• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal 79

Mahkam ah Agung dapat m engat ur lebih lanj ut hal- hal yang diper lukan bagi kelancar an penyelenggar aan per adilan apabila t er dapat hal- hal yang belum cukup diat ur dalam Undang- undang ini.

BAB VI

KETENTUAN PERALI HAN Pasal 80

Pada saat m ulai ber lakunya Undang- undang ini, sem ua per at ur an

pelaksanaan yang t elah ada m engenai Mahkam ah Agung dinyat akan t et ap ber laku selam a ket ent uan bar u ber dasar kan Undang- undang ini belum

dikeluar kan dan sepanj ang per at ur an it u t idak ber t ent angan dengan Undang-undang ini.

BAB VI I

KETENTUAN PENUTUP Pasal 81

Pada saat m ulai ber lakunya Undang- undang ini, Undang- undang Nom or 13 Tahun 1965 t ent ang Pengadilan Dalam Lingkungan Per adilan Um um dan Mahkam ah Agung sepanj ang m engenai ket ent uan t ent ang Mahkam ah Agung dinyat akan t idak ber laku.

Pasal 82

Undang- undang ini m ulai ber laku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap or ang m enget ahuinya, m em er int ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penem pat annya dalam Lem bar an Negar a Republik I ndonesia.

Disahkan di Jakar t a

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

SOEHARTO

Diundangkan di Jakar t a

pada t anggal 30 Desem ber 1985 MENTERI / SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A

SUDHARMONO, S.H.

PENJELASAN ATAS UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

I . UMUM

1. Salah sat u unsur dalam t uj uan pem bangunan nasional yang

diam anat kan Gar is- gar is Besar Haluan Negar a adalah m asyar akat adil dan m akm ur ber dasar kan Pancasila dalam w adah negar a kesat uan Republik I ndonesia yang m er deka, ber daulat , ber sat u, dan

ber kedaulat an r akyat dalam suasana per ikehidupan bangsa yang sej aht er a, am an, t ent er am , dan t er t ib. Suasana per ikehidupan t er sebut di at as m er upakan bagian dar i gam bar an t er hadap t at a kehidupan bangsa I ndonesia yang dicit a- cit akan per w uj udannya m elalui r angkaian upaya dan kegiat an pem bangunan yang ber lanj ut dan ber kesinam bungan. Nam un dem ikian pengalam an dalam

kehidupan ber negar a dan ber bangsa sej ak kem er dekaan

m enunj ukkan, bahw a usaha unt uk m ew uj udkan per ikehidupan seper t i it u sangat dipengar uhi oleh ber bagai hal yang saling ber kait sat u dengan lainnya. Cit a t ent ang keadilan, kebenar an, kepast ian hukum , dan ket er t iban sist em ser t a penyelenggar aan hukum m er upakan hal yang m em pengar uhi t um buhnya suasana per ikehidupan sebagaim ana dim aksudkan di at as. Masalahnya adalah, bahw a hal t er sebut secar a ber sam aan m er upakan pula t uj uan kegiat an pem bangunan dibidang hukum dalam ker angka pelaksanaan pem bangunan nasional. Dengan pem aham an seper t i ini pula, m aka salah sat u pendekat an yang ingin dilakukan adalah kait annya dengan penyelenggar aan kekuasaan kehakim an.

2. Ber dasar kan Ket et apan Maj elis Per m usyaw ar at an Rakyat Republik I ndonesia Nom or I I I / MPR/ 1978 t ent ang Kedudukan dan Hubungan Tat a Ker j a Lem baga Ter t inggi Negar a dengan/ at au Ant ar Lem baga-lem baga Tinggi Negar a dihubungkan dengan Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Kekuasaan

Kehakim an, Mahkam ah Agung diber i kekuasaan dan kew enangan unt uk :

a. m em er iksa dan m em ut us: 1) per m ohonan kasasi;

2) sengket a t ent ang kew enangan m engadili;

3) per m ohonan peninj auan kem bali put usan Pengadilan yang t elah m em per oleh kekuat an hukum t et ap. b. m em ber ikan per t im bangan dalam bidang hukum baik

dim int a m aupun t idak, kepada Lem baga Tinggi Negar a; c. m em ber ikan nasehat hukum kepada Pr esiden selaku

Kepala Negar a unt uk pem ber ian at au penolakan gr asi; d. m enguj i secar a m at er iil hanya t er hadap per at ur an

per undang- undangan di baw ah undang- undang;

e. m elaksanakan t ugas dan kew enangan lain ber dasar kan Undang- undang.

Unt uk dapat m enyelenggar akan kekuasaan dan kew enangan t er sebut dengan sebaik- baiknya, Mahkam ah Agung m elaksanakan hal- hal sebagai ber ikut :

a. w ew enang pengaw asan m eliput i : 1) j alannya per adilan;

2) peker j aan Pengadilan dan t ingkah laku par a Hakim di sem ua Lingkungan Per adilan;

3) pengaw asan yang dilakukan t er hadap Penasihat Hukum dan Not ar is sepanj ang yang m enyangkut per adilan; 4) pem ber ian per ingat an, t egor an, dan pet unj uk yang

diper lukan.

b. m em int a ket er angan dan per t im bangan dar i : 1) Pengadilan di sem ua Lingkungan Per adilan; 2) Jaksa Agung;

3) Pej abat lain yang diser ahi t ugas penunt ut an per kar a pidana.

c. m em buat per at ur an sebagai pelengkap unt uk m engisi kekur angan at au kekosongan hukum yang diper lukan bagi kelancar an j alannya per adilan.

d. m engat ur sendir i adm inist r asinya baik m engenai adm inist r asi per adilan m aupun adm inist r asi um um .

3. Dalam Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Kekuasaan Kehakim an dit egaskan bahw a :

a. Kekuasaan Kehakim an adalah kekuasaan negar a yang m er deka unt uk m enyelenggar akan per adilan guna m enegakkan hukum dan keadilan ber dasar kan Pancasila, dem i t er selenggar anya negar a hukum Republik I ndonesia;

b. penyelenggar a Kekuasaan Kehakim an adalah Pengadilan di lingkungan:

- Per adilan Um um ; - Per adilan Agam a; - Per adilan Milit er ;

- Per adilan Tat a Usaha Negar a.

c. Mahkam ah Agung adalah Pengadilan Ter t inggi dan m elakukan pengaw asan t er t inggi at as per buat an Pengadilan.

Dengan m em per hat ikan kedudukan dan per anan Mahkam ah Agung seper t i t er sebut di at as, per lu diber ikan pengat ur an yang m ant ap, j elas, dan t egas kepada lem baga ini.

Salah sat u pr insip yang t elah dilet akkan dalam Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970, adalah bahw a per adilan har us m em nuhi har apan par a pencar i keadilan yang selalu m enghendaki per adilan yang seder hana, cepat , t epat , adil, dan biaya r ingan. Seir ing dengan pr insip t er sebut di at as ser t a sebagai upaya unt uk m ew uj udkan sist em per adilan yang lebih efekt if dan efisien dalam penyelenggar aan

kekuasaan kehakim an di negar a hukum Republik I ndonesia, m aka dalam Undang- undang ini dit egaskan bahw a Mahkam ah Agung adalah Pengadilan Negar a Ter t inggi dar i sem ua Lingkungan Per adilan.

4. Unt uk m em per oleh Hakim Agung yang m er deka, ber ani m engam bil keput usan dan bebas dar i pengar uh, baik dar i dalam m aupun dar i luar , diper lukan per syar at an sebagaim ana diur aikan dalam Undang-undang ini. Pada dasar nya pengangkat an Hakim Agung ber dasar kan sist em kar ier dan t er t ut up.

Nam un dem ikian dalam hal- hal t er t ent u dapat pula dibuka kem ungkinan unt uk m engangkat Hakim Agung yang t idak didasar kan sist em kar ier . Unt uk Hakim Agung yang didasar kan sist em kar ier ber laku ket ent uan Pasal 11 Undang- undang Nom or 8 Tahun 1974 ( Lem bar an Negar a Tahun 1974 Nom or 55, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3041) . Selanj ut nya unt uk dapat lebih m enj am in t er cipt anya suasana yang sebaik- baiknya bagi penyelenggar aan per adilan guna m enegakkan hukum dan keadilan ber dasar kan Pancasila, m aka per lu pula dibuat suat u undang- undang yang m engat ur penindakan t er hadap per buat an, t ingkah laku, sikap dan/ at au ucapan yang dapat m er endahkan dan m er ongr ong

kew ibaw aan, m ar t abat , dan kehor m at an badan per adilan yang dikenal sebagai " Cont em pt of Cour t " .

5. Mengenai bagaim ana Mahkam ah Agung akan dapat m elaksanakan t ugas t er sebut , Undang- undang ini j uga m em ber ikan kepadanya keleluasaan unt uk m enet apkan sendir i pem bidangan t ugas dalam susunan or ganisasinya sehingga dapat secar a t unt as m enj angkau penyelesaian sem ua m asalah yang ber asal dar i ber bagai lingkungan per adilan.

Nam un begit u m engingat t ugas t er sebut sangat luas dan ber at , m aka unt uk m em ber i dukungan adm inist r asi yang sebaik- baiknya, dalam Undang- undang ini dit et apkan adanya Sekr et ar is Jender al yang dir angkap oleh Panit er a Mahkam ah Agung. Per angkapan j abat an ini didasar kan pada pem ikir an bahw a dengan dem ikian penyelenggar aan pelayanan adm inist r asi Mahkam ah Agung secar a keselur uhan dapat

dilakukan dengan lebih efekt if dan t er padu. Unt uk it u, dalam

pelaksanaan t ugas sehar i- har i. Panit er a Mahkam ah Agung dibant u oleh Wakil Panit er a Mahkam ah Agung unt uk t ugas- t ugas adm inist r asi

per adilan, dan Sekr et ar is Jender al Mahkam ah Agung dibant u oleh Wakil Sekr et ar is Jender al Mahkam ah Agung unt uk t ugas- t ugas penyelenggar aan adm inist r asi um um , seper t i pengur usan keuangan, kepegaw aian, per alat an, pem elihar aan, dan lain- lain.

Dengan pem isahan ini, m aka panit er a dapat lebih m em usat kan per hat iannya kepada t ugas- t ugas yang ber sifat t eknis per adilan, sedangkan pem ber ian dukungan adm inist r asi yang m eliput i

adm inist r asi keuangan, kepegaw aian per alat an, pem elihar aan, dan lain- lainnya diselenggar akan oleh Sekr et ar iat Jender al.

I I . PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 sam pai pasal 6 Cukup j elas

Pasal 7

Pada dasar nya pengangkat an Hakim Agung ber dasar kan sist em kar ier dan t er t ut up. Nam un dem ikian dalam hal- hal t er t ent u dapat pula dibuka

kem ungkinan unt uk m engangkat Hakim Agung yang t idak didasar kan at as sist em kar ier .

Yang dim aksud dengan sar ana lain yang m em punyai keahlian di bidang hukum sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) hur uf e adalah m er eka yang m em punyai keahlian seper t i dibidang hukum pidana, hukum per dat a, hukum agam a, hukum m ilit er , dan hukum t at a usaha negar a.

Per syar at an seper t i dim aksudkan ayat ( 1) kecuali hur uf g ber laku pula bagi pengangkat an Hakim Agung ber dasar kan ayat ( 2) .

Pasal 8 Ayat ( 1)

Daft ar nam a calon Hakim Agung.yang ber asal baik dar i kalangan Hakim kar ier m aupun dar i luar kalangan Hakim kar ier disusun ber - dasar kan konsult asi ant ar a Dew an Per w aikilan Rakyat , Pem er int ah, dan Mahkam ah Agung yang pelaksanaannya disesuaikan dengan ket ent uan yang ber laku bagi lem baga m asing- m asing.

Ayat ( 2)

Yang dim aksudkan dengan " Pem er int ah" adalah Ment er i yang ber sangkut an.

Ayat ( 3) Cukup j elas Ayat ( 4) Cukup j elas Ayat ( 5) Cukup j elas Pasal 9 Ayat ( 1)

Pada w akt u pengam bilan sum pah/ j anj i diucapkan kat a- kat a t er t ent u sesuai dengan Agam a m asing- m asing, m isalnya unt uk penganut Agam a I slam kat a- kat a " Dem i Allah" sebelum lafal sum pah dan unt uk penganut Agam a Kr ist en/ Kat olik kat a- kat a " Kir anya Tuhan akan m enolong saya" sesudah lafal sum pah.

Ayat ( 2) Cukup j elas Ayat ( 3) Cukup j elas Pasal 10 Ayat ( 1) hur uf a Cukup j elas hur uf b Cukup j elas hur uf c Cukup j elas hur uf d

Yang dim aksudkan dengan " pengusaha" ialah Hakim Agung yang m isalnya m em punyai per usahaan, m enj adi pem egang saham per ser oan at au m engadakan usaha per dagangan lain.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 11 Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan Mahkam ah Agung" adalah Pim pinan Mahkam ah Agung.

Pem ber hent ian dengan hor m at par a Hakim Agung at as per m int aan sendir i, m encakup penger t ian pengundur an dir i dengan alasan Hakim Agung yang ber sangkut an t idak ber hasil m enegakkan hukum dalam lingkungan r um ah t angganya sendir i. Pada hakekat nya sit uasi, kondisi, suasana dan

ket er at ur an hidup di r um ah t angga set iap Hakim Agung m er upakan salah sat u fakt or yang pent ing per anannya dalam usaha m em bant u m eningkat kan cit r a dan w ibaw a seor ang Hakim Agung dan ini har us dim ulai dar i t er t ib kehidupan r um ah t angga Hakim Agung it u sendir i.

Yang dim aksudkan dengan " sakit j asm ani at au r ohani t er us m ener us" ialah yang m enyebabkan si pender it a t er nyat a t idak m am pu lagi m elakukan t ugas kew aj ibannya dengan baik.

Yang dim aksudkan dengan " t idak cakap" ialah m isalnya yang ber sangkut an banyak m elakukan kesalahan besar dalam m enj alankan t ugasnya.

Pem ber hent ian m enur ut Pasal ini diber it ahukan kepada Dew an Per w akilan Rakyat .

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 12 Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan '" Mahkam ah Agung" adalah Pim pinan Mahkam ah Agung.

Yang dim aksudkan dengan dipidana m enur ut Pasal 12 ayat ( 1) hur uf a ialah dipidana dengan pidana penj ar a sekur ang- kur angnya 3 ( t iga) bulan.

Yang dim aksudkan dengan " m elakukan per buat an t er cela" ialah

apabila Hakim yang ber sangkut an kar ena sikap, per buat an, dan t indakannya baik di dalam m aupun di luar Pengadilan m er endahkan m ar t abat Hakim .

Yang dim aksudkan dengan " t ugas peker j aannya" ialah sem ua t ugas yang dibebankan kepada yang ber sangkut an.

Ayat ( 2)

Dalam hal pem ber hent ian t idak dengan hor m at dengan alasan dipidana kar ena m elakukan t indak pidana kej ahat an, yang ber sangkut an t idak diber i kesem pat an unt uk m em bela dir i, kecuali apabila pidana penj ar a yang dij at uhkan kepadanya it u kur ang dar i 3 ( t iga) bulan.

Ayat ( 3)

Yang dim aksudkan dengan Mahkam ah Agung dalam ayat ( 1) dan ayat ( 3) dalam pasal ini adalah Pim pinan Mahkam ah Agung.

Pasal 13 Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan " Mahkam ah Agung" adalah Pim pinan Mahkam ah Agung.

Ayat ( 2)

Pem ber hent ian sem ent ar a dar i j abat an ber dasar kan alasan t er sebut Pasal 17 ayat ( 1) hur uf b, hur uf c, hur uf d, dan hur uf e paling lam a 6 ( enam ) bulan dan dapat diper panj ang unt uk paling lam a 6 ( enam ) bulan lagi.

Bila j angka w akt u pem ber hent ian sem ent ar a yang t er akhir t elah habis dan yang ber sangkut an t idak diusulkan unt uk diber hent ikan dengan t idak dengan hor m at , m aka ia har us dir ehabilit asi.

Pasal 14 Cukup j elas Pasal 15 Cukup j elas Pasal 16 Ayat ( 1) Cukup j elas Ayat ( 2)

Yang dim aksudkan dengan hak keuangan/ adm inist r at if Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung ialah sem ua hak yang diat ur dalam Undang- undang Nom or 12 Tahun 1980. ( Lem bar an Negar a Tahun 1980 Nom or 71, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3182) , sedangkan pangkat dan t unj angan- t unj angan yang ber hubungan dengan kedudukannya sebagai pegaw ai neger i diat ur t er sendir i.

Pasal 17 Cukup j elas

Pasal 18 Cukup j elas

Pasal 19

Keput usan Pr esiden yang dim aksudkan pasal ini dit et apkan at as usul Mahkam ah Agung.

Pasal 20 Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan " sar j ana hukum " dalam pasal ini t er m asuk sar j ana lain di bidang hukum yang dianggap cakap unt uk j abat an it u.

Ayat ( 2) Cukup j elas Ayat ( 3) Cukup j elas Ayat ( 4) Cukup j elas Pasal 21 Cukup j elas

Pasal 22

Bunyi sum pah at au j anj i Panit er a Mahkam ah Agung dan Wakil Panit er a Mahkam ah Agung pada dasar nya sebagaim ana dim aksudkan pasal 29

Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Kekuasaan Kehakim an.

Pasal 23 Cukup j elas

Pasal 24

Bunyi sum pah at au j anj i Panit er a Muda dan Panit er a Penggant i Mahkam ah Agung pada dasar nya sebagaim ana dim aksudkan Pasal 29 Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Kekuasaan Kehakim an.

Pasal 25 sam pai pasal 30 Cukup j elas

Pasal 31 Ayat ( 1)

Pasal ini m engat ur hak m enguj i m at er iil Mahkam ah Agung. Mahkam ah Agung ber hak m enguj i per at ur an yang lebih r endah dar ipada undang- undang m engenai sah at au t idaknya suat u per at ur an at au ber t ent angan t idaknya suat u per at ur an dengan per at ur an per undang- undangan yang lebih t inggi. Ayat ( 2)

Apabila Mahkam ah Agung m enggunakan hak m enguj i ber dasar kan pasal ini, m aka Mahkam ah Agung m engam bil put usan bahw a suat u

per at ur an per undang- undangan dar i t ingkat an yang lebih r endah dar ipada Undang- undang ber t ent angan dengan per at ur an per undang- undangan yang lebih t inggi dan Mahkam ah Agung secar a t egas m enyat akan bahw a

per at ur an t er sebut t idak sah dan t idak ber laku unt uk um um . Ayat ( 3) Cukup j elas Pasal 32 Ayat ( 1) Cukup j elas Ayat ( 2) Cukup j elas

Ayat ( 3)

Kew enangan unt uk m elaksanakan pengaw asan oleh Mahkam ah Agung dapat didelegasikan kepada Pengadilan Tingkat Banding.di sem ua

Lingkungan Per adilan. Ayat ( 4) Cukup j elas Ayat ( 5) Cukup j elas Pasal 33 Ayat ( 1) Cukup j elas Ayat ( 2)

Yang dim aksudkan dengan kapal ialah kapal laut dan kapal udar a. Pasal 34

Cukup j elas

Pasal 35

Pem ber ian nasihat hukum yang dim aksudkan pasal ini dilaksanakan sesuai dengan Undang- undang Nom or 3 Tahun 1950 t ent ang Per m ohonan Gr asi.

Pasal 36

Pada um um nya pem binaan dan pengaw asan at as Penasihat Hukum dan Not ar is adalah t anggungj aw ab Pem er int ah.

Khusus dalam m enyelenggar akan t ugas- t ugasnya yang m enyangkut

per adilan, par a Penasehat Hukum dan Not ar is ber ada di baw ah pengaw asan Mahkam ah Agung.

Dalam m elakukan pengaw asan it u Mahkam ah Agung dan Pem er int ah

m enghor m at i dan m enj aga kem andir ian Penasihat Hukum dan Not ar is dalam m elaksanakan t ugas j abat an m asing- m asing.

Dalam hal diper lukan penindakan t er hadap dir i seor ang Penasihat Hukum at au seor ang Not ar is yang ber upa pem ecat an dan pem ber hent ian, t er m asuk pem ber hent ian sem ent ar a, or ganisasi pr ofesi m asing- m asing t er lebih dahulu didengar pendapat nya.

Pasal 37 Cukup j elas

Pasal 38 Cukupj elas

Pasal 39

Yang dim aksud dengan " t ugas dan kew enangan lain" dalam pasal ini m isalnya ar bit r ase dan sebagainya.

Pasal 40 Ayat ( 1)

Apabila Maj elis ber sidang dengan lebih dar i 3 ( t iga) or ang Hakim j um lahnya har us selalu ganj il.

Ayat ( 2)

Put usan yang t idak m em enuhi ket ent uan ayat ( 1) dan ayat ( 2) pasal ini bat al m enur ut hukum .

Pasal 41 Cukup j elas Pasal 42 Cukup j elas Pasal 43 Ayat ( 1)

Pengecualian dalam ayat ( 1) pasal ini diadakan kar ena adanya

put usan Pengadilan Tingkat Per t am a yang oleh Undang- undang t idak dapat dim ohonkan banding.

Ayat ( 2) Cukup j elas Pasal 44 Ayat ( 1) hur uf a Cukup j elas hur uf b

I st ilah " per kar a pidana" yang dim aksudkan hur uf b pasal ini diar t ikan pula per kar a pidana m ilit er .

Dokumen terkait