• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Penyajian Data dan Analisis Data

4.2.2 Deskripsi Indikator Iklim Perusahaan

4.2.2.4 Keterbukaan Dalam Komunikasi Ke Bawah

Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah adalah kemudahan bagi anggota organisasi untuk memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasinya, para pemimpin dan rencana-rencana. Pada tabel berikut kuisioner yang dijadikan acuan dalam keterbukaan dalam

dalam komunikasi ke bawah.

Tabel 17

Semua per sonel dapat menerima infor masi yang meningkatkan kemampuan Mereka untuk mengkoordinasikan

(n=100)

No. Pendapat Responden F %

1. 2. Ya Tidak 48 52 48 % 52 % Jumlah 100 100 %

Sumber : Kuisioner No. 1 tentang keterbukaan dalam komunikasi ke bawah Berdasarkan tabel 17 diperoleh sebanyak 48 responden atau 48 % menjawab ‘Ya’, terlihat bahwa pimpinan mengkomunikasikan secara terbuka setiap informasi yang didapat mengenai kebijakan-kebijakan baru maupun mengenai apapun sehubungan pekerjaan kepada karyawannya.

Sebanyak 52 responden atau 52 % menjawab ‘Tidak’ merasakan bahwa belum komunikasi secara terbuka setiap informasi yang didapat mengenai kebijakan-kebijakan baru maupun mengenai apapun sehubungan pekerjaan kepada karyawannya.

Tabel 18

Suasana umum yang dipenuhi keterusterangan ter lihat meliputi hubungan antarpersonal

(n=100)

No. Pendapat Responden F %

1. 2. Ya Tidak 33 67 33 % 67 % Jumlah 100 100 %

Sumber : Kuisioner No. 2 tentang keterbukaan dalam komunikasi ke bawah Berdasarkan tabel 18 jawaban ‘Ya’ diperoleh 33 % atau 33 responden tersebut terlihat bahwa sebagian kecil responden dapat secara

penyampaian informasi dapat berpengaruh terhadap kualitas pekerjaaan yang dihasilkan.

Sedangkan yang memberikan jawaban ‘Tidak’ diperoleh 67 % dan 67 responden yang menyatakan bahwa suasana yang tidak di penuhi keterusterangan terlihat meliputi hubungan antarpersonal di seluruh tingkat organisasi

Tabel 19

Apakah semua personel dapat mengatakan isi pikiran mereka tanpa memandang jabatan

(n=100)

No. Pendapat Responden F %

1. 2. Ya Tidak 28 72 28 % 72 % Jumlah 100 100 %

Sumber : Kuisioner No. 3 tentang keterbukaan dalam komunikasi ke bawah Di tabel 19 ini ditemukan bahwa 28 orang atau 28 % beranggapan bahwa semua personel atau karyawan dapat mengatakan ide atau pikiran mereka tanpa memandang jabatan. Namun banyak juga 72 orang karyawan atau 72 % menyatakan tidak dapat mengatakan isi pikiran mereka karen perbedaan jabatan dan kekuasan serta lama bekerjanya

Tabel 20

Semua per sonel mudah memperoleh infor masi yang berkaitan dengan pekerjaan

(n=100)

No. Pendapat Responden F %

1. 2. Ya Tidak 47 53 47 % 53 % Jumlah 100 100 %

informasi yang berkaitan dengan pekerjaan saat itu. 47 orang atau 47 % mengatakan “Ya” seharusnya semua harus mengatakan “ya” agar kemajuan dalam organisasi berjalan sesuai dengan rencana tanpa seperti lebih banyak yang menjawab “tidak” 53 orang atau 53 %.

Tabel 21

Keterbukaan dalam Komunikasi ke Bawah (n=100)

Pernyataan Responden Mengenai Keterbukaan dalam Komunikasi ke

Bawah

Ya Tidak J umlah

Apakah semua personel dapat menerima informasi yang

meningkatkan kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka 48 (48 %) 52 (52 %) 100 (100%) Apakah suasana umum yang dipenuhi

keterusteranggan terlihat meliputi hubungan antarpersonal di seluruh tingkat organisasi 33 (33%0 67 (67%) 100 (100%) Apakah semua personel dapat

mengatakan “isi pikiran mereka” tanpa memandang apakah mereka berbicara dengan bawahan atau atasan

28 (28%) 72 (72%) 100 (100%) Apakah semua personel mudah

memperoleh informasi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan saat itu

47 (47 %) 53 (53 %) 100 (100%) Sumber : Kuisioner No. 1 – 4 tentang keterbukaan dalam komunikasi ke bawah

Tabel diatas menunjukkan sekitar 48 % atau 48 responden merasakan pimpinan terbuka komunikasinya kapada para karyawan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden hal tersebut terjadi karena faktor individu dari setiap karyawan yang berbeda satu dengan yang lain terhadap penerimaan komunikasi dari pimpinan,

kebijakan-kebijakan maupun informasi sehubungan dengan pekerjaan. Serta 33 responden atau 33 % dapat secara terbuka kepada sesama karyawan lain maupun pimpinan untuk proses penyampaian informasi sehubungan dengan tugas pekerjaannya. Berdasarkan hasil wawancara

dengan responden diungkapkan bahwa penyampaian informasi

sehubungan mengenai tugas dari karyawan hanya disampaikan oleh pimpinan melalui kepala bagiannya dan tidak secara terbuka menginformasikan kepada para karyawam, begitu pun juga sebaliknya kepala bagian hanya menginformasikan kepada pimpinan dan melalui karyawannya.

Adapun 28 responden atau 28 % juaga mengatakan bahwa mereka dapat mengatakan isi pikiran mereka tanpa memandang apakah mereka berbicara berdasarkan jabatan. Dan 47 responden atau 47 % mengatakan bahwa mereka mudah memperoleh informasi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan mereka.

Penilaian dan Analisis untuk Nilai Iklim Keterbukaan Dalam Komunikasi KeBawah : Nilai individu = 2 4

N = 2 47 + 28 + 33 + 48 = 78

=

100 78

= 0.78

Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa nilai iklim keterbukaan dalam komunikasi ke bawah gabungan adalah sebesar 0.78. hal ini menunjukkan bahwa di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya tergolong kurang baik. Semua karyawan kurang banyak menerima informasi dari alasan, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan personel lain atau dengan bagian yang lainnya, dan informasi yang berhubungan luas dengan perusahaaan, organisasi, para pemimpinnya, dan rencana-rencananya.

Pada teori Y dalam hubungan manusia, bila diberi kesempatan bekerja mungkin akan dapat membuat keputusan yang baik tentang bagaimana menyelesaikan tugas-tugas mereka. Dengan tidak terbukanya manajemen PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dalam memberikan

informasi seputar pekerjaan maka karyawan tidak dapat menguasai job

description dan mereka tidak dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.

4.2.2.5Mendengar kan Dalam Komunikasi Ke Atas

Mendengarkan dalam komunikasi ke atas adalah upaya personel organisasi di setiap tingkatan dalam organisasi untuk mendengarkan saran- saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan personel di setiap

pikran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan. Pada tabel berikut kuisioner yang dijadikan acuan mendengarkan dalam komunikasi ke atas adalah kuisioner nomor 1 – 2 pertanyaan tentang mendengarkan dalam komunikasi ke atas

Tabel 22

Atasan mendengar kan secara ber kesinambungan dan berpikiran luas mengenai saran atau lapor an masalah

(n=100)

No. Pendapat Responden F %

1. 2. Ya Tidak 33 67 33 % 67 % Jumlah 100 100 %

Sumber : Kuisioner No. 1 pertanyaan tentang mendengarkan dalam komunikasi ke atas

Berdasarkan tabel 22 diatas diperoleh sebanyak 33 responden atau 33 % yang memberikan jawaban ‘Ya’ tersebut terlihat sebagian kecil responden meyatakan bahwa penerimaan pihak pimpinan atas usulan yang disampaikan oleh karyawan dalam kaitannya keterbukaan terhadap atasan dapat diterima dan direspon dengan baik.

Sedangkan untuk jawaban ‘Tidak’ sebanyak 67 responden atau 67 % merasakan bahwa terkadang dalam beberapa hal, usulan yang mereka berikan masih belum bisa diterima dan direspon dengan baik oleh pimpinan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya walaupun sesungguhnya itu demi kebaikan organisasi.

Atasan (n=100)

No. Pendapat Responden F %

1. 2. Ya Tidak 47 53 47 % 53 % Jumlah 100 100 %

Sumber: Kuisioner No. 2 pertanyaan tentang mendengarkan dalam komunikasi ke atas

Berdasarkan tabel 23 dipeoleh sebanyak 47 responden atau 47 % yang menjawab ‘Ya’ menyatakan bahwa informasi yang diterima dari bawahan atau karyawan PDAM Surya Sembada kota Surabaya dipandang cukup penting oleh atasan atau pimpinan mereka untuk dilaksanakan sampai ada sesuatu yang menunjukkan hal yang sebaliknya.

Sebanyak 53 responden atau 53 % yang menjawab ‘Tidak’ memandang bahwa informasi yang diterima dari bawahan dipandang tidak cukup penting oleh atasan.

Tabel 24

Mendengar kan dalam Komunikasi Ke Atas (n=100)

Pernyataan Responden Mengenai Mendengar kan dalam

Komunikasi Ke Atas

Ya Tidak J umlah

Atasan mendengarkan secara berkesinambungan dan berpikiran luas mengenai semua saran atau laporan masalah yang diajukan oleh personel 33 (33 %) 67 (67%) 100 (100%)

Informasi yang diterima dari bawahan atau karyawan dipandang

cukup penting 47 (47 %) 53 (53 %) 100 (100%) Sumber : Kuisioner No. 1 – 2 tentang mendengarkan dalam komunikasi ke atas

bahwa usulan yang disampaikan karyawan terhadap atasan dapat diterima oleh pimpinan. Persentase ini lebih kecil bila dibandingkan dengan responden yang merasakan usulan yang disampaikan karyawan terhadap atasan tidak diterima oleh pimpinan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan responden karyawan menyatakan bahwa usulan dari karyawan atau staff yang memiliki status rendah tidak akan diterima dengan baik oleh pimpinan, tetapi apabila usulan dari para kepala bagian dan para coordinator pimpinan akan meneriman usulan tersebut dengan sangat baik. Seperti yang tersebut diatas, lebih sedikit responden yang menyatakan bahwa informasi dari karyawan dipandang cukup penting oleh atasan mereka, berjumlah 47 % atau 47 responden. Berdasarkan wawancara dengan responden bahwa informasi dari karyawan akan dipandang cukup penting apabila informasin tersebut berkenaan dengan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dan dipandang tiak cukup penting dan tidak diterima apabila informasi tersebut berkenaan dengan pribadi dari para karyawan tu sendiri.

Penilaian dan Analisis untuk Nilai Iklim Mendengarkan Dalam Komunikasi KeAtas : Nilai individu = 2 5

N = 2 47 + 33 = 40

= sponden Total Re Individu Nilai = 100 40 = 0.40

Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai mendengarkan dalam komunikasi ke atas gabungan diperoleh koefisien sebesar 0.40. hal ini menunjukkan bahwa nilai mendengarkan dalam komunikasi ke atas gabungan pada PDAM Surya Sembada kota Surabaya tergolong kurang baik.

Informasi dari bawahan sebenarnya sangat membantu kelancaran pelaksanaan kerja dalam organisasi, namun seringkali atasan berpikir bahwa mereka lebih mengerti segala hal yang berhubungan dengan perusahaan, namun sebenarnya pusat informasi adalah berasal dari bawahan, sehingga bawahan yang seharusnya lebih tahu apa yang sebenarnya terjadi karena merekalah yang mengenai langsung aktifitas perusahaan. Karyawan merasa kurang bisa mengkomunikasikan maksud dan tujuannya sehingga pimpinan merasa bahwa mereka lebih paham mengenai semua hal yang ada pada di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya meskipun tanpa menerima usulan atau informasi dari karyawan.

personel disemua tingkatan dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktifitas tinggi, biaya rendah demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya. Pada tabel berikut kuisioner yang dijadikan acuan adalah kuisioner nomor 1 – 3 pertanyaan tentang perhatiaqn pada tujuan- tujuan berkinerja tinggi

Tabel 25

Personel di semua tingkatan menunjukan komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi

(n=100)

No. Pendapat Responden F %

1. 2. Ya Tidak 47 53 47 % 53 % Jumlah 100 100 %

Sumber : Kuisioner No. 1 pertanyaan tentang perhatian pada bertujuan berkinerja tinggi

Berdasarkan tabel 25 diperoleh sebanyak 47 responden 47 % yang menjawab ‘Ya’ menyatakan bahwa personel di semua tingkatan menunjukan komitmen yang berkinerja tinggi bagi perusahaan.

Sedangkan sebanyak 53 responden atau 53 % yang menjawab ‘Tidak’ merasakan bahwa personel di semua tingkatan belum menunjukan komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi

Tabel 26

Ter dapat perhatian yang serius kepada kesejahteraan semua per sonel (n=100)

No. Pendapat Responden F %

1. 2. Ya Tidak 78 22 78 % 22 % Jumlah 100 100 %

Berdasarkan tabel 26 diatas diperoleh sebanyak 78 responden atau 78 % yang menjawab ‘Ya’ menyatakan bahwa karyawan PDAM Surya Sembada kota Surabaya telah mendapatkan perhatian yang serius kepada kesejahteraan semua personel. Sedangkan sebanyak 22 responden atau 22 % menjawab ‘Tidak’ menyatakan bahwa mereka belum maksimal, belum mempunyai loyalitas yang tinggi untuk PDAm Surya Sembada Kota Surabaya.

Tabel 27

Sering terdapatnya pertukar an infor masi di antara kelompok ker ja yang berbeda

(n=100)

No. Pendapat Responden F %

1. 2. Ya Tidak 47 53 47 % 53 % Jumlah 100 100 %

Sumber : Kuisioner No. 3 pertanyaan tentang perhatian pada bertujuan berkinerja tinggi

Berdasarkan tabel 27 diatas diperoleh sebanyak 47 responden atau 47 % yang menjawab ‘Ya’ menyatakan bahwa karyawan PDAM Surya Sembada kota Surabaya telah mendapatkan informasi di antara kelompok – kelompok kerja dalam meningkatkan penyelsaian masalah yang ada. Sedangkan sebanyak 53 responden atau 53 % menjawab ‘Tidak’ menyatakan bahwa mereka belum sering mendapatkan informasi di antara kelompok – kelompok kerja untuk PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

(n=100) Pernyataan Responden Mengenai

Pehatian Pada Tujuan Ber kinerja Tinggi

Ya Tidak J umlah

Apakaha semua personel dalam organisasi menunjukan komitmen

pada tujuan berkinerja tinggi

(produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah 47 (47 %) 53 (53 %) 100 (100%)

Apakah terdapat perhatian yang serius kepada kesejahteraan semua personel penting bagi manajemen seperti pentingnya tujan organisasi berkinerja tinggi 78 (78 %) 22 (22 %) 100 (100%)

Apakah sering terjadi pertukaran informasi di antara kelompok kerja yang berbeda untuk peningkatan kemampuan penyelsaian masalah

47 (47 %) 53 (53 %) 100 (100%) Sumber : Kuisioner No. 1 – 3 pertanyaan tentang perhatian pada bertujuan berkinerja tinggi

Tabel 28 menunjukkan dalam 73 responden hanya 47 responden atau 47 % yang menyatakan bahwa semua personel menunjukan komitmenya terhadap tujuan berkinerja tinggi. Berdasakan hasil wawancara peneliti dengan responden hal tersebut mampu berdampak pada kinerja dan produktiftas dari para karyawan itu sendiri,

Sedangkan untuk perhatian yang serius kepada kesejahteraan semua personel dari para karyawan , sebanyak 78 responden atau 78 % menyatakan mereka telah mendapatkan perhatian yang serius kepada kesejahteraan semua personel penting bagi manjemen untuk berkinerja tinggi dan bekerja maksimal dan menunjukkan komitmennya kepada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Seringnya terdapata pertukaran

.Penilaian dan Analisis untuk Nilai Iklim Perhatian Pada Tujuan Berkinerja Tinggi : Nilai individu = 2 6

N = 2 47 + 78 + 47 = 86

Nilai Iklim Perhatian Pada Tujuan Berkinerja Tinggi Gabungan

= sponden Total Re Individu Nilai = 100 86 = 0.86

Berdasarkan tanggapan responden tentang nilai perhatian pada tujuan berkinerja tinggi gabungan diperoleh hasil 0.86. Hal ini menunjukkan bahwa nilai perhatian pada tujuan berkinerja tinggi pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya masih tergolong kurang baik. Komitmen karyawan terhadap perusahaan harus lebih ditingkatkan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Karena pentingnya tujuan perusahaan, maka harus diimbangi pula dengan perhatian dari pemimpin perusahaan, dan pemimpin hatrus memberikan perhatian yang serius kepada kesejahteraan semua karyawannya. Karena adanya iklim komunikasi organisasi yang kondusif berupa perhatian pada tujuan berkinerja tinggi disebabkan oleh itikad baik

itu karena perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja para karaywan dan mampu meningkatkan dan mampu meningkatkan hubungan yang harmonis antar personal.

4.2.2.7Nilai Iklim Komposit

Untuk memperoleh Nilai Iklim Komposit Individu digunakan rumus :

NIKI =

yaan Pertan Individu Jawaban = 20 6 5 4 3 2 1

N +

N +

N +

N +

N +

N = 20 ) 172 ( + ) 80 ( + ) (156 + ) 145 ( + ) 114 ( + ) 266 ( = 20 933 = 46,65

Nilai Iklim Mendengarkan Dalam Komunikasi Ke Atas Gabungan

= sponden TotalRe Individu Komposit Iklim Nilai = 100 46,65 = 0.46

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa iklim komunikasi organisasi di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dapat dikatakan kurang baik. Penelitian ini menjadikan indikasi bahwa iklim bahwa iklim kerja antar direksi dengan divisi dengan

terhadap iklim kerja menuju ke arah negatif. Ini semua terlihat dari jawaban para responden. (Hasil Koefisien dibawah 0.79).

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Kepercayaan

58% atau 58 orang responden menyatakan bahwa atasan mereka menunjukkan kepercayaan pada mereka dan para atasan bersikap jujur kepada bawahan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan responden jawaban ‘Ya’ responden menyatakan bahwa pimpinan memberikan kepercayaan sepenuhnya atau memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap para karyawannya, sesuai dengan tugas dan bagian masing-masing, hal ini dikarenakan kepercayaan sangat penting untuk menjadikan susasana kerja yang kondusif dan pimpinan merasa yakin akan pekerjaan yang dilakukan oleh staff maupun karyawan.

Hal yang sama pula terjadi pada kepercayaan dari bawahan. Pendapat terbagi dua hampir sama rata walaupun lebih banyak responden yang menyatakan bahwa mereka percaya dan jujur kepada para atasan, yang berjumlah 73 orang atau 73 % dibandingkan responden yang menyatakan bahwa mereka tidak percaya dan tidak bersikap jujur kepada atasan. Para karyawan pun juga percaya pada rekan kerja mereka dalam melakukan pekerjaan bersama sebanyak 66 orang atau 66 %. Kemudian adanya rasa saling percaya diantara orang – orang dalam pelaksanaakan tugas – tugas yang harus di kerjakan bersama sebanyak 69 orang atau 69

yang menyatakan ‘Ya’ menyatakan bahwa karyawan sudah membangun kredibilitasnya untuk membangun hubungan baik dengan pihak pimpinan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Responden merasakan bahwa mereka mampu membangun kredibiltas kerja dikarenakan suasana kerja yang mulai kondusif, kepercayaan terhadap pimpinan, yang mereka bangun bukan semata hanya untuk membangun hubungan baik dengan pimpinan akan tetapi karena keinginan pribadi mereka.

b. Pembuatan Keputusan par tisipatif

42 % atau 42 responden menyatakan bahwa atasan mereka dapat berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai aturan perusahaan yang berhubungan dengan jabatan atau status mereka. Berdasarkan wawancara peneliti dengan beberapa responden karyawan di PDAM Surya Sembada

Kota Surabaya belum sepenuhnya mendapatkan keleluasaan

berkomunikasi serta berkonsultasi karena menurut mereka aturan yayasan baik yang berhubungan dengan status karyawan dan kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan hanya dirapatkan dengan pengurus perusahaan, pihak manajemen dan pimpinan dari anggota divisi.

Hal yang sama pada pengambilan keputusan dan penetapan tujuan perusahaan lebih banyak responden yang menyatakan tidak adanya jalinan komunikasi yang tersedia media komunikasi bagi seluruh karyawan untuk berkonsultasi untuk membahas penetapan tujuan organisasi, dibandingkan responden yang menyatakan bahwa mereka menemukan media

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan responden menyatakan bahwa karyawan belum mendapatkan respon yang baik dalam penyelesaian masalah dengan pimpinan, dan sedikit ruang untuk berkonsultasi dan berkomunikasi dengan pimpinan, PDAM Surya Sembnada kota Surabaya mempunyai struktur dan bagian, disetiap bagian dipimpin oleh kepala bagian masing-masing dan kepala bagian itu dipimpin oleh Direktur Utama. Setiap pimpinan baik itu Direktur Utama maupun kepala bagian masing-masing mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan masalah dalam intern bagiannya, anatar pimpinan dengan staff maupun dengan sesama karyawan yang harus ditengahi oleh pimpinan.

c. Kejujuran

Sekitar hanya 34 responden atau 34 % menyatakan mendapatkan kejujuran yang tinggi dari pemimpin mereka sedangkan 66 orang atau 66 % tidak mendapatkan kejujuran dari pemimpin mereka.

Untuk bawahan memiliki kejujuran yang tinggi kepada atasan mereka dalam melaksanakan tugas – tugas mereka dalam ruang lingkup kerja 40 % atau 40 orang yang menyatakan ya dan`60 % atau 60 orang mengatakan tidak.

Untuk kejujuran kepada rekan kerja hanya 37 orang atau 37 % saja yang menyatakan mereka percaya sisanya tidak percaya atau sekitar 63 orang atau 63 % mereka tidak percaya pada rekan kerja mereka sendiri.

tugas bersama ditemukan 34 orang atau 34 % menyatakan jujur atau “YA” dan 66 orang atau 66 % menyatakan tidak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa karyawan menyatakan bahwa di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya karyawan

menerima informasi hanya berupa job description saja, itu adalah sebuah

kewajiban bagi karyawan. Sedangkan informasi-informasi yang bersifat internal antara pengurus perusahaan karyawan tidak diperkanankan untuk mengetahuinya.

d. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah

Sekitar 48 % atau 48 responden merasakan pimpinan terbuka komunikasinya kapada para karyawan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden hal tersebut terjadi karena faktor individu dari setiap karyawan yang berbeda satu dengan yang lain terhadap penerimaan komunikasi dari pimpinan, serta belum adanya transpransi sepenuhnya dari pimpinan mengenai kebijakan-kebijakan maupun informasi sehubungan dengan pekerjaan.

Serta 33 responden atau 33 % dapat secara terbuka kepada sesama karyawan lain maupun pimpinan untuk proses penyampaian informasi sehubungan dengan tugas pekerjaannya. Berdasarkan hasil wawancara

dengan responden diungkapkan bahwa penyampaian informasi

menginformasikan kepada para karyawam, begitu pun juga sebaliknya kepala bagian hanya menginformasikan kepada pimpinan dan melalui karyawannya.

Adapun 28 responden atau 28 % juaga mengatakan bahwa mereka dapat mengatakan isi pikiran mereka tanpa memandang apakah mereka berbicara berdasarkan jabatan. Dan 47 responden atau 47 % mengatakan bahwa mereka mudah memperoleh informasi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan mereka

e. Mendengar kan komunikasi ke bawah

33 responden atau 33 % menyatakan bahwa usulan yang disampaikan karyawan terhadap atasan dapat diterima oleh pimpinan. Persentase ini lebih kecil bila dibandingkan dengan responden yang merasakan usulan yang disampaikan karyawan terhadap atasan tidak diterima oleh pimpinan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan responden karyawan menyatakan bahwa usulan dari karyawan atau staff yang memiliki status rendah tidak akan diterima dengan baik oleh pimpinan, tetapi apabila usulan dari para kepala bagian dan para coordinator pimpinan akan meneriman usulan tersebut dengan sangat baik. Seperti yang tersebut diatas, lebih sedikit responden yang menyatakan bahwa informasi dari karyawan dipandang cukup penting oleh atasan mereka, berjumlah 47 % atau 47 responden. Berdasarkan

dipandang cukup penting apabila informasin tersebut berkenaan dengan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dan dipandang tiak cukup penting dan tidak diterima apabila informasi tersebut berkenaan dengan pribadi dari para karyawan tu sendiri.

f. Perhatiaan pada tujuan berkinerja tinggi

Dalam 73 responden hanya 47 responden atau 47 % yang menyatakan bahwa semua personel menunjukan komitmenya terhadap tujuan berkinerja tinggi. Berdasakan hasil wawancara peneliti dengan responden hal tersebut mampu berdampak pada kinerja dan produktiftas dari para karyawan itu sendiri, Sedangkan untuk perhatian yang serius kepada kesejahteraan semua personel dari para karyawan , sebanyak 78 responden atau 78 % menyatakan mereka telah mendapatkan perhatian yang serius kepada kesejahteraan semua personel penting bagi manjemen untuk berkinerja tinggi dan bekerja maksimal dan menunjukkan komitmennya kepada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Seringnya terdapata pertukaran informasi di antara kelompok di akui oleh 47 responden atau 47 %

5.2 Sar an

Saran peneliti bagi karyawan Yayasan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya agar perusahaan dapat tetap maju dan berkembang adalah :

akan menunjukkan komitmen pada tujuan-tujuan yayasan.

2. Meningkatkan komunikasi organisasi dengan totalitas secara fisik dan faktor

sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem

3. Memperbaiki ketidakpastian informasi dalam yayasan dengan menyaring

informasi yang penting untuk disampaikan kepada karyawan.

4. Yayasan perlu membina hubungan baik antara atasan dan bawahan yaitu

dengan meningkatkan hubungan pribadi antar atasan dan bawahan seperti memperhatikan keejahteraan karyawan. Karena jika karyawan merasa kesejahteraan mereka ditingkatkan maka mereka akan membalasnya dengan kerja keras dan loyalitas pada yayasan.

5. Atasan diharapkan dapat berusaha untuk menjadi pimpinan yang dapat

dipercaya dan menjadi panutan bagi seluruh karyawannya agar tercipta keharmonisan, kekeluargaan dan kenyamanan suasana kerja di PDAM Surya

Dokumen terkait