• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak Dan Kewajiban Penyedia Jasa Pengangkutan Darat Online Berbasis Aplikasi Dalam Melaksanakan Kegiatan Pengangkutan Darat

ATURAN HUKUM JASA PENGANGKUTAN DARAT ONLINE BERBASIS APLIKAS

E. Hak Dan Kewajiban Penyedia Jasa Pengangkutan Darat Online Berbasis Aplikasi Dalam Melaksanakan Kegiatan Pengangkutan Darat

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan penyedia jasa atau pelaku usaha adalah “setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum nasional, baik secara sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.”32

32

Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Pengertian pelaku usaha dalam undang-undang tersebut sangat luas, cakupan luasnya pengertian pelaku usaha dalam undang-undang tersebut memiliki persamaan dengan pengertian pelaku usaha dalam masyarakat dunia, bahwa yang dapat dikulaifikasi sebagai produsen adalah pembuat produk jadi (finished product),

penghasil bahan baku, pembuat suku cadang, setiap orang yang menampakkan dirinya sebagai produsen, dengan jalan mencantumkan namanya, tanda pengenal tertentu, atau tanda lain yang membedakan dengan produk asli, pada produk tertenu, importir suatu produk dengan maksud untuk diperjualbelikan, disewakan, disewagunakan (leasing) atau bentuk distribusi lain dalam transaksi perdagangan, pemasok (suplier), dalam hal identitas dari produsen atau importir tidak dapat ditentukan.33

Menurut Abdulkadir Muhammad, pengusaha diartikan “orang yang menjalankan perusahaan maksudnya mengelola sendiri perusahaannya baik dengan dilakukan sendiri maupaun dengan bantuan pekerja.”34

Pengertian pelaku usaha yang sangat luas tersebut diatas, akan memudah konsumen untuk menuntut ganti kerugian. Konsumen yang dirugikan akibat mengkonsumsi suatu produk tidak begitu kesulitan dalam menemukan kepada Mariam Darus Badrulzaman memliki arti luas yaitu mencakup produsen dan pedagang perantara

(tussen handelaar). Produsen lazim diartikan sebagai pengusaha yang menghasilkan barang dan jasa. Menurut Agnes Toar, yang termasuk dalam pengertian produsen adalah pembuat, grosir (whole saler), leveransir dan pengecer

(detailer) profesional. Menurut Tan Kamello, importir juga termasuk dalam pengertian produsen. Jadi, pembuat, grosir, leveransir, importir dan pengecer barang adalah orang-orang yang terlibat penyediaan barang dan jasa sampai ketangan konsumen. Menurut hukum, mereka ini dapat diminta pertanggungjawaban atas kerugian yang diderita konsumen.

33

Ahmadi Miru & Sutarrnan Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Cetakan Kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal. 8

34

27

siapa tuntutan diajukan, karena banyak pihak yang dapat digugat.35

1. Investor, yaitu pelaku usaha penyedia dana untuk membiayai berbagai kepentingan seperti perbankan, usaha leasing, tengkulak, penyedia dana, dsb.

Ruang lingkup yang diberikan sarjana ekonomi yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Ekonomi Indonsia (ISEI) mengenai pelaku usaha adalah sebagai berikut:

2. Produsen, yaitu pelaku usaha yang membuat, memproduksi barang dan/atau jasa dari barang-barang dan/atau jasa-jasa yang lain (bahan baku, bahan tambahan atau penolong dan bahan-bahan lainnya). Pelaku usaha dalam kategori ini dapat terdiri dari orang dan/atau badan yang memproduksi sandang, orang dan/atau badan usaha yang berkaitan dengan pembuatan perumahan, orang atau badan yang berkaitan dengan jasa angkutan, perasuransian, perbankan, orang atau badan yang berkaitan dengan obat- obatan, kesehatan, dsb.

3. Distributor, yaitu pelaku usaha yang mendistribusikan atau memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut kepada masyarakat. Pelaku usaha pada kategori ini misalnya pedagang retail, pedagang kaki lima, warung, toko, supermarket, rumah sakit, klinik, usaha angkutan (darat, laut dan udara), kantor pengacara, dsb.36

Melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menetapkan hak pelaku usaha adalah:37

1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang tidak beritikad tidak baik.

3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen.

4. Hak untuk merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan oleh pelaku usaha.

5. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Selain hak-hak diatas terdapat pula kewajiban pelaku usaha yang di atur dalam peraturan perundang-undangan, yaitu:38

35

Ahmadi Miru & Sutarman Yodo, Op. Cit., hal. 9 36

AZ. Nasution, Op .Cit.,hal. 23 37

Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 38

1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.

2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.

3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.

4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku.

5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan.

6. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

7. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang:39

1. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut.

3. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.

4. Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.

5. Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.

6. Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut.

7. Tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu penggunaan atau pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu.

8. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkan dalam label.

9. Tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat atau isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta

39

29

keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang atau dibuat.

10. Tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang dimaksud. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar. Pelaku usaha juga dilarang menawarkan, memproduksikan, mengiklankan suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-olah:40

1. Barang tersebut telah memenuhi dan/atau memiliki potongan harga, harga khusus, standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu, karakteristik tertentu, sejarah atau guna tertentu.

2. Barang tersebut dalam keadaan baik dan/atau baru.

3. Barang dan/atau jasa tersebut telah mendapatkan dan/atau memiliki sponsor, persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, cirri-ciri kerja atau aksesoris tertentu.

4. Barang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang mempunyai sponsor, persetujuan atau afiliasi.

5. Barang dan/atau jasa tersebut tersedia.

6. Barang tersebut tidak mengandung cacat tersembunyi.

7. Barang tersebut merupakan kelengkapan dari barang tertentu. 8. Barang tersebut berasal dari daerah tertentu.

9. Secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa lain. 10. Menggunakan kata-kata yang berlebihan, seperti aman, tidak berbahaya, tidak

mengandung risiko atau efek sampingan tampak keterangan yang lengkap. 11. Menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti.

40

Terdapat juga hak dan kewajiban penyedia jasa dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online. Adapun hak penyedia jasa dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online, yaitu:41

1. Menerima pembayaran atas pelaksanaan pengangkutan melalui aplikasi jasa pengangkutan darat online baik secara tunai maupun transfer.

2. Hak untuk membela diri dalam hal pelaku usaha di gugat oleh konsumen atas kelalaian pelaksanan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat

online.

3. Hak untuk membuktikan bahwa pelaku usaha tidak bersalah, jika ia merasa yakin atas hal pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online.

4. Hak untuk mendapatkan nama baik kembali jika ia berhasil membuktikan bahwa pelaku usaha tidak bersalah atas pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online.

5. Mendapatkan perlindungan hukum berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan yang menjadi kewajiban dari pelaku usaha terhadap produk kendaraan bermotor yang akan di pasarkannya adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kepada konsumen mengenai pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online.

2. Memberikan petunjuk kepada konsumen mengenai fungsi dalam penggunaan fasilitas serta fitur keamanan dan kenyamanan yang tersedia dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online.

3. Memberikan jaminan terhadap pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online.

4. Memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi konsumen dalam pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online.42

Berdasarkan hal tersebut di atas, sangatlah diperlukan kesadaran pelaku usaha dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen dalam rangka peningkatan keamanan dan keselamatan berkendara bagi konsumen.43

41

Berdasarkan Hasil Wawancara Dengan Bapak Wira Selaku Pengemudi Go-Jek Online, Tanggal 10 Maret 2016

42

Berdasarkan Hasil Wawancara Dengan Bapak Wira Selaku Pengemudi Go-Jek Online, Tanggal 10 Maret 2016

31

F. Aturan-Aturan Hukum Jasa Pengangkutan Darat Online Berbasis