• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dokter Internsip Lulusan Universitas Jember, dapat disimpulkan bahwa:

1. Dokter internsip lulusan Universitas Jember yang mempunyai kinerja baik sebesar 59,6%, sedangkan yang mempunyai kinerja kurang baik sebesar 40,4%.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dokter internsip lulusan Universitas Jember adalah waktu kelulusan, persepsi tunjangan hidup, penerimaan internsip, adaptasi, jumlah dan jenis kasus, upaya kesehatan masyarakat, peran dokter pendamping, kedisiplinan, komunikasi, dan pilihan tindakan.

3. Faktor yang paling mempengaruhi kinerja dokter internsip lulusan Universitas Jember adalah peran dokter pendamping.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, penulis memiliki saran kepada pihak-pihak yang terkait dengan kebijakan Program Internsip Dokter Indonesia seperti KIDI dan wahana yang terkait (Puskesmas dan Rumah Sakit) untuk melakukan evaluasi secara berkala mengenai peran dokter pendamping internsip dengan observasi secara langsung pada wahana internsip agar dokter pendamping dapat berperan sesuai dengan tugasnya dan berpengaruh positif terhadap kinerja dokter internsip.

Sedangkan, saran penulis kepada Fakultas Kedokteran Universitas Jember yaitu agar lebih antusias dalam membimbing mahasiswanya agar dapat lulus tepat waktu dengan standar kompetensi yang cukup sebagai seorang dokter. Hal ini diharapkan dapat memaksimalkan kinerja dokter internsip demi pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.

Selain itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain seperti stabilitas emosional, motivasi kerja, situasi keluarga, dan kelompok kerja serta menggunakan data terbaru mengenai Indeks Prestasi terakhir dan sampel yang lebih sesuai dengan tujuan penelitian untuk menghindari bias penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Australian Medical Students Association. 2012. Interns and Resident’s Guide 2012. http://media.amsa.org.au/publications/intern resident guide 2012.pdf.

[13 Febuari 2013]

BEM FK UNUD. 2010. Kajian Strategis Program Internship Kedokteran

Indonesia.http://kastratfkudayana2010.wordpress.com/2010/11/04/program-internship-kedokteran-indonesia/. [ 15 Febuari 2013].

Bhutan Medical and Health Council Ministry of Health. (Tanpa Tahun). Guidelines for Undergraduate Medical Internship Program in Bhutan.

http://www.bmhc.gov.bt/downloads/internship_guidelines.pdf. [8 Juli 2013].

Boelen C, Hag C, Hunt V, Rivo M, Shadady E. 2002. Eds Education And

Professional Development dalam Improving Health System: The Contribution Of Family Medcine. Singapore: Best Printing Company

Dahlan, sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian

Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29

tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Pelaksanaan

Internship Dokter Indonesia Buku 1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2002. Kurikulum

Pendidikan Tinggi, SK no. 045/U/2002. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional Republik Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Dubai Ministry of Health. 2011. Medical Internsip Program in Ministry of Health

Facilities.http://www.moh.gov.ae/.../Guideline%20for%20Medical%20Int

Faculty of Medical Sciences University of New Delhi. (Tanpa Tahun). Guidelines

for Internship Training Program. http://www.fmsc.ac.in/notices/guidelines-for-internship.pdf. [13 Febuari 2013].

Gan L, Azwar A, Wonodirekso S. 2004. A Premier On Family Medicine Practice. Jakarta: Singapore International Foundation.

Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia. 2013. Hasil Kuesioner Survey

Pelaksanaan Internship MEP-HPS ISMKI. Surabaya: Ikatan Senat

Mahasiswa Kedokteran Indonesia.

Kastrat LGM FK UNISMA. 2010. Kajian Internsip.

http://kastratlgmfkunisma.wordpress.com/2010/11/15/kajian-internsip/. [16 Febuari 2013]

Konsil Kedokteran Indonesia. 2010. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia

Nomor: 1/KKI/PER/I/2010 tentang Ketentuan Umum. Jakarta: Konsil

Kedokteran Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelaksanaan Program Internsip

Dokter Indonesia Buku 2. Edisi 2. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Peserta Internsip Dokter Indonesia

Buku 2. Edisi 2. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia

Nomor 1 tahun 2005 tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi. Jakarta:

Konsil Kedokteran Indonesia.

Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Standar Pendidikan Profesi Dokter, Surat

Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia no. 20/KKI/KEP/IX/2006. Jakarta:

Konsil Kedokteran Indonesia,

Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Standar Kompetensi Dokter, Surat

Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia no. 21A/KKI/KEP/IX/2006.

Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia

Malaysian Medical Council. 2008. A Guidebook For House Officers. http://

www.mma.org.my/Portals/0/A%20Guidebook%20-%2015072009[1].pdf. [8 Juli 2013].

Menteri Kesehatan RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: 299/MENKES/PER/II/2010 tentang Penyelenggaraan Program Internsip dan Penempatan Dokter Pasca Internsip. Jakarta: Menteri

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Onion Design Pte Ltd. 2004. Teaching Family Medicine dalam A Premier On

Family Medicine Practine Ed. 1. Singapore: Onion Design Pte Ltd.

Putra, Sukman T. 2011. Internship Dokter & Peran Organisasi Profesi

Kedokteran. Jakarta.: Ikatan Dokter Indonesia

Postgraduate Medical Council of Victoria. 2009. A Guide For Interns in Victoria.

http:// www.pmcv.com.au/component/docman/.../74-a-guide-for-interns-in-victoria www.pmcv.com.au/component/docman/.../74-a-guide-for-interns-in-victoria. [8 Juli 2013].

Sastroasmoro, sudigdo. 2005. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.

Sultan Qaboos University. 2012. Oman Medical Internship Program a Handbook

for Graduating

Student .http://www.squ.edu.om/.../37/.../handbook%20of%20Interns__ne

LAMPIRAN A. Formulir Persetujuan

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ………..

Nim : ………..

Angkatan : ………..

No. telp/HP : ………..

bersedia dan tidak berkeberatan menjadi responden di dalam penelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember, atas nama

Kartika Tya Rachmani (102010101059) dengan judul “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dokter Internsip (Studi pada Dokter Internsip Lulusan Universitas Jember dan Dokter Pendamping di Puskesmas)”.

Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun.

Jember, ………..

Responden

LAMPIRAN B. Kuesioner Penelitian Dokter Internsip

HEALTH PROFESSION EDUCATION QUALITY PROJECT (HPEQ-Project)

KUESIONER

Nama : ... Tanggal mulai internship : ... Lokasi internship: Kab./Kota ... Tanggal pengisian data :...

Saudara diminta mengisi pernyataan berikut ini dengan memberi skor antara 1-4.  Angka 1 menunjukkan keadaan yang menurut anda tidak sesuai saat

ini

 Angka 4 menunjukkan keadaan yang menurut anda paling sesuai saat ini

A. Pelaksanaan Internship Secara Umum

1. Program internship penting untuk meningkatkan kualitas dokter di Indonesia

1 2 3 4 2. Sistem penempatan lokasi internship dilaksanakan secara

berkeadilan

1 2 3 4 3. Waktu pelaksanaan program internship (1 tahun)

mencukupi untuk mencapai tujuan

1 2 3 4 4. Gaji yang diperoleh sesuai untuk biaya hidup selama

internship

1 2 3 4 5. Gaji diterimakan lancar setiap bulannya 1 2 3 4 6. Gaji untuk dokter internsip sesuai dengan kebutuhan hidup

menurut daerah penempatan

1 2 3 4 7. Jaminan sosial (misalnya, jaminan kesehatan, jaminan

kecelakaan, perlindungan hukum) yang diberikan oleh pemerintah mencukupi kebutuhan saya selama internsip

1 2 3 4

8. Program internship membentuk saya sebagai dokter yang mandiri dan profesional

1 2 3 4 9. Sistem birokrasi dalam pelaksanaan Program Internsip

mudah dan lancar

1 2 3 4 10. Pembekalan program internsip oleh KIDI provinsi

memberikan kejelasan tugas dan wewenang dokter internsip

1 2 3 4

11. Saya setuju dengan program internship ini dan perlu dilanjutkan

1 2 3 4

B. Pelaksanaan Internship di Puskesmas

1. Seluruh jajaran di puskesmas menerima dan memperlakukan saya dengan baik

1 2 3 4 2. Masyarakat/pasien di puskesmas menerima keberadaan

saya dengan baik

1 2 3 4 3. Fasilitas di Puskesmas mendukung program internsip 1 2 3 4

4. Saya mampu berkomunikasi dengan masyarakat dan seluruh jajaran di Puskesmas secara efektif

1 2 3 4 5. Saya mempunyai hubungan kerjasama yang baik dengan

seluruh jajaran di Puskesmas

1 2 3 4 6. Kinerja seluruh jajaran Puskesmas meningkatkan minat

saya untuk bekerja di Puskesmas

1 2 3 4 7. Fasilitas di Puskesmas mendukung program internship. 1 2 3 4 8. Suasana di Puskesmas kondusif untuk pelaksanaan

program internsip

1 2 3 4 9. Proses adaptasi pekerjaan di puskesmas saya lalui dengan

mudah dan cepat

1 2 3 4 10. Beban jam kerja di Puskesmas yang diberikan sesuai

dengan kemampuan dokter internsip

1 2 3 4 11. Beban tugas dan laporan di Puskesmas yang diberikan

sesuai dengan kemampuan dokter internsip

1 2 3 4 12. Jumlah dan jenis kasus/penyakit mencukupi untuk target

yang ditetapkan

1 2 3 4 13. Pengurusan izin untuk tidak melaksanakan atau hak cuti

Program Internsip Dokter Internsip dapat didapatkan dengan mudah

1 2 3 4

14. Kurikulum di FK UJ memadai sebagai bekal menjalani intensip di Puskesmas

1 2 3 4 15. Durasi pelaksanaan program internsip di Puskesmas

mencukupi untuk mencapai tujuan

1 2 3 4 16. Pembekalan program internsip di Puskesmas memberikan

kejelasan tugas dan wewenang dokter internsip dan seluruh jajaran di Puskesmas

1 2 3 4

17. Program internsip bermanfaat dalam mengatasi berbagai masalah pelayanan kesehatan yang terdapat di Puskesmas

1 2 3 4 18. Program internsip bermanfaat dalam mengembangkan

manajemen di Puskesmas

1 2 3 4 19. Program internsip bermanfaat dalam meningkatkan

kepuasan masyarakat

1 2 3 4 20. Saya memahami isi buku Pedoman Peserta Internsip

Dokter Indonesia sehingga saya memahami peran, hak dan kewajiban dokter internsip

1 2 3 4

21. Saya memahami tata tertib yang berlaku di Puskesmas sehingga saya dapat bertugas sebagai dokter internsip dengan baik

1 2 3 4

22. Saya memahami standar pelayanan di Puskesmas sehingga saya memahami tugas dan wewenang dokter internsip dan seluruh jajaran di Puskesmas

1 2 3 4

23. Saya mendapatkan informasi yang cukup tentang perkembangan program internsip

1 2 3 4 24. Saya percaya diri dan mampu menjalankan tugas sebagai 1 2 3 4

dokter internsip di Puskesmas dengan baik

25. Saya mempunyai pengetahuan medis yang cukup untuk menjalankan tugas sebagai dokter internsip di Puskesmas dengan baik

1 2 3 4

26. Faktor sosial budaya di Puskesmas mendukung proses pembelajaran dokter internsip

1 2 3 4 27. Kemampuan berbahasa (inggris, daerah, dll) membantu

dokter internsip dalam bekerja

1 2 3 4 28. Upaya kesehatan masyarakat meningkatkan minat saya

untuk bekerja di Puskesmas

1 2 3 4 29. Prestasi belajar yang saya peroleh sebelumnya memotivasi

saya untuk bekerja di Puskesmas

1 2 3 4 30. Dokter pendamping melakukan pengawasan layanan medik

saya di Puskesmas dengan baik untuk meningkatkan pengalaman dan memfasilitasi proses pemahiran saya

1 2 3 4

31. Dokter pendamping memberikan saya umpan balik/saran dan kritik yang membangun terhadap kinerja saya di Puskesmas

1 2 3 4

32. Dokter pendamping dapat mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan saya dan dapat memberikan penilaian secara obyektif terhadap kinerja saya di Puskesmas

1 2 3 4

33. Dokter-dokter lain di puskesmas memberikan keteladanan yang baik

1 2 3 4 34. Setelah menjalani internship ini saya menjadi tertarik untuk

menjadi dokter di puskesmas

1 2 3 4

Kritik dan saran:

... ... ... ... ... ... ... ...

Terima kasih atas kesediaan mengisi lembar monitoring dan evaluasi ini. Together We Can ...!

LAMPIRAN C. Kuesioner Penelitian Dokter Pendamping

HEALTH PROFESSION EDUCATION QUALITY PROJECT (HPEQ-Project)

KUESIONER

Nama dokter pendamping: dr. ... Tanggal pengisian data:... Lokasi : Kab./Kota ... Penilaian untuk dokter :...

Saudara diminta mengisi pernyataan berikut ini dengan memberi skor antara 1-4.

 Angka 1 menunjukkan keadaan yang menurut anda tidak sesuai

saat ini

 Angka 4 menunjukkan keadaan yang menurut anda paling sesuai

saat ini A. Perilaku

1. Dokter internsip menunjukkan kedisiplinan dalam menjalankan tugas (misalnya, hadir tepat waktu menurut tata tertib di Puskesmas)

1 2 3 4

2. Dokter internsip turut berpartisipasi dalam melakukan assesment dan intervensi dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer

1 2 3 4

3. Dokter internsip menunjukkan rasionalitas saat berargumentasi terhadap kasus

1 2 3 4 4. Dokter internsip menjalankan tugas secara

bertanggungjawab (misalnya, menulis laporan kasus, laporan kunjungan rumah, penyuluhan)

1 2 3 4

5. Dokter internsip menunjukkan tenggang rasa, tolong menolong, dan tanggap dalam menjalankan tugas

1 2 3 4

B. Manajerial (dinilai berdasarkan laporan dan atau presentasi kasus)

1. Dokter internsip mampu menjelaskan latar belakang laporan dan atau presentasi kasus dengan tepat

1 2 3 4 2. Dokter internsip mampu menjelaskan permasalahan di

keluarga dan masyarakat laporan dan atau presentasi kasus dengan tepat

1 2 3 4

3. Dokter internsip mampu merencanakan dan memilih intervensi laporan dan atau presentasi kasus dengan tepat (misalnya: metode penyuluhan, menetapkan prioritas masalah dan intervensi)

1 2 3 4

4. Dokter internsip mampu melaksanaan proses intervensi laporan dan atau presentasi kasus dengan tepat

1 2 3 4 5. Dokter internsip mampu memonitoring dan mengevaluasi

(termasuk mengambil kesimpulan) laporan dan atau presentasi kasus dengan tepat

1 2 3 4

1. Dokter internsip mampu berkomunikasi secara efektif dengan keluarga dan masyarakat

1 2 3 4 2. Dokter internsip mampu bekerjasama dalam tim dan

masyarakat

1 2 3 4

D. Kepribadian dan Profesionalisme

1. Dokter internsip mampu bekerja dengan jujur dan dapat diandalkan dalam menyelesaikan kasus

1 2 3 4 2. Dokter internsip menyadari keterbasan diri dengan

merujuk dan mengonsultasikan kasus ke dokter pembimbing pada saat yang tepat

1 2 3 4

3. Dokter internsip menjelaskan pilihan tindakan yang dapat dilakukan di Puskesmas dan menghargai pendapat pihak lain

1 2 3 4

4. Dokter internsip turut berpartisipasi dalam pembelajaran dengan aktif mengutarakan pendapat secara rasional terhadap tindakan yang akan dijalankan oleh Unit Kesehatan Masyarakat

1 2 3 4

5. Dokter internsip mampu membagi waktu dengan profesional

1 2 3 4

Saran dan usulan:

... ... ... ... ... ... ...

Terima kasih atas kesediaan mengisi lembar monitoring dan evaluasi ini. Together We Can ...!

LAMPIRAN D. Sebaran karakteristik menurut kinerja dokter internsip

pnemptn * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

pnemptn

tidak sesuai Count 7 6 13

% within pnemptn 53,8% 46,2% 100,0%

sesuai Count 14 24 38

% within pnemptn 36,8% 63,2% 100,0%

Total Count 21 30 51

% within pnemptn 41,2% 58,8% 100,0%

durasi * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

durasi

tidak sesuai Count 1 4 5

% within durasi 20,0% 80,0% 100,0%

sesuai Count 20 27 47

% within durasi 42,6% 57,4% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within durasi 40,4% 59,6% 100,0%

gaji * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

gaji

tidak sesuai Count 20 22 42

% within gaji 47,6% 52,4% 100,0%

sesuai Count 1 9 10

% within gaji 10,0% 90,0% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within gaji 40,4% 59,6% 100,0%

jamsos * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

jamsos

tidak sesuai Count 20 26 46

% within jamsos 43,5% 56,5% 100,0%

sesuai Count 1 5 6

% within jamsos 16,7% 83,3% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within jamsos 40,4% 59,6% 100,0%

birokrasi * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

% within birokrasi 50,0% 50,0% 100,0% sesuai Count 9 19 28 % within birokrasi 32,1% 67,9% 100,0% Total Count 21 31 52 % within birokrasi 40,4% 59,6% 100,0% pmbkln * kinerjadoksip Crosstabulation kinerjadoksip Total buruk baik pmbkln

tidak sesuai Count 5 9 14

% within pmbkln 35,7% 64,3% 100,0%

sesuai Count 16 22 38

% within pmbkln 42,1% 57,9% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within pmbkln 40,4% 59,6% 100,0%

pnerimaannintern * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

pnerimaannintern

tidak sesuai Count 15 9 24

% within pnerimaannintern 62,5% 37,5% 100,0%

sesuai Count 6 22 28

% within pnerimaannintern 21,4% 78,6% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within pnerimaannintern 40,4% 59,6% 100,0%

pnerimaanmasydanjajaran * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total buruk baik pnerimaanmasydanjajaran tidak sesuai Count 2 1 3 % within pnerimaanmasydanjajaran 66,7% 33,3% 100,0% sesuai Count 19 30 49 % within pnerimaanmasydanjajaran 38,8% 61,2% 100,0% Total Count 21 31 52 % within pnerimaanmasydanjajaran 40,4% 59,6% 100,0%

kmunikasi * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

kmunikasi

tidak sesuai Count 3 4 7

% within kmunikasi 42,9% 57,1% 100,0%

sesuai Count 18 27 45

% within kmunikasi 40,0% 60,0% 100,0%

Total Count 21 31 52

fasilitas * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

fasilitas

tidak sesuai Count 8 14 22

% within fasilitas 36,4% 63,6% 100,0%

sesuai Count 13 17 30

% within fasilitas 43,3% 56,7% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within fasilitas 40,4% 59,6% 100,0%

adptasi * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

adptasi

tidak sesuai Count 11 2 13

% within adptasi 84,6% 15,4% 100,0%

sesuai Count 10 29 39

% within adptasi 25,6% 74,4% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within adptasi 40,4% 59,6% 100,0%

bebankerja * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

bebankerja

tidak sesuai Count 5 5 10

% within bebankerja 50,0% 50,0% 100,0%

sesuai Count 16 26 42

% within bebankerja 38,1% 61,9% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within bebankerja 40,4% 59,6% 100,0%

jmlhjeniskasus * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

jmlhjeniskasus

tidak sesuai Count 13 9 22

% within jmlhjeniskasus 59,1% 40,9% 100,0%

sesuai Count 8 22 30

% within jmlhjeniskasus 26,7% 73,3% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within jmlhjeniskasus 40,4% 59,6% 100,0%

hakcuti * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

hakcuti tidak sesuai Count 4 11 15

sesuai Count 17 20 37

% within hakcuti 45,9% 54,1% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within hakcuti 40,4% 59,6% 100,0%

kurikulumFKUJ * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

kurikulumFKUJ

tidak sesuai Count 2 5 7

% within kurikulumFKUJ 28,6% 71,4% 100,0%

sesuai Count 19 26 45

% within kurikulumFKUJ 42,2% 57,8% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within kurikulumFKUJ 40,4% 59,6% 100,0%

komunikasi * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

komunikasi

tidak sesuai Count 10 6 16

% within komunikasi 62,5% 37,5% 100,0%

sesuai Count 11 25 36

% within komunikasi 30,6% 69,4% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within komunikasi 40,4% 59,6% 100,0%

plihantindkan * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

plihantindkan

tidak sesuai Count 15 8 23

% within plihantindkan 65,2% 34,8% 100,0%

sesuai Count 6 23 29

% within plihantindkan 20,7% 79,3% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within plihantindkan 40,4% 59,6% 100,0%

kedisiplinan * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

kedisiplinan

tidak sesuai Count 13 9 22

% within kedisiplinan 59,1% 40,9% 100,0%

sesuai Count 8 22 30

% within kedisiplinan 26,7% 73,3% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within kedisiplinan 40,4% 59,6% 100,0%

kinerjadoksip Total

buruk baik

pgthuanmedis

tidak sesuai Count 1 1 2

% within pgthuanmedis 50,0% 50,0% 100,0%

sesuai Count 20 30 50

% within pgthuanmedis 40,0% 60,0% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within pgthuanmedis 40,4% 59,6% 100,0%

upayakesmas * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

upayakesmas

tidak sesuai Count 11 7 18

% within upayakesmas 61,1% 38,9% 100,0%

sesuai Count 10 24 34

% within upayakesmas 29,4% 70,6% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within upayakesmas 40,4% 59,6% 100,0%

perantgsdokpem * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

perantgsdokpem

tidak sesuai Count 9 3 12

% within perantgsdokpem 75,0% 25,0% 100,0%

sesuai Count 12 28 40

% within perantgsdokpem 30,0% 70,0% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within perantgsdokpem 40,4% 59,6% 100,0%

minatdkterpkm * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

minatdkterpkm

tidak sesuai Count 14 16 30

% within minatdkterpkm 46,7% 53,3% 100,0%

sesuai Count 7 15 22

% within minatdkterpkm 31,8% 68,2% 100,0%

Total Count 21 31 52

% within minatdkterpkm 40,4% 59,6% 100,0%

jenis kelamin * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

jenis kelamin

laki-laki Count 7 13 20

% within jenis kelamin 35,0% 65,0% 100,0%

perempuan Count 14 18 32

% within jenis kelamin 43,8% 56,3% 100,0%

% within jenis kelamin 40,4% 59,6% 100,0%

taraf kecerdasan * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

taraf kecerdasan

rata2, 80-119 Count 9 24 33

% within taraf kecerdasan 27,3% 72,7% 100,0%

superior, 120-128 Count 4 4 8

% within taraf kecerdasan 50,0% 50,0% 100,0%

Total Count 13 28 41

% within taraf kecerdasan 31,7% 68,3% 100,0%

prestasi belajar * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

prestasi belajar

buruk, IP <3,00 Count 6 9 15

% within prestasi belajar 40,0% 60,0% 100,0%

baik, IP>=3,00 Count 7 19 26

% within prestasi belajar 26,9% 73,1% 100,0%

Total Count 13 28 41

% within prestasi belajar 31,7% 68,3% 100,0%

waktu kelulusan * kinerjadoksip Crosstabulation

kinerjadoksip Total

buruk baik

waktu kelulusan

terlambat Count 19 6 25

% within waktu kelulusan 76,0% 24,0% 100,0%

tepat waktu Count 2 25 27

% within waktu kelulusan 7,4% 92,6% 100,0%

Total Count 21 31 52

LAMPIRAN E. Hasil Analisis Bivariat

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 1,156a 1 ,282 Continuity Correctionb ,561 1 ,454 Likelihood Ratio 1,143 1 ,285

Fisher's Exact Test ,338 ,226

Linear-by-Linear Association

1,134 1 ,287

N of Valid Cases 51

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,35. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pnemptn (tidak sesuai / sesuai)

2,000 ,559 7,151

For cohort kinerjadoksip = buruk

1,462 ,761 2,808

For cohort kinerjadoksip = baik

,731 ,387 1,380

N of Valid Cases 51

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,955a 1 ,329 Continuity Correctionb ,248 1 ,619 Likelihood Ratio 1,039 1 ,308

Fisher's Exact Test ,637 ,320

Linear-by-Linear Association

,936 1 ,333

N of Valid Cases 52

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,02. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for durasi (tidak sesuai / sesuai)

,338 ,035 3,255

For cohort kinerjadoksip = buruk

,470 ,079 2,799

For cohort kinerjadoksip = baik

N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 4,748a 1 ,029 Continuity Correctionb 3,314 1 ,069 Likelihood Ratio 5,521 1 ,019

Fisher's Exact Test ,036 ,030

Linear-by-Linear Association

4,656 1 ,031

N of Valid Cases 52

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,04. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for gaji (tidak sesuai / sesuai)

8,182 ,950 70,444

For cohort kinerjadoksip = buruk

4,762 ,722 31,403

For cohort kinerjadoksip = baik

,582 ,408 ,830

N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 1,585a 1 ,208 Continuity Correctionb ,667 1 ,414 Likelihood Ratio 1,761 1 ,185

Fisher's Exact Test ,382 ,211

Linear-by-Linear Association

1,554 1 ,212

N of Valid Cases 52

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,42. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for jamsos (tidak sesuai / sesuai)

3,846 ,416 35,582

For cohort kinerjadoksip = buruk

2,609 ,423 16,089

For cohort kinerjadoksip = baik

N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 1,712a 1 ,191 Continuity Correctionb 1,050 1 ,305 Likelihood Ratio 1,716 1 ,190

Fisher's Exact Test ,259 ,153

Linear-by-Linear Association

1,679 1 ,195

N of Valid Cases 52

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,69. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for birokrasi (tidak sesuai / sesuai)

2,111 ,684 6,513

For cohort kinerjadoksip = buruk

1,556 ,796 3,042

For cohort kinerjadoksip = baik

,737 ,459 1,184

N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,174a 1 ,677 Continuity Correctionb ,010 1 ,922 Likelihood Ratio ,175 1 ,676

Fisher's Exact Test ,758 ,465

Linear-by-Linear Association

,170 1 ,680

N of Valid Cases 52

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,65. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pmbkln (tidak sesuai / sesuai)

,764 ,215 2,717

For cohort kinerjadoksip = buruk

,848 ,383 1,879

For cohort kinerjadoksip = baik

N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 9,055a 1 ,003 Continuity Correctionb 7,429 1 ,006 Likelihood Ratio 9,301 1 ,002

Fisher's Exact Test ,004 ,003

Linear-by-Linear Association

8,881 1 ,003

N of Valid Cases 52

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,69. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pnerimaannintern (tidak sesuai / sesuai)

6,111 1,797 20,779

For cohort kinerjadoksip = buruk

2,917 1,345 6,325

For cohort kinerjadoksip = baik

,477 ,275 ,829

N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,913a 1 ,339 Continuity Correctionb ,122 1 ,727 Likelihood Ratio ,895 1 ,344

Fisher's Exact Test ,558 ,355

Linear-by-Linear Association

,896 1 ,344

N of Valid Cases 52

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,21. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pnerimaanmasydanjajaran (tidak sesuai / sesuai)

3,158 ,268 37,270

For cohort kinerjadoksip = buruk

For cohort kinerjadoksip = baik

,544 ,108 2,739

N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,021a 1 ,886 Continuity Correctionb ,000 1 1,000 Likelihood Ratio ,020 1 ,886

Fisher's Exact Test 1,000 ,598

Linear-by-Linear Association

,020 1 ,887

N of Valid Cases 52

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,83. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kmunikasi (tidak sesuai / sesuai)

1,125 ,225 5,636

For cohort kinerjadoksip = buruk

1,071 ,424 2,708

For cohort kinerjadoksip = baik

,952 ,480 1,888

N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,256a 1 ,613 Continuity Correctionb ,048 1 ,826 Likelihood Ratio ,257 1 ,612

Fisher's Exact Test ,776 ,414

Linear-by-Linear Association

,251 1 ,616

N of Valid Cases 52

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,88. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for fasilitas (tidak sesuai / sesuai)

,747 ,241 2,312

For cohort kinerjadoksip = buruk

For cohort kinerjadoksip = baik

1,123 ,720 1,752

N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests

Dokumen terkait