• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu:

1. Patogen yang terdapat di pertanaman nanas varietas Queen di Desa

Astomulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah yaitu jamur Curvularia

sp., Thielaviopsis sp., Fusarium sp., Penicillium sp., dan Trichoderma sp. 2. Keparahan penyakit tertinggi pada tanaman berumur 5 -7 bulan

disebabkan oleh jamur Curvularia sp. dengan persentase sebesar 8,4% (dari 75 populasi tanaman sampel), keparahan tertinggi tanaman berumur 8 – 11 bulan disebabkan oleh jamur Thielaviopsis sp. sebesar 15% (dari 75 populasi tanaman sampel), dan keparahan tertinggi tanaman berumur 12 bulan disebabkan oleh jamur Thielaviopsis sp. sebesar 9,3% (dari 75 populasi tanaman sampel).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan agar dilakukan penelitian berupa pengendalian penyakit nanas di Punggur dengan menggunakan isolat

36

PUSTAKA ACUAN

Adriaan, J., S.V.W. Pieter, F.O. Walter. 2010. Fusarium ananatum sp. Nov. In The Gibberella Fujikuroi Species Complex From Pineapples With Fruit Rot In South Africa. J. fungal biology 114: 512 - 527.

Amandari, S. 2011. Hama dan Penyakit Tanaman Nanas (Ananas comosus L. Merr) di Kecamatan Ngancar, Kediri. Skripsi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 55 hlm.

Arzamartbela, R. 2009. Eksplorasi dan Pengujian jamur Antagonis (Trichorderma spp.) Untuk Mengendalikan Ganoderma boninense Pat. Penyebab Penyakit Busuk pangkal Batang Kelapa Sawit Secara In Vitro.Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 46 hlm.

Badan Pusat Statistik. 2013. Data Produksi Tanaman Nanas. Jakarta.

http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php. Diakases 15 April 2015, pukul 16.00 WIB.

Bappenas. 2000. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan Tentang Tanaman Nanas. Bappenas. Jakarta. 250- 278.

Balitbu. 2008. Budidaya Nanas. Agro Inovasi Litbang Pertanian. 24 hlm Bartholomew, D.P., R.E. Paul, and K.G. Rohrbach. 2003. Pineapple: Botany,

Production, and Uses. CAB international. 13 – 33.

Barnett, H.I., and B.B. Hunter. 1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi, Third Edition Bur Geus Publishing Company New York. 218 pp

Bwana, E. 2010. Overcoming Meally Bugs Wilt and Heart-Rot Diasease In Pinepples . Rural Universety. http:// www.runetwork.org/html| en| acticles/6619/preview_to_print. Diakses 1 Juni 2015.

CABI [Central for Agricultural and Biosciences International]. 2002. Crop Protection Compendium. Wallingford: CAB International.

37

Dinas Pertanian TPH Lampung Tengah. 2010. Profil Nanas Kampung Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Lampung.

Escalante, M., D. Damas, D. Marque, W. Gelvez, H. Chacon, A. Diaz, B. Moreno. 2010. Diagnosis and Evaluation of Pestalotiopsis and Insect Vectors in an Oil Palm Plantations at the South of Maracaibo Lake. Vanujuela. J. bioagro. 22 (3) : 211 - 216.

Elfina, Y., dan Puspita, Fifi. 2008. Identifikasi Jamur pada rizofir Tanaman Nanas (Ananas comosus L.) dan Uji Indikasi Antagonisnya terhadap patogen Thielaviopsis Paradoxa di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. J. Agricultural Science and Technology. 7 (1) : 45-52.

Ferdianto, A. 2008. Peranan Pratylenchus spp. dalam Menginduksi Penyakit Layu MWP (Mealybug Wilt of Pineapple) Pada Tanaman Nanas (Ananas comosus

L.) Skripsi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 41 hlm.

FAOSTAT. 2011. Top Productin Rice 2011. FAO Food and Agriculture Production. http://faostat.fao.org/site/339/default.aspx. Diakses 16 Januari 2015.

Global Biodiversity Informasi Facility. 2015.

http://www.gbif.org/species/2597864. diakses 01 April 2016

Gusnawaty, H.S., M. Taufik., L. Triana., Asniah.2014. Karakterisasi Morfologis

Trichoderma spp.Indigenos Sulawesi Utara. J. Agroteknos. 4 (2): 87 - 93. Hadiati, S. 2015. Keragaan Distribusi Duri pada Daun dan Bentuk Mata Buah

Nanas Hasil Persilangan antara Klon Cayenne x Queen dan Resiproknya.

http://balitbu.litbang.pertanian.go.id. Diakses 23 Febuari 2016

Hamdani, J.S. 2009. Pengaruh Jenis Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Kultivar Kentang (Solanum tuberosum L.) yang Ditanam di Dataran Medium.

J. Agron Indonesia. 37 (1) : 14 – 20.

Hewajulige I.G.N. and R.L.C. Wijesundera. 2014 . Thielaviopsis Paradoxa, Thielaviopsis Basicola (Black Rot, Black Root Rot). In : postharvestdecay control strategies. S.B. Banos (Ed.). Academic Press - Elsivier inc. London. p.287 – 308.

Herique, L. 2014. Images ceratocytis paradoxsa.

http://www.slideshare.net/denielmotaba/abacaxi zairo_prages_e_doenes. Diakses 30 Mei 2015.

38

Hidayat, D. 2006. Respon Lima Varietas Nanas Terhadap Infeksi Pineapple

Mealybug Wilt – Associated Virus Melalui Vektor Dysmicoccus Brevipes

(Cockerell) (Hemiptera: Pseudococcidae). Skripsi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 46 hlm.

Indrayani. 2008. Pengaruh Kerapatan Bulu Daun dan Kelenjer Gospol Terhadap Infestasi Hama Pengisap Daun Amrasca biguttula Ishida dan Penggerek Buah

Helicoverpa armigeta Hubner pada Kapas. J. Littri 18 (3) : 95 – 101.

Jiménez, J. V. and X. M. Granados. 2014. Full Length Research Paper Diagnosis of Fusarium oxysporum in the cultivation of pineapple (Ananas comosus (L) Merr). J. Agricultural Science. 2 (3) : 107-112.

Juarsa, A.K. 2005. Pola Penyebaran Penyakit Layu dan Kutu Putih pada

Perkebunan Nanas (Ananas comosus (Linn.) Merr) PT. Great Giant Pineapple Coy Lampung. Skripsi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 43 hlm Kementan. 2013. Deskripsi Nanas. Jakarta. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/

deskripsi- nanas. Diakses 5 maret 2015.

Lisnawita., Supramana., dan G. Suastika. 2011. Kontribusi Pratylenchus

brachyurus Dalam Menginduksi Gejala Layu Pada Tanaman Nanas (Ananas comosus (L.) Merr). J. Agroteknos. 1 (2) : 65-70.

Mahamit, J. M. E., Manuwoto, S., Hidayat, P. dan Sobir. 2008. Biologi Kutu Putih Dysmicoccus Brevipes Cockerell (Hemiptera : Pseudococcidae) Pada Tanaman Nanas Dan Kencur. Bul. Littro. 9 (2) : 164 – 173.

Martoredjo, T. 1984. Ilmu Penyakit Lepas Panen. Jakarta Timur. Ghalia Indonesia Martoredjo, T. 2009. Ilmu Penyakit Pascapanen. Bumi Aksara. Jakarta.

Masdiyawati. 2008. Hubungan Antara Kepadatan Kutu Putih di Akar dengan Kepadatan Kutu Putih dan Semut di Tajuk Tanaman (Ananas comosus L.).

Skripsi.Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 25 hlm.

National Center for Biotechnology Information (NCBI). 2011. NCBI Taxonomy. http://www.gbif.org/species/105142528 Diakses 01 April 2016.

Nelson, S.2012. Pinaepple Images. http://

www.flickr.com/photos/scotelson/8250775784 Diakses 30 Mei 2015. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian . 2015. Ekspor Impor Komoditas

Pertanian. Buletin Triwulanan 7 (1) : 1-13.

Salimah, Badruzsaufari, dan M. Arsyad. 2008. Jenis tanaman inang dan masa inkubasi patogen botryodiplodia theobromae pat. penyebab penyakit kulit diplodia pada jeruk. J. HPT tropika. 8 (2) : 123 - 131.

39

Semangun, H. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura. Gadjah Mada University. Yogyakarta. Hal: 511 – 522.

Sether, D.M. and J.S. Hu. 2002. Yield impact and spread of pineapple mealybug wilt-associated virus-2 and mealybug wilt of pineapple in Hawaii. Plant Diseases 86: 867-874.

Soedarya, A.P. 2009. Agribisnis Nanas Budidaya Usaha Pengelolahan. Pustaka Setia. Jakarta. 18 hlm.

Soesanto, L. 2006. Penyakit Pasca Panen. kanisius. Yogyakarta. 257 hlm. Susanto, A., A.E. Prastyo. 2013. Respons Curvularia lunata Penyebab Penyakit

Bercak Daun Kelapa Sawit terhadap Berbagai Fungisida. J. Fitopalogi Indonesia. 9 (6) : 165–172

Sutrawati, M., G. Suastika, dan Sobir. 2010. Eliminasi pineapple mealybug wilt associated virus (PMWaV) dari tanaman nanas dengan hot water treatment. J. Ilmu – ilmu pertanian Indonesia. 12(1): 19-25.

Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Buah Nanas. Nuansa Aulia. Bandung. 176 hlm.

Widiastuti, A., H.O. Ningtyas, dan A. Priatmojo. 2015. Identifikasi Cendawan penyebab penyakit pasca panen pada beberapa buah di Yogyakarta. J. Fitapatologi Indonesia. 11 (3): 91-96.

Dokumen terkait