• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan

URAIAN TEORITIS

II.2 Komunikasi Massa dan Media Cetak .1Komunikasi Massa

II.2 Komunikasi Massa dan Media Cetak II.2.1 Komunikasi Massa

II.2.1.1 Pengertian dan Fungsi Komunikasi Massa

Salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi massa yang menyampaikan informasi, ide, gagasan kepada komunikasn yang jumlahnya banyak dan menggunakan media. Aneka pesan melalui sejumlah media massa dengan menyajikan beragam peristiwa baik itu yang sifatnya sederhana

menunjukkan bahwa komunikasi massa telah menjadi bagian kehidupan manusia.

Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepadakhalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti surat kabar, majalah, tabloid, televisi, dan radio. Defenisi lainnya, komunikasi massa merupakan pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Komunikasi massa memiliki faktor utama yaitu menggunakan alat bantu (media) yang meliputi media elektronik ataupun non elektronik.

Jenis-Jenis Media Massa

1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b) tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto), (d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.

2. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.

3. Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).

Komunikasi massa diartikan juga sebagai proses penyebaran pesan denganmenggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si pengirim pesan.

Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Joseph R. Dominick (Onong: 1994;29) terdiri atas:

Surveillance (pengawasan). Fungsi pengawasan ini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu pengawasan peringatan (warning or beware surveillance) dan pengawasan instrumental (instrumental surveillance). Pengawasan di sini mengacu kepada peranan berita dan informasi dari media massa. Para pekerja media, mengumpulkan informasi dan menyebarkannya dalam bentuk berita melalui media ke seluruh khalayak di dunia.

Interpretation (Penasiran). Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Fungsi interpretasi ini tidak selalu dalam bentuk tulisan.

Linkage (keterkaitan). Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perseorangan.

Transmission of values (penyebaran nilai). Media massa dianggap sebagai sosialisasi nilai-nilai yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok. Media massa menyajikan penggambaran masyarakat.

Entertainment (hiburan). Fungsi ini dapat kita temui diberbagai acara televisi, dimana sebahagian besar programnya bersifat menghibur (to entertain).

II.2.1.2 Elemen Komunikasi Massa

Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi komunikasi massa. Ada beberapa elemen dalam komunikasi massa antara lain: komunikator, isi, audience, umpan balik, gangguan (saluran dan semantic), gatekeeper, pengatur dan filter.

 Komunikator. Komunikator di sini meliputi jaringan, media lokal, direktur, staf redaksi dan teknis yang berkaitan dengan sebuah pemberitaan di sebuah media cetak seperti tabloid. Jadi komunikator adalah gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa.

 Isi. Isi media setidak-tidaknya bisa dibago ke dalam lima kategori yakni; 1) berita dan informasi, 2)analisis dan interpretasi, 3)pendidikan dan sosialisasi, 4)hubungan masyarakat dan persuasi, 5)iklan dan bentuk penjualan lain, dan 6)hiburan.

Audience. Dalam komunikasi massa, audience yang dimaksud tentunya beragam. Masing-masing audience berbeda satu dan lainnya namun memungkinkan untuk dapat memberikan reaksi yang sama terhadap pesan yang diterima.

 Umpan balik. Umpan balik merupakan bahan yang direfleksikan kepada sumber/komunikator setelah dipertimbangkan dalam waktu tertentu sebelumdikirimkan. Umpan balik yang terbentuk dalam proses komunikasi

biasanya tidak terjadi secara langsung, karena komunikator dan komunikan tidak melakukan kontak secara langsung.

 Gangguan (saluran dan semantik). Gangguan pada saluran komunikasi massa selain berasal dari dalam saluran dapat disebabkan juga dari luar. Gangguan dari dalam misalnya pada saat membaca iklan di media cetak, ada ejaan yang salah, dan menafsirkan maksud pesan secara salah pula. Gangguan dari fakor luar misalnya kesibukan pembaca media cetak yang tidak dapat sepenuhnya menikmati bahan bacaannya. Sedangkan gangguan semantik sifatnya lebih kompleks dan rumit, karena gangguan ini berkaitan dengan bahasa. Hal-hal seperti ini tidak mungkin dihindari, namun dapat diminimalkan dengan pemilihan bahasa yang lebih sederhana atau yang dapat dimengerti oleh semua pihak yang menonton tayangan tersebut.

Gatekeeper. Seorang gatekeeper (orang yang bertugas untuk mempengaruhi informasi dalam media massa) mempunyai fungsi sebagai berikut: (1) menyiarkan informasi; (2) membatasi informasi yang diterima dengan mengedit informasi sebelum disebarkan; (3) memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta dan pandangan lain; (4) menginterpretasikan informasi.

 Pengatur. Dalam media massa, pengatur adalah mereka yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur ini berasal dari luar media massa namun mereka tetap bisa memutuskan kebijakan redaksional.

 Filter. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata dimana audience bisa melihat dunia. Ini berate dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung dari

bingkai tersebut. Filter boleh dikatakan sebagai kerangka fikir melalui mana audience menerima pesan.

II.2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa sebagai salah satu bentuk komunikasi yang menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari memiliki perbedaan dengan bentuk komunikasi lainnya. Perbedaan yang paling mudah dicermati ialah dalam proses komunikasi massa, diperlukannya alat bantu yang mendukung terciptanya komunikasi efektif. Menurut Ardianto dkk (2004:125), karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:

 Komunikator terlembaga. Komunikasi massa menggunakan media massa baik itu media elektronik ataupun cetak. Disini dapat dilihat bahwa sifat komunikatornya terlembaga, yaitu bergerak dalam organisasi yang kompleks dan segala informasi yang diberikan terikat oleh sistem yang ada.

 Pesan bersifat umum. Komunikasi massa bersifat terbuka, dimana pesan yang disampaikan ditujukan untuk semua orang bukan untuk sekelompok orang. Pesan itu sendiri dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa dapat dimuat dalam media massa.

 Komunikannya anonym dan heterogen. Proses komunikasi ini menggunakan alat bantu media dan tidak dilakukan secara tatap muka. Karena itu komunikator tidak mengenal siapa komunikannya. Selain itu, komunikannya merupakan masyarakat yang tidak dikelompokkan. Komunikannya dapat berasal dari lapisan masyarakat yang berbeda usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, agama dan lainnya.

 Media massa menimbulkan keserempakan. Sasaran atau khalayak yang dicapai dalam komunikasi massa relative banyak dan tidak terbatas. Pada saat yang bersamaan komunikan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Hal paling mudah dilihat adalah ketika sejumlah orang menonton film di bioskop. Secara bersamaan mereka menerima pesan yang disampaikan melalui film tersebut.

 Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan. Setiap komunikasi melibatkanunsur isi dan hubungan sekaligus. Dalam komunikasi massa yang utama adalah isi, dimana pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

 Komunikasi massa bersifat satu arah. Karakteristik ini merupakan kelemahan dari proses komunikasi massa. Komunikatior tiodak dapat melakukan kontak langsung dengan komunikan. Sekalipun kedua belah pihak aktif dalam proses komunikasi tersebut, namun keduanya tidak melakukan dialog langsung, dimana respons dan feedback tidak dapat diterima saat itu juga.

 Simulasi alat indra “terbatas”. Dalam proses komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa itu sendiri. Pada media cetak, khalayaknya menggunakan indra penglihatan. Pada radio siaran, khalayak menggunakan indra pendengaran. Sedangkan pada media cetak, khalayak menggunakan indra penglihatan.

 Umpan balik tertunda (delayed). Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Karena pesanb

disampaikan melalui media massa, dimana komunikan tidak bertatap muka dengan komunikatornya maka feedback tidak dapat langsung diterima komunikator. Feedback dapat dilihat ketika komunikan melakukan tindakan atas dasar pesan yang diterimanya. Misalnya saja, karena membaca sebuah rubrik di tabloid, seseorang pembaca tergerak untuk mengikuti tren atau topik mode yang dibacanya dalam rubrik tersebut.

II.2.2 Media Cetak dan Tabloid

Media Massa (Mass Media) adalah channel, media/medium, saluran, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri merupakan kependekan dari komunikasi melalui media massa (communicate with media).

Yang termasuk media massa terutama adalah suratkabar, majalah, radio, televisi, dan film sebagai The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media Massa), juga internet (cybermedia, media online).

Salah satu pakar komunikasi Onong Uchjana Effendy, menyebutkan pers dalam arti sempit adalah media massa cetak seperti surat kabar, majalah mingguan, tabloid, dan sebagainya (Effendy,1993:90). Berarti tabloid merupakan salah satu alat komunikasi massa dalam media cetak.

Effendy menyatakan ciri-ciri surat kabar yang diantaranya secara tidak langsung menyebutkan ciri dari tabloid, penerbitnya yang sifatnya

khusus tidak termasuk surat kabar, misalnya tabloid politik, agama, dsb. (Effendy, 1993:91).

Ada ahli yang memaparkan definisi dari tabloib yaitu, Kurniawan Juanaedhie. Dalam bukunya Ensiklopedi Pers Indonesia, memberikan pengertian Tabloid. Secara singkat tabloid adalah suratkabar yang terbit dengan ukuran setengah dari ukuran surat kabar biasa. (Junaedhie, 1991:260). Umumnya disajikan dengan gaya jurnalistik khas. Dikalangan pers barat, tabloid juga sering diartikan sebagai berita berita seputar seks, kriminal, dan key hole atau berita berita seputar dapur dan kamar tidur orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum.

Tabloid pertama kali muncul di Amerika pada tahun 1920-an, pada masa kejayaannya karena yang isinya yang sensasional, pihak gereja sempat melarang jemaatnya untuk membaca tabloid, yang terkenal antara lainnya New York House. Di Inggris terkenal Bild Zeitung dengan mingguannya Bild and Sontantaj. Di Inggris terkenal dengan nama The Sun and The People. Di Indonesia tabloid lebih diartikan pada pengertian ukuran dan format bukan dalam pengertian pers barat (Junaedhie, 1993:260). Sejak tahun 1940-an, banyak surat kabar di Indonesia terbit dalam ukuran tabloid. Tabloid yang pertama populer di Indonesia adalah Mutiara yang diterbitkan oleh kelompok Sinar Harapan pada tahun 1964.

Tetapi tabloid yang pertama populer di Indonesia dan bertiras hampir 500.000 eksemplar adalah Monitor. Keberhasilan tabloid yang lahir pada

tahun 1987 ini, telah memicu surat kabar lain yang merubah ukuran dan formatnya menjadi tabloid.

Tabloid identik dengan ukurannya yang biasanya mengikuti ukuran umum, yaitu 29 cm x 42 cm. Sedangkan jumlah kelipatannya harus kelipatan 4. Bisa 12, 18, 32, 40 atau 64.Tabloid di definisikan sebagai surat kabar ukuran kecil (setengah dr ukuran surat kabar biasa) yg banyak memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah dibaca umum; surat kabar sensasi; surat kabar kuning; 2 tulisan dl bentuk ringkas dan padat (tentang kritik, paparan, dsb).

Tabloid sebenarnya adalah istilah suatu format surat kabar yang lebih kecil (597 mm × 375 mm) dari ukuran standar koran harian. Istilah ini biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian (bisa mingguan, dwimingguan, dan sebagainya), yang terfokus pada hal-hal yang lebih "tidak serius", terutama masalah pesohor, olahraga, kriminalitas, dan lain-lain. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa surat kabar harian seperti Republika dan Koran Tempo telah pula mulai menggunakan format tabloid.

Dokumen terkait