• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI

2.2 Konsep

Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi. Dalam konsep, peneliti akan memaparkan tentang tata bahasa, unsur-unsur kalimat, dan jenis kalimat.

2.2.1 Tata Bahasa

Jika kita mempelajari bahasa maka kita juga akan mempelajari tata bahasa suatu bahasa yang hendak kita pelajari. Hal itu karena, setiap bahasa memiliki tata bahasa yang berbeda-beda. Tata bahasa adalah suatu kaidah pembentukan kalimat dengan kata-kata yang ada (Yongxin, 2005:1).

2.2.2 Unsur kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Arifin dan Tasai, 2006 : 66). Didalam kalimat terdapat unsur-unsur kalimat yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

Menurut Romadi, dkk (2008 : 84) menyatakan bahwa Subjek (selanjutnya disebut sebagai S) adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok

(benda), sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek pada umumnya diisi oleh jenis kata atau frasa benda (nomina), klausa, atau frasa verba..

Predikat (selanjutnya disebut sebagai P) adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku, tokoh, atau benda didalam sebuah kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek, perdikat dapat juga menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek. Predikat dalam kalimat juga dapat menyatakan jumlah sesuatu yang dimiliki subjek. Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat pula numeria, nomina, atau frasa nominal.

Objek (selanjutnya disebut sebagai O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak objek selalu dibelakang predikat yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya objek .

Pelengkap (selanjutnya disebut sebagai Pel) atau komplemen adalah kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya dibelakang P yang berupa verba. Posisi tersebut juga ditempati O dan jenis kata yang mengikuti Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupan nomina, atau klausa. Namun antara pelengkap dan Objek terdapat perbedaan.

Keterangan (selanjutnya disebut sebagai Ket) adalah bagian dari kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur keterangan dapat menerangkan S, P, O, dan Pel. Keterangan ini memiliki posisi manasuka, artinya posisi Ket dapat di awal kalimat diakhir kalimat maupun diantara subjek dan predikat. Keterangan dapat berupa frasa nominal, frasa prepisional, adverbia, atau klausa.

2.2.3 Pelengkap Arah

Dalam bahasa Mandarin kata kerja yang menyatakan arah seperti 来 (lai), 去 (qu), (shang), (xia), (jin), 出 (chu), 回 (hui), 过 (guo), 起 (qi) dan lain-lain, pada saat diletakkan di belakang kata kerja yang lain, akan menjadi pelengkapnya, akan menerangkan suatu tindakan. Pelengkap semacam ini disebut pelengkap arah. Ada dua macam pelengkap arah yaitu pelengkap arah sederhana dan gabungan.

Pelengkap arah sederhana ada dua yaitu 来 (lai) dan 去 (qu). Pelengkap arah 来(lai) untuk menyatakan suatu tindakan mengarah ke pembicara, sedangkan pelengkap arah 去(qu) untuk menyatakan suatu tindakan meninggalkan pembicara.

Pelengkap arah gabungan menggunakan kata kerja (shang), (xia), (jin), 出(chu), 回(hui), 过(guo), 起 (qi) dan lain-lain, di belakangnya ditambahkan pelengkap arah sederhana 来(lai) dan 去(qu). Pelengkap arah gabungan dapat menjadi pelengkap arah untuk kata kerja yang lain dan menyatakan suatu tindakan.

2.2.4 Jenis kalimat

Dalam bahasa Indonesia, kalimat dapat digolongkan menurut jumlah klausa pembentuknya, fungsinya, kelengkapan unsur-unsurnya dan susunan subjek predikatnya (Romadi dkk, 2008 : 85).

Menurut jenis klausa, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa yaitu mengandung satu unsur saja, yaitu S, P, O, Pelengkap, dan keterangan sedangkan kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal.

Kalimat berdasarkan fungsi isi atau makna komunikatifnya dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu kalimat berita atau deklaratif, kalimat perintah atau imperatif, kalimat tanya atau interogatif, dan kalimat seru atau eksklamatif.

Kalimat menurut kelengkapan unsur dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kalimat lengkap atau kalimat mayor dan kalimat tak lengkap atau minor.

Kalimat juga dapat dibedakan atas susunan subjek dan predikatnya, dapat dibedakan menjadi kalimat biasa dan kalimat inversi. Kalimat biasa adalah kalimat yang strukturnya biasa, yaitu Subjek kemudian diikuti oleh unsur Predikat. Sedangkan kalimat inversi adalah kalimat yang unsur predikatnya mendahului unsur subjek.

Kalimat dalam bahasa Mandarin dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kalimat tunggal dan kalimat mejemuk. Namun, kalimat tunggal dan kalimat majemuk dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis kalimat tunggal tersebut yaitu:

1. Kalimat S-P, kalimat S-P dapat diklasifikasikan lagi menjadi kalimat berpredikat kata kerja, kalimat berpredikat kata sifat, kalimat berpredikat kata benda, dan kalimat berupa frasa S-P.

2. Kalimat tanya, kalimat tanya juga dapat diklasifikasikan lagi menjadi kalimat tanya ma, kalimat tanya menggunakan kata ganti tanya, kalimat tanya bentuk afirmatif-negatif, bentuk kalimat tanya dengan “...haishi..”, kalimat tanya eleptik dengan ne, kalimat tanya menggunakan shi bu shi, dan kalimat tanya menngunakan shi ma, hao ma, xing ma.

3. Kalimat berpredikat kata kerja yang khusus yaitu: kalimat shi, kalimat you, kalimat berkata-kerja seri, kalimat privot, kalimat eksistensial, kalimat ba, kalimat pasif.

4. Kalimat “shi...de”.

5. Kalimat perbandingan dengan menggunakan bi, you atau mei you, gen..yiyang, dan zui atau geng.

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang memiliki hubungan yang erat. Kalimat majemuk dapat dibagi dua yaitu:

1. Kalimat majemuk koordinatif, kalimat majemuk koordinatif dapat klasifikasikan menjadi kalimat majemuk koordinatif, kalimat majemuk majemuk suksesif, kalimat majemuk progres, kalimat majemuk pilihan. 2. Kalimat majemuk subordinatif, dapat dibagi menjadi kalimat majemuk

transisi, kalimat majemuk sebab akibat, kalimat majemuk bersyarat, kalimat majemuk pengandaian, kalimat majemuk tujuan, dan kalimat majemuk preferensi.

Dokumen terkait