerakyatan berbasis lingkungan
LMA, Dinas Pariwisata, Deperindakop, PT
Bappeda/BP3D, Perbankan pertanian, LSM, Perikanan, Biro Perjalanan
a. Melakukan riset terapan b. Melakukan promosi potensi
wisata
c. Menjadi fasilitator dan implementator dalam pengelolaan kawasan CA.Cyclop.
d. Pengenalan dan penggunaaan tehnologi tepat guna pada masyarakat.
e. Sosialisasi peran pendampingan kepada stakeholder lainnya yang memiliki komitmen dalam pengelolaan kawasan CA.Cyclop. f. Melakukan konsultasi terhadap
berbagai program yang dilakukan oleh para stakeholder disekitar kawasan CA.Cyclop. V V V V V V V V SD Ekonomi berbasis rakyat
-Tersedianya hasil kajian ekonomi berbasis lingkungan -Taraf hidup masyarakat
meningkat - Mengurangnya
kerusakan lingkungan - Jumlah kunjungan Wisnu
& Wisman 5 – 11 : belum adanya
pendampingan yang kontinyu , terbatasnya sumber daya manusia, dana dan waktu, konflik berbagai kepentingan, defenisi serta standarisasi.
APBD I/II; APBN, Swasta (BUMD/BUMN/ Donatur)
29. Penerapan teknologi tepat guna dalam rangkan meningkatkan ekonomi masyarakat disekitar kawasan CA.Cycloop.
BPMD, PT,BALITBANG Perindagkop, Perbankan, LSM,
Dinsos&Kesejahteraan
a. Menjajaki jenis TTG yang sesuai dengan masyarakat; b. Pelatihan dan pengenalan
produk-produk V V V V V V Peningkatan Ekonomi rakyat
APBD I/II, Swasta
30. Membantu tata niaga untuk produk-produk rakyat yang dihasilkan masyarakat di sekitar kawasan .
PerindagKop, BPID Masyarakat adat, LSM, Swasta, KADIN
a. Memperkenalkan produksi ke pasar
b. Mempromosikan
c. Memproteksi produk unggulan V V V V V V V V V Pemasaran Hasil Produksi
- Tersedianya Pasar bagi produksi rakyat APBD I/II 31. Memotivasi lembaga keuangan untuk menunjang kegiatan ekonomi rakyat
BPID & Perbankan LSM a. Memberikan tax holiday; b. Memudahkan pelayanan dan
memperpendek birokrasi V V V V V V
Perbankan -Adanya akses penguatan modal 32. Pelatihan Tehnik Konservasi BKSDA,LSM, PT BAPEDALDA,BP DAS DPMA,PT,LSM PDAM Fasilitator, Pelaksana 2005-2007
Pelatihan Konservasi Meningkatnya kemampuan tehnik
APBD,APBN BKSDA
33. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan
BKSDA LSM Bapedalda Dinas Kop. & UKM Dinas Sosial Instansi teknis yang berkaitan (pertanian, perkebunan, kehutanan) - LMA - LSM - PT - Lembaga Penelitian - PDAM
a. Memberikan infor masi yang dibutuh kan (Transfer Tek nologi) b. Penelitian, Peng embangan dan
pe mecahan masalah. c. Pengkajian & Peng embangan
Potensi akar budaya. d. Fasilitator & Media tor. e. Mencari & menyiap kan dana. f. Pembinaan.
V V V 1.Informasi CA. Cycloop ( fungsi, tata batas) 2.Penggalian potensi sosial ekono mi masyarakat. 3.Manajemen usaha kecil/produktif
1.Teknologi yang sesuai & diman faatkan masyarakat
2.Diketahui potensi Sosek 3. Menurunnya luas
perladangan 40% di tahun ke III 4. 4. Pengenalan tek
nologi tepat gu na bagi masya rakat APBN - APBD - Donor 34. Meningkatkan ketrampilan perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan Papua PKK,Gabungan Organisasi Wanita, FKPPAB a. Menidentifikasi tokoh-tokoh perempuan di sekitar kawasan b. Meningkatkan kemampuan
perempuan;
V
V V V
Keterampilan Tradisional -Meningkatnya keterlibatan perempuan dalam pengelolaan SDA
APBD I/II,
35. Peningkatan listrik pedesaan melalui PLTA mikrohidro di masyarakat.
Dinas pertambangan, BUMN, Pemda Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura,Masyarakat setempat. Pemerintah Provinsi.
a. Survei dan rancang bangun b. Pembangunan mikrohidro
Pengembangan model pendidikan fasilitator.
V Listrik masuk desa 15 – 16 : belum teridentifikasi APBD I/II 36. Studi kebutuhan masyarakat PT Litbang LSM. LMA Ormas
- Membuat rencana pengamanan & perlindungan bersama. - Melaksanakan kegiatan
pengamanan pada CA. Cycloop
V data kebutuhan
masyarakat
Data base kebutu han masyarakat
APBN, APBD Donor
STAKEHOLDER UTAMA KEPENTINGAN Pemerintah:
BKSDA Wilayah I • Konservasi Flora & Fauna • Penataan tata batas Bapedalda Kab & Kota Jayapura
Pengawasan dan Pengedalian Dampak Lingkungan Kimpraswil Penataan Pemukiman Komisi F DPRD
NON Pemerintah :
LSM Pemerhati Lingkungan
Melakukan fungsi kontrol pengawasan & Upaya konservasi
Masyarakat
LMA / DMA
Pengelolaan CA berdasarkan Hak asazi memperjuangkan pengakuan Hak Masyarakat Adat atas tanah, harta, air, dan udara
Pencinta Kehati :
Kelompok
Pemeliharaan flora & fauna untuk kepuasan batin
POKJA (proses SK. Gub) Pelestarian sumber-sumber kehidupan di CAC
Kelompok Stakeholder Signifikan
STAKEHOLDER SIGNIFIKAN KEPENTINGAN
Perguruan tinggi Tridarma (Pendidikan, penelitian, pengabdian) Dinas Pariwisata (Prov, Kab, Kota)
Biro Perjalanan (Tourism)
Promosi wisata alam dan historis rakyat Dinas Pertanian/ Perkebunan Budidaya tanaman pangan
TNI dan POLRI Keamanan dan penegakan hukum SDA
LSM Data base kehati, pemberdayaan kelompok masyarakat Badan Pertanahan Pemetaan
Dinas tata kota Jpr Penataan ruang kota Dinas Pertambangan Provinsi Data geologi Dunia Usaha (PDAM) + Perusahaan
Air Kemasan
Data air (keadaan sumber-sumber air) Dinas Perikanan & Kelautan
(Prop,Kota, Kab)
Lanjutan ( Lampiran 2)
Kelompok Stakeholder Bertentangan STAKEHOLDER
BERTENTANGAN KEPENTINGAN
PT. KARSATAMA Pengambilan Bahan Galian Gol C PT. BINTANG MAS Pengambilan Bahan Galian Gol C