• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada Bab IV ini diuraikan mengenai kesimpulan yang telah dirangkum dari hasil penelitian terhadap PT.JASARAHARJA PUTERA MEDAN dan saran yang ditujukan kepada perusahaan yang dianggap perlu bagi perusahaan.

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

BAB II

PT. JASARAHARJA PUTERA MEDAN

A. Gambaran Umum Perusahaan A.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Berdirinya PT. Jasaraharja Putera, tidak terlepas dari perusahaan induknya yaitu PT. Jasa Raharja (Persero). Perubahan “Jasa Raharja” dari perusahaan Negara (PN) menjadi perusahaan umum (Perum) dilakukan sejak tanggal 18 Nopember 1970, sesuai dengan SK Menkeu RI No.Kep.750\MK\IV\II\1976. Langkah tersebut sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya UU No.9 tahun 1969 tentang bentuk-bentuk badan usaha negara.

Berdasarkan peraturan pemerintah No.39 tanggal 6 Nopember 1980, status “Jasa Raharja” dialihkan dari Perum menjadi Persero. Pendirian PT. Jasa Raharja adalah berdasarkan akte notaris Imas Fatimah, S.H, No.219 tanggal 28 Pebruari 1981 juncto No.214 tahun 1984 dan juncto No.36 tahun 1985. Dengan dikeluarkannya UU No.2 tahun 1992 tentang perasuransian, maka Jasa Raharja sebagai pelaksana UU No.33 dan UU No.34 tahun 1964 tidak diperbolehkan lagi mengeluarkan produk yang sifatnya komersil. Untuk menjaga supaya produk komersil yang dikelola sebelumnya tidak lepas begitu saja, maka didirikanlah anak perusahaan yang disebut “ PT. Jasaraharja Putera”.

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

Lahir dan tumbuh berkembang sejak tanggal 27 Nopember 1993, bergerak di bidang asuransi umum yang termasuk di dalam kegiatan usaha budaya perusahaan: Jujur, Disiplin, Tanggap, Cermat dan Santun. PT. Jasaraharja Putera

Medan terus mengembangkan diri memanfaatkan setiap berpeluang yang ada dengan tetap berpedoman pada peraturan maupun regulasi yang berlaku dalam industri asuransi di Indonesia.

Sesuai dengan anggaran dasar perusahaan, perusahaan Jasaraharja Putera memberikan layanan asuransi kerugian dalam arti yang seluas-luasnya, termasuk di dalamnya kegiatan usaha Surety Bond. Perusahaan Asuransi Jasaraharja Putera merupakan salah satu di antara sedikit perusahaan asuransi di Indonesia yang aktif dalam pengembangan layanan Surety Bond sebagai salah satu jenis produk baru di Indonesia dengan prospek yang sangat cerah.

Dengan pengalaman operasional lebih dari 10 tahun tersebut Perusahaan Asuransi Jasaraharja Putera mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan didukung oleh 489 karyawan, 24 jaringan cabang serta 53 kantor cabang unit layanan di seluruh Indonesia, Perusahaan Asuransi Jasaraharja Putera bertekad untuk senantiasa memberikan pelayanan dan perlindungan optimal bagi seluruh nasabah. Kepercayaan nasabah dan mitra usaha semakin mengukuhkan tekad untuk dapat bertumbuh pesat serta menempatkan diri sebagai salah satu pemain utama di pasar asuransi kerugian di Indonesia.

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

PT. Jasaraharja Putera Medan merupakan kantor cabang Type B dari PT. Jasaraharja Putera. Perusahaan ini berada di Jln. Gatot Subroto No.142 Medan. PT. Jasaraharja Putera Medan memiliki kantor cabang unit layanan yang berada di Pematang Siantar, Toba Samosir / Tapanuli Utara, Kisaran, Rantau Parapat, Kabanjahe, Dairi, Padang Sidempuan, Madina, Sibolga, dan Nias.

A.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang suatu struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisiensi. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannnya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi. Untuk menjalankan organisasinya, PT. Jasaraharja Putera Medan membuat struktur yang merupakan landasan kerja bagi seluruh karyawan yang ada dalam perusahaan. Struktur organisasi PT. Jasaraharja Putera (Persero) terdiri dari Struktur Organisasi Kantor Pusat, Kantor Cabang type A, Kantor Cabang type B.

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

KEPALA CABANG

Tugas-tugas pokok dan Wewenang Kepala Cabang :

a. memimpin penyusunan rencana/program kerja dan anggaran untuk kerja yang dipimpinnya,

b.membuat jadwal pelaksanaan (action plan) atas rencana/program kerja yang disusunnya,

c. memimpin, memotivasi dan membina karyawan bawahannya,

d.merencanakan dan mengembangkan sumber daya manusia, mengamankan alat/sarana fisik dan uang di dalam unit kerja yang dipimpinnya,

e. melakukan kerjasama dengan unit-unit kerja yang lain di dalam perusahaan,

f. membina hubungan baik dengan instansi / pihak ekstern prusahaan, yang berhubungan dengan bidang kegiatan unit kerjanya,

g.memberikan saran-saran kepada Direksi mengenai penyempurnaan sistem dan prosedur kerja di dalam bidangnya,

h. memanfaatkan sumber daya manusia, alat dan sarana fisik yang berada di bawah pimpinannya sejauh dalam usaha memenuhi tanggung jawabnya,

i.menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan bidangnya, sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh direksi,

j.menentukan disetujui atau tidaknya penutupan dari berbagai jenis asuransi, baik yang tergolong asuransi kerugian maupun asuransi aneka, sesuai dengan ketentuan yang dibuat direksi,

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

k.menentukan disetujui tidaknya permohonan menjadi nasabah dan penerbitan bond, sebatas ketentuan yang dibuat oleh direksi.

KASIE KEUANGAN / ADMINISTRASI

Tugas Pokok dan Wewenang Kasie Keuangan dan Administrasi :

a.meneliti keabsahan / kelengkapan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas / bank,

b.mengkoordinir dan memeriksa kebenaran pelaksanaan pembukuan, c.mencatat dan melaporkan kegiatan keuangan di Cabang Medan,

d.memimpin pengambilan dan penyetoran uang dari / ke bank dan mencatat saldo keuangan di bank setiap minggu,

e.mengendalikan kelancaran penerimaan dan pengeluaran uang di perusahaan,

f.membuat buku pendapatan premi dan pengembalian premi sekali dalam seminggu yang dikirimkan ke kantor pusat.

KASIE KORPORASI

Tugas Pokok dan Wewenang Kasie korporasi :

a.mengarahkan pelaksanaan penelitian pasar untuk meningkatkan pendapatan kantorcabang,

b.mengendalikan kegiatan dan anggaran biaya pemasaran Asuransi Kerugian , Asuransi Aneka dan Surety Bond,

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

d.membina hubungan baik dengan mitra kerja/relasi/nasabah/pemilik proyek dan Co-Asuradur,

e.mengatur kerjasama lokal dengan partner usaha,

f.mencatat kebenaran pembayaran klaim / dana santunan di bidang Asuransi Kerugian, Asuransi Aneka dan Surety Bond.

KASIE KLAIM

Tugas Pokok dan Wewenang Kasie Klaim :

a.mencatat setiap pengajuan klaim/dana santunan yang memenuhi syarat administrative,

b.meminta kelengkapan dokumen klaim /dana santunan kepada tertanggung, sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.Menyerahkan berkas klaim kepada yang telah dicatat dan diteliti, termasuk rekomendasinya kepada sebagai bahan bagi kepala cabang dan atau kantor pusat dalam mengambil langkah-langkah penyelesaian lebih lanjut,

c.melakukan Survey on the spot atas objek pertanggungan dan atau klaim yang diajukan, sesuai petunjuk kepala cabang,

d.mengendalikan kegiatan penyelesaian klaim Surety Bond, seauai dengan petunjuk kepala cabang dan kantor pusat.

KASIE RITEL

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

a.mengendalikan tertib administrasi hasil pemasaran dan underwriting dalam penutupan asuransi aneka,

b.menyusun laporan kegiatan di bidang pemasaran dan underwriting / akseptasi Surety Bond, termasuk anggaran pendapatan dan anggaran biayanya.

KEPALA UNIT LAYANAN

Tugas Pokok dan Wewenang Kepala Unit Layanan : a.menyusun laporan kegiatan seluruh unit kerja yang dipimpinnya,

b.membantu kelancaran kerja atasan dan melakukan kerjasama yang baik dengan unit-unit yang lain di lingkungan Kepala Cabang,

c.menyusun rencana dan mengendalikan penyelenggaraan dan kelancaran pemasaran asuransi kerugian, asuransi aneka dan Surety Bond untuk wilayah kerja perwakilan, d.menerbitkan polis Asuransi Kerugian, Asuransi Aneka dan Surety Bond sesuai

ketentuan Kepala Cabang,

e.melaksanakan penyelesaian/pembayaran klaim, setelah mendapat petunjuk dari Kepala Cabang,

f.melaksanakan pemungutan/penerimaan premi Asuransi Kerugian dan Asuransi Aneka serta service charge Surety Bond, sebatas yang ditentukan kepala cabang, g.menyusun laporan secara periodik dari kantor perwakilan yang terdiri dari: bidang

produksi, keuangan, umum dan kepegawaian.

B. PENGERTIAN KAS DAN PENGAWASAN INTERN B.1. Pengertian Kas

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

Kas adalah Semua uang kertas dan logam, baik mata uang dalam negeri maupun luar negeri serta surat-surat yang mempunyai sifat-sifat yang seperti mata uang yaitu sifat yang dapat segera digunakan untuk melakukan

pembayaran-pembayaran pada saat dikehendaki. Kas sebagai alat pembayaran-pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan dan sisa rekening giro yang dapat dipergunakan secara bebasuntuk membiayai kegiatan umum perusahaan.

Dari segi Akuntansi, yang dimaksud dengan Kas : “Kas adalah segala sesuatu yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.” (Soemarso,2004:296). Pengertian Kas yang lain adalah:“Kas merupakan aktiva perusahaan yang paling tinggi likuiditasnya. Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand ) dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk, seperti deposito dan

rekening Koran.” (Syahyunan,2004:49)

Dari pengertian yang dikemukakan diatas bahwa ka situ bukan hanya berupa uang tunai yang ada dan dimiliki perusahaan, melainkan juga mencakup simpanan perusahaan yang ada di bank yang dapat ditarik dan dipergunakan setiap saat untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas merupakan harta perusahaan yang paling likuid dan oleh kerenanya ia diletakkan pada posisi yang paling atas dikelompokkan harta lancar, dimana banyak transaksi di perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan pada akhirnya akan berkaitan dengan kas, baik berupa kas masuk maupun kas keluar. Oleh karena itu perencanaan dan pengendalian dalam

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

penggunaan yang benar atas kas dapat dianggap sebagai fungsi manajemen yang paling penting.

B.2. Pengertian Pengawasan Intern

Dalam arti sempat, pengawasan intern berarti pengecekan baik penjumlahan secara mendatar maupun penjumlahan secara ke bawah. Sedangkan dalam arti luas, pengawasan intern berarti pengecekan yang meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk melaksanakan pengawasan.Pengawasan intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terkoordinasi dalam suatu

perusahaan untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan dan sampai seberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong dipatuhunya kebijakan perusahaan.

Pengertian pengawasan intern kas menurut standart akuntansi keuangan: “Pengawasan intern meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam sebuah perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan.” (IAI,2002;29). Pengertian pengawasan intern yang lain adalah : “Sistem pengawasan intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.” (Mulyadi,2001:163). Dari dua defenisi diatas dapat didefenisikan bahwa pengawasan intern adalah kegiatan

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

perusahaan dalam mengadakan pengawasan terhadap struktur organisasi, prosedur-prosedur keuangan dan pencatatan-pencatatan guna mendapatkan kecermatan dan ketelitian pada data akuntansi, tindak yang efesien dan efektif serta dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

C. Pengawasan Intern Kas Perusahaan

C.1. Unsur-unsur Pengawasan Intern Kas Perusahaan

Untuk mencapai tujuan pengawasan intern, maka pihak manajemen perusahaan perlu merancang dan menerapkan unsure-unsur pengawasan intern disebutkan sebagai berikut :

1.Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan.

Perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. (Mulyadi,2001:164)

1. Struktur Organisasi Yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas.

Strutur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini berdasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini : harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan, suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

2. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan Yang Memberikan Perlindungan yang cukup terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan, dan Biaya.

Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam suatu perusahaan merupakan alat bagi manajemen untuik mengadakan pengawasan terhadap operasi dan transaksi-transaksi yang terjadi dan juga untuk menghasilkan data akuntansi yang tepat. Klasifikasi data akuntansiii dapat dilakukan dalam rekening-rekening buku besar. Menurut AICPA, susunan rekening yang baik harus dapat memenuhi hal-hal sebagai berikut : Membantu mempermudah penysunan laporan-laporan lainnya dengan ekonomis, meliputi rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti harta-harta milik, utang-utang, pendapatan-pendapatan, harga pokok dan biaya-biaya yang harus dirinci sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen didalam melakukan operasi, menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat didalam setiap rekening, memberi batas sejelas-jelasnya antara pos-pos aktiva, modal, pendapatan, dan biaya-biaya, membuat rekening-rekeningdan biaya-biaya.

3. Praktek Yang Sehat Harus Dijalankan didalam Melaksanakan Tugas dalam Fungsi Setiap Unit Organisasi.

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

Adapun cara-cara umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah : penggunaan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, pemeriksaan mendadak, setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh suatu organisasi tanpa ada campur tangan dari organisasi lainnya, keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsure-unsur system pengawasan intern atau staf pemeriksaan intern.

4. Karyawan Yang Mutunya Sesuai Dengan Tanggung jawabnya.

Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu system pengendalian intern. Apabila sudah disusun struktur organisasi yang tepat, prosedur-prosedur yang baik tetapi tingkat kecakapan pegawai tidak memenuhi syarat-syarat yang diminta, bisa diharapkan bahwa system pengawasan intern tidak akan berhasil dengan baik.

Jika perusahaan memiliki kekayaan yang kompeten yang dipercaya, berbagai cara dapat ditempuh : seleksi calon karyawan sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya, yang dilakukan dengan mengadakan analisa jabatan yang ada dalam peruasahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang akan menduduk i jabatan tersebut, pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

1. Sistem pengawasan Intern Kas.

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu depertemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi

perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Dapat disimpulkan bahwa suatu sistemterdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.

Sistem pengawasan yang baik haruslah mengandung prosedur-prosedur untuk melindungi kas dan juga penanganan atas transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas. Ada tiga elemen penting dalam suatu kerangka pengawasan intern yang baik atas kas, yaitu :

a.pemisahan fungsi dan tanggung jawab atas penanganan dan penyimpanan kas dari petugas yang bertanggungjawab untuk melakukan pencatatan atas transaksi kas, b.menyetorkan atau menyimpankan semua kas yang diterima setiap hari ke rekening perusahaan di bank,

c.Semua pembayaran harus dilakukan dengan mempergunakan cek,

sehingga apabila hal ini dikombinasikan dengan kedua elemen diatas, maka memungkinan perusahaan untuk menggunakan catatan bank sebagai alat pengontrol catatan kas perusahaan.

Berdasarkan pengertian sistem pengawasan intern kas yang telah diuraikan, maka dapat diketahui bahwa pengawasan intern merupakan yang ditekankan pada penggunaan cara dan prosedur yang berfungsi :

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

a.menjaga aktiva atau harta kekayaan dan catatan perusahaan, b.memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,

c.memajukan efisiensi dan efektifitas dalam operasi,

d.membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan manajemenyang telah ditetapkan lebih dulu.

Jadi fungsi pengawasan intern kas adalah untuk menjaga agar rencana yang telah ditetapkan dapat berjalan secara menguntungkan efektif dan ekonomis. Selain memiliki fungsi, system pengawasan intern kas mempunyai tujuan, yaitu :

a.untuk menyediakan data yang dapat dipercaya dan menjamin kebenaran data akuntansi,

b.untuk melindungi dan mengamankan harta kekayaan perusahaan, c.untuk meningkatkan efisiensi usaha,

d.untuk mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan.

2. Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT.Jasaraharja Putera Medan

Penyajian laporan laba rugi pada PT. Jasaraharja Putera Medan adalah bentuk multiple steps, dimana unsur-unsur kegiatan operasi dan kegiatan di luar operasi perusahaan dikelompokan sesuai dengan keterkaitan unsur-unsur yang disajikan. Pendapatan pada kegiatan di luar operasi dilaporkan secara terpisah dari pendapatan dari hasil operasi utama perusahaan. Sedangkan beban dikelompokan sesuai dengan keterkaitannya dengan pos pendapatan.

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

Pendapatan operasional perusahaan disajikan pada bagian awal laporan laba rugi yaitu pendapatan premi (underwriting). Penyajian secara terpisah antara pendapatan premi dan pendapatan lain-lain dimaksudkan untuk menonjolkan aktivitas utama perusahaan sebagai perusahaan asuransi kerugian. Penyajian pendapatan yang diterapkan perusahaan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang menyatakan bahwa laporan laba rugi perusahaan harus disajikan sedemikian rupa dengan memisahkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian yang wajar. Dasar pengakuan pendapatan premi pada PT. Jasaraharja Putera Medan adalah dengan accrual basis yaitu premi diakui selama periode polis (kontrak) berdasarkan proteksi yang diberikan.

Pendapatan lain-lain merupakan pendapatan yang diterima perusahaan yang berasal dari luar pendapatan premi, yaitu yang dikenal dengan hasil non-operasional perusahaan. Pendapatan ini berupa pendapatan komisi dan pendapatan jasa giro bank. Pendapatan non operasional ini diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi.

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Perusahaan D.1. Prosedur penerimaan kas perusahaan

Pengakuan pendapatan merupakan penentuan yang sangat penting, mengingat kesalahan dalam penentuan ini akan berakibat fatal pada kelayakan laba periodik yang nantinya akan mempengaruhi mutu informasi keuangan yang diperoleh dalam mengambil suatu keputusan oleh pimpinan perusahaan. Jadi apabila terjadi kesalahan

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

dalam pengakuan pendapatan, maka hal ini akan turut mempengaruhi kelayakan jumlah laba yang seharusnya diakui perusahaan.

Pendapatan yang diperoleh PT.Jasaraharja Putera Medan dibedakan atas: a. Pendapatan Premi (underwriting),

b. pendapatan lain-lain.

Pendapatan premi (underwriting) yang merupakan pendapatan utama perusahaan berasal dari kegiatan yang berkaitan dengan seleksi resiko yang ditawarkan oleh perusahaan, termasuk juga dengan menetapkan tingkat premi dan ketentuan-ketentuan lain yang akan dikenakan kepada calon tertanggung. Dari setiap penutupan polis, pihak perusahaan akan memperoleh premi dari pihak tertanggung. Besarnya premi sangat bervariasi tergantung pada jenis asuransi yang dipertanggungkan, besarnya jumlah yang dipertanggungkan dan kemungkinan besarnya resiko kerugian.

Pendapatan premi mencerminkan pendapatan yang dapat diakui pada suatu tahun berjalan, karena telah memperhitungkan penyisihan cadangan premi. Cadangan premi (premi yang belum merupakan pendapatan) sebenarnya merupakan nilai pendapatan yang yang sudah diterima di muka, namun bukan untuk realisasi kewajiban tahun yang bersangkutan. Premi yang belum merupakan pendapatan muncul karena pada umumnya sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan, premi dibayar sekaligus di muka oleh tertanggung. Setiap akhir periode akuntansi (tutup buku), perusahaan akan melakukan penyesuaian terhadap premi yang belum

Bona Tua Samosir : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Jasaraharja Putera Medan, 2009.

merupakan pendapatan ini untuk menentukan besarnya jumlah yang dapat diakui sebagai pendapatan premi pada tahun berjalan.

PT. Jasaraharja Putera Medan dalam hal kebijaksanaan pengakuan pendapatan premi sebagai hasil penjualan jasa menggunakan basis akrual yaitu pendapatan premi diakui pada saat telah terjadinya transaksi. Pendapatan premi (underwriting) dapat dikelompokan sebagai berikut:

Premi langsung (direct premium), yaitu pendapatan yang diperoleh dari hasil penutupan polis produk asuransi, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun agen ataupun pialang. Premi langsung ini juga termasuk premi yang diperoleh dari penutupan polis bersama atau sering disebut koasuaransi.

Premi tidak langsung (indirect premium), yaitu pendapatan premi yang berasal dari kegiatan reasuransi. Premi ini merupakan hak reasuradur berdasarkan kontrak reasuransi, yang disebut premi reasuransi.

Untuk pendapatan premi dan komisi atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun diakui pada saat akseptasi sebesar premi dan komisi yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk pendapatan premi dan komisi atas pertanggungan untuk masa dua

Dokumen terkait