- Prolapsus Uteri
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN
1. Kelompok wanita menopause yang mengalami inkontinensia urin sebagian besar pada kelompok umur > 62 tahun (60,6%). Pada kelompok wanita menopause yang tidak mengalami inkontinensia lebih banyak pada kelompok umur 45 - 50 tahun (42,9%).
2. Berdasarkan paritas, kelompok wanita menopause yang mengalami inkontinensia urin mempunyai jumlah paritas grande multipara dan multipara yang sama yaitu masing-masing 50%
3. Berdasarkan pekerjaan, kelompok wanita menopause yang mengalami inkontinensia urin umumnya mempunyai pekerjaan ibu rumah tangga (83,3%) sedangkan pada kelompok wanita menopause yang tidak mengalami inkontinensia urin mempunyai pekerjaan ibu rumah tangga dan wiraswasta dengan jumlah yang sama yaitu masing-masing 50%.
4. Berdasarkan IMT, kelompok wanita menopause yang mengalami inkontinensia urin terbanyak pada kelompok overweight (39,4%), sedangkan pada kelompok wanita menopause yang tidak mengalami inkontinensia urin umumnya pada kelompok normoweight (85,7%).
5. Berdasarkan kejadian prolapsus uteri, kelompok wanita menopause yang mengalami inkontinensia urin terbanyak pada prolapsus uteri grade 2 (51,5%), diikuti dengan grade 3 (22,7%) sedangkan pada kelompok wanita menopause yang tidak mengalami inkontinensia urin sebagian besar pada prolapsus uteri grade 1 (64,3%) dan tidak mengalami prolapus uteri (35,7%).
6. Umumnya wanita yang telah menopause mengalami inkontinensia urin (82,5%). 7. Wanita menopause yang mengalami inkontinensia urin sebagian besar dengan
jenis stress inkontinensia (60,6%) dan yang terendah dengan jenis mixed inkontinensia (10,6%).
5.2 SARAN
Meskipun kejadian inkontinensia urin bukan merupakan suatu keadaan yang dapat membahayakan hidup tapi sangat perlu diperhatikan khususnya bagi wanita usia menopause agar kualitas hidupnya dapat ditingkatkan dan morbiditas dapat dicegah, untuk itu peneliti sangat menyarankan :
1. Perlu adanya kerjasama penanganan inkontinensia urin dengan multidisiplin ilmu lain mencakup diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif.
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai inkontinensia urin dengan menggunakan beberapa metode pemeriksaan dan sampel yang lebih banyak .
Daftar Pustaka
1. Data dan Informasi Kinerja Pembangunan Republik Indonesia 2004 – 2012; Diakses dari :
2. Soejoenoes A, Beberapa penyakit dan Kelainan alat reproduksi wanita menjelang usia senja. Dalam : Pramono N, dkk. Simposium kesehatan Wanita menjelang usia senja. BP Undip Semarang 1999.
3. Sandvix H. et.al. Diagnostic Classification of Female Urinary Incontinence and Epidemiological Survey Corrected for Validity.1995;48 : 339-43
4. Iglesias G.F.J, Caridad J.M, Martin J.P, Perez M.L. Prevalence and Psychosocial Impact of Urinary Incontinence in Older People of Spanish Rural Population.2000;pp : 204-14
5. Brown J.J, Bradley,C.S, Subak,L.L,Richter,H.E,Kraus,S.R. The Sensitivity and Spesifity of a Simple Test to Distinguish Between Urge and Stress urinary Incontinence. 2006;144 : 715-23
6. Wall U. Incontinence, Prolaps and disorders of pelvic floor. Novak’s Gynecology 12th ed. Baltimore : William & Wilkins.1997; 628-69
7. Norton P, Karram M, Wall L, et al.Randomised double blindedtrial of terodiline in the treatment of urge incontinence in women. Obstet & Gynecol. 2004; 84 :386 – 91
8. Setiati S. dan Pramantara I.D.P. Inkontinensia Urin dan Kandung Kemih Hiperaktif. Dalam : Aru W. Sudoyo, Bambang S., Idrus Alwi, Marcellus S.K., Siti setiati. Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Edisi IV. Jakarta :FK UI. 2007;pp: 1392-95.
9. Martin P.F dan Frey R.J. 2005, Urinary Incontinence, Available at :
10. Melville J.L., Delaney K., Newton K., Katon W. Incontinence Severity and Major Depression in Incontinent Women : Obstretrica Gynecology.2005; 106 :585-592. 11. Noerpramana NP, Permasalahan pada menopause, Dalam : Kristatnto,dkk,
Peran keluarga dalam kesinambungan kesehatan menopause, Semarang 2009 12. Sherburn et.al. Urinary Incontinence, Obstet & Gynecol.2001; 4 : 628-33
13. Aging changes in the female reproduction system, 1999, Available at : http://www.health.exite.com/info
14. Santoso BI, Inkontinensia Urin pada Perempuan, Majalah Kedokteran Indonesia,Volume:58,No:7,Juli 2008;Hal 258-64
.
15. Okolo S, Ginsbur J. The menopause In : Drug Therapy in Reproductive Endocrinology. Oxford University Press, New York. 2006;15; 207-22
16. Shimp,L.A & Smith M.A, Twenty Common Problems in Womens Health Care Internasional Edition 2000. Singapore: McGraw –Hill Book Co.
17. Sutanto L.B & Sutanto, D.B; Menopause, Jakarta. 2005 : Balai Penerbit FK UI 18. Potter & Perry, Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktis vol 1 ed.4 Cet. Pertama, Jakarta. 2005: EGC
19. Pramono N. Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup manusia, Disampaikan pada Pidato Guru Besar bagian Obstetri dan Ginekologi FK. Undip, Semarang,1998. 20. Baziad A, Lazuardi S, Darmawan S, Seputar masalah Menopause, Dalam
21. Hammond CB. Menopause and Hormone Replacement Therapy : An overview, J, Obstet & Gynecol.2007 ; 87 : 2-15
22. Sulaiman S.Wanita dalam berbagai masa kehidupan, Dalam : Wiknjosastro H (ed). Ilmu kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.2010; 5 : 125-28
23. Rachman I A, Perubahan tubuh menjelang menopause dan gejala serta tanda yang menyertainya Dalam : pakasi LS (ed). Menopause masalah dan penanggulangannya, FK-UI.2006; 1-19.
24. Gunardi ER. Perbandingan efektifitas pengobatan estriol secara oral dan topical intravaginal pasca menopause. Tinjauan klinik dan laboratorium terbatas, Jakarta : Program studi obstetric dan ginekologi FK-UI. 2003
25. Molander U, Milson I, Ekelund P, Arvidson L, Erikson O.A health care program for the investigation and treatment of elderly women with urinary incontinence and related urogenital symptoms. Acta Obstet Gynecol Scand.2001; 70 137-42. 26. Available at : 27. Available at : 28. Available at :
29. Hunskaar S, Burgio K, Diokno A, et al. Epidemiology and Natural History of Urinar Incontinence in Women.Urology.2003; 62 (Suppl 4A): 16-23.
30. Suhardjono, Setiati S. Masalah Inkontinensia Urin pada Pasien Usia Lanjut dan Penatalaksanaannya. Dalam: Markum HMS, Hardjodisastro D, Sudoyo AW, dkk.Perkembangan Mutakhir Ilmu Penyakit Dalam. FKUI, Jakarta.1996: 139-49 31. Pauls J. Urinary Incontinence and Impairment of the Pelvic Floor in the Older
Adult.In: Guccione AA ed. Geriatric Physical Therapy. 2' ed. Mosby, Inc, USA. 2000: 340-50.
32. Lengkong RA, dkk, Gambaran Inkontinensia Urin Pada Wanita Gemuk di RSU. Prof.Dr.R.D Kandou Manado, Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.2009
33. Danforth KN, Townsend MK, et al. Risk Factors for Incontinence Among Middle-aged Women. Am J Obstet Gynecol.2006; 194: 339-45.
34. Sang WB, Jin WL, Jong SS, et al. The Predictive Values of Various Parameters in the Diagnosis of Stress Urinary Incontinence. Yonser med J.2004; 45(2): 287-92. 35. Hunskaar S, Brugio K, Clark A, et al. Epidemiology of Urinary (UI) and
Faecal (F1) Incontinence and Pelvic Organ Prolapse (POP). In: Abrams P. Cardozo L, Khoury S. et al. Incontinence. Vol 1. Edition 2005. France; Health Publication Ltd.2005:257-312.
36. Brubaker L. The Epidemiology of Pelvic Floor Disorders. In: Weber AM, Brubaker L, Schaffer J, et al. Office Urogynecology. New York; McGraw-Hill.2004: 1-10. 37. Rortveit G, Hannestad YS. Dalmeit AK. Hunskaar S, Age-and type-dependent
effects of parity on urinary incontinence: the Norwegian EPINCONT study. Obstet Gynecol.2001; 98:1004-1010.
38. Peyrat L, Haillot 0, Bruyere F, et al. Prevalence and Risk Factors of Urinary Incontinence in Young and Middle-Aged Women. BJU International 2002; 89: 61-6.
39. Fultz NH, Burgio K, Diokno AC, et al. Burden of Stress Urinary Incontinence for Community-dwelling Women. Am J Obstet Gynecol. 2003; 189: 1275-82.
40. Subak LL, Johnson C, Whitcomb E, et al. Does Weight Loss improve incontinence in moderately Obese Women ? Int Urogynecol J Pelvic Floor Dysfunct.2002;13: 40-43.
41. Buchsbaum GM, Urinary incontinence and pelvic organ prolapsed, Departement of Obstetrics and Gynecology, University of Rochester Medical Center, Strong Memorial Hospital, Rochester,New-York,USA. 2006 Dec.;58(4):311-9
42. Fritel X, Varnoux N, Zins M, Breart G, Ringa V, Symptomatic pelvic organ prolapsed at midlife, quality of life, and risk factors. Obstet Gynecol.2009; 113(3):609-16
43. Lawrence JM, Lukacz ES, Nager CW, Hsu JW, Luber KM, Prevalence and coccurrence of pelvic floor disorders in community-dwelling women, Obstet-Gynecol.2008;111(3):678-85
44. Lempinen BS, Sintonen H, Kujansu E. The Relationship between Clinical Parameters and Health-Related Quality of life as Measured by the 15 D in Incontinent Women before and after Treatment Acta Obstet Gynecol Scand.2004; 83: 983-8.