5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian vaksin DNA dengan dosis 12.5 µg/100µl dapat mempertahankan kelangsungan hidup ikan mas yang terinfeksi KHV sebesar 96.7% selama 29 hari setelah uji tantang.
5.2 Saran
Diperlukan penelitian lanjutan terkait dengan dosis vaksin DNA dan teknik aplikasi vaksinasi yang meminimalisir terjadinya cekaman seperti perendaman atau melalui pakan (oral).
DAFTAR PUSTAKA
Alifuddin M. 1999. Imunostimulasi pada Hewan Akuatik. Bogor : Laboratorium Kesehatan ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor.
Anderson D. P. 1974. Immunology of Fish Disease. In S. F. Snieszko and H.R. Axelrod (eds.). Book 4. Disease of Fishes. TFH Publication. Neptune, N. J.
Anonima. 2009. Ikan Mas. http ://www.wikipedia.org
Anonimb. 2006. KHV Vaccine Development World Wide. A Status Report by The Project KHV Team. http://www.akcaprojectkhv.org/
Dishon A, Davidovich M, Ilouze M, Kotler M. 2007. Journal of Virology,
Ellis A E (Ed.). 1988. Fish Vaccination. Academic Press. San Diego.
Feng-Rong Zheng, Xiu-Qin Sun, Hong-Zhan Liu, Jin-Xing Zhang. 2006. Study on distribution and Expression of a DNA Vaccine Againts Lymphocystis Disease Virus in Japanese Flounder. Elsevier Aquaculture 261 (2006) 1128-1134
Fitrianis Yulissa. 2005. Pengaruh Suhu terhadap Pertumbuhan KHV di dalam Kultur Sel KT-2 [skripsi]. Bogor : Fakultas Kedokteran Hewan IPB.
Gilad, O., Yun, S., Andree, K., Adkison, M., Zlotkin, A., Bercovier, H., Eldar, A., Hedrick, R., 2002. Initial Characteristics of Koi Herpes Virus and Development of a PCR Assay to Detect the Virus in Koi. J. Disease of
Aquatic Organisms. Vol 48 : 101-108 2002.
Gilad, O., Yun, S., Andree, K., Adkison, M., Zlotkin, A., Bercovier, H., Eldar, A., Hedrick, R., 2003. Molecular Comparison of Isolates of an Emerging Fish Patogen, Koi Herpes Virus and The Effect of Water Temperature on Mortality of Experimentally Infected Koi. Journal of General Virology 84, 2661-2668.
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Kordi MGH. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta dan PT Bina Adiaksara.
Laelawati Euis. 2009. Respon Tanggap Kebal Ikan Mas Cyprinus carpio terhadap Vaksin Koi Herpesvirus yang Diberikan secara Suntik dengan Konsentrasi yang Berbeda [skripsi]. Bogor : Program Studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur IPB.
Lamers C.H.J dan M.H.J De Haas. 1985. Antigen localization in the lymphoid organs of carp (Cyprinus carpio). Cell Tissue Res. 242 : 491-498
LaPatra Scott E, Serge C, Gerald R J, William D S, Niels L, Eric D A, Gael K. Protection of rainbow trout against hematopoietic necrosis virus four days after specific or semi specific DNA vaccination. J.Elsevier. vaccine (2001) 4011-4019
Lorenzen N, Lapatra. 2005. DNA Vaccines for Aquaculture Fish. Rev. sci. tech. Off. Int. Epiz. 2005. 24 (1), 201-213
Mudjiutami E, Ciptoroso, Zainun Z. 2006. Uji Toleransi berbagai Strain Ikan Mas terhadap KHV. Abstrak Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar
[NOAH] National Office of Animal Health. 2006. Responsible Use of Vaccines ann Vaccination in Fish Production. RUMA Guidelines.
Perelberg, A., Smirnov, M., Hutoran, M., Diamant, A., Bejerano, T., Kotler, M., 2003. Epidemiological Description of New Viral Desease Afflicting Cultured Cyprinus carpio in Israel. Isr. J. Aquac. Bamidgeh 55, 5-12.
Pokorova D, Vesely T, Piackova V, Reschova S, Hulova J. 2005. Current Knowledge on Koi Herpesvirus (KHV): A Review. Vet. Med. –Czech, 50, 139-147.
Smail, D.M.; and Munro, A.L.S.(1989). The Virology of Teleost. Dalam : Roberts, R.J. (Ed.). Fish Pathology. Second Ed. Bailliere Tindall, London. Hal : 173-241
Tamba A. 2006. Kerentanan dan Gambaran Darah Ikan Mas Cyprinus carpio yang Terinfeksi Koi Herpes Virus (KHV) [Tesis]. Bogor : Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
Tizard I. 1988. An introduction to veterinary immunology. Peterjemah P. Masduki dan S. Hardjosworo. 1988. Pengantar Immunology Veteriner. Univ. Airlangga
Tonheim Tom Cristian, Jarl Bogwald, Roy Ambli Dalmo. What happens to the DNA vaccine in fis? A review of current knowledge. J. Fish and Shellfish Immunology (2008) 25, 1-18
Walczak B. Z. 1985. Immune Capability of Fish-a literatur review. Canadian Tech. report of Fisheries and Aquatis Science. No. 1334. 33 hal.
Lampiran 1. Gambar Bahan dan Alat Penelitian Bahan
Bakteri konstruksi media 2YT antibiotik ampicilin Ikan mas 15-20 gr insang terinfeksi KHV PBS
Alat
Akuarium mikropipet mikrotube mikrotip erlemeyer isolasi plasmid kit
Lampiran 2. Gambar Penyiapan Virus KHV
Insang ditimbang 1 gr insang ditumbuk diencerkan dengan PBS 10-1
diencerkan PBS 10-3 sentrifuse 5000 rpm 15’,ambil supernatan disaring
SIAP DISUNTIKKAN Gejala klinis selama
Lampiran 3. Gejala klinis ikan setelah diuji tantang
Hari ke Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan K
1
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
2
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
3
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
4
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
5
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
6
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
7
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
8
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
9
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
10
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah di bagian tubuhnya
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
11
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik
normal ikan berwarna kemerahan, sering ke permukaan
12
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik
normal ikan berwarna kemerahan, sering ke permukaan
13
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya, menghasilkan banyak lendir, sirip ekor rusak
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah di bagian tubuhnya
14
ikan diam bergerombol didasar akuarium, tidak ada nafsu makan, tubuh kesat dan lesu
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya
15 ikan mengalami kematian
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah di bagian tubuhnya
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya
16 ikan mengalami kematian
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya, menghasilkan banyak lendir, sirip ekor rusak
17 ikan mengalami kematian
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
ikan diam bergerombol didasar akuarium, tidak ada nafsu makan, tubuh kesat dan lesu
18 ikan mengalami kematian
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya, menghasilkan banyak lendir, sirip ekor rusak
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik normal
Lanjutan
19 ikan mengalami kematian
ikan diam bergerombol didasar akuarium, tidak ada nafsu makan, tubuh kesat dan lesu
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik
normal ikan mengalami kematian
20 ikan mengalami kematian
ikan diam bergerombol didasar akuarium, tidak ada nafsu makan, tubuh kesat dan lesu
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik
normal ikan mengalami kematian
21 ikan mengalami kematian ikan mengalami kematian
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik
normal ikan mengalami kematian
22 ikan mengalami kematian ikan mengalami kematian
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik
normal ikan mengalami kematian
23 ikan mengalami kematian ikan mengalami kematian
ikan bergerak normal, nafsu makan baik, kondisi fisik
normal ikan mengalami kematian
24 ikan mengalami kematian ikan mengalami kematian
satu ekor ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak
merah di bagian tubuhnya ikan mengalami kematian
25 ikan mengalami kematian ikan mengalami kematian
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan
melepuh di bagian tubuhnya ikan mengalami kematian
26 ikan mengalami kematian ikan mengalami kematian
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan
melepuh di bagian tubuhnya ikan mengalami kematian
27 ikan mengalami kematian ikan mengalami kematian
ikan bergerak namun gerak refleksnya lambat, nafsu makan berkurang, terdapat bercak merah dan melepuh di bagian tubuhnya, menghasilkan banyak
lendir, sirip ekor rusak ikan mengalami kematian
28 ikan mengalami kematian ikan mengalami kematian
ikan diam bergerombol didasar akuarium, tidak ada
nafsu makan, tubuh kesat dan lesu ikan mengalami kematian
Lampiran 4. Tabel data harian suhu pemeliharaan setelah uji tantang
Hari ke Pagi Sore
1 24 25 2 24 25 3 24 25 4 24 25 5 23.5 25 6 24 25 7 24 25 8 24 25 9 24 25 10 24 25 11 23.5 25 12 23.5 25 13 23.9 25 14 24 24.5 15 23.5 24.5 16 23.5 25 17 23.8 24.8 18 24 25 19 23.8 24.8 20 23.5 24.5 21 23.5 24.8 22 23.5 24.5 23 23.5 24.5 24 24 25 25 24 25 26 24 25 27 24 25 28 23.5 24.5 29 23.5 24.5