• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK GAWAT DARURAT Perawat Klinik I (gawat darurat)

Dalam dokumen Pedoman Jenjang Karir Perawat JD (Halaman 51-59)

Tahap IV Penerbitan SK dan penyesuaian pekerjaan sesuai jenjang karir

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK GAWAT DARURAT Perawat Klinik I (gawat darurat)

A. Praktek professional,etis,legal dan peka budaya.

1. Menunjukan perilaku bertangung gugat terhadap praktek professional.

a. Bertangung gugat dan bertangung jawab terhadap keputusan dan tindakan professional ( perawat dapat menjelaskan alas an secara ilmiah pada setiap tindakan yang di lakukan ).

b. Mengenal batas peran dan kopetensi diri (Perawat mengetahui batas kemampuanya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas kemampuanya).

c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli ( merujuk kepada perawat dengan kopentensi yang lebih tinggi / tingkat kepakaranya ).

2. Melaksanakan praktek keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatiakn budaya.

a. Menghormati hak privasi klien/pasien.misalnya memisahkan pasien laki laki dan perempuan.

b. Mengormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi ( perawat dapat memberi penjelasan tentang hak hak klien/pasien).

c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesahatan pasien (perawat tidak menyebarkan informasi tentang pasien kepada yang tidak berhak).

d. Mengembangkan praktek keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan menghargai martabat pasien.

e. Memberikan asauhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien (perawat memberiakan ASKEP dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya pasien).

3. Melaksanakan praktek secara legal

a. Melaksanakan praktek sesuai kebijakan local dan nasional.

b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktek keperawatan dan kode etik keperawatan.

B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.

1. Menerapkan prinsip prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.

2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan kesehatan.

3. Melaksanakan asuhan keperwatan dasar dengan bimbingan penuh dari PK II.

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan. b. Melakukan analisa data.

c. Menetapkan diagnose kleperawatan.

d. Merumuskan rencana keperawatan dengan focus pada upaya stimulasi tumbuh kembang

e. Melaksanakan tindakan keperawatan. 1) Memberikan pendidikan kesehatan. 2) Melakukan observasi.

3) Pemenuhan kebutuhan dasar.

a) Pemenuhan kebutuhan bernafas.

b) Pemenuhan kebutuhan makan minum yang seimbang. c) Pemenuhan kebutuhan eliminasi urine.

d) Pemenuhan kebutuhan eliminasi feses.

e) Pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh.

f) Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.

g) Pemenuhan kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh normal.

h) Pemenuhan kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan tubuh

i) Membantu menghindari bahaya dan cidera. j) Melakukan komunikasi terapeutik.

k) Pemenuhan kebutuhan seperitual.

l) Pemenuhan kebutuhan untuk beraktivitas. m) Pemenuhan kebutuhan rekreasi.

n) Kebutuhan belajar. o) Pemberian obat.

p) Mempertahankan tehnik bersih dan posisi tubuh seteril. q) Perawatn luka.

r) Merujuk dan mengkonsultasikan pada yang lebih kopenten.

s) Melakukan evaluasi tindakan yang di lakukan.

t) Mendokumentasikan ASKEP sebagai bukti tangung jawab dan tangung guguat atas praktek.

4. Menggunakan komunikasi terapeutik dalam hubungan interpersonal dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatn. 5. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan

keperawatan.

C. Pengembangan professional.

1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan mengunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.

2. Mengikuti pendidikan berkelanjutnsebagai wujud tangung jawab profesi.

a. Mengevaluasi kerja praktek diri sendiri.

b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.

Perawat Klinik II ( Gawat Darurat ).

1. Menunjukan perilaku bertangung gugat terhadap praktek profesionalkopentensi PK I

2. Melaksanakan praktek keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya .

a. Kopentensi PK I

b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak hak manusia sebagai mana yang di uraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia ( perawat mampu melindungi pasien dari tindakan baik fisik maupun matrial ).

3. Melaksanakan praktek secara legal a. Kopentensi PK I.

b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktek keperawatan dan kode etik keperawatan.

B. Pemberian dan managemen asuhan keperawatan.

1. Memahami konsep dasar yang terkait dengan kondisi yang membutuhkan bantuan hidup dasar dan pertolongan lanjutan. a. System pelayanan gawat darurat.

b. Komunikasi dan managemen disaster c. Pertimbamgan etik dan legal.

2. Melaksanakan asuahan keperawatan gawat darurat melalui pendekatan proses keperawatan.

a. Berdasarkan hasil pengkajian analisis yang cepat dan tepat dengan mengunakan pringsip A-B-C-D.

b. Mengimpelementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup dasar pada orang dewasa dan pediatric : RJP dan Airway.

c. Mengevaluasi intervensi keperawatan melalui perkembangan klien.

d. Melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan.

e. Penangulangan kondisi gawat darurat pre hospital : 1) Shock. 2) Cidera fisik. 3) Cidera tulang. 4) Tengelam. 5) Keracunan. 6) Luka bakar. 7) Nyeri akut/kronik. 8) Kedaruratan persalinan.

9) Cara meminta bantuan transportasi dan evaluasi. C. Pengembangan professional.

1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan.

b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional. c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktek

keperawatan professional.

2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tangung jawab profesi.

a. Kopentensi PK II

b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK II.

Perawat klinik III ( Gawat Darurat ).

A. Praktek professional etis legal dan peka budaya.

1. Menunjukan perilaku bertangung jawab terhadap praktek professional

a. kopentensi PK II

2. Melaksanakan praktek keperwatan berdasarkan kode etik keperawatan indonesiadan memperhatikan budaya.

a. Kopentensi PK II

b. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara efektif ( perawat bertangungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain).

c. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi perang tindak kekersan konflik dan situasi bencana alam ( perawat bertangung jawab secara moral untuk mengambilk dar keputusan yang baik dan menolak keputausa yang buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam situasi gawat darurat ).

3. Melaksanakan praktek secara legal. a. Kopentensi PK II

B. Pemberian dan managemen asuhan keperawatan.

1. Memahami konsep dasar keperawatan gawat darurat trauma dan medical.

a. System pelayanan kegawat daruratan medis dan trauma. b. Peran perawat sebagai tim.

c. Triage.

d. Menejemen keperawatan kegawat daruratan medis dan trauma.

2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat medis lanjutan melalui pendekatan proses keperawatan baik lingkup prehospital maupun hospital.

a. Berdasarkan hasil pengkajian analisis yang cepat dan tepat dengan mengunakan prinsip A-B-C-D.

b. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi :

1) Kegawat daruratan medis pada kondisi sakit kepala kejang dan ensepalopati.

2) Kegawatdaruratan medis pada mata telinga hidung dan tenggorokan.

3) Kegawat daruratan medis pada kardiovaskuler.

4) Kegawat daruratan medis pada kondisi alergi dan immune. 5) Kegawat daruratan medis pada abdominal dan

gastroinstinal.

6) Kegawat daruratan medis pada genitourinaria. 7) Kegawat daruratan medis pada THT

8) Kegawat daruratan medis pada kardiovaskuler. C. Pengembangan Profesional

1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan.

a. Kopentensi PK III.

b. Mengunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktek keperawatan.

c. Berpartisipasi dalam meningkatkan mutu prosedur penjamin mutu.

2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tangung jawab profesi

a. Kopentensi PK III

b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK III

c. Menunjukan tangung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan mempertahankan kopentensi.

d. Mewalksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK

e. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan professional peserta didik.

f. Menunjukan peran sebagai pembimbing yang efektif. Perawat Klinik IV ( Gawat Darurat )

A. Praktek professional etis legal dan peka budaya.

1. Menunjukan perilaku bertangung jawab terhadap praktek profesionalisme kopentensi PK III

2. Melaksanakan praktek keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya kopentensi PK III

3. Melaksanakan praktek secara legal. a. Kopentensi PK III.

B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.

1. Memberikan asuhan keperawatan gawat dari sederhana sampai dengan komplek.

2. Melakukan tindakan keperawatan gawat darurat lanjut secara mandiri.

3. Mengelola asuhan keperawatan gaewat darurat. a. Menegemen disaster.

b. Keperawatan gawat darurat. c. Pediatric.

d. Keperawatan gawat darurat kardiovaskuler. e. Keperawatan gawat darurat maternitas. f. Keperawatan gawat darurat psikiatri. 4. Melakukan bimbingan bagi PK II.

5. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan. 6. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.

7. Melakuakan pendidikan tentang kesehatan bagi pasien dan keluarga.

8. Membimbing peserta didik keperawatan.

9. Mengidentifikasi hal hal yang perlu di teliti lebih lanjut. C. Pengembangan professional.

1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan.kopetensi PK III

2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tangung jawab profesi.

a. Kopentensi PK III

b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK III.

Perawat Kinik V ( Gawat Darurat ).

A. Praktek professional,etis legal,dan peka budaya.

1. Menunjukan perilaku bertangung jawab terhadap praktek profesionalisme kopentensi PK IV

2. Melaksanakan praktek keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya kopentensi PK IV

3. Melaksanakan praktek secara legal.

B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.

1. Memberikan ASKEP khusus atau sub spesialisasi dalam lingkup gawat darurat.

2. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi. 3. Melakukan bimbingan bagi PK IV.

4. Melakukan Dokumentasi ASKEP.

5. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain. 6. Melakuakan konseling kepada pasien.

7. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga. 8. Membimbing peserta didik keperawatan.

9. Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya. 10. Berperan sebagai peneliti.

1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan.kopetensi PK IV

2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tangung jawab profesi.

a. Kopentensi PK IV

BAB VI PENUTUP

Pengembangan sistem jenjang karir profesional perawat dalam konteks sistem penghargaan diperlukan oleh manajemen rumah sakit untuk meningkatkan motvasi dan karir profesional perawat disamping pada akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya keperawatan

Dengan adanya pedoman jenjang karir profesional perawat dalam konteks sistem penghargaan, diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam menetapkan kebijakan di RSAM. Sebagai tindaklanjut pedoman ini diperlukan beberapa hal untuk segera dikembangkan, yaitu program sertifikasi baik dilakukan sendiri pleh rumah sakit maupun PPNI,standar kompetensi, sistem uji kompetensi, pola imbal jasa/remunerasi dan mekanisme penataan jenjang karir pada masa transisi.

Demikian Pedoman Jenjang Karir ini kami susun, Semoga bermanfaat bagi RS.Muhammadiyah Lamongan dan dipakai sebagai acuan pengembangan karir profesi perawat sesuai dengan standar dan IPTEK terbaru.

Semoga Allah SWT selalu meridhoi dan memberi petunjuk pada setiap langkah kegiatan kita . Amin.

Dalam dokumen Pedoman Jenjang Karir Perawat JD (Halaman 51-59)

Dokumen terkait